NovelToon NovelToon
Madu Dari Istriku

Madu Dari Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Nikah Kontrak / Kaya Raya
Popularitas:77.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Asyifa rela jadi adik madu dari Naura, wanita cantik yang bersosialita tinggi demi pendidikan yang layak untuk kedua adiknya. Hanya saja, Adrian menolak ide gila dari Naura. Jangankan menyentuh Asyifa, Adrian malah tidak mau menemui Asyifa selama enam bulan setelah menikahinya secara siri menjadi istri kedua. Lantas, mampukah Asyifa menyadarkan Adrian bahwa keduanya adalah korban dari perjanjian egois Naura, sang istri pertama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh - Apa Kamu Mencintaiku?

Adrian terus memompa dengan cepat, tak terkendali hingga membuat Asyifa mendesah tanpa jeda. Hingga keduanya melenguh bersama di saat puncak yang indah itu mereka dapatkan.

Adrian langsung menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Asyifa. Menyusupkan wajahnya pada ceruk leher Asyifa yang basah. Keduanya sama-sama dapat merasakan detak jantung yang sangat cepat. Deru napas mereka bahkan terdengar jelas karena mereka masih sangat terengah-engah. Mereka berdua masih menikmati sisa-sisa penyatuan mereka yang ada di bawah sana.

“Ahh ... geli, Pak ...,” rintih Asyifa pelan.

Seperti biasa, Adrian yang suka usil dengan Asyifa, ia sengaja memutar tubuh bagian bawahnya yang masih menyatu dengan tubuh bagian bawah Asyifa untuk menggoda Asyifa. Karena Adrian masih ingin mendengarkan lenguhan Asyifa yang manja dan menggairahkan.

“Kamu suka?” ucap Adrian.

“Ah ... su—suka, Pak. Tapi geli. Ahh ... mau pipis lagi kan jadinya, Pak?” desahnya.

Ingin rasanya Adrian menuntaskan lagi hasratnya. Ingin kembali membawa Asyifa untuk bertualang dengan penuh kenikmatan surgawi.

“Mandi yuk, setelah ini aku ingin bicara penting dengan kamu,” ajak Adrian.

Adrian membawa tubuh Asyifa ke kamar mandi. Ia menatap wajah manis Asyifa, entah kenapa ia ingin sekali selalu bersama istri keduanya itu. Tapi, tidak bisa ia pungkiri, ia juga punya Naura, ia juga masih mencintai Naura.

“Apa aku ini serakah? Apa diriku begitu brengsek? Dalam beberapa jam aku sudah berganti pemain di atas ranjang. Dua jam yang lalu aku bersama Naura, sekarang aku bersama Asyifa. Apa laki-laki yang memiliki dua istri akan sama dengan diriku? Apa mereka sama seperti aku, yang mulai menjatuhkan hati ini pada kedua istriku. Aku ingin Naura berubah, aku juga tidak ingin melepaskan Asyifa. Apa aku egois?” batin Adrian dengan menatap lekat wajah Asyifa.

**

Adrian duduk di ruang tengah seusai menikmati makanan yang Asyifa masak. Ia benar-benar kelaparan karena pertarungan di atas ranjang bersama Asyifa yang baru terjadi begitu menguras tenaganya. Sekarang Adrian ingin mengutarakan semuanya pada Asyifa, dan mengajak Asyifa untuk menikah secara sah di Kantor Urusan Agama.

“Fa, ada yang ingin aku bicarakan,” ucap Adrian.

“Iya, mau bicara apa, Pak?” tanya Asyifa.

“Bagaimana perasaanmu terhadapku, Fa? Setelah satu bulan lebih kita melalui ini bersama?” tanya Adrian.

“Aku nyaman dengan Bapak, aku rasa aku mulai jatuh cinta padamu, Pak Adrian. Sungguh perasaan ini selalu menggangguku,” ungkap Asyifa, namun sayangnya ungkapan itu hanya terlintas dalam hatinya saja.

“Fa? Bagaimana? Kok gak jawab?” tanya Adrian lagi.

Asyifa kebingungan, apakah dia harus menjawab apa yang sebenarnya ia rasakan sekarang, kalau dirinya sudah jatuh hati pada suaminya? Tapi, mengingat perjanjian itu, Asyifa tidak berani untuk lebih mencintai Adrian. Ia memilih menyimpan rasanya sendiri untuk Adrian.

“Fa, apa kamu jatuh cinta padaku, apa kamu memiliki perasaan itu, perasaan yang sama dengan diriku, kalau aku menjatuhkan hatiku padamu. Aku jatuh cinta lagi, aku jatuh cinta padamu, Fa. Sungguh aku tidak ingin membohongi hati ini. Kamu boleh menganggapku laki-laki egois, laki-laki brengsek, terserah kamu, Fa. Karena ini yang aku rasakan, aku sangat mencintaimu, aku ingin kamu tetap menjadi istriku selamanya, meski ada Naura di antara kita,” ungkap Adrian dengan begitu serius dan tulus.

