NovelToon NovelToon
Perjanjian Dengan Iblis

Perjanjian Dengan Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shina Yuzuki

Apa arti hidup bagi Ashkar...

Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...

Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...

Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...

Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...

Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...

Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...

"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Iblis Tua

Reu membawa Ashkar kembali ke desa Ers han.

Sedangkan empat iblis pemburu lain membersihkan mayat-mayat an jing hutan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

Ashkar tentu memikirkan tindakan para iblis dengan semua mayat tersebut, sehingga sesaat sebelum kedatangan mereka, dia segera mengambil batu energi dan menyimpannya sendiri, karena itu sangatlah berharga.

"Bagaimana kau membunuh semua An jing hutan itu." Tanya Reu dengan penasaran.

"Aku tidak berpikir bahwa kau akan tertarik mendengarnya."

"Sudahlah katakan saja." Reu mendesak.

Reu menganggap bahwa para iblis pekerja seperti Ron dan juga Ashkar tidak mungkin bisa melawan sekumpulan An jing hutan dalam jumlah banyak, bahkan sekedar meloloskan diri pun itu sangat sulit.

Tapi yang Reu tahu, kalau iblis pekerja tidak memiliki bakat dan pengalaman bertarung secara nyata, mereka diberikan posisi untuk melakukan pekerjaan kasar di sekitar desa sebagaimana instruksi dari kepala desa atas penilaian bakat.

Namun ketika melihat Ashkar, dia terkejut, seekor iblis pekerja mampu bertahan dari serangan kelompok an jing hutan dan duduk santai diantara tumpukan mayat binatang buas tersebut, membuat Reu berpikir, tentang kemungkinan Ashkar memalsukan nilai bakatnya.

Ashkar bercerita tentang tips dan trik membunuh enam ekor an jing hutan, yaitu menggunakan tubuhnya sendiri sebagai tameng, sehingga mendapat kesempatan melakukan serangan langsung tanpa adanya kegagalan.

"Namun aku tidak menyarankan kau melakukannya, karena cara yang aku gunakan sangatlah tidak menyenangkan." Ungkap Ashkar diakhir cerita.

Reu terkejut..."Tentu saja, apa kau gila ?."

"Maaf saja, tapi aku masih bisa berpikir dengan sehat untuk sekarang." Balas Ashkar.

Reu tidak bisa percaya tentang Ashkar...."Regenerasi dalam tubuh iblis memerlukan waktu lama untuk memulihkan setiap luka, terlebih lagi, jika itu luka berat, kau tetap akan mati."

"Tapi kau lihat sendiri, aku masih hidup."

Bagi Reu, Ashkar sangat aneh, dan Ashkar pun setuju untuk keanehan yang dia alami. Hanya saja, memanfaatkan kemampuan regenerasi membuatnya bisa selamat, sehingga tidak perlu berpikir terlalu banyak.

Pondok tua usang dan berdiri di sebelah rumah kepala desa itulah, tempat yang digunakan untuk mengobati para iblis pemburu ketika mengalami luka parah dan mungkin mengancam nyawa.

Sebenarnya, Ashkar tidak terlalu khawatir perihal satu tangan yang putus, karena itu akan tumbuh kembali dalam beberapa hari, begitu juga untuk semua luka akibat pertarungan melawan An jing hutan, kini sudah hilang tanpa bekas.

Namun Ashkar benar-benar tidak nyaman dengan satu tangannya yang hilang dan ingin segera kembali normal.

Reu dan Ashkar masuk...."Tuan Suh, apa anda didalam."

"Ya, aku di sini." Saut suara lemah dari balik tirai kamar.

Muncul iblis tua renta, berjalan menggunakan tongkat kayu yang sebelumnya dipanggil oleh Reu dengan nama Suh, dia adalah tabib desa Ers han.

Usia tuan Suh sudah lebih dari tiga ratus tahun, memiliki banyak pengalaman tentang ilmu sihir penyembuhan dan obat-obatan, namun berbanding terbalik jika diukur oleh tingkat status yang dia miliki.

Mana kala iblis dengan status kekuatan untuk hidup hingga ribuan tahun dan mampu menjaga penampilan tetap awet muda, tuan Suh hanya mencapai status demon Gendral, sehingga tidak ada kesempatan memperpanjang usia.

"Tuan Suh, aku membawa seorang iblis yang terluka akibat serangan binatang buas."

"Bawa masuk kedalam, biar aku obati."

"Terimakasih tuan." Reu menjawab dengan sopan.

Kini hanya ada Ashkar dan iblis tua Suh di sana. Tanpa perlu banyak bercerita dan berbasa-basi terkait peristiwa yang dialami, Ashkar menyerahkan satu tangan miliknya untuk disambung kembali.

"Beruntung kau bisa selamat dan hanya kehilangan satu tanganmu saja." Ucap tuan Suh sedikit terkekeh.

Ashkar tidak menganggap itu lucu, atau mungkin selera humor tuan Suh sedikit aneh..."Ya itu memang terdengar seperti keberuntungan untukku."

"Baiklah, biar aku lakukan sekarang."

