Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerajaan Petir
Kembali ke masa sekarang...
Ibu Ziaz yang mendengar kembali kejadian 25 tahun lalu itu pun sangat benar benar khawatir kepada Ziaz.
"Jika Raja Api pada saat itu tidak datang tepat waktu, mungkin aku tidak ada disini sekarang." ucap Raja Yuto
"Apa kau berniat untuk mengejar para Ksatria Kegelapan?" tanya ibu Ziaz
Raja Yuto menghela nafas. "Jika itu harus di lakukan maka aku akan melakukannya, dimana Ziaz? Aku ingin berbicara dengannya."
Ibu Ziaz pun mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. "Mungkin untuk beberapa hari ke depan Ziaz tidak pulang ke rumah," ucapnya
Raja Yuto pun terkejut. "Tidak pulang ke rumah? Dia sedang pergi kemana?" ujarnya
"Kemarin Ziaz berhasil mendapatkan kembali pedang pelindung berwarna biru milik kakeknya, dan sekarang dia sedang pergi untuk menjalankan tugas sebagai pemakai pedang pelindung yang baru." ujar ibu Ziaz
"Apa!" kata Raja Yuto
Disisi lain, Ziaz dan Lawkei sedang berjalan menuju Kerajaan Petir karena hujan sudah mulai reda.
"Apa kau datang kesini dengan berjalan kaki?" tanya Lawkei
"Seharusnya aku menaiki kuda sekarang, tapi gara gara pohon di hutan itu tersambar petir tadi, kuda milik ku kabur entah kemana." ucap Ziaz
Lawkei yang mendengar itu pun langsung meminta maaf. "Sebenarnya pohon yang terkena petir itu tadi adalah perbuatan ku karena aku memakai kekuatan pedang pelindung," ujarnya
"Eh? Benarkah? Apa kekuatan pedang pelindung sekuat itu?" tanya Ziaz
"Hmm? Apa kau belum pernah memakai kekuatan pedang pelindung milik mu?" balas Lawkei
"Untuk sekarang masih belum karena aku baru menemukan pedang ini kemarin," ucap Ziaz
Di malam hari itu mereka berjalan sambil memegang obor sebagai pencahayaan karena hujan baru reda saat malam hari.
"Kenapa kau jauh jauh datang ke Kerajaan Petir?" tanya Lawkei
"Aku di tugaskan untuk mencari pedang pelindung yang lainnya," jawab Ziaz
"Hmm? Apa Raja Kegelapan telah kembali?" ujar Lawkei
"Belum, dia belum kembali dalam waktu dekat." ucap Ziaz
"Lalu apa yang kau ingin dari mengumpulkan seluruh pedang pelindung? Apa kau ada niatan lain?" kata Lawkei
"Tidak ada, tapi aku punya firasat aneh kalau para Ksatria Kegelapan mulai bergerak lagi." kata Ziaz
Mereka pun tiba di perbatasan Kerajaan Petir. Para ksatria yang berjaga pun langsung menghalangi mereka dengan menodongkan tombak.
"Siapa disana!" ucap salah satu ksatria yang berjaga
Lawkei dan Ziaz pun mendekat ke arah mereka. "Tenanglah ini aku, Lawkei." ujar Lawkei
"Ternyata kau, siapa yang bersama mu ini?" tanya ksatria itu
"Dia ksatria muda dari Kerajaan Cahaya," ujar Lawkei
Ksatria itu pun menodongkan tombak ke arah Ziaz sambil bertanya. "Siapa namamu?" ujarnya
"Sepertinya kau tidak ada hak untuk menodongkan itu kepada ku ya..." ucap Ziaz
Ksatria itu menjadi kesal saat mendengar perkataan Ziaz itu. "Apa yang kau inginkan huh!" ujarnya
"Tenanglah, jika kau menyakitinya maka kau akan berurusan dengan hukum." ucap Lawkei
Tiba tiba pemimpin dari ksatria penjaga perbatasan itu pun datang. Dia pun melihat kegaduhan yang sedang terjadi di antara mereka.
"Ada apa ini huh?" ucap ksatria tua itu
"Ksatria dari Kerajaan Cahaya ini sangat arogan pak," ujar ksatria penjaga
Ksatria tua itu pun melihat simbol Cahaya di bahu Ziaz. Dia pun menyuruh semua penjaganya untuk membiarkan mereka masuk.
"Biarkan mereka masuk," ucap ksatria tua itu
Lawkei dan Ziaz pun di berikan izin masuk ke dalam wilayah Kerajaan Petir. Mereka berdua pun lanjut jalan ke arah Kerajaan Petir sedangkan para ksatria penjaga pun keheranan karena dia bisa lolos dengan mudah.
"Ada apa ini pak? Kenapa kau membiarkan dia masuk?" ucap ksatria itu
"Diam kau! Dia adalah tamu istimewa, dia sama seperti Lawkei yang merupakan keturunan spesial dari Ksatria Cahaya," kata ksatria tua itu
Mereka semua pun kebingungan ketika mendengar perkataan dari pemimpin mereka itu.
Disisi lain, Komandan Tera yang sedang bersantai di ruangannya, tiba tiba di datangi oleh Raja Yuto.
"Ada apa malam malam begini?" tanya Tera
"Hapus nama Ziaz dari strategi mu, dia sedang tidak bisa ikut dalam penyelidikan kali ini." ucap Raja Yuto
Tera yang mendengar itu pun sangat marah. "Apa maksudmu Yang Mulia? Dia tidak boleh izin tidak ikut karena dia ksatria muda yang berbakat,"
"Ini pengecualian, dia sedang menjalankan tugas lain yang lebih penting dari penyelidikan kita kali ini." ujar Raja Yuto
"Apa maksudmu lebih penting dari penyelidikan kali ini? Tugas apa yang sedang dia jalankan?" kata Tera
Tera pun melihat Raja Yuto yang hanya terdiam saja dan tidak ingin menjawab. "Tidak mungkin... Apa dia sudah mendapatkan pedang legendaris itu?" ujar Tera
Raja Yuto yang mendengar pertanyaan Tera itu pun hanya bisa mengangguk. Untuk sekarang mereka tidak bisa menarik Ziaz dalam misi apapun selagi dia belum selesai dengan tugasnya itu.
Kembali kepada Lawkei dan Ziaz, mereka berdua berjalan di Kota Kerajaan Petir. Ziaz pun melihat sekeliling kota itu yang di penuhi dengan lampu berwarna kuning dan lambang pasukan mereka.
"Kenapa meriah sekali? Apa malam ini para penduduk sedang merayakan sesuatu?" tanya Ziaz
"Ah ya, hari ini adalah hari lahirnya pasukan ksatria Kerajaan Petir." jawab Lawkei
Ziaz dan Lawkei terus berjalan menyusuri jalanan Kota Kerajaan Petir yang gemerlap. Cahaya lampu kuning yang bersinar di sepanjang jalan memberikan suasana hangat meskipun malam itu cukup dingin. Penduduk tampak sibuk berpesta, dengan musik yang menggema dan tawa yang terdengar dari sudut-sudut kota.
Ziaz berhenti sejenak, memandangi sekelompok anak kecil yang berlarian sambil membawa bendera kecil bergambar simbol Kerajaan Petir. "Aku tidak menyangka suasananya bisa semeriah ini. Para penduduk terlihat bahagia semua." ucapnya
Lawkei mengangguk. "Di sinilah kekuatan Kerajaan Petir berasal. Meski sering menghadapi badai dan hujan lebat, semangat mereka tak pernah padam. Mereka tetap merayakan keberanian para ksatria yang melindungi mereka."
Ziaz pun terus mengikuti Lawkei yang terus berjalan. " Kita sebenarnya ingin kemana?" tanya Ziaz
"Aku ingin menemui Komandan pasukan terlebih dahulu karena aku adalah seorang Kapten tim," ucap Lawkei
"Kapten tim? Berapa lama kau menjadi seorang Kapten?" kata Ziaz yang penasaran
"Aku menjadi Kapten karena menggantikan seseorang saja, kalau di bilang berapa lama aku menjadi Kapten mungkin baru 2 bulan lalu." jawab Lawkei
Mereka berdua pun sampai di markas besar pasukan pelindung Kerajaan Petir. Lawkei menyarankan Ziaz agar memperlihatkan saja simbol Cahaya di bahunya jika mereka mencurigainya.
"Sebaiknya kau selalu memperlihatkan simbol itu agar mereka tidak mencurigai mu," ucap Lawkei
"Hmm? Apa mereka tidak menyukai ksatria dari Kerajaan Cahaya juga?" ujar Ziaz
___ END CHAPTER 5 ___