NovelToon NovelToon
Pernikahan Kedua

Pernikahan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Healing
Popularitas:69.3k
Nilai: 5
Nama Author: Annisa sitepu

Pernikahan pertama yang hancur akibat orang ketiga membuat Adel terluka hingga memutuskan menutup hati. Ditambah ia yang belum bisa memberikan keturunan membuat semuanya semakin menyedihkan.

Namun, takdir hanya Tuhan yang tahu. Empat tahun berjibaku dengan bisnis yang ia mulai untuk melupakan kesedihan, Adel malah bertemu anak laki-laki tanpa kasih sayang seorang ibu.

Dari sana, di mulai lah kehidupan Adel, Selatan dan Elang. Bisakah mereka saling mengobati luka atau malah menambah luka pada masing-masing hati. Terungkap juga kisah masa lalu menyedihkan Adel yang hidup di panti asuhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghindar

Setelah puas bermanja-manja dengan Adel. Selatan dan kedua sahabatnya memutuskan makan siang, kebetulan Adel juga belum makan sehingga ia tidak keberatan memaksakan makan siang untuk mereka berempat.

"Kita makannya di lantai bawah aja. Sekalian, bunda mau bantu-bantu kalau banyak pelanggan datang."

"Oke, Bun. Kita juga bakal bantu."

Keempatnya memutuskan pergi ke lantai bawah. Dan saat berjalan, Selatan tidak pernah melepaskan atau bahkan menjauh dari Adel. Fano dan Vino jadi geleng-geleng kepala melihat sifat manja Selatan yang tidak pernah mereka liat.

"Bun, bulan depan kami ada acara perkemahan di hutan. Selatan boleh ikut, nggak?" Setelah dekat dengan Adel. Selatan sering meminta izin pada ibu sambungnya tersebut, selayaknya anak dan ibu kandung.

"Kalau bunda ngelarang, kamu mau nggak dengerin bunda?"

"Vino sama Fano juga ikut, Bun. Selatan kepengen ikut juga."

Adel sebenarnya tidak masalah kalau Selatan melakukan aktivitas di luar sekolah, namun untuk menginap di hutan. Rasanya ia tidak bisa mengizinkan, takut putranya itu terluka atau bahkan menghilang seperti kebanyakan cerita yang ia dengar.

"Bunda pikirin dulu, Ya. Bunda khawatir kamu terluka atau hilang."

"Oke, semoga Bunda izinin, Amin."

Fano, Vino dan Adel menggelengkan kepala ketika melihat tingkah Selatan yang seperti anak kecil.

Saat keempat orang tersebut sedang memasak di dapur, tiba-tiba saja Melati datang dan menyampaikan bahwa Elang mencari Selatan.

"Kalian keluar dulu, bunda lanjutin masaknya." Tentu saja Adel tidak akan keluar menemui Elang. Bisa-bisa Selatan akan melihat pertengkaran mereka lalu menjadi contoh yang buruk untuk remaja tersebut.

"Oke, Bun."

Selepas kepergian ketiga remaja tersebut, Adel menyelesaikan masakan lalu meminta Rindu mengantarkan makanan ke meja anak angkatnya. Sedangkan dirinya, lebih memilih berada di dapur dengan alasan sakit perut.

Tentu saja, Selatan yang mendengar alasan tersebut langsung percaya. Bagaimanapun sang bunda tidak pernah membohonginya, dan kebetulan ia juga tidak ingin memberitahu papa nya tentang hubungan ia dengan Adel. Sayang sekali, andai Selatan tahu kalau Elang serta Adel sudah bertemu bahkan bertengkar akibat salah paham, mungkin ia akan memarahi papa nya.

"Kenapa tidak langsung pulang?" Saat mendengar kalau putranya pergi ke kafe milik wanita yang ia salah pahami. Elang langsung pergi menuju kafe, tidak perduli jarak yang jauh. Ia hanya ingin menjauhkan Selatan dari Adel secara diam-diam.

"Selatan laper, Pa. Fano sama Vino juga."

"Kan bisa makan di rumah." El merasa aneh pada putranya.

"Lagi pengen makan di kafe ini. Lagian, kenapa Papa bisa tahu kalau Selatan ada di sini? Apa perempuan itu yang kasih tahu papa?" Ata tidak tahu kalau sang papa sudah melarang bundanya mendekatinya.

"Perempuan?" tanya Elang balik.

"Perempuan yang di jodohin Oma beberapa hari yang lalu. Papa ada hubungan sama dia?"

"Kalian ketemu?"

"Iya, dia datang ke sekolah dan bertindak seolah-olah bakal jadi mama tiri Selatan. Pokoknya, kalau Papa sampe nikah sama dia, Selatan minggat."

"Papa nggak pernah ketemu apalagi punya hubungan sama perempuan itu. Jadi, kamu nggak perlu bertindak seperti anak kecil. Pake acara minggat lagi."

"Biarin!"

Elang mendengus kesal, ia juga mulai berpikir bagaimana menyingkirkan Rahayu yang mulai membuat masalah untuk hidupnya bersama putranya..

"Papa juga bisa masak! Kita pulang sekarang." Elang kembali ke topik awal. Ia masih tidak setuju jika putranya makan di tempat Adel.

"Tanggung, Pa. Kasian kalau makanan yang kita pesen terbuang sia-sia. Inget kalau di luaran sana banyak orang yang kelaparan."

