Divya G. Ratore gadis cerdas lulusan luar negri. Ia mempunyai karir yang cemerlang. Tidak dengan cintanya.
Ia selalu saja mengalah ,memberikan cintanya kepada orang lain. Sebenarnya ia sangat capek menjalani nya. Setelah selesai masalah yang satu, munculah yang lainnya. Divya lelah, sampai sampai ia berniat tidak ingin berkomitmen lagi.
Namun, siapa sangka Divya tiba - tiba di jodohkan dengan orang ia kenal.
Akankan Divya mulai berkomitmen ? Dan menerima pasangannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Anggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari bahagia namun, menegangkan
" Selamat ya pak Jamil atas pernikahan putranya," ucap Alaric kepada Jamil ayah Alexander.
"Iya pak Alaric, saya sangat senang sekali akhirnya anak putra bungsu saya menikah juga. Terima kasih anda dan sekeluarga telah berkenan menghadiri pesta kecil - kecilkan kami," ucap Jamil merendah.
" Pesta kecil-kecil an apa? mewah begini pakai banyak penari kostum lagi. Barongsai, kuda lumping, ondel-ondel, penari jaipong, penari piring ,penari cokek, Indang,legong,Penari Tari saman,Penari tor-tor, Penari Bungong Jeumpa ,Penari Langgai, Penari Sekapur sirih, Penari lilin,Penari Bedhaya, Penari Topeng, Penari Gemyong, Penari serimpi,Reog, Penari Jaran kepang, Pendet, Gong, Penari Tempung, Penari Paduppa Bosara, dan lainnya. Aduh jadi pusing aku ngeliat saking banyak artisnya, hehe," Batin Inara terkekeh setelah melihat sekeliling ternyata lebih banyak penarinya. Kostumnya berbeda - beda.
"Mungkin satu Indonesia pak Jamil ngundangnya,"batin Inara lagi geleng - geleng kepala.
" Silakan duduk pak Alaric bersama keluarga. Menikmati pertunjukan yang kami sediakan. Maaf sebelumnya tapi alakadarnya.," ibu Maya kali ini yang berbicara.
"Selamat ya nak! Semoga segera di berikan momongan," ucap selamat Inara kepada pengantin .
" Wah ,ini anak sulung pak Alaric ya. Tampannya, kapan menyusul?" celetuk Jamil ketika melihat Felix.
" Eh, om selamat ya anaknya sudah beristri! Aku si nunggu nanti aja om, belum dikasih yang benar - benar tulus,"jawab Felix. Untung saja kekasihnya tidak ikut menyalami pengantin.
" Oualah , semoga nak Felix segera bertemu jodohnya ya!" doa Maya.
" Aamiin.." jawab serempak semua yang ada di altar.
Alaric, Inara, Felix, dan Jerome berlalu setelah bersalaman dengan kedua pengantin. Mereka duduk di kursi yang tersedia, khusus tamu besar paling depan.
"Ternyata pak Yaafi bisa pilih kasih juga ya," celetuk Alexander yang sudah ada di belakang Yaafi.
" Eh mas pengantin. Kok kesini?" kaget Yaafi, menghampiri Alexander.
" Bisa dong, ini kan acara saya. Ngapain pak Yaafi ngasih dessert gitu ke Windi?"tanya Alexander curiga.
" Tidak bermaksud apa-apa kok pak. Ini kan anak buah pak Alexander. Tadi, dia tidak kebagian dessert makannya nitip ke saya. Iya kan Win?"tanya Yaafi mengedipkan sebelah matanya.
" I- iya pak Alex, tadi saya nitip ke pak Yaafi," jawab gugup Windi.
" Bohong tuh pak..emm,"sebelum Lusi menyelesaikan kalimatnya, Aini buru - buru mendekap mulutnya.
" Ayo duduk yu, nanti ketinggalan pertunjukannya,"Akhirnya semua hening. Alexander kembali ketempat altar nya.
***
Satu Tahun Berlalu.
Hari ini hari bersejarah bagi Divya juga Dhaki.
Acara diadakan di Hotel milik keluarga Dhaki.
" Saya terima nikahnya Divya Ghaidaa R..... dengan maskawin 90gram emas, 1unit rumah, 2,000,000,024 dan seperangkat alat solat dibayar tunai," ucap pantang Dhaki. Mas kawinnya sesuai tanggal pernikahan nya 9 Februari 2024.
" Bagaimana para saksi?"
" Sah.."
"Sah.."
ucap para saksi mengucapkan kata " Sah" .
Akhirnya, Divya telah resmi menjadi istri seorang Dhaki Sigmund.
" Alah, palingan nikahnya tidak sampai tua. Pasti satu atau dua Minggu langsung cerai," celetuk bibi Dhaki yang memang mulut rom beng.
"Iya ma, mas Dhaki kan cintanya sama si Al-.." Sebelum Sepupu Dhaki menyebutkan nama perempuan yang di maksud. Buru - buru ibunya langsung me nyumpal mulutnya dengan kue.
" Sut! Jangan bicara begituan disini! Kamu mau nanti rencana om mu gagal?"bisik ibunya. Perempuan itu hanya mengangguk saja.
Rencana apa yang perempuan tua itu maksud ya.
" Maaf sayang, kantor membutuhkan aku. Ayah dan paman tidak bisa menghandle nya . Jadi , aku harus turun tangan. Kamu tahu sendiri kan, aku jadi Manajer itu ingin merasakan bagaimana sukses Engan tangan sendiri. Tapi, aku juga ikut menghadle apa - apa yang ada di perusahaan keluarga ku," Dhaki beralasan.
Divya tersenyum. "Baiklah, mas pergi saja! Kasihan Ayah dan paman," Divya mengalah, walaupun ini malam pertama pernikahan nya.
" Terimakasih ya sayang, kamu mengerti aku," Dhaki mencium kening sang istri.
" Aku pergi dulu ya sayang. Jangan sampai bergadang ya,"serunya sampai menghilang dari pandangan Divya.
" Semoga cepat selesai masalahnya," Doa Divya. Ia termenung di dalam kamar pengantin hotel yang dipesan .
Matanya perlahan terpejam. Wajahnya sangat damai.
Pulut tiga malam ia terbangun. Wajahnya bercucuran keringat, begitupula dengan seluruh badannya.
" Astagfirullah, ini baru jam tiga. Sebenarnya aku kenapa ya?" Divya bertanya-tanya . Kenapa ia bangun , padahal baru 20 menit ia tidur.
Derttt Derttt
Ting
Ting
Ting
Hp nya berbunyi berupang- ulang. Ia mengambil Hpnya. Ternyata, ada puluhan pesan dan panggilan.
Perlahan jari jemarinya membuka password hpnya.
Matanya membulat kala melihat isi pesan- pesan itu.
.
" Astagfirullah aladzim, apa ini?" Ia menutup mulutnya kaget.
dasar tokoh utamanya bodoh
udah tau dari awal cuman nurutin kemauan orang tua.kasih tau dong orang tuanya mana ada orang tua mau anaknya sengsara