NovelToon NovelToon
Dia Datang Dari Langit

Dia Datang Dari Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Duniahiburan / Romansa Fantasi / Beda Usia / Cinta Beda Dunia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:387
Nilai: 5
Nama Author: MZI

Sinopsis "Alien Dari Langit"

Zack adalah makhluk luar angkasa yang telah hidup selama ratusan tahun. Ia telah berkali-kali mengganti identitasnya untuk beradaptasi dengan dunia manusia. Kini, ia menjalani kehidupan sebagai seorang dokter muda berbakat berusia 28 tahun di sebuah rumah sakit ternama.

Namun, kehidupannya yang tenang berubah ketika ia bertemu dengan seorang pasien—seorang gadis kelas 3 SMA yang ceria dan penuh rasa ingin tahu. Gadis itu, yang awalnya hanya pasien biasa, mulai tertarik pada Zack. Dengan caranya sendiri, ia berusaha mendekati dokter misterius itu, tanpa mengetahui rahasia besar yang tersembunyi di balik sosok pria tampan tersebut.

Sementara itu, Zack mulai merasakan sesuatu yang belum pernah ia alami sebelumnya—ketertarikan yang berbeda terhadap manusia. Di antara batas identitasnya sebagai makhluk luar angkasa dan kehidupan fana di bumi, Zack dihadapkan pada pilihan sulit: tetap menjalani perannya sebagai manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Cemburu? Aku? Tidak Mungkin!

Sejak insiden jatuh di atas Zack beberapa hari lalu, Elly merasa hubungannya dengan pria itu jadi sedikit… aneh. Setiap kali mereka bertemu, ia masih bisa mengingat betapa dekat wajah mereka saat itu. Dan sialnya, Zack tampak sama sekali tidak terganggu!

Namun, yang lebih mengganggu Elly bukanlah itu.

Akhir-akhir ini, Zack mulai dikelilingi oleh beberapa cewek di sekolah—entah sejak kapan, tapi sepertinya banyak yang mulai memperhatikan pria itu.

Di kantin, di lorong kelas, bahkan di perpustakaan, selalu ada sekelompok gadis yang berusaha mencari perhatian Zack. Beberapa dari mereka mencoba mengajaknya bicara, memberikan camilan, atau bahkan menawarkan catatan pelajaran.

Dan Zack? Ia tidak menolak, tapi juga tidak terlalu merespons. Ia tetap dengan ekspresi datarnya, hanya sesekali mengangguk atau menjawab dengan singkat. Tapi tetap saja, itu cukup untuk membuat Elly merasa... kesal?

"Tch." Elly mendengus saat melihat dua gadis dari kelas lain menyodorkan sesuatu pada Zack di lorong.

"Zack, ini kue buatan sendiri! Aku membuatnya sendiri, mau coba?" kata salah satu gadis dengan senyum manis.

Zack menatap kue itu sebentar. "Terima kasih," jawabnya singkat, tapi ia tidak langsung mengambilnya.

Elly yang melihatnya dari kejauhan menggigit sedotan jusnya dengan kesal. "Kenapa sih mereka tiba-tiba jadi suka sama Zack?" gumamnya.

Temannya di kelas, Nina, yang duduk di sebelahnya menoleh sambil tersenyum menggoda. "Kenapa? Cemburu?"

Elly langsung tersedak. "A-Apa?! Cemburu?! Aku? Nggak mungkin!"

Nina tertawa. "Kamu ngelihatin Zack terus dari tadi sambil cemberut. Udah jelas banget."

Elly mengibaskan tangannya. "Aku cuma heran kenapa tiba-tiba dia jadi pusat perhatian! Lagian, Zack itu kan nyebelin, datar, nggak ada ekspresi, kenapa mereka suka?"

Nina mengangkat bahu. "Mungkin karena dia misterius? Banyak cewek suka tipe kayak gitu."

Elly mendecak. "Huh, nggak ada menarik-menariknya."

Tapi dalam hati, ia tahu itu bohong. Zack memang dingin dan datar, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang membuat Elly selalu tertarik untuk mengusilinya.

Dan sekarang, orang lain juga mulai menyadari daya tarik itu.