"Alasan! Bilang aja kalau kali-"

"Makanannya udah sampai, Papa juga harus coba. Dijamin, nggak bakal nyesel." Selatan berusaha menghentikan perdebatan, ia tidak ingin sang bunda sakit hati akibat perkataan papa nya.

Mencium aroma makanan, tiba-tiba saja perut Elang bergerumuh seolah-olah tidak sarapan tadi siang. Tampilannya juga sangat menggiurkan, sehingga secara tidak sadar Elang mulai menyendoki nasi serta sayur ke mulutnya.

Satu kunyahan pertama, Elang merasa sedang berada di lapangan terbuka. Rasanya tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Sendokan kedua mulai menyusul hingga secara tidak sengaja ia malah menghabiskan makanan di piring putranya.

"Pa, makanan Selatan kenapa di habisin?"

"Maaf, Nak. Papa kelepasan. Siapa kokinya? Papa ingin melihatnya dan mungkin saja dia bersedia bekerja di rumah kita." Elang tersenyum malu namun tidak ada ekspresi menyesal di wajahnya.

"Nggak bakal mungkin, Pa!"

"Kenapa? Papa bisa bayar lebih mahal dari kafe ini."

"Sampai kapan pun Papa nggak bakal bisa. Udah, Selatan males, mau pulang. Papa habisin makanan Selatan."

Elang terkekeh geli melihat tingkah putranya. Tiba-tiba saja berubah kekanak-kanakan hanya karena ia tidak sengaja memakan bagian sang putra. Tapi benar, masakan tersebut sangat enak, terasa buatan istri. Eh, Elang malah memikirkan hal lain. Hal yang tidak pernah sebelumnya ia bayangkan.

Berawal dari makanan, mungkin setelah ini hidup Elang yang awalnya monoton serta kaku akan hancur ketika tahu bahwa makanan yang sudah membuatnya jatuh cinta berasal dari tangan Adelia.

"Ya sudah, kita makan di restoran favorit kamu. Papa juga tambahin uang saku sebagai permintaan maaf papa."

Seketika wajah Selatan cerah ketika mendengar perkataan sang papa. Jika di diberikan uang saku lebih, maka dia bisa mengajak bundanya jalan-jalan. Baiklah, Selatan akan memaafkan papa nya kali ini. Demi jalan-jalan bersama bunda tercinta.

"Oke, Selatan pegang kata-kata Papa!"

"Silahkan. Fano dan Vino juga boleh ikut."

"Oke, Om. Tapi makanan kami masih belum di sentuh."

"Bilang bungkus, om bakal habisin di rumah." Tentu saja Elang tidak keberatan membawa makan ke rumah. Jujur, ia jatuh cinta pada masakan tersebut, rasanya sudah lama ia tidak merasakan masakan rumah mengingat dirinya yang sangat sibuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah setelah di tinggal istrinya.

"Papa yakin?"

"Ya, kalau begitu mari kita bayar makanan ini lalu pergi."

Tidak, Selatan tidak boleh membiarkan papa nya bertemu sang bunda. Lagi pula, ia mulai curiga ketika mendapatkan pesan dari Adel tentang ketidak hadirannya setelah selesai makan. Tidak mungkin sakit perut begitu lama, kalau pun lama seharusnya Melati yang mengatakannya bukan dari pesan.

"Udah Selatan bayar, Pa."

"Kamu yakin?"

"Ya," ucap Selatan tegas.

Melihat bahwa putranya seperti berusaha menutupi sesuatu, Elang memutuskan menahan diri untuk mencari tahu. Ia tidak akan membuat keributan dengan putranya di depan umum.

Setelah kepergian Selatan dan yang lainnya. Adel akhirnya keluar dari dapur lalu menuju lantai tiga untuk melanjutkan pekerjaannya yang terhenti akibat kehadiran putra angkatnya. Adel juga tidak mempermasalahkan kepergian Selatan yang tiba-tiba, ia yakin Elang akan melakukan hal aneh lagi jika berada lebih lama di kafe miliknya.

1
vi
ceritanya bagus
Herna Wati
wow..kerenn
Herna Wati
rasainlu..karma mulai berjalan
Galuh Setya
thor kapan up lagi
Lembayung Senja
ini kenapa ndak dlanjut lg critanya
Galih Galvin
emang jadi janda itu banyak, godaannya selalu d cap jelek, sama semua orang, padahal semua perempuan tidak ada yang sebenernya,lanjut kakak cerita nya bagus👍👍👍
Elin Lina
Kak othooorrr.., mana nih lanjutannya.. kok nggk up² sh..
Rapika Manurung
ee babi updatlah kontolmu bapak kaulah anjeng kau
Yeni Astriani
kpn up lagi thor seruuuu nich ceritanya
Lembayung Senja
blom up lg kak
Ani
semoga Adel memang masih memiliki keluarga yang utuh..
Mira Rista
mantep siiiip, lanjut semangat
Fitria Syafei
kk kereeen 😘 keren 😘 kereeen 😘
Reni Anjarwani
doubel up thor
Rapika Manurung
ee manusia babi 🐷🐷🐷🐷🐷
Fitria Syafei
semoga mereka bersatu kepada ya KK, Wisnu dan Diva 🤲 KK terimakasih 😘😘
Elin Lina
Yaaahhh..,, giliran up cuman 1 thoooorrr.., double up sh.. 🤣🤣
Reni Anjarwani
doubel up thor
Lembayung Senja
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!