Keluarga Alana jatuh bangkrut hingga semua orang meninggalkannya. Mulai dari sahabat, kekasih bahkan ibu dan juga adik kandungnya.
Sebuah kecelakaan maut yang mengakibatkan ayahnya kritis, membuat Alana terpaksa harus meminjam uang kepada seorang rentenir.
sialnya, rentenir itu hampir saja menjualnya kepada seorang laki-laki tua. Namun, nasib baik masih berpihak kepadanya.
Karna sangat kebetulan sekali Alana di tolong oleh Kendrick, laki-laki asing yang belum pernah temui sebelumnya. Namun, karna kesan buruk pertemuaan pertama kali kendrick dengan Alana di bar miliknya. Membuatnya salah paham dan menganggap Alana bukanlah seorang wanita baik-baik.
Padahal Alana bukanlah wanita yang seperti ia tuduhkan selama ini
Karna suatu hal, Kendrick terpaksa menikahi Alana.
akankah Alana si gadis periang ini mampu menakhlukan hati Kendrick yang begitu dingin dan susah untuk ditakhlukan oleh wanita manapun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendengar Kebenaran
Suara Jesslyn terdengar memanggil - manggil nama Alana. namun Alana tetap tak menghiraukannya dan ia tetap ingin keluar meninggalkan ruangan itu dengan menyeka air matanya yang masih menderas di pipi. dan saat Alana keluar dari pintu ruangan Jesslyn. ia tak sengaja berpapasan dengan seorang laki - laki.
"Alana ... " sapa Laki - laki itu. dan laki - laki tersebut tak lain ialah David. namun Alana hanya terdiam menatap kedua mata David secara bergantian.
"Kau kenapa menangis?" tanya David seraya memegang lengan Alana, namun Alana tetap membungkam dan malah menepis tangan David dari lengannya. kemudian ia menerebos tubuh laki - laki yang saat ini sedang menghalangi jalannya.
"Alana, tunggu ... " teriak David, Tetap saja Alana tak menghiraukan suara laki - laki itu, ia justru malah semakin mempercepat langkah kakinya hingga terdengar jelas pantulan bunyi dari sepatu yang Alana kenakan begitu menggema di lorong rumah sakit itu.
David hendak mengikuti Alana, namun Ken terlebih dahulu memanggilnya. David terpaksa masuk ke dalam ruangan, ia menghampiri Ken dan Jesslyn untuk menanyakan tentang Alana.
"Alana kenapa menangis?" tanya David kepada Ken.
"Kak David, tolong kejar Alana. ajak dia kemari," pinta Jesslyn. tiba - tiba seseorang masuk ke dalam ruangannya, seseorang itu tak lain ialah Jasson. dengan raut wajah yang panik sekaligus khawatir ia mendekati saudari perempuannya tersebut.
"Jesslyn ... apa kau baik - baik saja?" tanya Jasson seraya memeluk tubuh Jesslyn, ia menciumi wajah Jesslyn rasanya Jasson benar - benar merasa khawatir akan adik kembarnya itu. ternyata saat Ken berangkat menuju ke rumah sakit, ia terlebih dulu menghubungi Jasson untuk memberitaukan bahwa Jesslyn masuk ke rumah sakit. seketika mendengar kabar itu, Jasson membatalkan acara bersama teman - temannya dan langsung menuju ke rumah sakit.
"Aku baik - baik saja, " ucap Jesslyn dengan menyeka air matanya.
"Kenapa menangis?" tanya Jasson.
"Kakak mengusir Alana," ucap Jesslyn. hingga membuat Jasson mengernyitkan dahi dengan kebingungan.
"Kakak, kenapa kau mengusir Alana?" tanya Jasson, namun Ken hanya diam saja.
"Kakak ... kenapa kakak diam saja?" teriak Jesslyn. rasanya ia begitu kesal terhadap kakak sulungnya itu. Jesslyn hanya merasa bersalah terhadap Alana karna Kakaknya sudah menuduhnya yang tidak - tidak. bahkan air mata Jesslyn merembas ke seluruh wajahnya, dia tidak ingin kehilangan teman seperti Alana. karna selama ini, Jesslyn merasa dirinya sangat nyaman berteman dengan Alana, Alana sungguh berbeda dari teman - teman lainnya.
