Sitomat, Yang Kau Campakkan

"Jadi.. lagi lagi kerena dia memilik wajah yang tirus? Jadi sampai saat ini kamu belum bisa mencintai aku dengan tulus Vin?? "tanya Alexa sambil terduduk dan menangis terisak isak.

"Setelah semuanya yang kita lalui bersama, kamu masih belum bisa terima wajah ini Vin" tanya nya lagi.

"Lex... maafkan aku. Aku tidak bisa membohongi diri ku sendiri. Aku sudah mencobanya Lex. Tapi... tapi.. maafkan aku Lex, "ucap Chavin dengan jujur.

"Lex...aku sebenarnya tidak betul betul cinta kepada nya. Percayalah, padaku lex. "ucap Chavin.

"Cukup... Vin. Biarkan aku sendiri. Pergi kamu Vin. Pergiiiiii.... "ucap Lexa emosi.

Chavin menatap Alexa, berharap ia akan berubah pikiran. Dan dia pun berusaha memegang tangan Alexa.

"Jangan sentuh aku. Aku mohon pergi Vin. Pergi biarkan aku sendiri. Air matanya mengalir, tapi hatinya tahu, ini keputusan yang harus ia ambil.

"Lex...aku...sangat menyesal Lex. Apapun itu aku tetap menunggu mu disini. Aku tidak peduli. "ucap Chavin memohon.

"Pergi Vin. Pergiiiii.....Sebelum aku berteriak.

Dan Chavin pun pergi dengan penyesalan. Tiba-tiba telfon genggam Chavin pun berbunyi. Dengan notif pesan memberi tahu kalau Ayah nya sakit.

Dia pun pergi dengan buru buru meninggalkan Alexa yang menangis sendiri dicafe itu. Sebenarnya Chavin ingin membujuk Alexa tapi hal berkata lain.

Alexa pun berfikir Chavin memang sudah tidak peduli lagi dengan nya. Kerena dia melihat Chavin sama sekali tidak membujuk nya. Sakit hatinya bertambah dan dia berusaha tenang.

Ia pun berfikir buat apa dia berlama lama disitu sendiri. Lebih baik dia menenangkan diri didalam kamar saja. Ia pun bergegas pulang dengan hati yang hancur dan mata yang merah.

MALAM YANG MENGUBAH SEGALANYA,

Ketika takdir menguji kekuatannya dengan cara yang tak terduga.

Malam itu, Saat Alexa sedang dalam perjalanan pulang dengan perasaan sedih dan kecewa. Hujan pun tiba-tiba turun membuat aspal menjadi licin. Seperti nya cuaca sedang tau kalau dia sedang sedih.

Ia pun menyetir mobil sedan nya melewati jalan yang lengang.. la memutar lagu favoritnya, membiarkan suara musik mengiringi pikirannya yang melayang-layang itu agar perasaan sedih nya tidak berlarut larut.

Tiba-tiba terdengar notif pesan dari Chavin. Yang isinya "Alexa aku betul-betul minta maaf. Aku mau menunggu dan membujuk mu tadi. Agar kamu percaya bahwa aku lebih memilih kamu dari pada Jennie. Tapi malam tidak berpihak kepada ku. Ayahku sakit parah aku harus terbang ke Singapura malam ini juga. Mungkin butuh waktu lama untuk penyembuhan nya. Balas pesan ku Lexa. Agar aku segara pulang untuk berlutut memohon maaf kepada mu. Aku menunggu mu Lex. I love u.

Namun, saat Alexa mau mengambil telfon genggam nya. tiba-tiba di sebuah tikungan tajam, sebuah truk besar muncul dari arah berlawanan. Sopir truk itu kehilangan kendali, mungkin karena remnya blong. Dalam hitungan detik, semua berubah menjadi kekacauan.

Bruuukkkk...Braaakkkk....suara tabrakan yang dasyat.

Dalam hitungan detik truk itu menyerempet dan menghantam mobil Alexa dengan keras, membuat mobilnya terhempas dan berputar putar beberapa kali ditengah tengah jalan raya, sebelum mobil Alexa akhir nya menabrak pohon besar di tepi jalan.

Kaca depan mobil pecah, dan berserakan mesin mobil mengeluarkan asap tebal, dan tubuh Alexa terpental mengenai kemudi, wajahnya terhantam keras, membuat darah mengalir deras, suara orang orang berteriak memenuhi udara. Karena takut melihat darah yang keluar tidak berhenti henti dari wajah, kepala dan tubuh Alexa itu.

