Hana, wanita cantik, mandiri dan pewaris tunggal seluruh Harta keluarganya. harus menelan pil pahit, saat mengetahui jika suaminya berselingkuh di belakangnya. bahkan berniat untuk menyingkirkannya dan mau menguasai seluruh hartanya. iya sampai Harus berpura-pura bangkrut sehingga membuatnya menjadi miskin. apakah Hana mampu menyingkirkan suami dan selingkuhannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria rahnita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Karena itu salah satu fasilitas yang Reyhan sediakan untuk kedua putranya. Reyhan ingin anaknya tumbuh menjadi kuat dan sehat.
"gimana menurut Lo?"
Adit masih diam, matanya menatap tajam kearah layar laptop milik Kevin.
"gue gak setuju, kalau langsung seperti ini. Gak akan seru dong, gue punya rencana yang lebih bagus." Adit menyeringai, membuat Kevin bergidik.
***
. Tuti yang sedang tertidur pulas, terganggu dengan suara ponsel yang terus berdering. Dengan mata sedikit terpejam, ia mengambil ponselnya.
Ada nomor tidak dikenal menghubunginya, dengan sedikit mengantuk, wanita itu mengangkat panggilan telepon tersebut.
"halo," ujar Tuti.
Hening, tidak ada sahutan dari sana.
"halo, ini siapa?" tanya Tuti lagi.
"gimana rasanya tidur dengan suami orang?"
Deg! Tuti membuka lebar matanya, rasa kantuknya menguap begitu saja.
"siapa ini? Apa Maksudnya?"
"Lo gak perlu tahu siapa gue, tapi yang jelas. Gue tahu siapa Lo," sahutnya, membuat Tuti merinding dan takut.
"gue gak ngerti apa yang Lo maksud, Lo salah orang." Tuti berniat untuk mengakhiri panggilan tersebut, namun ia terdiam saat perkataan dari orang yang tidak ia kenal.
"pak Bambang, pak Dani, pak Indra, dan pak Lukman. gue rasa Lo kenal dengan nama-nama ini."
Badan Tuti bergetar, tentu saja ia kenal dengan nama-nama tersebut. Karena keempat pria paruh baya itu merupakan pelanggannya.
"gue punya bukti yang kuat, gue bakal kirim ke Lo. Ya tentu saja cuma ke Lo aja, tapi, gua gak janji kalau keluarga mereka tahu jika ternyata Lo menjadi simpanan para tua Bangka itu."
Tut tetap diam, rasanya ia tidak tahu harus menanggapi apa.
"hahaha... Selamat datang ke kehidupan baru Lo." panggilan itu diputus sepihak, tanpa menunggu jawaban dari Tuti.
Bruk! Tubuh Tuti terjatuh dalam keadaan duduk, kepalanya langsung terasa sakit, ia sangat takut jika perbuatannya ketahuan.
"bagaimana ini, apa aku kasih mereka duit saja ya, biar mereka tutup mulut, gue juga masih punya tabungan. Gue rasa itu cukup," gumam Tuti, kemudian ia bangun dan pergi ke tempat yang sepi. Tentu saja ia tidak ingin ibunya mendengar pembicaraan mereka.
****
Prok prok prok.
"gila, gue gak nyangka kalau Lo sepintar ini."
"gue memang pintar sejak dulu, Lo aja baru sadar."
"CK, sombong banget Lo. Gue penasaran bagaimana ekspresi wajahnya, gue mau lihat lah."
Adit dan Kevin, kedua pria itu lah yang menghubungi Tuti. Mereka ingin bermain-main dengan mental gadis tersebut, setidaknya membuat gadis itu menjadi gila tidak masalah ‘kan?
****
tadi ia tidak mengubah posisinya. Terdiam dengan memandang ponselnya, sekali ia menarik napas panjang dan menghembuskan perlahan.
"mas gak nyangka kalau kamu ternyata menderita," ujarnya pelan. Matanya sedikit berembun, ia menatap foto seorang wanita yang sejak dulu mengisi hatinya bahkan sampai sekarang tidak ada yang bisa menggantikannya.
"kamu tidak ingin melihatnya?"
Pria itu melihat sosok pria paruh baya yang berdiri di belakangnya.
"aku tidak tahu, aku rasa Hana tidak akan suka saat aku datang dengan kondisi dia yang seperti itu."
Aryan, anak dari Agus dan Ratih itu sudah mengetahui bagaimana kabar wanita yang ia cintai. Sebenarnya, perasaan Hana terbalas. Namun, Ariyan memilih pergi dan mengubur rasa itu.
karena satu tanggung jawab yang ia pikul, jika kejadian naas itu tidak pernah terjadi. Mungkin, dirinya sedang berbahagia bersama cinta pertamanya.
"tapi, ayah tidak berpikir seperti itu. Mau berapa lama lagi kamu menghukum diri kamu sendiri," ucap Agus yang tidak setuju dengan perkataan anaknya.
"aku merasa bersalah Yah," ujar Aryan frustasi.
Saat itu ia memang ingin menikah dengan wanita yang tidak ia cintai. Tetapi, karena rasa tanggung jawabnya. Ia memilih wanita tersebut, walaupun ia harus mengorbankan cinta pertamanya.
"sudah ayah katakan, semua kejadian itu bukan salah kamu. Apa kamu tidak kasihan dengan Bunda?"
Aryan terdiam, seperti ada batu yang menghantam dadanya. karena sikap keegoisan nya membuat bundanya meninggalkan saudaranya.
"maafin Aryan Yah, karena sikapku membuat kita meninggalkan kampung halaman."
Agus menepuk bahu anaknya, "kamu berhak bahagia anakku, ayah akan selalu dukung apapun keputusan kamu."
Aryan tersenyum, ia tidak boleh menangis. Walaupun rasanya ia ingin menangis.
*
*
*
Semoga kalian suka ya😊
tuti trnyta d jual,trs d siksa jg....erna d sksa jg krna bls dndm....tnggal rudi yg blm....
loe kaya aman,loe ganteng aman, loe berduit aman. ini mah kere,,