"Jesslyn, diamlah sebentar!" bentak Ken. Jesslyn terdiam seketika.
"Sebenarnya ini ada apa? aku jadi bingung," tanya David, ia benar - benar kebingungan.
"Kakak menuduh Alana sebagai *******, Alana wanita baik. tolong bawa dia kemari," ucap Jesslyn dengan menyeka air matanya. David dan Jasson begitu terkejut saat mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Jesslyn.
"Ken, apa benar itu?" tanya David seolah tak percaya. Ken pun membenarkannya dengan sikapnya yang begitu acuh.
"Kenapa kau menuduh dia sebagai *******?" tanya David
"Karna dia memang seorang *******!" seru David.
"Ken ... Alana bukan seorang *******! dia wanita yang baik," seru David dengan penuh emosi.
"Jelas - jelas di bar waktu itu sudah membuktikan bahwa dia seorang *******! bukannya kau dan Ashley juga sudah menidurinya, kan." Ken masih menyangkal.
"Ken cukup!" seru David.
"Alana berada di bar waktu itu karna dia di jual secara paksa oleh seorang rentenir, karna dirinya belum bisa membayar uang yang sempat ia pinjam untuk tagihan rumah sakit ayahnya, ayahnya waktu itu kritis karna kecelakaan. dan itu memakan biaya yang tidak sedikit. aku dan Ashley juga sama sekali tidak pernah menidurinya!" imbuh David dengan penuh penekanan. Ken terdiam sejenak, ia seolah menyangkal akan itu semua dan ia mengingat kembali saat dirinya semalam bertemu dengan Alana di jalan tengah malam.
"Itu mungkin hanya alasan dia saja. aku tidak percaya! bahkan semalam, aku juga sempat bertemu dengan dia tengah malam di jalan dengan berdandan dan berpakaian rapi. untuk apa? bahkan membuat beberapa orang hendak melecehkannya." Ken membantah akan apa yang di katakan oleh David.
"Kakak bertemu dengan Alana juga semalam? " tanya Jasson. Ken membenarkannya.
"Sepertinya kakak sudah salah sangka, semalam aku juga bertemu dengan Alana di depan rumah sakit, dia mau pergi ke supermarket jadi aku memberi tumpangan untuknya. aku juga menawarkan untuk menunggu dan mengantarkannya pulang. tapi Alana tidak mau dan memaksaku untuk pulang, dan untuk masalah berdandan dan berpakaian rapi, memang Alana sengaja karna semalam dia akan menghadiri undangan dari Jesslyn untuk jamuan makan malam di rumah kita, tapi saat dia akan berangkat ke rumah kita, dokter menelponnya dan memberitaukan bahwa ayahnya sudah sadar dari komanya. itu sebabnya kenapa Alana tidak bisa datang semalam, " ucap Jasson,
"Apa kau berkata yang sebenarnya?" tanya Ken seraya menyipitkan kedua matanya yang lebar itu.
"Untuk apa aku berbohong. aku benar - benar mengantarkan Alana ke supermarket. apa kakak tidak melihat Alana membawa barang belanjaan?" tanya Jasson. Ken terdiam sejenak dan mengingat kembali. dia membenarkan apa yang telah di katakan oleh Jasson, bahwa dirinya sempat membantu Alana memunguti barang belanjaannya yang sempat berserakan di tanah karna dua orang preman yang mengganggu Alana semalam.
Ken membungkam saat Jasson menuturkan kebenaran akan semalam. laki - laki itu mengusap wajahnya dengan begitu kasar. David hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya melihat Ken.
"Astaga, Ken. kau harus meminta maaf kepada wanita itu," tutur David.
"Kakak benar - benar keterlaluan. Alana sudah baik menolong Jesslyn, tetapi kakak malah menuduhnya yang tidak - tidak, Jesslyn sangat benci dengan Kakak," teriak Jesslyn.
"Jesslyn ... kau tidak boleh berbicara seperti itu," teriak Jasson. Jesslyn terdiam dan menarik nafasnya dengan sesenggukan. Tanpa berkata, Ken berlalu meninggalkan ruangan itu.
.
.
.
.
.
.