Vina, seorang Ibu yang rela dan sabar menahan sakitnya perlakuan KDRT dari suami terhadap dirinya selama sepuluh tahun terakhir.
Ketika, Adit anak pertamanya berkata bercerailah bunda. Saat itulah dia tersadar akan sakitnya dan sia-sia semua perngorbanannya.
Akankah semua berjalan lancar?
Yuk, ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14
"Dulu, aku berpikir, kalau kamu pasti sudah bahagia. Makanya kamu melupakan kami." lirik Iqbal.
"Mas nggak salah, yang salah aku. Karena terlalu malu untuk balik ke sana." ucap Vina.
"Nanti, jika anak-anak libur sekolah. Bolehkan Mas mengantarku ke sana. Aku ingin ke makam Ibu. Aku ingin minta maaf, karena tidak pernah pulang selama ini." pinta Vina.
Ditempat yang berbeda, Sarah bahagia karena berhasil mendapatkan nomor Iqbal. Dia bertekad akan merebut Iqbal dari Vina. Dan dia akan menikah dengan Iqbal.
( Hai dokter Iqbal, ini no sarah. Tolong di save ya.) Tulis sarah mengirim WA untuk Iqbal.
Syahril, yang sedang bekerja sebagai Bodyguard untuk menjaga seorang artis yang lagi nge job di kotanya melihat handphone.
"Sialan kamu Iqbal. Selalu memberi nomorku tanpa Izin. Pasti ini pasien-pasiennya yang kesepian." batin Syahril, saat membaca isi WA.
Dia memilih mengabaikan pesan Sarah, dan memblokir nomornya.
Sarah yang melihat nomornya telah diblokir, malah marah. Dia mengira pasti Vina yang memblokirnya. Dia berencana akan membeli simcard lain nantinya.
🍁🍁🍁🍁🍁
Sejak tahu jika Iqbal adalah orang yang pernah dekat dengannya dulu, hubungan mereka lebih akrab. Bahkan anak-anak Vina tahu jika Iqbal adalah saudara Bundanya selama di panti dulu.
Satu tahun berlalu. Adit sudah kuliah di Universitas negeri yang berada di kota tersebut. Tetapi dia memilih ngekost. Karena perjalanan dari rumah ke kampusnya memakan waktu 2 jam lebih. Walaupun ngekos, dia tiap akhir pekan menyempatkan pulang. Sedangkan Saka, dia sudah menduduki kelas 3 SMA.
Usaha loudry Vina pun makin maju. Dia merekrut dua orang karyawan. Karyawan tersebut merupakan seorang anak-anak yatim. Dia bernama Lisa dan Hera. Lisa merupakan tetangganya, sedangkan Hera temen sekelasnya Adit dulu saat SMA. Hera juga merupakan anak yatim.
🍁🍁🍁🍁🍁
Sejak menikah dengan Nadin, hidup Anwar terlihat bahagia. Dia tidak lagi takut untuk menghabiskan uang gajinya. Karena keluarga Nadin masih memberikan uang untuk Nadin setiap bulannya. Padahal dulu selama menikah dengan Vina. Dia hanya memberi 2 juta gajinya untuk Vina. Lainnya dia habiskan untuk kesenangannya pribadi. Makanya, dia selalu meminta tambahan sama Ibunya. Bu Fatma.
Sekarang Nadin sudah hamil, usia kehamilannya sudah memasuki 7 bulan. Dan mereka sudah cek kalau jenis kelaminnya perempuan.
"Ini Ibu, memberikan kamu hadiah kalung. Nanti saat acara 7 bulanan dipakai ya. Ini merupakan kalung keluarga. Dulu Ibu diberi mertua Ibu saat hamil Anwar. Sekarang Ibu memberimu. Karena kamu mantu kesayangan Ibu." jelas Bu Fatma, sambil memakai kalungnya.
"Wah terimakasih ya Bu, tapi Nadin nggak bisa pakai. Karena Mama dan papa sudah membelikan satu set perhiasan berlian untuk aku. Mereka juga mau aku memakainya untuk acara 7 bulanan. Maaf ya Bu." ucap Nadin. Sebenarnya dia malu memakainya, karena pemberian mertuanya hanya kalung emas bermodel kuno.
"Oo baiklah, kalau begitu kamu simpan saja." jawab Bu Fatma. Sebenarnya dia jengkel. Karena Nadin selalu membanding pemberiannya sama orangtuanya.
