nikah muda?
oh no tidak ada dalam kamus seseorang santriwati bar-bar, tapi taqdir tidak berpihak dengan keinginan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Pemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
"Hay Kayra" sapa reva meletakkan tasnya di dalam laci meja kemudian duduk disamping Kayra.
"Iya hey" jawab Kayra buyar dari lamunan nya.
"Lo lagi mikirin apa" tanya reva.
"Oohh gak gue gak sedang mikir apa-apa"
"Ooo oke deh, jika lo punya masalah lo bisa cerita sama gue, lisha dan ratu"
"Iya tenang aja kalau ada masalah pasti gue ceritain "
"Hallo bestie " teriak ratu dan lisha yang baru sampai ke kelas.
"Hello juga" jawab Kayra dan reva barengan.
"Hey gue punya ceri_"
"Gosipnya nanti ya ratu, sekarang kita belajar dulu" potong ustadz Nizam yang baru saja masuk kelas.
"Heee heeee ada ustadz Nizam... Sejak kapan ustadz datang" ucap ratu cengengesan.
"Tahun lalu"
"Heeeee heee ustadz kalau bercanda lucu"
"Saya gak sedang bercanda" ucap Nizam tegas membuat ratu diam seketika.
"Baik kita mulai pelajaran hari ini, buka kitabnya" perintah Nizam,
"Na'am ustadz" jawab semua santriwati dan melaksanakan yang di perintahkan oleh Nizam.
Nizam menjelaskan materi hari ini dengan detail dan jelas sehingga di pahami oleh semua santriwati, sehingga tak terasa jam pelajaran Nizam telah berakhir.
"Baik cukup sampai disini pelajaran kita hari ini, dan untuk Kayra ke ruang saya habis ini karena ada sesuatu yang saya ingin bicarakan, baik saya tutup assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" pamit Nizam tanpa menunggu persetujuan dari Kayra.
"Iii ustadz mau bicara apa sama lo kay" tanya ratu
"Mana gue tau, sebelum gue ngomong mau atau tidak dia malah pergi" jawab Kayra.
"Iya udah lahh ikutin saja, mungkin dia mau bicara sama lo perihal dia mencalonkan lo jadi ketua OSIS" sambung reva.
"Iya udah dehh gue pamit dulu.. Bay.. Bayy"ujar Kayra keluar dari kelas.
" oke bayyy bayyyy"jawab para sahabat Kayra.
Ketika Kayra berjalan kearah ruangan ustadz Nizam dia malah berpapasan sama suaminya siapa lagi kalau bukan azka.
"Iiii ngapain harus jumpa nih orang sihhh" batin Kayra.
"Ustadz" sapa Kayra.
"Hmmmm"
"Iiii boleh gak ya gue geplak tu wajah datar amat" batin Kayra..
"Saya duluan ya tadz" pamit Kayra buru-buru.
"Tunggu" ucap azka tegas
"I_ada apa tadz" tanya Kayra sambil menundukkan kepala.
"Angkat kepala mu, tidak sopan berbicara sama yang lebih tua menundukkan kepala" tegas azka..
"Iii maunya apa sih, " batin Kayra kesel
"Tapi ustadz bukanya jika seorang wanita berbicara dengan yang bukan mahram, harus menundukkan kepala ya? " tanya Kayra
Stak
"Aduhhhh kenapa dahi saya di sentil sih" kesel Kayra yang membuat dia mendongkrak melihat wajah azka.
"Kamu lupa saya siapa kamu" tanya azka menaikan satu alisnya.
"Iya ustadz saya lahh... Emang siapa lagi"
"Selain ustadz kamu saya siapa kamu"
"Entah" jawab Kayra enteng yang membuat azka kesel dengan jawaban Kayra.
"Kamu lupa.... Atau bagaimana ? "
"Ini di luar area keluarga dalem ya tadz... Kalau di sini kamu guru saya tapi kalau di area keluarga dalem iya kamu suami saya" ucap Kayra.
"Bagus jika kamu ingat"
"Udah ya tadz... Saya mau ke ruangan ustadz Nizam, juga Lama-lama di sini yang ada orang curiga dengan hubungan kita bay assalamu'alaikum" pamit Kayra.
"Wa'alaikumussalam" jawab azka sedikit kesel karena Kayra lebih mementingkan diri nya untuk bertemu dengan ustad Nizam dari pada berlama-lama dekat sama dia.
________ azka & kayra_________
Tok... Tok...
