NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Impoten

Menikahi Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: author Yura

Arrabella terbangun dan statusnya sudah menjadi istri seorang pria. Yang Ella tahu, dia menghadiri acara pernikahan sahabatnya, tapi dia tidak mengingat kejadian selanjutnya sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author Yura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

"Kita mau kemana, Arion?" tanya Ella lagi. Saat ini dirinya harus segera menemukan Billy dan Yumna.

"Ke rumahku," ucap Arion santai.

Ella terbelalak mendengarnya. Untuk apa Arion membawanya ke rumahnya? Ella menjadi berpikir yang tidak-tidak.

"Kau mau apa mengajakku ke rumahmu?" tanya Ella sedikit horor. Hatinya mengatakan jika tidak mungkin kan Arion akan macam-macam dengannya?

Arion terkekeh melihat ekspresi Ella, seolah dia tahu apa yang Ella pikirkan. "Ella, Kau tidak berpikir macam-macam tentangku, bukan?"

"Eh, apa kau ini peramal?"

"Jadi benar Kau berpikir Aku pria yang tidak baik?" Arion berpura-pura kecewa.

"Bukan begitu, aku hanya...."

Suara tawa terdengar dari bibir Arion. "Kau ini benar-benar terlihat sangat menggemaskan, Ella," ucap Arion di tengah tawanya. "Kau tenang saja, Aku tidak akan berbuat macam-macam padamu. Aku memiliki baju kerja untukmu. Adikku dulu juga bekerja di kantor. Jadi dia menyimpan banyak baju kerja di rumah," ucap Arion.

Ella semakin melotot. Jadi Arion akan meminjamkan pakaian Alexa untuknya? Jika tahu dari awal, pasti Ella akan langsung menolaknya.

"Tapi, Arion. Sebaiknya tidak usah. Aku tidak enak dengan Alexa," ucap Ella berusaha menolaknya.

"Kau tenang saja. Alexa pasti akan mengerti. Kita sudah sampai," ucap Arion memarkirkan mobilnya.

Kini Ella sulit untuk mengelak nya lagi. Dia ingin pergi tapi Arion terus mendesaknya untuk mengikutinya.

Arion membawa Ella memasuki rumah besarnya. Banyak pelayan yang menyambut ketika Arion melangkah memasuki rumahnya.

Arion terus membawa Ella menaiki tangga menuju kamar Alexa. Sementara para pelayan yang melihatnya tersenyum melihat tuan mereka membawa seorang gadis. Tuannya sama sekali tak pernah membawa seorang wanita ke rumahnya.

"Sepertinya Tuan Arion telah jatuh cinta," bisik beberapa pelayan dan di angguki oleh pelayan lainnya.

Di atas, Arion mengambil satu set pakaian kerja Alexa dan memberikannya pada Ella.

"Sebaiknya kau mandi dan pakailah pakaian ini," ucap Arion.

Seketika Ella merasa sedikit malu karena ketahuan belum mandi. Dia tersenyum nyengir dan menerima pakaian itu.

"Aku akan menunggumu di bawah," ucap Arion. Ella pun mengangguk. Ella segera memasuki bathroom.

Sementara itu, di bawah Alexa datang bersama Jason. Kebetulan Arion yang turun dari tangga melihat mereka. Pria itu tersenyum dan langsung menghampiri Alexa dan Jason.

"Jadi benar, Jason yang Alexa maksud adalah Anda, Tuan Jason?"

Jason hanya tersenyum menanggapi.

"Jadi benar, jika Kak Ar sudah mengenal Jason?" tanya Alexa sedikit malu-malu.

"Tentu saja. Kita sedang menjalani kerja sama untuk proyek baru perusahaan," ucap Arion.

Alexa terlihat begitu senang. Dengan begitu dia bisa bertemu dengan Jason setiap hari.

"Kalau begitu, bolehkah aku kembali bekerja, Kak Ar. Aku ingin sekali menjadi sekretaris Jason seperti dulu lagi," ucap Alexa begitu bersemangat.

Arion dan Jason terdiam. Keduanya sama-sama tahu jika sekretaris Jason saat ini adalah Ella. Tepat di saat itu, Ella pun terlihat sedang menuruni tangga dan mendengar percakapan mereka.

Gadis itu terdiam sejenak di tempatnya. Namun sepersekian detik selanjutnya dia melangkah dengan pasti.

Derap langkah sepatu Ella membuat semuanya menatap ke arah tangga. Jason di buat terkejut bagaimana bisa Ella berada di rumah Arion. Apalagi Ella terlihat dari lantai atas. Tatapannya terus tertuju pada Ella.

"Kau sudah selesai?" Arion tersenyum.

"Kau? Kenapa kau bisa ada di rumah ini?" tanya Alexa menyipitkan matanya.

"Alexa, kau mengenal Ella?" tanya Arion.

"Tentu saja. Tadi Jason mengenalkannya padaku. Dia adalah...." Alexa menghentikan ucapannya ketika menyadari jika Ella adalah sekretaris Jason.

