Zombie Silent
Deskripsi
Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Leo mempersilahkan mereka untuk duduk. Jack asyik menghibur ayah leo yang sedang duduk dikursi roda. Leo juga memberikan beberapa makanan untuk mereka santap.
Tara melihat leo menaruh vitamin diatas meja.
“Vitamin.” Ucap tara.
“Yaah... Kalian harus makan vitamin agar tetap sehat dan kuat. Aku melihat kalian sepertinya sudah melewati banyak hal bukan?” Ucap Leo dengan rasa pedulinya.
“Kau tau dengan apa yang terjadi diluar sana? Mengapa kau memilih untuk tetap diam disini? Sementara kau tinggal di ujung kota ini. Kau bisa segera pergi ke kota sebelah, untuk menyelamatkan diri.” Ucap Ibu tara.
“Well... Mungkin aku akan mati disini atau mati disana. Hanya itu pilihannya kan?” jawab leo sambil melihat ibu tara. Leo terlihat seperti seumuran dengan ibu tara.
“Elsa, panggil aku elsa.” Jawab Ibu tara.
Tara melihat ibunya itu dengan tatapan jijik dan heran. Ibunya pun tak sengaja bertatapan dengan elsa. Mata mereka saling bertemu dan ia menyadari bahwa tara menatapnya dengan tatapan muak. Ibunya pun kembali mengatur ekspresinya.
“Walau begitu, menurutku sebaiknya harus memilih untuk menyelamatkan diri terlebih dahulu. Masalah mati disini atau disana, itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Setidaknya ada usaha yang dikeluarkan untuk tetap bertahan hidup.” Jelas tara panjang lebar.
Leo mengangkat kedua bahunya dan tersenyum kecut.
“Kota sebelah juga sudah terinfeksi virus ini. Dan aku memutuskan untuk tetap disini, dengan persediaan yang ku punya.” Ucap leo.
“Terinfeksi? Apa maksudmu? Apa tidak ada tempat untuk menyelamatkan diri? Apa pemerintah tak memiliki solusi atas apa yang sudah menimpa manusia?” Tanya tara sedikit panik.
“Kau tau? Kota ini akan dijatuhi bom yang dapat memusnahkan segala jenis makhluk hidup, termasuk kita manusia.” Ucap ibu tara.
Leo hanya tersenyum pasrah, ia terlihat sangat damai dengan apa yang sudah melanda dunia.
-----
Mereka sedang menonton tv, melihat berita mengenai banyak daerah yang sudah terinfeksi virus zombie. Shone sedang tertidur dan jack masih asyik bermain dengan ayahnya leo.
“Mungkin sebaiknya kami harus melanjutkan perjalanan kami.” Ucap ibu tara.
“Ooo baiklah.” Jawab leo.
Mereka bersiap untuk pergi, tara juga membangunkan shone dan mereka akan pergi dari kediaman leo.
“Aku mungkin bisa membantu kalian.” Ucap leo lagi.
Mereka melihat ke arah leo.
“Ambillah beberapa makanan yang ada, jangan lupa ambil makanan cepat saji.” Ucap leo dengan tersenyum. Leo membiarkan mereka mengambil beberapa makanan dari supermarketnya yang berada disamping rumahnya.
Tara mengambil beberapa makanan dan juga air mineral secukupnya. Begitu juga dengan ibunya. Shone sangat senang saat ia mengambil beberapa snack favoritenya. Sementara jack hanya terdiam disamping leo.
“Apa kau tak punya sesuatu yang bisa kugunakan untuk melindungi diriku? Seperti tongkat atau apa pun itu.” Tanya jack.
Leo teringat sesuatu dan masuk kedalam rumahnya.
“Ayo jack ambil sesuatu yang berguna.” Ucap ibunya. Jack menurut dan melihat-lihat. Leo pun kembali dan memberikan jack helm baseball.
“Mungkin ini akan berguna untuk melindungi kepalamu.” Ucap leo.
Jack tersenyum kecut dan menerima helm itu.
“Terima kasih atas semua bantuanmu, semua ini.” Ucap ibu tara.
“Terima kasih.” Ucap tara lagi tapi shone berlari ke leo dan memeluk kaki leo dan tersenyum. Leo pun membalas senyum tara. Lalu shone melepas pelukannya dan kembali ke samping tara.
Jack melambaikan tangannya saat mereka berdiri di pinggir jalan yang dibalas lambaian tangan leo juga.
Namun saat mereka akan berjalan pergi, jack merasa aneh dan melihat kebelakang. Dilihatnya gerombolan zombie sedang berjalan ke arah mereka. Dengan secepat kilat jack berlari dan masuk ke dalam rumah leo. Leo bingung begitu juga dengan tara dan ibunya.
Tara dan ibunya pun melihat kebelakang, dari kejauhan mereka melihat kerombolan zombie mulai mendekat.
Dengan segera pula mereka berlari masuk ke dalam rumah leo. Tara menggendong shone masuk, Sedangkan ibu tara menarik tangan leo masuk ke dalam rumah.
Leo belum melihat gerombolan zombie itu jadi ia hanya kebingungan. Tara dan ibunya sibuk menutup semua pintu dan jendela kaca leo, sedangkan jack sudah bersembunyi di dalam kamar bersama ayah leo. Shone bersembunyi juga dengan memegang pisaunya.
----
Leo pun melihat gerombolan zombie itu berjalan melewati rumahnya. Ia pun mulai panik dan ketakutan, ia tak hentinya mondar-mandir hingga akhirnya tak sengaja ia menyenggol vas bunga dan pecah.