"Assalamu'alaikum tadz" ucap Kayra mengetuk pintu ruangan Nizam.
"Wa'alaikumussalam Kay.. Masuk" perintah Nizam
"Baik tadz" ucap Kayra melangkah masuk ke ruangan Nizam.
"Silahkan duduk kay"
"Terimakasih tadz"
"Maaf sebelumnya ustad mau berbicara apa dengan saya tadz" tanya Kayra cepat karena merasa canggung jika berduan saja dengan yg bukan mahram nya.
"Ohhh saya mau bicara perihal saya mengajukan nama kamu untuk menjadi ketua OSIS putri" ungkap Nizam yang mengetahui bahwa Kayra tak nyaman jika lama berdua dengannya.
"Saya bukan tak mau tadz, tapi saya merasa jabatan itu terlalu tinggi dan tak pantas untuk saya,lagian jadi pemimpin bukan lah hal yang mudah kita harus memikul tanggung jawab yang besar serta amanah dan bisa menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya, sedangkan saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan dan saya takut saya akan terlena dengan jabatan sehingga lupa akan tanggungjawab" ucap Kayra panjang lebar yang membuat Nizam terpukau dengan setiap ucapan yang keluar dari mulut Kayra, inilah yang membuat Nizam mengagumi dan menyukai Kayra. Karena Kayra adalah seseorang perempuan yang cerdas, bijak, dan perempuan terjaga.
"Tapi saya yakin kay... Kalau kamu pantas memiliki jabatan sebagai ketua OSIS putri, dan untuk kamu yang bilang kamu adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan itu betul,saya saja juga begitu, tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna kay, jadi kamu jangan terlalu merendahkan dirimu, saya yakin kamu bisa, saya mohon Terima ya" mohon Nizam.
"Hmmm baik tadz, saya akan menerima jika nama saya ustadz calonkan sebagai ketua OSIS putri, tapi jika saya tak terpilih saya harap ustadz tidak kecewa begitu juga sebaliknya jika saya terpilih dan ketika masa jabatan saya, saya membuat kesalahan yang patal saya mohon ustadz jangan kecewa saya" ujar Kayra menyetujui.
"Baik terimakasih kay... Saya yakin kamu bisa mengemban tanggung jawab ini" ucap Nizam bahagia
"Jangan terlalu percaya tadz, karena saya hanya manusia biasa" ujar Kayra
"Baik sekali lagi terimakasih banyak kay"
"Baik tadz jika tidak ada lagi yang mau ustadz omongi saya izin pamit undur diri, assalamu'alaikum" ucap Kayra meninggalkan ruangan Nizam.
"Wa'alaikumussalam" jawab Nizam.
"Alhamdulillah terimakasih ya allah, mungkin dengan ini saya bisa lebih dekat dengan Kayra dan bisa membuat dia membalas cinta saya"
________ azka & Kayra_______
"Dududu... " ucap Kayra bersenandung sambil berjalan kearah kelasnya.
"Ehhhh ehhhhh" ucap Kayra terkejut ketika ada seseorang yang menariknya kedalam sebuah ruangan.
"Lepasin gakk... Tolong.... Tolong... " teriak Kayra.
"Ussss diam Kayra ini suami kamu" ucap seseorang yang menarik tangan Kayra tadi, Yups dia adalah azka.
"Iiii ustadz kenapa sihhh pakai tarik tarik segala" ucap Kayra kesel setelah tangannya lepas dari cengkeraman azka.
"Bicara apaan tadi sama ustadz Nizam, kok lama sekali" tanya azka sambil mengunci pintu ruangan nya.
"Iiii ustadz kenapa malah di kunci sih pintu nya" bukan menjawab Kayra malah balik tanya Karena ada rasa takut yang menjalar di tubuh nya.
"Kamu mau kita ketahuan ha, makanya saya kunci"
"Tapi gak usah di kunci juga kali tadz, orang gak akan masuk keruangan ini sembarangan " ucap Kayra menetralkan ketakutan nya.
"Kamu jangan mengalihkan pembicaraan kay saya tanya kamu ngobrolin apa tadi sama ustadz Nizam" tanya azka sekali lagi.
"Gak ngomong apa-apa sih"
"Yakin" ucap azka sambil melangkah kedepan sehingga Kayra mentok ke meja di belakang nya.
"Ehhh ustadz ngapain" panik Kayra.
"Jawab pertanyaan saya azkayra nafasya lani" ucap azka meninggikan ucapan nya.
"Kenapa ustadz cemburu" ucap Kayra