Pata hati terbesar seorang Ayana, ketika dirinya masih pertama kali mengenal cinta dengan seorang pria dewasa yang begitu membuatnya bahagia dan berasa menjadi wanita yang paling dicintai. Tapi sayang kisah cinta yang sudah berjalan lama harus berhenti karena sang kekasih yang merupakan anak dari keluarga berada, harus menerima perjodohan dengan wanita yang setara dengannya. Hal itulah yang membuat Ayana menjadi pata hati dan sulit membuka hati untuk pria lain. Tapi? Enam tahun setelah kejadian itu Ayana yang berprofesi sebagai seorang guru, harus dihadapkan dengan seorang murid yang pendiam dan murung tidak seperti murid lainnya, sejak saat itu pula Ayana mulai mendekati anak tersebut dan tanpa di sadari anak perempuan itu merupakan anak dari sang mantan. Apakah kisah cinta mereka akan bersemi kembali??? Temukan jawabannya hanya Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Kebahagiaan menyertai mereka berdua, dan juga keluarga dan tetangga yang ikut hadir di situ, bahkan sebagian tetangga ada yang heboh karena melihat penampakan keluarga Andreas yang terlihat seperti orang berada bahkan mereka ada yang menyoroti mobil yang di gunakan oleh keluarga Andre.
"Kayaknya yang jadi calon Ayana bukan orang sembarangan ya Mpok," ucap Hindun.
"Iya juga ya, aku tadi lihat pas mereka keluar dari mobil, penampilan ibu dari calon Ayana saja begitu modis bahkan meskipun sudah berumur tetap awet muda," sahut Lela.
"Iya kali, kalo orang kaya mah memang begitu, tiap kali kerjaannya ke salon, nah kita! Boro-boro, buat makan besok saja masih mikir," timpal Hindun.
"Lihat saja tadi tak sempetin baca merek mobilnya, Toyota Alphard wow, kita saja Avanza belum punya," sahut Lela sambil terkikik sendiri.
"Eh, kira-kira si Dewi kalau dengar kayak gini bakalan panas gak? Kan kemarin dia itu kayak yang sok-sokan kaya raya gitu, padahal mah gak ada apa-apanya di banding dengan calon si Ayana ini," ucap Hindun tiba-tiba.
"Aduh! Mpok Hindun ini ada-ada saja, coba saja pamerin mobil calon Ayana di story WA biar dia kepanasan," titah Lela.
"Kamu ini sok-sokan ngatain aku, padahal kamu sendiri senang kan? Kalau si Dewi kepanasan," timpal Hindun yang membuat Mpok Lela kelabakan.
Mpok Hindun sudah melakukan aksi gilanya itu dengan caption "Wah tetanggaku di lamar duda kaya raya."
Sontak postingan Mpok Hindun tersebut mengundang banyak pihak yang menanyakan hal itu, termasuk juga Dewi yang merasa kepo karena dia melihat mobil tersebut berhenti di depan rumah Ayana.
"Tetangga Mpok yang mana ya kira-kira," isi chat dari Dewi.
"Oh itu Bu Dewi, Ayana anaknya Bu Anjar tahu kan," balas Hindun di dalam chat tersebut.
Dewi pun langsung menaruh Handphonenya, dia tidak menyangka kalau Ayana yang di anggap perawan tua akan mendapatkan pria yang mapan seperti itu, bahkan tidak ada apa-apa nya di banding dengan anaknya.
"Heeemb enak saja, dia dapat laki kaya, sedang anakku mendekam di penjara, aduh bagaimana nanti reaksi para tetangga! Pasti meraka julit terhadapku!" geram Dewi, yang merasa kesal atas kebahagiaan yang menimpa Ayana.
******
Dewi sedang meradang, berbeda dengan Ayana dan keluarganya yang sedang berbahagia atas lamaran Andre, lihat saja Ibu Retno yang terlihat tidak membawa apa-apa ternyata sudah menyiapkan sesuatu di dalam tas nya, saat ini wanita paruh baya itu mulai mengeluarkan sebuah kotak beludru dari tasnya.
"Ayana, Mama ingin memberikan sesuatu untukmu," ucap Ibu Retno, sambil menyodorkan kotak tersebut ke hadapan Ayana.
"Terima kasih Ma," sahut Ayana sambil menerima kotak tersebut.
"Buka dong," titah Andre penasaran.
"Iya buka dong Bu Aya," timpal Gista yang ikut-ikutan dengan Daddy-nya.
Dengan sedikit malu-malu akhirnya Aya mulai membuka kotak tersebut, dan begitu di lihatnya dia sangat terkejut, satu paket berlian yang di beri oleh calon mertuanya itu.
"Wih cantik sekali Ibu," ucap Gista.
"Iya sepertinya cocok, di kamu Ay," sahut Andreas.