Iblis tua Suh menempelkan kedua sisi dari bagian tangan Ashkar yang terputus, mengalirkan sebuah energi untuk masuk kedalam daging dan memperbaiki setiap bagian kerusakan syaraf.

Raut wajah Iblis tua Suh sedikit rumit, cukup lama aliran energi penyembuhan dia keluarkan dan memberi sensasi sedikit gatal untuk ditahan oleh Ashkar.

Iblis tua tersebut menatap Ashkar dengan cara tidak biasa dan itu membuatnya tidak nyaman.

"Maaf, apa ini sudah selesai ?." Tanya Ashkar.

Tuan Suh menunjukkan ekspresi bingung..."Bocah, apa kau pernah melatih energi sihir dalam tubuhmu ?."

"Tidak, aku belum melakukannya."

Iblis tua Suh sedikit melengkungkan senyum.

"Pantas saja..." Sekali lagi dia terkekeh meski tidak mendengar lawakan dari Ashkar.

"Apa itu aneh ?."

"Ya, sangat aneh... Saat aku mengalirkan energi penyembuhan di tubuhmu, semua titik jalur energi sihir semuanya tertutup." Jawab Tuan Suh.

Ashkar tidak percaya, atau mungkin juga tidak tahu apa maksud dari penjelasan iblis tua Suh.

"Jadi bagaimana mungkin ?." Ashkar penasaran.

"Selama tiga ratus enam puluh tahun aku hidup, aku baru pertama kali melihat ada tubuh yang belum teraliri energi sihir, hanya saja..." Ungkapnya.

Setiap makhluk hidup memiliki energi dalam tubuh mereka, yaitu energi sihir, tapi besar kecil kapasitas sihir tersebut dipengaruhi oleh bakat.

"Hanya saja apa tuan Suh ?."

"Apa kau benar-benar ditempatkan sebagai iblis pekerja ?."

"Ya tidak ada yang salah dari itu, karena pada akhirnya aku memiliki bakat rendah." Jawab Ashkar.

'Mustahil, apa ada kesalahan dari artefak penilai bakat, tidak sepertinya bukan... ada kemungkinan bahwa penilaian bakat bocah ini yang begitu rendah dikarenakan dia belum pernah sekalipun mengeluarkan energi sihir dalam tubuhnya.'

"Pak tua, kenapa kau diam begitu, ini membuat ku khawatir." Ucap Ashkar selagi memperhatikan iblis tua Suh.

'Aku penasaran, seberapa banyak kapasitas energi sihir yang tersimpan dalam tubuh bocah ini, aku merasakan sendiri, jalur energi miliknya, seakan dibuat untuk menampung aliran energi sihir yang luar biasa besar.'

Iblis tua Suh berpikir cukup serius, ketika membantu Ashkar menyambung kembali tangan yang terputus, dia harus mengalirkan energi sihir penyembuhan kedalam tubuh.

Apa yang dia temukan adalah hal menakjubkan, sistem syaraf dan jalur energi sangatlah bersih, begitu kuat dan tebal, dia membutuhkan separuh energi miliknya demi memperbaiki struktur tersebut.

Meski iblis tua Suh tidak memiliki kemampuan bertarung yang layak, namun pengalamannya ratusan tahun dalam mengolah energi sihir penyembuhan, lebih dari cukup untuk menilai iblis lain.

Seperti... Ada iblis yang terlahir dengan kapasitas energi sihir begitu banyak, namun sirkuit dalam tubuhnya tidak memungkinkan pelepasan sihir skala besar dan terbatas.

Bahkan di banyak kasus, energi sihir tersebut akan menghancurkan sistem sirkuit energi karena tidak mampu menahan tekanan.

Hingga saat ini, barulah Suh menemukan kehadiran Ashkar yang memiliki sirkuit energi sangat kuat dan tebal namun tidak ada energi sihir di dalamnya.

"Apa kau tidak mau mencoba belajar mengolah energi sihir ?."

"Aku sedang memikirkannya beberapa saat ini."

"Kalau begitu lakukan, aku tidak sabar melihat sesuatu yang menarik akan terjadi."

"Hal menarik seperti apa ?."

"Kau akan tahu sendiri." Balas iblis tua Suh tersenyum aneh.

Tanpa mengatakan alasan yang dimaksudkan oleh iblis tua Suh, Ashkar pun berpamitan untuk pergi dimana utusannya kini telah selesai.

Namun iblis tua Suh tersenyum meski Ashkar tidak lagi terlihat.

'Algard... Kehidupan memang dipenuhi kejutan yang menyenangkan.'

Iblis tua Suh meraih tongkat kayu di samping kursinya, berusaha berdiri dengan kaki gemetar untuk melangkah ke sisi lain ruang perawatan.

"Aku benar-benar sudah terlalu tua untuk bersemangat memikirkan masa depan bangsa iblis." Ucapnya dengan tawa lemah karena usia tidak lagi muda.

1
Yurika23
aku mampir ya Thor.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...
Raizelparlindungan
beda tipis namanya sama penjahat kelamin ASKAR🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!