Babak 1: Operasi Gangguan Elly

Hari berikutnya, Elly mulai menjalankan misinya. Jika Zack dikelilingi oleh para gadis, maka ia harus memastikan mereka tidak punya kesempatan!

Saat jam istirahat, ia melihat seorang gadis dari kelas sebelah mendekati Zack di perpustakaan. Tanpa pikir panjang, Elly langsung masuk dan dengan santai duduk di sebelah Zack.

"Hei, Zack! Kamu belum ngajarin aku matematika hari ini!" katanya dengan suara sedikit lebih keras dari biasanya.

Zack menatapnya sebentar. "Sejak kapan aku mengajarimu matematika?"

Elly tertawa canggung. "Y-ya pokoknya sekarang ajarin aku!"

Gadis yang hendak berbicara dengan Zack tampak ragu sejenak sebelum akhirnya mundur. Elly tersenyum puas dalam hati.

Babak 2: Serangan di Kantin

Saat di kantin, Elly kembali melihat seorang gadis mendekati Zack dengan sekotak susu stroberi di tangannya.

"Zack, aku dengar kamu suka susu stroberi, ini untukmu!"

Elly, yang duduk di meja lain, langsung bangkit. Dengan cepat, ia berjalan ke meja Zack dan tanpa ragu menarik kotak susu itu dari tangan gadis tersebut.

"Wow, pas banget! Aku juga suka susu stroberi! Makasih ya!" katanya dengan senyum lebar, lalu dengan santai meneguk susu itu di depan Zack.

Zack menatap Elly dengan alis terangkat. "Sejak kapan kau suka susu stroberi?"

Elly tersedak sedikit. "S-sejak lama!"

Gadis yang memberi susu tampak kecewa dan akhirnya pergi. Elly menghela napas lega.

Namun, Zack masih menatapnya dengan tatapan penuh arti. "Apa yang kau lakukan?"

Elly pura-pura tidak mengerti. "Apa maksudmu?"

Zack menghela napas pelan. "Kau selalu muncul setiap kali seseorang mendekatiku."

Elly hampir tersedak lagi. "I-itu cuma kebetulan!"

Zack menatapnya dalam diam. Kemudian, sebuah senyum tipis muncul di sudut bibirnya. "Cemburu?"

Elly langsung terbatuk keras. "T-TIDAK!"

Zack masih menatapnya tanpa berkata apa-apa, seolah membaca pikirannya.

Elly buru-buru berdiri. "Aku akan ke kelas dulu!" katanya, lalu melarikan diri sebelum Zack bisa berkata lebih banyak.

Zack hanya menggeleng pelan sambil menatap punggung Elly yang menjauh.

"Menarik," gumamnya dengan senyum tipis.

---

Setelah kejadian di kantin, Elly menghindari Zack sepanjang hari. Ia masih bisa mendengar suara santai pria itu bertanya apakah ia cemburu, dan itu membuat wajahnya panas.

Cemburu? Aku? Tidak mungkin!

Tapi, kenyataannya… ia memang sedikit kesal.

Sejak kapan Zack jadi begitu populer? Kenapa cewek-cewek di sekolah tiba-tiba tertarik padanya? Bukannya selama ini Zack cuma dikenal sebagai pria dingin yang jarang bicara dengan siapa pun kecuali dirinya?

Elly menghela napas panjang saat ia duduk di bangku taman sekolah, sendirian. Ia sengaja memilih tempat yang sepi untuk menenangkan pikirannya. Namun, pikirannya tetap dipenuhi oleh bayangan Zack dan para gadis yang terus mengejarnya.

"Aku nggak peduli, aku nggak peduli, aku nggak peduli," gumamnya sambil menggoyangkan kaki.

Tapi, tentu saja, itu bohong.

Baru saja ia mencoba mengalihkan pikirannya, suara langkah seseorang terdengar mendekat. Tanpa perlu menoleh, ia sudah tahu siapa itu.

"Jadi kau bersembunyi di sini," kata Zack dengan suara tenangnya.

Elly merapatkan bibirnya. "Aku nggak bersembunyi," jawabnya tanpa menoleh.

Zack berjalan ke depan dan berdiri tepat di hadapannya. "Kau menghindariku sejak tadi."

Elly melipat tangan di dada dan tetap menunduk. "Aku hanya ingin sendirian."

