Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh
Angga menghabiskan waktunya bersama bianca. Setelah kembali dari makan di restoran bawah angga dan bianca memilih menonton televisi bian memilih untuk duduk di karpet bawah sedangkan angga duduk di belakang bianca memeluk sang kekasih yang sangat ia rindukan
"sayang, kamu seneng ngga pacaran sama kakak..?" angga bertanya random sambil memeluk bianca dari belakang
"dibandingkan dulu ya seneng aja sih..." jawab bianca yang masih fokus pada televisi
"koq jawabnya gitu sih yang..." angga tak terima dengan jawaban datar bianca
"kak... Dengan apa yang bianca alami dimasa lalu bikin bianca jadi lebih hati-hati, lebih sensitif. Jadi maaf banget kalo bianca ngga sesuai sama apa yang kakak harapkan. Bianca juga sadar sikap bianca sekarang jauh berbeda sama bianca di masa dulu. Jadi bianca harap kakak bisa nerima bianca yang sekarang. Kalau kakak ngga bisa dan malah mengharapkan bianca di masa lalu maaf bian ngga bisa, kalo Seperti itu lebih baik kakak cari yang lain aja"
"ah.. Kamu mah ngancemnya putus terus yang... Lagian siapa sih yang pengen putus. Kakak emang suka Sama kamu di masa lalu lebih imut dan menggemaskan dengan kepolosan kamu, itu juga karena kakak ngga pernah interaksi langsung sama kamu. Tapi setelah kenal dan deket sama kamu kakak lebih suka sosok kamu yang kuat dan berani seperti sekarang ini"
"jujur sampai sekarang bian masih terbayang apa yang udah orang tua bianca alami, tapi dibalik semua kejadian itu, bian serius dan bian tulus akan hubungan yang sedang kita jalanin. Terserah kakak ngeliatnya seperti apa, tapi disini udah ada nama kakak yang selalu dan akan ada di hari-hari bian" ucap bian sambil memegang sebelah dadanya
"makasih sayang.. Udah cukup semua yang kamu bilang. Mulai sekarang kita akan jalani semuanya seperti biasa suatu hari nanti entah kakak atau kamu merasa bosan kita bisa saling jujur, supaya kita bisa upgrade hubungan kita"
"makasih buat semua pengertian kakak buat bian. Bian juga akan berusaha supaya ngga terlalu cuek sama kakak" ucap bian sambil memegang tangan anggasta saat mereka sudah duduk berhadapan.
Sesaat mereka terdiam sambil menatap mata didepan mereka dan entah siapa yang memulai duluan hingga kini mereka sedang menikmati lembutnya bibir satu sama lain
Anggasta memegang tengkuk bianca untuk membuatnya lebih merasakan hangat bibir kekasihnya sedangkan bianca sudah mengalungkan tangannya Di leher anggasta.
Lama mereka melakukan nya sampai bian menepuk dada anggasta meminta untuk melepaskan pagutan mereka karena bianca kehabisan nafasnya. Setelah terlepas mereka berdua sama-sama mengatur nafas mereka dengan dahi yang saling menyatu.
Anggasta tersenyum melihat rona merah dari wajah bianca dan terlihat sangat cantik. Terlihat bibirnya yang sedikit bengkak karena ulahnya. Anggasta mengusap bibir bianca dengan ibu jarinya
"kakak ngga maksa kan..? Kamu juga mau kan tadi..?"
"kak udah deh ngga penting banget ngebahas gituan" rengek bianca karena malu anggasta membahas ciumannya.
"haha... Kaget aja kakak yang, pinter banget kamu ngelakuinnya hampir aja kakak kalah.."
"kakak lupa, gini-gini bian kan pernah pacaran dan nikah jadi wajar kan kalo bian bisa ngelakuin hal itu.. " jelas bian
"hah.. Pake diingetin yang, kakak kan jadi cemburu kalo inget kamu pernah deket sama cowo itu"
"biar gitu di masa sekarang semuanya kembali ke awal kak, semua yang bian lakuin semuanya pertama kali dan itu sama kakak." ujar bianca membuat hati angga menghangat
"makasih ya sayang" angga meletakkan kepalanya di paha bianca dan memeluk perut bianca
"jangan ngelunjak ya kak..." ingat bianca
"tenang yang kakak masih sayang nyawa kakak. Yang tadi udah lebih dari cukup koq. Asal ada kelanjutannya lagi ya nanti" kekeh anggasta
"liat aja nanti..."
...----------------...
"sell.. Kamu tau kakak kamu lagi deket sama cewe?" tanya mama pada gisell saat mereka sedang duduk santai sambil makan camilan
"engga ma kenapa emangnya.?" tanya gisell balik pada mama nya karena penasaran
"kemarin mama ke kantor, pas mama turun mama liat kakak kamu pergi sambil gandeng tangan cewe" jelas mama
"berarti bener ya kalo kakak udah punya pacar" ujar gisell membuat mama kaget
"kakak kamu bilang gitu sama kamu..?" tanya nya
"iya ma, waktu gisell bilang mau jodohin kakak sama bianca, eh kakak bilang katanya udah punya pacar, dan pacarnya 11 12 sama bianca, gimana ma, apa kemarin mama liat mukanya? Apa benar cantik"
"Ngga tau, mama ngga liat karena dia pake masker. Tapi kenapa sampe sekarang belum dikenalin sama kita ya? Apa jangan-jangan dia cuma mau manfaatin kakak kamu sama kaya mantan kakak kamu itu" mama mulai mengkhawatirkan anak sulungnya
"ngga mungkin ma kalo cewe itu manfaatin angga, papa udah tanya sama bagas gimana sikap cewe itu kalo lagi kekantor dan ternyata bagas bilang cewe itu paling cuma minta beliin kue aja.. Selebihnya nemenin angga kerja dengan duduk di sofa sambil sesekali ngobrol, kata bagas juga sikapnya baik koq" jelas papa yang baru sampai dan sudah di suguhi dengan pembicaraan tentang anak sulungnya
"loh papa udah pulang... Tapi pa, apa bener cewe itu baik.?" tanya mama memastikan
"papa udah minta tolong sama bagas ma, angga ngga pernah pakai uang kantor, pengeluarannya pun masih wajar, pekerjaan angga juga beres semua. Jadi papa simpulkan untuk saat ini wanita itu baik. Kalo soal dikenalin mungkin karena mereka baru menjalin hubungan atau masih belum siap dikenalin sama keluarga jadi masih jadi rahasia. Udah ya ma, selama anak kamu masih bertingkah wajar dan biasa aja kita tetep dukung ya" papa mengingatkan istri nya untuk jangan terlalu ikut campur
"mama cuma penasaran pa, cewe seperti apa yang bisa bikin anak mama jatuh hati. Apalagi yang kita tau angga sempat sakit hati sama cewe karena mantannya itu"
"coba mama tanya pelan-pelan sama angga siapa tau angga mau ngomong sedikit" ucap papa
"nanti deh, mama juga ngga mau ngerusak kebahagiaan anak mama, karena papa udah nanya sama bagas berarti angga masih di kondisi wajar. Tapi mama minta papa tetap awasi anak papa itu ya. Mama ngga mau kejadian dulu ke ulang lagi pa. Mama masih ngga rela kalo anak mama dimanfaatin sama cewe matre seperti mantannya dulu.
btw tor, td q bc nya angsata 😭