“Pak saya tidak salah dengar? Saya tidak bisa mengingkari perjanjian itu. Saya tidak mau menodai kepercayaan yang sudah diberikan Mbak Naura padaku,” jawab Asyifa, meskipun dia ingin sekali menjawab, “ya aku juga jatuh hati padamu, Pak Adrian, aku mencintaimu.”

“Abaikan perjanjian itu, kita hadapi semua ini bersama, bersama Naura juga. Tolong jujur dengan perasaanmu, Asyifa.”

“Tidak, aku tidak ada perasaan apa pun dengan bapak!” jawabnya tegas, karena untuk menutupi kebohongannya.

“Kamu bohong, Fa! Aku tahu kamu sama-sama memiliki perasaan seperti aku. Tolong katakan yang sejujurnya, Fa. Apa aku harus menceraikan Naura, lalu kamu percaya kalau aku sangat mencintaimu? Iya kau mau itu? Aku akan mengurusnya segera jika itu maumu!”

“Jangan lakukan itu, Pak! Mbak Naura perempuan baik, bapak tidak sepatutnya bicara begitu!”

“Kau bilang dia baik? Kalau dia baik, dia tidak seperti ini, menolak kodratnya sebagai seorang perempuan yang bergelar istri!” sarkas Adrian.

“Iya, Mbak Naura sebetulnya orang baik, namun dia salah bergaul, dia salah jalan. Tugas bapak sebagai suaminya, bapak harus bisa merubah kebiasaan buruk Mbak Naura. Harus bisa menunjukkan jalan yang baik untuk Mbak Naura. Jangan malah meninggalkannya, dan itu karena saya? Ingat, Pak, Saya Cuma istri kontrak bapak, untuk memberikan keturunan sebagai penerus bapak. Tidak lebih dari itu. Saya tidak mau dianggap pagar makan tanaman, Pak. Mbak Naura baik pada saya, saya tidak mau egois, meskipun hidup yang saya jalani sekarang begitu pelik dan menyedihkan!”

“Lantas, kenapa kamu mau melakukan ini padaku? Kamu seolah menggoda aku, seolah kamu ingin membuatku nyaman dan dimabuk kepayang denganmu. Apa kau melakukannya dengan pura-pura? Kau tidak merasakan nikmat dan nyaman saat bercinta denganku?”

“Pak, saya ingin memberikan yang terbaik untuk bapak. Anggap bapak adalah klien saya, saya akan memberikan apa yang bapak mau, supaya bapak merasa puas. Saya sudah banyak memakai uang bapak, Mbak Naura sudah membayar penuh upah saya untuk bekerja menjadi istri kontrak bapak. Bapak baca isi perjanjian yang point pertama, kan?”

Asyifa tetap memberikan jawaban sebisanya untuk menepiskan rasa sakit di dadanya yang menahan perasaan cintanya pada Adrian. Ingin ia katakan yang sesungguhnya, tapi perjanjian tetap perjanjian, kontrak kerja tetap kontrak kerja, tidak akan merubah dirinya sebagai istri sah yang dicintai Adrian tanpa persetujuan Naura. Ia pun sadar diri siapa dirinya, dan sadar posisi.

“Aku sudah bilang, aku tidak peduli dengan perjanjian itu, Asyifa! Yang aku pedulikan kamu! Perasaanku padamu! Aku ingin kita menikah sah! Aku ingin punya anak yang sah dari dirimu, bukan dari istri siri, apalagi yang menjadi saksi dan wali adalah orang suruhan Naura! Aku rasa pernikahan kita tidak sah, Asyifa! Apa kamu mau, melahirkan anak tidak sah di mata hukum? Pernah mikir tidak jika suatu hari Naura tiba-tiba ingin hamil? Bagaimana nasib anakmu kalau ada anak Naura yang terlahir sah di mata hukum? Aku tidak mau itu terjadi! Aku akan urus pernikahan ulang kita!”

Asyifa hanya diam mencerna ucapan suaminya itu. Benar kata suaminya, kalau dia hamil, dan anaknya lahir, lalu Naura juga hamil, nasib anaknya tidak tahu bagaimana. Anak yang sah pasti akan mendapatkan hak lebih, apalagi setelah melahirkan dirinya akan pergi dari kehidupan Naura dan Adrian.

“Aku harap kamu memikirkan itu, Asyifa!” tegas Adrian.

“Baiklah, demi anakku, tapi bapak juga harus meminta persetujuan Mbak Naura untuk itu,” ucap Asyifa.