Semua orang yang lewat cepat cepat menghubungi ambulans, Ada beberapa orang juga yang berusaha menolong untuk mengeluarkan Alexa dari dalam mobil. Saat itu Alexa tidak sadarkan diri. Tubuhnya terkulai lemas, terlihat wajahnya yang dulu cantik kini hancur parah dan hampir tidak dikenali.

Suara sirene ambulans memecah keramaian beberapa menit kemudian. Orang-orang yang berkerumun segera memberi jalan saat petugas medis tiba di lokasi. Seorang paramedis membuka pintu mobil yang ringsek dengan susah payah.

“Bertahanlah, kami akan membantumu keluar,” ujar paramedis itu, suaranya lembut tetapi penuh ketegasan.

“Hemoglobin turun drastis. Kita butuh transfusi segera,” suara seorang petugas terdengar cemas

MELAWAN DI MEJA OPERASI

Setibanya di rumah sakit, Alexa langsung dibawa ke ruang operasi. Luka di kepalanya dan wajah sangat serius, lengannya patah, dan ada pendarahan di organ dalam yang memerlukan tindakan darurat. Tim dokter bekerja keras untuk menyelamatkan nyawanya.

Perjuangan untuk Alexa bertahan hidup. Di rumah sakit, dokter segera menangani Alexa. Luka-lukanya parah, terutama di bagian wajah. Pipi nya tampak remuk, hidung nya patah dan seluruh wajah nya banyak luka luka akibat pecahan kaca.

Dokter mengatakan Alexa harus cepat cepat segera dioperasi untuk memperbaiki kondisi nya sementara agar tidak berakibat fatal. Tetapi proses operasi nya tidak begitu mudah untuk di jalan kan.

Di luar ruang operasi, kedua orang tua Alexa duduk dengan wajah tegang. Ibu Alexa tak henti-hentinya menggenggam tangan suaminya, sementara doa lirih terus keluar dari bibirnya. Ibunya, sangat terpukul melihat keadaan putri tercintanya.

Ninda, sahabat Alexa, berdiri tak jauh dari mereka dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Alexa sayang kamu harus kuat Lexa. "gumam sang ibu dengan penuh tangis.

"Dia pasti bisa melewati ini." ucap ibunya kepada Ayah nya. "Dia pasti bisa katanya lagi.

"Alexa itu kuat, Tante. Dia pasti bisa melewati ini,” ujar Ninda, mencoba menenangkan.

"Kasihan Alexa paaa. kasihan Lexa Nin. "ucap ibunya.

"Tenang mah Alexa pasti kuat dia pasti bisa melewati semuanya." jawap Ayah nya.

Hancur hati Ninda melihat sahabat nya tidak berdaya dirumah sakit. Dan dinyatakan koma. Ninda berfikir apa aku harus beritahu Chavin tentang hal ini. Lebih baik aku menunggu Chavin yang menghubungi ku.

Kalau Chavin betul-betul mencintai Lexa pasti beberapa hari dia akan kehilangan Lexa, dia pasti akan mencari dan pasti dia akan bertanya kepada ku. "bisik Ninda dengan maksud menguji ketulusan Chavin.

Ninda tidak tau sebelum kejadian itu. Mereka bertengkar hebat. Didalam pesan yang Chavin hantar pun. Ia menunggu Lexa membalas pesan nya baru dia akan pulang menemui nya. Ternyata takdir berkata lain dalam kisah cinta mereka.

Setelah tiga jam akhirnya seorang dokter pun keluar dari ruang UGD operasi berhasil tapi kondisinya masih sangat kritis. Kami perlu memantau dia selama 24jam kedepan untuk perkembangan nya.

Alexa dipindahkan ke ruang ICU, tubuhnya dipenuhi kabel-kabel alat medis yang terus memonitor setiap detak jantungnya. Tiga hari Alexa mengalami koma. Tak sedarkan diri.

Kedua orang tua tak habis habis berdoa buat nya. Berharap Lexa cepat sadar dari koma nya. 3 hari berlalu dia pun tetap tak sedar kan diri dari komanya. Hampir seminggu dia pun masih tetap tak sedar kan diri.

Semua menangis menunggu Alexa sadar dan sembuh. Chavin pun sampai sekarang tidak mengetahui Alexa mengalami kecelakaan yang hampir merengut nyawa nya itu, kerena tak seorang pun memberi tahu nya.

Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka?? Apakah telah berakhir sampai disini?? ikuti terus ceritanya

BERSAMBUNG...