Zack menatapnya sejenak sebelum akhirnya duduk di sampingnya. Ia tidak berkata apa-apa, hanya duduk dengan tenang, menunggu.

Elly menggigit bibirnya. Kenapa Zack bisa begitu santai? Kenapa ia tidak membiarkannya sendiri saja?

Setelah beberapa menit dalam keheningan, Zack akhirnya angkat bicara. "Apa kau marah padaku?"

Elly mendongak, menatapnya dengan alis berkerut. "Kenapa aku harus marah?"

Zack menatapnya dengan pandangan datarnya. "Kau tahu kenapa."

Elly mendecak. "Aku cuma merasa aneh. Biasanya kau selalu sibuk membaca atau melakukan hal-hal aneh. Tapi sekarang, tiba-tiba saja kau dikelilingi oleh cewek-cewek itu."

Zack mengangkat alis. "Dan itu mengganggumu?"

Elly langsung membuang muka. "Nggak."

Zack menghela napas kecil, lalu dengan santai berkata, "Kalau begitu, kau tidak keberatan jika aku menerima ajakan mereka?"

Elly refleks menoleh. "Apa?"

Zack tetap menatap lurus ke depan. "Aku mendapat beberapa undangan untuk pergi ke kafe setelah sekolah. Jika kau tidak keberatan, mungkin aku akan pergi."

Elly mengerjap beberapa kali. "Mereka… mengajakmu pergi?"

"Ya," jawab Zack singkat.

Elly menggigit bibirnya. Tiba-tiba, dadanya terasa sesak. Zack… akan pergi dengan mereka?

Tanpa sadar, ia mengepalkan tangannya. "Kalau kau mau pergi, pergi saja."

Zack menoleh, menatapnya dalam-dalam. "Benarkah?"

Elly mencoba mempertahankan ekspresi datarnya, tapi suara hatinya sudah berteriak-teriak.

TIDAK! Jangan pergi!

Tapi ia tidak bisa mengatakannya.

Zack menunggu, seolah ingin mendengar sesuatu darinya. Namun, Elly tetap diam.

Akhirnya, Zack bangkit dari tempat duduknya. "Baiklah. Kalau begitu, aku pergi."

Elly menatap punggungnya yang mulai menjauh. Sesuatu dalam dirinya memberontak.

Ia tidak bisa membiarkan Zack pergi begitu saja!

Tanpa berpikir panjang, Elly berdiri dan berteriak, "T-Tunggu!"

Zack berhenti dan berbalik. "Apa?"

Elly mengepalkan tangannya di sisi tubuhnya. "Kamu nggak boleh pergi!"

Zack menatapnya dengan ekspresi penasaran. "Kenapa?"

Elly membuka mulutnya, lalu menutupnya lagi. Ia tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Akhirnya, ia menghela napas panjang dan berkata, "Karena… karena…"

Zack menunggu.

Elly menggigit bibirnya, lalu dengan suara pelan berkata, "Karena aku nggak suka."

Zack menatapnya beberapa detik, lalu sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis. "Jadi kau cemburu?"

Elly langsung memerah. "T-TIDAK!"

Zack tertawa kecil. "Kau sangat mudah ditebak."

Elly mengerang pelan, menutup wajahnya dengan kedua tangan. "Ugh, aku benci kamu."

Zack masih tersenyum. "Aku tidak akan pergi dengan mereka."

Elly menurunkan tangannya dan menatap Zack dengan bingung. "Kenapa?"

Zack mengangkat bahu santai. "Karena aku tidak tertarik pada mereka."

Elly terdiam. Ada sesuatu dalam suaranya yang terdengar serius, membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

Zack menatapnya sebentar, lalu berjalan mendekat dan mengacak rambutnya. "Jangan cemberut. Aku lebih suka kau yang berisik seperti biasanya."

Elly masih mematung di tempatnya.

Setelah Zack pergi, ia menyentuh kepalanya, tepat di tempat tangan Zack tadi berada.

Dadanya berdebar kencang.

Apa ini? Kenapa aku merasa begini?

Namun, ia tahu jawabannya.

Ia memang cemburu.

Dan yang lebih parah… ia mulai menyadari bahwa perasaannya pada Zack mungkin lebih dari sekadar teman.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!