NovelToon NovelToon
DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.

kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.

Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.

sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-20

Emy menghujam ujung tombak ke salah satu manusia primitif dan hal itu berhasil membuat lawannya roboh, sedangkan Yudi meraih tulang betis dari salah satu kerangka yang betumpuk dilantai goa dan memberikan pukulan tepat dibagian kepala lawannya.

Taaaaak...

Suara pukulan yang sangat keras dan membuat pria primitif terhuyung kebelakang, dan hal itu tak disia-suakan oleh Emy yang menyambutnya dengan ujung tombak.

Keaaaas...

Pria membeliakkan matanya, lalu mengeluarkan cairan pekat berwarna merah pekat dari sudut mulutnya dan tak bergerak lagi.

Emy menendang tubuh pria, lalu menarik tombaknya dengan nafasnya yang tersengal.

"Ayo pergi!" ajak Yudi yang kini membawa sebuah obor ditangannya.

Keduanya menatap setuju, lalu bergerak menyusuri lorong goa yang terdapat banyak lorong dan ruangan yang mirip seperti labirin.

Ditempat lain, Guntur, Andini dan juga Mia bergerak dengan langkah cepat menuju jalanan hutan yang mana mereka terdampar ditempat itu setelah dibawa oleh pria asing bernama Edy, tetapi pria itu tiba-tiba menghilang bagaikan hantu.

"Kita dimana?" tanya Mia dengan sebilah pedang ditangannya.

"Dihutan, masa iya di Mall. Gak liat banyak pohon bukan gedung apa!" jawab Guntur yang menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba, dan hal itu membuat Mia yang dibelakangnya menabraknya dan menyusul Andini hingga mereka terjatuh dan tersungkur ditanah rerumputan dengan saling tin-dih.

"Sialan! Kalau mau berhenti itu ngomong, dong!" maki kedua perempuan itu serempak, lalu memberikan cubitan lebah ke lengan Guntur sebagai amukan kedua wanita tersebut.

Guntur meringis kesakitan, tetapi ia tak dapat melawan kedua ras terkuat dibumi itu.

Andini bergegas bangkit, lalu disusul Mia dan terakhir Guntur. Pria itu mendapatkan tatapan kesal dari keduanya, tetapi ia memberi isyarat jemari telunjuk dibibir untuk membuat kedua wanita terdiam.

Ia menunjukkan tangannya dibalik semak, sehingga membuat kedua wanita itu faham jika dibalik sana ada sesuatu yang sangat menakutkan.

Mereka akhirny berjingkat dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara dan itu sangat berhasil untuk pengintaian.

Sesaat ketiganya tercengang bercampur ngeri ketika melihat pemandangan yang ada dihadapan mereka. Dimana tampak sekelompok orang primitif yang tengah menikmati daging sesamanya yang tewas karena terbu-nuh dan menguyahnya dalam kondisi mentah.

Seketika Mia merasakan pusing pada kepalanya. Bagaimana mungkin mereka memakan dari mereka sendiri dalam kondisi mentah dan itu sangat menjijikkan dan juga sadis.

Ia mundur kebelakang dan tidak sanggup untuk melihat itu semua. Andini berusaha menenangkannya. "Bagaimana ini, dimana rekan yang lainnya," tanya Mia lirih ditengah rasa takutnya. "Jangan katakan jika mereka juga menjadi santapan manusia rakus itu," Mia menimpali ucapannya.

"Jangan berfikir yang macam-macam, mereka pasti selamat," Andini berusaha menguatkan sahabatnya.

Kretaaaak...

Terdengar suara patahan ranting dari sesemakan dan membuat ketiganya mencoba waspada pada apa yang terjadi. Sesaat ketiganya membentuk formasi perlindungan dan mewaspadai pada kemungkinan yang datang.

Wuuuuusssshhh...

Tiba-tiba sebuah tombak melayang mendekati Guntur yang berdiri tegak dan mengawasi bahaya yang datang.

Traaaaang....

Batang pedangnya berhasil membuat ujung tombak tertahan dan terjatuh ditanah.

Belum sempat hilang rasa keterkejutan mereka, riba-tiba sebuah perangkap jaring membuat mereka terjebak didalamnya dan bergantungan diatas pohon.

"Hah! Sial!" maki Andini.

Lalu tampak beberapa orang keluar dari persembunyian dan bergerak mendekati mereka. Tatapan mereka tampak begitu lapar dan ingin memburu.

"Huu..huu...huu...," terdengar suara mereka dengan tombak yang mereka hentak-hentakkan.

Andini mencoba memotong perangkap itu dengan pedangnya, dan hal itu dilihat oleh Guntur.

"Ssssstt... Jangan. Emang kamu mau mati ditombak oleh mereka dan jadi santapan makan siang?" tanya Guntur dengan nada penekanan.

Andini menghentikan aksinya. "Terus? Kita harus mati tanpa usaha gitu?" ucap Andini dengan membeliakkan kedua matanya.

"Bu-" ucapan Guntur terhenti saat melihat satu buah tombak melesat dan memotong tali penjerat mereka.

"Aaaaaaaaaaaa.....," teriak Andini dan juga Mia secara bersamaan.saat mereka terjatuh ditanah.

Para pria primitif bergegas menghampiri mereka dan beramai-ramai menyeret perangkap itu dan akan membawanya entah kemana.

Ketiganya tampak kesakitan karena harus terkena duri dan beberapa tumbuhan lainnya yang tentu menggores kulit mereka.

Dalam kesakitan, Andini memotong tali perangkap dan membuat mereka terlepas dan tertinggal dibelakang, sehingga para manusia primitif itu hanya membawa perangkap kosong saja.