"Ah, aku lupa. Ternyata kau sudah memiliki sekretaris. Ku pikir posisi sekretaris hanya akan kau berikan padaku. Aku lupa jika ternyata waktu sudah berubah," ucap Alexa kecewa.

"Tentu saja kau masih bisa menjadi sekretaris ku, Lexa. Posisi itu hanya kau yang pantas mendapatkannya. Ella bisa ku pindahkan ke bagian lainnya," ucap Jason. Namun tatapannya tak lepas dari Ella.

Tangannya terkepal sejak melihat Ella menuruni tangga di rumah ini. Jason merasa kesal dan marah bercampur aduk.

"Benarkah? Terimakasih, Jason." Alexa langsung memeluk lengan Jason dengan begitu senangnya.

Ella menatap ke arah lainnya merasakan sesuatu yang menghantam hatinya. Seharusnya Ella merasa senang karena tidak akan sering bertemu dengan Jason, seharusnya dirinya merasa senang melihat kedekatan Jason dan Alexa. Itu menandakan jika dirinya bisa secepatnya lepas dari pria yang berstatus Suaminya itu.

Namun perasaannya tak sesederhana itu. Entah apa yang Ella rasakan, sungguh sulit untuk dia artikan. Ella tak pernah merasakan perasaan seperti ini. Perasaan seperti tidak rela untuk menyerahkan posisi itu pada Alexa. Perasaan seperti ingin menjauhkan Alexa dari Jason. Ella di buat bingung dengan perasaannya itu.

"Tidak bisa! Jika Kau yang menjadi sekretaris Tuan Jason, maka setiap ada pertemuan, aku tidak akan bertemu dengan Ella dan hanya akan bertemu denganmu, Lexa," ucap Arion tak terima.

Jason yang mendengarnya semakin mengepalkan tangannya dan semakin memberikan tatapan tajam pada Ella.

"Apa maksud Kak Ar? Jangan-jangan...." Alexa menutup mulutnya menyadari sesuatu. "Kak Ar, apa kau menyukai Ella?"

Semuanya terkejut dan langsung menatap Arion dan Ella.

Arion terlihat malu-malu, sementara Ella langsung menatap pada Jason yang pria itu juga menatapnya. Seolah mata keduanya saling bicara.

"Ah, ini tidak seperti yang kau kira, Lexa. Aku dan Arion hanya berteman saja." Ella berusaha memberi penjelasan.

"Cieee... Tidak usah menutupinya, Ella. Bahkan kalian memanggil dengan nama saja." Alexa terkekeh. "Kalau begitu sebaiknya Kita rayakan semuanya dengan makan siang bersama," ucap Alexa.

"Tapi aku sedang ada urusan, aku tidak bisa ikut bersama kalian," tolak Ella.

"Sudah, jangan malu-malu. Aku yakin jika Kak Ar pasti ingin kau tinggal," sergah Lexa. "Bukankah akan menyenangkan jika kita makan siang bersama? Iya kan, Jason?" Alexa meminta pendapat Jason.

"Ya, kau benar." Jason berkata dengan tatapannya yang masih mengarah pada Ella.

Ella terdiam. 'sebenarnya apa mau pria gila ini? Kenapa dia malah menyetujuinya? Arghhh! Seharusnya sekarang Aku sudah menemui Billy dan tidak terjebak dalam situasi ini.'

Akhirnya Ella menyetujuinya. Mereka lantas berjalan ke ruangan khusus untuk mereka makan siang. Ruangan itu di design khusus seperti berada di sebuah bar.

Arion menyuruh pelayan untuk membawa makanan ke ruangan itu. Dia juga menyuruh pelayan untuk menyiapkan hot pot.

Alexa duduk di samping Jason, sementara itu Ella duduk di sebelah kanan Jason. Dia benar-benar terlihat canggung saat ini.

"Aku akan menyiapkan makan siang terbaik untuk hari ini," ucap Arion yang datang dengan membawa beberapa botol Soju untuk mereka.

Jason terus menatap ke arah Ella, membuat gadis itu terus menghindarinya. Ella justru risih melihat Alexa yang tak melepaskan lengan Jason dan menyenderkan kepalanya di bahunya.

Pelayan akhirnya membawa makanan dan juga hot pot ke dalam sana.

"Jason, kau mau yang mana? Aku akan merebuskan untukmu," tanya Alexa dengan perhatian.

"Aku akan memakan apapun yang kau berikan padaku,$ jawab Jason tersenyum.

Ella melengos bersikap seolah ingin muntah mendengar ucapan Jason. 'sepertinya Alexa belum tahu jika Jason itu pemain wanita. Mulutnya benar-benar seperti buaya,' gumam Ella dalam hati.

Sementara itu, Arion memberikan rebusan ke mangkuk Ella. Pria itu tersenyum dan di balas senyum oleh Ella.

"Terimakasih, Arion."

Jason menggebrak meja, membuat semuanya terkejut.