Suara vas yang jatuh tersebut pun menimbulkan suara yang memancing perhatian zombie-zombie itu.
Tara dan ibunya menutup semua pintu dan jendela. Menutup jendela kaca rumah leo, menyusun kursi dan meja untuk memblok pintu dan jendela itu.
Jack bersembunyi didalam kamar, sedangkan shone bersembunyi di balik meja dengan memegang pisaunya. Leo melihat tingkah mereka pun semakin ketakutan dan panik luar biasa. Keringatnya bercucuran dan gemetar.
Tara dan ibunya mengambil posisi bersiap untuk melawan. Zombie-zombie itu sudah berada didepan rumah leo, berusaha untuk masuk ke dalam rumah.
"Baru kali ini aku melihat monster itu, bagaimana ini? Aku kira semua itu hanya settingan belaka. Ternyata benar.... mereka itu hanya cameo kan. Apa sekarang kita lagi syuting. Atau kalian sedang menjebakku? Atau ada kamera tersembunyi diluar sana?" Ucap leo dengan mengatakan kalimat ngelantur. Terlihat jelas ia sangat ketakutan.
Leo pun berjalan mendekati kaca, ingin memastikan jika ada kamera tersembunyi diluar sana.
"Jangan!!!" Teriak tara dan ibunya bersamaan.
Leo mendekat mebuka tirai jendela.
"Aaaaaaaakkkkk" Teriaknya saat melihat wajah zombie-zombie itu berada didekat jendela.
"Bagaimana ini? Apa kita maju membunuh mereka semua? Apa kita sanggup? Jumlah mereka sangat banyak." Tanya ibu tara kepada tara.
"Apa kau punya mobil? Kita harus pergi dari sini." Tanya tara ke leo.
Leo masih panik ketakutan, ia meringkuk dilantai.
Jack berlari melihat dan mencari jika leo punya mobil. Dan akhirnya ia menemukannya.
"Aku menemukannya!" Teriak jack.
Ia berlari dan menunjuk ke arah belakang rumah.
"Lihat, itu mungkin mobilnya. Tapi dimana kuncinya?" Tanya jack.
Ibunya mengacak-acak mencari kunci mobil leo.
"O...oooo... kacanya mulai retak. Bisa lebih cepat lagi??" Teriak tara.
Suasana sangat genting dan kunci mobil harus segera ditemukan agar mereka bisa pergi dari sana.
Tara menarik shone ke sampingnya. Jack sibuk menanyai leo dimana ia menyimpan kuncinya.
Shone pun tak sengaja melihat ayah leo. Terlihat ayah leo sedang menunjuk sesuatu dengan dagu dan matanya.
Shone mendekati ayah leo dan melihat kearah tatapan ayah leo. Dan akhirnya shone menemukan kunci mobil itu. Ia langsung berlari ke arah ibu tara.
"Good girl" ucap ibu tara.
"Jack, ayo." Ucap ibunya.
"Ayo" jack menarik tangan kekar leo, namun leo tak berkutik.
Kaca sudah mulai pecah, tara segera membunuh zombie-zombie yang berhasil masuk. Ia dengan ganasnya membunub zombie itu. Leo yang melihat aksi tara pun semakin panik. Ia berlari masuk ke dalam kamar bersama ayahnya.
Tara menyuruh shone pergi dengan jack dan ibunya. Namun shone hanya terdiam.
"Pergi cepat, cepat nyalakan mobilnya. Aku akan datang. CEPATT!" Teriak tara.
Jack dan ibunya sudah berada didalam mobil, jack membuka mobil saat melihat shone lari kearah mereka. Shone panik menunjuk-nunjuk ke arah rumah yang masih ada tara didalamnya.
"Ayoo ibu" ucap jack.
"Aku sedang berusaha, kenapa mobil ini tak mau menyala... aaaaahh" ucap ibu tara kesal.
Tara masih sibuk melawan zombie-zombie itu, sampai ia melihat bahwa tempat itu terlalu sempit untuk melawan gerombolan zombie itu. Ia berpikir bahwa ia akan terjebak disana, jadi ia memutuskan untuk berlari ke belakang rumah dan menuju mobil.
Jack melihat tara berlari kearah mereka dan segera membuka mobil itu.
"Kenapa lama sekaliii..." ucap tara.
"Mobilnya tidak mau menyala." Jawab ibunya.
"Oooo mereka akan kesini, cepat cepat" ucap jack panik.
"Bertukar tempat." Ucap tara.
Mereka bertukar posisi dan tara mencoba menghidupkan mesin mobil namun tetap tidak bisa. Ia memeriksa posisi kunci mobil dan ternyata kuncinya terbalik.
Tara melirik ibunya sedikit kesal. Mobil sudah menyala dan dengan cepat tara tancap gas.
"Leo dan ayahnya?" Tanya jack.
"Mereka mengurung diri dikamar sana. Mereka takut." Ucap tara.
---
Mobil melaju menuju kota I, melawati padang yang luas. Hari sudah mulai gelap, mereka hampir tiba dikota I. Sampai akhirnya mereka masuk ke kawasan kota I dan melihat beberapa gedung pencakar langit yang mengeluarkan asap.
Mereka melihat kota itu juga sudah diserang oleh virus zombie. Sangat hancur dan berantakan sama halnya seperti kota tempat mereka tinggal.
"Ibu bagaimana ini? Kemana kita akan pergi? Tempat ini juga tak aman." Ucap jack sedih, ia menatapa keluar jendela melihat keadaan yang tidak baik-baik saja.
Shone tertidur disamping jack.
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat