NovelToon NovelToon
YAKUZA CINTA DAN KEMATIAN

YAKUZA CINTA DAN KEMATIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Terlarang / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu / Pengawal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: KimiHaruka

Akira Yamaguchi, cucu perempuan satu-satunya di keluarga Yamaguchi. Keluarganya merupakan klan Yakuza terkuat di Jepang. Dibalik, semua orang yang melihatnya sebagai gadis tak berperasaan dan dingin, ada rahasia mengapa Akira selalu menampilkan sifat dinginnya.

Kenta Ishikawa atau biasanya dipanggil, Ken. Merupakan seorang Yakuza yang dijuluki Iblis Klan Yamaguchi. Berhati dingin, tanpa ampun, dan merupakan orang kepercayaan dari pemimpin Klan Yamaguchi. Dia jatuh hati pada cucu bosnya sejak mereka pertama kali bertemu.

Namun, Kenta tahu cintanya itu terlarang, dia hanya diam memendamnya dan terus berusaha menjaganya dan mengawasinya.

Kisah cinta terlarang anggota Yakuza dan cucu bosnya, juga konflik antar Klan Yakuza, akankan membawa pelabuhan pada hubungan mereka berdua yang hanya sekedar Nona dan Penjaganya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimiHaruka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Broken (2)

FLASHBACK 2 minggu yang lalu.....

Kinoe Atsuma, lelaki paru baya itu nampak tengah berbicara dengan seseorang lewat ponselnya.

Ya, apa kau sudah mengatur semua? Pastikan kau mengaturnya dengan benar, jika tidak kau tau akibatnya!

"........"

hey, kau mengancamku?

Kinoe berteriak marah, raut wajahnya nampak menahan amarah, dan dia segera mematikan ponselnya.

"Sialan kau Ryuta!" geram Kinoe.

Kinoe memperhatikan ponselnya, terlihat notifikasi dari putri kesayangannya, Yuki Atsuma. Dia memikirkan lagi permintaan putrinya yang ingin bertunangan dengan Kenta Ishikawa, orang nomer 2 di klan Yamaguchi.

"haa sepertinya itu adalah salah satu cara agar lebih bisa mengontrol Asahito." seringai itu terbit dari bibir Kinoe, dia sangat licik ingin menjatuhkan Asahito meskipun mereka bekerjasama.

Kinoe menghubungi Asahito untuk meminta pertemuan antara mereka berdua.

Tak membutuhkan waktu lama, Asahito mengundang Kinoe untuk datang ke kediaman utama. Setelah dia menyelesaikan pekerjaannya, Kinoe menuju kediaman Asahito dengan di antar sopir pribadinya.

Dua orang itu kini tengah duduk dengan tenang, Kinoe menghadap Asahito yang nampak santai, itulah yang membuat Asahito sering diremehkan.

Asahito membuka percakapan di antara mereka, "Ada hal mendesak apa yang ingin anda bicarakan, Atsuma-san?"

Kinoe Atsuma tersenyum ramah, "haha, tidak mendesak hanya ingin mempererat hubungan kerjasama kita,-"

Asahito membalas dengan senyuman yang juga nampak ramah. Namun, dia mengetahui semua maksud dari Kinoe.

"Saya ingin putri saya bertunangan dengan Kenta, bagaimana menurut anda Yamaguchi-san?" lanjutnya.

Kinoe nampak berhati-hati dalam mengucapkan niatnya itu. Kinoe tak bisa membaca apa yang Asahito fikirkan.

Asahito tak terkejut dengan hal itu, dia mengangguk paham, dan mencoba tetap tenang menghadapi musuh dalam selimut.

"aaa baik-baik, saya juga setuju dengan itu, tapi akan saya sampaikan terlebih dahulu kepada Kenta," jawab Asahito.

Raut wajah Kinoe nampak berbinar senang dengan jawaban Asahito.

"aa baik, saya akan menunggu jawaban dari Kenta."

Mereka melanjutkan berbincang, nampak akrab dan ramah. Tak lama, Kinoe berpamitan dan pergi meninggalkan kediaman Asahito.

...----------------...

"Kenn, kemarilah!" panggil Asahito pada Kenta.

Kenta masuk keruangan Asahito, dia memberikan salam sopan dan duduk di hadapan Asahito dengan tenang.

"dia memiliki rencana untuk melakukan pertunangan antara dirimu dan putrinya, kau pasti tahu dia siapa," ucap Asahito dengan nada tegas dan berat.

Kenta nampak tenang dan tak terkejut, "apa saya harus menerimanya?"

Asahito melepas kacamatanya, "ini sesuai seperti apa yang kita prediksi, mereka selalu memakai berbagai cara agar bisa mengontrol kita, apa bukti itu telah kau dapatkan ? Dan juga terkait Akira ?"

"saya akan segera mendapatkannya, bagaimanapun caranya," jawab tegas Kenta.

"awasi wanita itu, dia punya cara licik, jika kau menerima permainan ini, kau akan mendapatkan buktinya dengan cepat, katakan pada Akira jika pihak mereka ingin kau menjadi pengawal untuk putri mereka sementara,"

"baik, saya akan menemui wanita itu, dan untuk masalah Nona saya akan mengurusnya, jika tidak ada lagi yang ingin anda bicarakan saya peemisi."

Ken membungkuk hormat, dan seruan Asahito kembali membuatnya terdiam sejenak.

"kau harus mengatakan yang sebenarnya tentang wanita itu Ken, jika tidak, Akira mungkin akan membencimu."

Ken mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan ruangan Asahito.

...----------------...

Kenta duduk di sebuah cafe, dia menunggu seseorang, tak perlu lama wanita itu datang dengan senyum cerah berjalan menghampiri Kenta.

"halo Ken, ada apa ?" sapa wanita itu senang.

"aku duduk ya, aku boleh pesan kan?"

Kenta hanya menatapnya datar, dia sangat dingin, namun dia tetap menjaga kesopanannya.

"silakan jika kau ingin, aku hanya akan berbicara langsung pada intinya-"

Belum selesai Kenta berucap namun, wanita itu menyela ucapannya.

"haloo, aku pesan ini dan ini" tunjuk Yuki pada menu di depannya kepada pelayan cafe itu.

"baik, ditunggu ya kak" ucap pelayan itu dan berlalu.

Kenta tak memesan dia telah menghabiskan coffee lattenya tadi.

"ya? Maaf Ken, ada apa ?" Yuki sedari tadi tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

"apa tujuanmu sebenarnya meminta pertunangan ini?" tanya Ken tanpa basa basi.

Senyum di wajah Yuki tak luntur meskipun Kenta mengucapkan itu dengan nada berat dan tajam.

"ya apalagi, kau tau aku menyukaimu kan," jawab enteng Yuki.

"dan aku tak ingin gadis idiot itu terus menempel padamu," lanjutnya.

Ken menggeram rendah, "jangan ganggu Akira lagi, kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan,"

Yuki berdecih, dia sangat membenci Akira. Seolah semua orang selalu memperhatikan dia, dari mulai Kenta, dan kemarun Aoi menemuinya hanya untuk menegurnya masalah Akira.

"aku sudah selesai, permisi Yuki, silakan nikmati makananmu, aku akan membayar tagihannya." ucap Kenta, dia beranjak dari tempat duduknya.

Yuki yang melihat itu semakin geram dan kesal.

"Ken, apa-apaan kau sudah selesai?"

"tak ada yang perlu kubicarakan lagi," Ken segera berbalin pergi meninggalkan Yuki.

Yuki mengepalkan tangannya erat, "Hey Ken, jika kau berani membatalkan pertunangan ini, gadis idiot itu akan menerima akibatnya!"

Seruan dari Yuki menghentikan langkah Kenta sejenak, dia berbalik dan menatap Yuki yang tengah bersedekap dada dengan sombongnya.

"Aku tak membatalkannya, akan ku ikuti sesuai permintaanmu."

Bariton berat dengan nada rendah itu mampu membuat Yuki sedikit tersentak kaget. Dia tak menyangkan dengan jawaban Kenta ini.

"baguslah," ucapnya singkat. Yuki kembali menampilkan senyum senangnya. Dia duduk dan menikmati makanan itu, sedangkan Ken pergi meninggalkan tempat itu.

Kau memang licik Yuki, tapi kau sangat bodoh berani bermain denganku, lets play.

FLASHBACK END.....

...----------------...

Senja telah menampakan sinarnya yang berwarna keemasan, udara semakin dingin kala malam hari. Akira menatap jalanan dari balik jendela mobilnya. Tatapannya seolah menyiratkan kekosongan dan kelelahan.

'Haaa lelah sekali.'

Akira berfokus pada ponselnya, dia melihat pesan Kenta terakhir saat jam 3 sore tadi. Dia mengatakan tidak bisa menjemputnya, dan sekarang dia bersama Aoi.

"Nona, apa ada yang anda perlukan sebelum kita sampai dirumah?" seruan itu datang dari Aoi.

Akira masih berfokus dengan ponselnya, dan menjawab dengan nada lirih dan malas, "tidak ada."

Aoi terdiam, dia bingung sendiri dan merasa canggung, dari nada bicaranya saja sudah dapat Aoi simpulkan jika Akira sangat lelah.

Tak terasa perjalanan begitu cepat, Akira telah sampai dirumah dan langsung menuju kamarnya. Dia langsung merebahkan badannya di tempat tidurnya.

Akira mengangkat tangannya yang terdapat cincin pemberian Kenta. Baru kali ini dia memakai aksesoris selain piercingnya. Meskipun, Ken pernah memberinya kalung dia tak pernah memakainya jika kesekolah.

"haa kenapa jadi terus memikirkan Ken sih," gumamnya lirih.

Bahkan baru sehari aku tak melihatnya kenapa rasanya lama sekali, aku merindukannya.

Akira memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa berdenyut nyeri.

"haa jangan sekarang." Akira menenangkan sakit di dadanya dengan teknik pernafasan yang biasa dia lakukan saat terkana 'panic attack'.

Berangsur mengurang rasa sakit itu, Akira mengambil ponselnya. Dia melihat tak ada notifikasi dari Kenta sejak terakhir dia membalas pesannya, dan ternyata Ken telah membaca pesannya saat Akira mengirimi foto dia dalam perjalanan pulang.

"hanya di read saja? Sudahlah mungkin dia sibuk,"

Akira tetap berfikir positif, dia beralih membuka aplikasi SNS-nya. Melihat kerandoman postingan orang-orang ataupun postingan dari teman-temannya di sekolah.

Tak sengaja lewat di berandanya, postingan assisten guru sastra jepangnya, siapa lagi kalau buka Yuki Atsuma, musuh bebuyutan Akira.

"cih, ada juga yang mau sama nih lampir," umpatnya.

Akira hanya melihat sekilas dan melanjutkan menggeser postingan lain. Tapi tunggu, Akira kembali melihat postingan Yuki.

"bentar-bentar," gumamnya.

Akira sampai menelisik foto yang di unggah Yuki. Dia men-zoom in dan out foto itu, pikirannya mulai mengingat-ingat sesuatu.

Kok kayak kenal sih, eh ini kok mirip jam tangannya Ken ya? Eh bentar cincin yang biasa Ken pakai kan gini, haa? Masa sih.

Batin dan pikirannya mulai berkecamuk, Akira mulai berfikir yang tidak-tidak.

"apa mungkin bener Ken sih ? Tapi aku nggak yakin sih." gumamnya lirih.

"udahlah ngapain mikirin juga, nggak mungkin Ken mau kencan sama lampir sih,"

Akira menaruh ponselnya, namun pikirannya masih tertuju pada postingan Yuki. Foto yang di posting Yuki hanya foto biasa, dia sedang dinner dengan pasangannya, namun wajahnya tak di perlihatkan.

Saat pikirannya masih ber asumsi kesana kemari tiba-tiba saja....

Tok...tok....tok.....

"Nonaaaaa, makan malam telah siap," teriak Sora dari balik pintu kamar Akira.

Akira berjingkat kaget, kala mendengar suara teriakan Sora.

"bangs*t emang si Sora," umpatnya sambil menggerutu dan meneriaki Sora balik.

"iyaaaaaaaa bentar," balas Akira tak kalah nyaring.

Sora yang mendengar itupun di buat kaget juga, "he-eh apa Nona marah? Sudahlah."

Sora bergegas menuju dapur dan menyiapkan keperluan Akira. Dia tak mau terkena marah Daichi karena mengulur-ulur tugas yang Daichi berikan.

Foto yang di unggah Yuki di SNS-Nya.

Id SNS : @yuyukiats

Cr. Pinterest.

...----------------...

Gyudon (Steak Donburi/Donburi Rice Bowl)

Cr. Pinterest.

Akira telah berganti pakaian rumahan yang lebih santai, dia memakai hoodie hitam oversize dan celana hotpants pendek, dengan rambut yang dia jedai ke atas menampilkan leher jenjangnya.

Akira duduk di meja makan, terlihat sepi hanya ada Haru dan Sora yang sedang membersihkan dapur.

Akira menghela nafasnya berat, "hey apa kalian sudah makan?"

Sora yang mendengar pertanyaan dari Akira menoleh, dan tersenyum.

"kami sudah makan tadi Nona, karena Nona lama Daichi memanaskan kembali makanan Nona," ucap Sora menjelaskan.

"a-ah ya aku minta maaf," jawab Akira tak enak.

"tidak apa Nona, silakan makan, Oyaji sejak siang masih ada pekerjaan tidak bisa menemani anda, beliau menitipkan pesan untuk anda agar makan lebih dulu tanpa menunggunya." jelas Haru.

"oh ya baiklah, itadakimasu,"

Akira mulai menyuap makanan kesukaannya itu, entah mengapa terasa berbeda, meskipun ada Haru dan Sora yang menemani, Akira merasa kesepian tidak seperti biasanya.

Gyudon kesukaannya terlihat biasa saja, padahal dia sangat menyukai makanan ini, selain sushi salmon dan fastfood.

Akira memang sejak tadi tidak bisa melepas pikirannya dari foto yang Yuki unggah, oleh sebab itu dia berendam lama di bathtub kamar mandinya.

Bahkan, sekarang dia memakai hoodie milik Kenta yang berada di lemarinya, harum bau badan Ken melekat di hoodienya entah mengapa sedikit membuat Akira nyaman.

Sora dan Haru hampir selesai merapikan dapur, mereka melihat Akira yang nampak tak nafsu makan.

"Nona apa tidak enak?" tanya Sora lirih.

Akira yang melamun tersadar, "a-aa tidak, enak kok terimakasih untuk makannya, Daichi-san ada dimana?"

Akira mencoba mengalihkan pikirannya dari Kenta.

"aa Daichi-san sedang keluar mungkin ke supermarket." balas Haru.

Akira seolah tak mendengar jawaban dari Haru, dia hanya menatap kosong pada makanan di depannya meskipun dia masih menyuap sedikit pada mulutnya.

"hey Sora, apa kalian tahu kegiatan Ken hari ini ?" tanya Akira tiba-tiba, entah mengapa dia memiliki firasat yang mengganjal hatinya. Apalagi setelah melihat postingan Yuki tadi.

Sora dan Haru terdiam, mereka bingung harus menjawab apa. Jika rencana ini sampai bocor ke Akira bisa-bisa nyawa mereka melayang.

Sora menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "he-hehe, kami tidak tahu Nona, mungkin saja ini sangat darurat dan tugas sulit sehingga perlu waktu lama."

Akira merasa seperti mereka menyembunyikan sesuatu darinya. Namun, dia juga tak ingin terlibat terlalu jauh jika itu menyangkut urusan Klan.

ring...ring...ring.... (Suara ponsel Akira)

...Incoming Call........

...Ken😏..........

.......

.......

.......

.......

...----------------...

Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada hubungan dengan tokoh atau organisasi manapun. Mohon bijak dalam membaca dan berikan komentar, saran, atau kritik yang sopan dan membangun. Arigatou Gozaimasu.

1
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
vibes jepang bgt 🥶
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
suka karyanya semangat authorr ❤
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
next kaa
KimiHaruka: besokk yaa ❤
total 1 replies
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
ditunggu up nyaa 😁
KimiHaruka: sudah up ep 2 ka ❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!