“Tidak perlu, adanya perjanjian dari Naura sudah bisa diajukan ke Kantor Urusan Agama, dan adanya restu dari mama dan papaku juga. Aku sudah menceritakan semuanya dengan orang tuaku perihal ini. Nanti malam kita ke rumah orang tuaku, kita akan menikah di rumah orang tuaku. Aku juga sudah menemui walimu. Benar Pak Hartono adalah pamanmu?” tanya Adrian.

“Dari mana bapak tahu?”

“Saya sudah mencari tahu semua tentang kamu Asyifa. Bagaimana kehidupan kamu pun aku sudah tahu. Mari kita buka lembaran baru, aku ingin menikahimu dengan sah. Urusan Naura nanti aku yang akan bicara baik-baik dengannya,” ucap Adrian.

Asyifa tidak tahu lagi harus bicara apa. Dia hanya menuruti kata Adrian saja. Mungkin ada benarnya jika dia harus segera menikah sah, mumpung dirinya belum hamil.

“Asyifa, ada satu hal yang ingin aku tanyakan lagi,” ucap Adrian.

“Apa, Pak?” tanya Asyifa.

“Apa kamu mencintaiku?”

1
afaj
enak bgt sih ini Adryan
afaj
terima kasih autor
afaj
oh senang nya dlm hati kata Adrian wkkwkwkkwkw menang banyak kwkwkwk
Ma Em
Semoga akur terus Naura dan Asyifa padahal kalau didunia nyata mah tdk ada yg akur seperti ini malah seperti anjing dan kucing kalau bertemu madu berantam terus.
Ratih Komala
baca ini jd serasa liat keluarga temenku.

dr ibu pertma anaknya 4 perempuan smua
dr ibu kedua anaknya 2 laki2 smua.
SMP skrang smua anak2 sudah berkeluarga dan mereka tampak akuuur bgt.. sering liburan bareng.

salut si sma yg bisa kaya bgtu,
Yuliana Tunru
adrian siap2 pusing ya istri pada hamil lagi..tp selamat deh rezki
Ma Em
Makanya Asyifa kenapa kamu mau tinggal satu rumah dgn madumu kalau emang kamu sdh tdk kuat tinggal bersama Naura lbh baik pergi bawa anak2 mu jgn ditinggalkan bersama Naura karena skrg Naura sdh ada putranya juga , sebaik baiknya ibu tiri lbh baik tinggal bersama ibu kandungnya sendiri.
Ana: Thor buat lah syifa pergi dri Adrian kenapa, biar dia bahagia bersama kedua anak, aq gak rela asyifa jdi y kedua.
total 1 replies
Ma Em
Enak banget ya jadi Adrian punya dua istri tinggal dirumah yg sama istrinya akur2 tapi walaupun baik istri pertama pada istri kedua lbh baik tinggalnya terpisah daripada tinggal satu rumah namanya sama madu pasti akan ada yg merasa tdk adil mungkin, buktinya skrg Naura blm apa apa sdh merasa iri sama Asyifa
Si Penjahat
suatu saat asyifa akan pergi, nikmati kebersamaan kalian Adrian, biarlah untuk sementara waktu syifa makan hati
Yuliana Tunru
maka x di pisah z krn.pasti rasa cemburu dan tak enakqn itu adq yg pqsti lbh bebas berekpresi krn tak perlu saling jaga hati jujur pqsti qda rasa kesal dan cemburu
Puput Tari
Asif korban knpa maura hrus bhgia jg
Puput Tari
Ksian syifa skrng suaminya lebih dominan sma naura
Ambo Nai
Asyifa kamu masih muda pergi saja yg nama poligami gak akan peradil.
Zahbid Inonk
Adrian mh ga konsisten 😡👊
jdi laki ko serakah ga ada tuh perempuan yg bnr" ikhlas d madu toh rasa nya kaya racun pergi ja lh Asyifa dari pada makin sakit mana ga berdarah itu lebih berbahaya
chiara azmi fauziah
pergi az asyfa bawa anak2mu sekalian krn kamu cuma pelampiasan cari kebahagianmu dan anak2 juga adik2mu
Zahbid Inonk: bener Kaka Asyifa tuh harus nya pergi
total 1 replies
afaj
jgn satu rumah lah
afaj
jgn pergi semua hrs berakhir bahagia
Ma Em
Selamat untuk Adrian , Naura dan Asyifa semoga kalian bertiga bahagia dgn ketiga buah hati dan selalu sehat
Ranita Rani
selamat buat adrian naura n syifa,,
Yuliana Tunru
berbahagia lah adrian dgn 3 ank mu saling cinta dan.menyayangi dgn 2 istri jgn cerai ya biarkan wsktu yg berjln dgn bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!