Menyadari korbannya terlepas, mereka menghentikan langkah dan berbalik arah melihat kebelakang, dan tak mendapati korbannya.

Mereka mengawasi dan memeriksa setiap arah untuk menemukan dimana para korbannya, hingga tiba-tiba...,

Wuuuusssh.....

Sebuah tali yang berasal dari akar pohon beringin tampak berayun menuju kearah para manusia rakus itu dengan seseorang yang berpegangan dan mengayunkan pedang untuk memberikan serangan.

Seketika mereka tersentak kaget. Sosok pria dengan ilmu bayu bajranya tampak begitu ringan melesat diudara dan...,

Traaaaang....

Suara dentingan pedang terdengar nyaring saat beradu dan itu membuat tombak salah satu manusia berkulit coklat terpental.

Sosok pria itu terlihat memiliki ilmu kanuragan yang cukup tinggi, sehingga membuat lawannya terpental kebelakang.

Sementara itu, Andini, Mia dan juga Guntur tampak menggigil ketakutan saat menyadari mereka sedang bertengger diatas dahan pohon.

Mereka seolah bermimpi saat kejadian yang begitu cepat membawa mereka ditempat ketinggian.

"Bagaimana ini? Aku takut ketinggian," rengek Mia dengan wajah pucat.

"Jangan cengeng, ketinggian lebih baik daripada dibawah dimangsa oleh mereka," sahut Guntur sembari mengamati pertarungan sengit pria yang telah menyelamatkan mereka untuk kesekian kalinya.

"Aku ingin mempelajari ilmu darinya, agar dapat menjadi sakti mandraguna," sahut Andini dalam tatapannya yang dalam.

"Buat apa kamu mempelajarinya? Kamu ingin jadi pendekar?" tanya Guntur.

"Boleh juga," jawab Andini dengan senyum smrik.

Guntur dan juga Mia saling bertatapan mendengar jawaban Andini yang dianggap konyol.

"Tapi ada gunanya juga. Sebab pria itu begitu mudah untuk melayang diudara dan mengalahkan musuhnya," Mia menyahut.

Belum sempat habis pembicaraan mereka, tampak gumpalan angin yang sangat dahsyat dan berasal dari arah depan mereka sedang berputar kencang seolah hendak menelan semua yang ada didekatnya.

"A-apa itu?" tunjuk Mia gugup.

Andini dan juga Guntur menatap kearah yang ditunjuk oleh rrkan mereka, dan ketiganya sama tercengang.

Sementara itu, pria yang saat ini sudah menghabisi lawannya dan ia tampak menyilangkan pedang didepan matanya untuk menghalangi benda-benda yang berterbangan mengenai dirinya.

Lalu ia menahan tubuhnya agar tidak masuk kedalam pusaran angin, tetapi ia perlahan mengayunkan pedangnya dan membelah pusaran angin dengan menggunakan tenaga dalamnya, sehingga membuat sesuatu yang berada didalamnya terpental kebelakang.

Braaaaaaaak....

Seekor ular raksasa berkepala tiga tampak menabrak pohon kayu yang tumbuh kokoh roboh seketika.

Ular raksasa itu menggeliat dengan penuh amarah, lalu bergerak bangkit. "Dasar sialan! Kau harus mati! Kau membuat seseorang yang ku cintai tak pernah melirikku sedikitpun!" makinya dengan kesal. Ia begitu sangat marah.

1
Susi Akbarini
waahhhh..
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
Siti H: kehabisan ide authornya bun.. sabar ya
total 1 replies
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐢𝐧𝐢
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐨𝐧 𝐥𝐠𝐢.
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
V3
si Asih kmna sich , kok gak nongol-nongol LG ❓❓❓🤔🤔🤔🤔
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
iyavlah.. bang guntur kan bisa tau yg ngga kita tau
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
was was pasti nya ya. serem ih
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
ada apa ya.. kok mencurigakan
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
wiih seru pasti nih
V3
smg ja Edy bisa menyelamatkan semua orang-orang itu , terbebas dr orang-orang kanibal dan cepat keluar dr pulau itu
Heri Wibowo
itu pasti bule pernah masuk kampung makanya tahu buah kecubung
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
masa iya orang barat tau kecubung nieeh di tempat q bukan cuma kecubung hijau hitam pun ada ada yg mauuuuu?
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: udh buat obat mertua q TPI daunya di rebus.. ekekwkkkkk
Ai Emy Ningrum: 🙄🙄 udah dicobain blum tuh kecubung2 nya...💃🏻💃🏻
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
apa iru loa yahhh
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
Tiah Fais
semoga Edy bisa meyelamat kan kedelapan sahabat dan juga Lee dan kawan ny
Susi Akbarini
moga2 edi dapat mengumpulkan lee dan 8 petualang..
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤
V3
lanjutkan kak 😘😘
Ai Emy Ningrum: siyap /Good/
total 1 replies
V3
si Bule rusuh bgt sich 🤦 mo mengantar kan nyawa nya nih
Tiah Fais
lanjut kak
Ai Emy Ningrum
empat biji mana kenyang ,minimal 4 kilogram atuh makan buah loa nya 🤣🤣🤣🤣 🍈🍈🍈🍈
Ai Emy Ningrum: sodara jauh pokok nya mah,ga keitung lah 😹
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: masih sodaraan sama leeleelawar kali yaak dia /Slight/
total 16 replies
Heri Wibowo
lanjut
Siti H: 😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Heri Wibowo
perjuangan darmadi CS belumselesai.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!