Setelah itu mereka semua membicarakan tentang tanggal pernikahan yang sudah di sepakati bersama, karena malam sudah larut mereka pun memutuskan untuk pulang, dan malam ini Andre dan keluarga begitu senang karena di jamu dengan baik oleh keluarga Ayana dan juga tetangga yang ikut guyub dengan acara sederhana ini.
...****************...
Pagi hari. Seperti biasa Aya tengah fokus menyiapkan materi pelajaran untuk hari ini, perempuan cantik itu terlihat sedang bahagia karena tadi malam acara lamarannya berjalan dengan lancar dan kedua belah pihak merestui hubungan ini, apalagi dengan tanggapan dari calon mertuanya yang ternyata di luar dugaan.
"Ku kira, mamanya Mas Andre tidak merestui hubungan kita lagi, ternyata dugaan ku salah, semoga saja kedepannya menjadi lebih baik," pinta Ayana.
ketika dirinya sudah selesai menyiapkan semua perlengkapan untuk mengajar tiba-tiba telinganya mendengar suara orang yang sedang berantem.
"Siapa sih pagi-pagi seperti ini sudah ribut," gerutu Ayana, lalu mulai beranjak dari kamarnya.
"Ibu ada apa sih pagi-pagi sudah ribut," ucap Ayana.
"Nih lihat nih, si Dewi pagi-pagi sudah datang ke rumah orang bikin rusuh saja," sahut Anjar.
"Siapa yang bikin rusuh, aku tuh cuma mau kasih selamat ternyata anak elu yang perawan tua ini laku juga," ucap Dewi seraya mengejek.
"Heh Dewi, jangan kurang ajar ya! Biar lu kata perawan tua seperti ini, anak elu si Yusuf ngejar-ngejar sama anak gue, sampai-sampai di belain masuk ke jeruji besi demi dapetin anak gue," timpal Anjar yang tak kalah pedesnya.
"Idiiiih, najis banget anak gue ngejar-ngejar anak elu," sanggah Dewi.
"Aduh! Sudah-sudah Ibu, Bu Dewi jangan buat keributan terus di sini, kasihan para tetangga, keganggu dengan suara bising kalian," tegur Ayana.
"Ibu gak pernah cari ribut Ay, ini orang saja yang tidak tahu malu, pagi-pagi datengin rumah orang mau cari gara-gara, kalau panas tuh ngomong saja, lagian sudah di tegur melalui anaknya masih saja belum sadar-sadar," cerocos Anjar.
"Eh lu, Anjar lama-lama ngelunjak juga, biarpun anak gue ada di tahanan, gak ngaruh apa-apa, kami masih sanggup membiayai dia di dalam penjara, nah kamu sangking kurang modal, sampai-sampai anaknya di suruh menikah sama duda," ejek Dewi.
"Heh Bu Dewi, biar kata si Aya calonnya duda tapi gantengnya kebangetan, kalau si Yusuf mah lewat, masih bujang tampang sudah kaya bapak-bapak," sahut Mpok Lela tiba-tiba.
"Apa sih lu ikut-ikutan," seloroh Dewi.
"Ya haruslah! Wong kalian ribut di depan rumah gue, apa gak gedek tiap hari denger kaya beginian, sudah deh mending pulang aja, urus saja anak ibu yang setiap bulannya harus di besuk," cibir Lela.
Dewi pun merasa tersisih, karena tidak ada yang membelanya, padahal niat hati ingin membuat si Anjar malu tapi malah sebaliknya.
"Dasar ya! Kalian semua, awas saja suatu saat akan aku balas, apa lagi elu ya!" tekan Dewi ke arah Anjar.
"Apa! Lu, mau bales apa," sahut Anjar sambil melotot.
Sudah Bu, jangan di ladenin," ucap Aya sambil membawa masuk ibunya.
Sedangkan saat ini Dewi merasa frustrasi apalagi semua tetangga melihat kekalahannya melawan ibu Anjar bahkan mereka ada yang sedikit berbisik tentang dirinya dan juga anaknya.
"Idiiiih kasian banget ya, udah kalah masih saja mau bersaing, gak ngaca memang itu Bu Dewi, udah ketahuan anaknya yang berbuat salah masih saja tidak terima," bisik seorang tetangga yang menyaksikan kejadian ini.
"Ah ... Sial kenapa semua orang sekarang berpihak kepada Anjar dan anaknya itu!" geram Dewi sambil menapaki jalanan.
Catatan penulis:
Ayo siapa yang minta Bu Dewi di buat kepanasan? He he,.
Gak terasa sudah 20 bab semoga yang baca banyak ya, soalnya di bab 20 hasil retensi keluar.
Sudah deh jangan mikirin hasil retensi yang penting nulis buat para pembaca bahagia, bukan begitu kakak-kakak! 🥰🥰🥰🙏🙏🙏
siapa ya yg coba memeras Bu Retno