Bu Fatma pun meminta izin untuk nginap di rumah Nadin. Dia ingin membicarakan tentang acara 7 bulanan bersama Anwar. berhubung Anwar belum pulang makanya dia ingin tidur di sana.
"Untuk acara 7 bulanan nanti, kita akan adakan syukuran kecil-kecilan atau bagaimana?" tanya Bu Fatma sama Anwar saat makan malam.
"Kecil-kecilan saja Bu, kita hanya mengundang keluarga inti dan beberapa kenalan." jawab Anwar.
"Nggak boleh gitu dong Mas, aku mau acara yang meriah. Mama sama Papa pun pasti mau acara meriah. Apalagi ini kehamilan pertama aku. Semua acara ini Mama yang akan atur." tutur Nadin.
"Tapi nanti, keperluan kita banyak, belum lagi belanja untuk keperluan bayi. Untuk lahiran lagi." keluh Anwar.
"Kamu Mas, kayak orang miskin aja. Lagian selama kita nikahkan, aku tidak pernah ambil uang darimu Mas. Jadi pasti uangmu sekarang sudah banyak." ucap Nadin.
"Aku kan sudah pernah memberimu uang, katamu nggak usah. Karena pemberian orangtuamu lebih banyak dariku. Ya, semua uangku aku habiskan untuk keperluanku, lah." jawab Anwar tanpa rasa bersalah.
"Sudah-sudah, nanti untuk perlengkapan sama biaya lahiran biar Ibu yang tanggung semuanya." ucap Bu Fatma menengahinya.
"Bener itu, yang Ibu bilang Mas, karena acara 7 bulanan nanti semua biaya Papa yang akan biayai. Makanya dia ingin yang meriah." pamer Nadin.
"Terserah kamu sajalah." jawab Anwar. Anwar memilih pergi meninggalkan meja makan, tanpa menghabiskan makanannya.
Tidak lama kemudian, Bu Fatma menyusul anaknya yang berada di teras depan. Sedangkan Nadin, dia memilih masuk ke kamar. Semua bekas makanannya sudah dibereskan oleh ART.
"Ibu tau, terkadang aku tanpa sadar membandingkan Vina dan Nadin. Vina selalu menerima uang yang aku berikan. Tidak peduli besar atau kecil jumlahnya. Dia selalu bersyukur" ungkap Anwar, saat melihat kedatangan Ibunya.
"Ya jelas bedalah, Nadin sudah biasa dengan uang jumlah besar. Dia dimanjakan. Berbeda dengan Vina. Mungkin selama hidupnya dia baru melihat uang yang banyak waktu menikah denganmu." ucap Bu Fatma. Menurutnya Nadin tetaplah yang terbaik.
"Tapi Vina selalu mengurusku Bu, bahwa dia menyiapkan segala keperluanku. Tanpa aku beritahu. Dia tetap melakukannya walaupun badannya sudah ku sakiti." lanjut Anwar.
"Biarkanlah, mungkin karena Nadin hamil. Jadi bawaannya malas-malasan." bela Bu Fatma.
Anwar memilih diam, bagaimanapun dia mengeluh tentang Nadin, bagi Ibunya Nadin tetaplah yang terbaik. Berbeda saat dia dulu memuji Vina. Tetapi bagi Ibunya semua yang dilakukan Vina merupakan kewajibannya sebagai Istri.
🍁🍁🍁🍁🍁
Keesokan harinya, dikediaman Iqbal. Dia meminta tolong pada Syahril bahwa weekend nanti dia berniat akan melamar Vina. Dengan bantuan Syahril, dia menyewa sebuah resort ditepi pantai. Dimana pemiliknya adalah orang yang pernah mempekerjakannya dulu.
Mantan bos Syahril. Memberi harga gratis. Sebagai bentuk kerja keras Syahril selama bersamanya. Dulu dia pernah meminta agar Syahril menjadi bodyguard tetap untuknya. Tetapi Syahril menolak, dengan alasan ingin mencari suasana baru. Dengan orang-orang yang menyewanya. Dia tidak mau bekerja hanya jika tetap pada satu orang saja.
orangtua laucknut!!!
anaknyapun wanita bodoh!
tidak bisa membedakn salah benar yg penting dapat duit.bagaimanapun cara mendapatkannya.
tinggi kali thor😁