"Kau kenapa, Jason?" tanya Alexa heran.

"Tidak, aku hanya lapar," jawab Jason. Padahal itu dilakukannya karena hatinya terasa ingin terbakar.

Mereka lalu menikmati makanan siang itu.

Alexa terus saja bersikap perhatian pada Jason, sama halnya dengan Arion pada Ella.

Jason yang melihat Ella terus tersenyum membuatnya rasanya ingin sekali berteriak untuk jangan tersenyum di depan pria lain. Bahkan Jason membuka jasnya dan mengendurkan dasinya saking panasnya melihat pemandangan di depannya itu.

'aku sengaja bersikap manis pada Alexa, kenapa gadis ini malah bersikap biasa saja?!' Jason meneguk Soju hingga beberapa botol, membuat Alexa heran dengan tingkah Jason sekarang.

Sementara itu, Ella terus mengalihkan pandangannya dari arah Jason dan Alexa untuk menghindari rasa sesak yang mulai menyelimutinya. Yaitu, dengan cara menanggapi setiap perkataan Arion.

Namun mendengar suara manja Alexa pada Jason, membuatnya langsung meminum Soju hingga beberapa botol. Arion dan Jason terkejut melihatnya.

Ella mulai sedikit merasakan pusing. Dia langsung berdiri. "Arion, aku sudah sangat kenyang. Terimakasih untuk makan siang hari ini," ucap Ella sedikit membungkuk.

"Ella, kau mabuk?" tanya Arion.

Ella tersenyum dan menggeleng. "Aku tidak mabuk," ucapnya yang mulai merasa semakin pusing.

"Tunggulah, aku akan mengantarmu pulang." Arion langsung berdiri, tapi langsung di hentikan Jason.

"Tidak usah, aku yang akan mengantar Ella pulang. Lagipula kau juga tidak tahu dimana rumahnya," ucap Jason yang kini mengambil jasnya dan memakainya.

Dia lalu berdiri dan menghampiri Ella.

"Ella datang bersamaku, jadi sebaiknya aku yang mengantarnya pulang," Arion bersikeras.

Sementara itu, Ella terlihat semakin mabuk.

"Tuan Arion tidak tahu dimana rumah Ella, bukan? Jadi biarkan aku yang mengantarnya," sahut Jason.

"Ella bisa memberi tahu dimana alamat rumahnya padaku, benar begitu, Ella?"

Ella menatap Arion lalu tertawa. "Ya, aku bisa memberitahumu. Mendekat lah, aku ku bisikkan padamu."

Jason melotot. Dia lalu menarik Ella dan memapahnya. "Dia sedang mabuk, pasti dia akan berbicara ngelantur kemana-mana. Aku akan mengantarnya," ucap Jason dan langsung membawa Ella.

"Kau mau mengantarku? Ouch... Kau baik sekali....!" Ella menepuk-nepuk punggung Jason.

Alexa merasa sedikit tak suka karena Jason meninggalkannya dan memilih untuk mengantarkan Ella.

"Kak Ar, apa kau memikirkan apa yang ku pikirkan?" tanya Alexa ketika Jason dan Ella sudah keluar dari sana.

Sejujurnya, Alexa memperhatikan Jason sejak tadi. Jason terus menatap Ella dengan tatapan berbeda. Namun Alexa terus menampik dugaannya.

1
🏵 ( SI USIL )🏵
semoga aja besok yg nikah mereka Aamiin...lnjut mak othoor😁
Eka Kaban
lumayan
🏵 ( SI USIL )🏵
lanjuuuut othoooor makin seruuuu😍😍😍
yusi Devara
kenapa harus diulang lg ceritanya
Aurora
kenapa di ulang
Enci Caca Andika
Semangat terus kak, ditunggu updatenya ❤️
Dian Novita
adohhh... 🤣
Yura: bab 39 di tolak karena terlalu aduh 😆✌🏻
total 1 replies
Dian Novita
tuh.. kan br sadar kalau saling cinta.... panik bener neng Ella😂
🏵 ( SI USIL )🏵
seruuu mak othoooir ayoook semangat lanjutkan sampai end yaa thoor😍
Dian Novita
astaga.. makin seru aja.. Jason pasti terheran heran🤣
Dian Novita
astaga..... bikin geregetan aja.... wih harus minggu lagi 😅😍😍😍😍.. tapi seru nie
Eka Kaban
terkadang kita buat cerita tidak gampang disini cerita nya Elia cewek kaya tapi tidak pintar kalau cerita nyata pasti laporan sama Daddy jadi tidak salah paham daripada membeli penderitaan yang sangat mahal
Dian Novita
wiihh seru bgt jadi pengen bc episode selanjutnya nya. kayaak nya udah mulai cinta nie
Aurora
Luar biasa
Coke Bunny🎀
Seru banget, aku sampai lupa waktu baca cerita ini
Yessica Gutierrez Mamani
Penuh emosi deh!
Amelia
salam kenal 🙏❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!