Sistem Elit Global

Setelah Jack selesai mendaftar, dirinya pergi meninggalkan area kampus. Mengendarai motornya menuju ke markas utama Servan. Alasan dirinya pergi kesana karena gabut.

Sesampainya di markas, Jack di hentikan oleh penjaga gerbang. Dirinya langsung melepaskan helm di kepalanya dan membuat terkejut penjaga gerbang.

"maaf tuan Jack! Saya akan segera membuka gerbangnya."

Gerbang terbuka dan Jack kembali menjalankan motornya.

Setelah berada di parkiran markas, dirinya disambut oleh Roger dan anak buahnya.

Dengan senyuman yang cerah terpampang di wajah Roger karena kedatangan Jack. Yang merupakan seorang dewa penyelamat bagi Roger.

"selamat datang tuan Jack! Ada keperluan apa sampai anda datang sendiri di markas kami?"

Jack ingin menjawab kalau dirinya sedang gabut. Namun ia urungkan karena akan mencoreng namanya sebagai boss besar yang tegas.

"aku kemari untuk melatihmu!"

Mendengar ucapan Jack membuat Roger sangat senang. Setelah peristiwa dengan para pengedar narkoba sebelumnya, dirinya merasa sangat kagum dengan kemampuan Jack. Ditambah lagi keajaiban yang Jack perlihatkan pagi ini dalam menyembuhkan luka di matanya.

Berbeda dengan Roger, 6 orang anak buah Roger merasa sangat iri. Mereka juga ingin dilatih langsung oleh Jack. Apa lagi setelah Roger menceritakan tentang penyembuhan matanya. Membuat mereka merasa seperti berhadapan dengan seorang dewa.

Namun meskipun iri, mereka tidak berani untuk meminta Jack menjadi guru. Ditambah lagi mereka tidak ingin membuat hubungan mereka dengan Jack semakin jauh.

Sementara itu Siwa yang tidak berada di markas tidak mengetahui tentang kedatangan Jack dan tujuannya.

Pada akhirnya Roger membawa Jack menuju ke ruangan yang menjadi tempatnya berlatih.

"sistem! Apakah aku bisa mengajari Roger menjadi kultivator?"

[anda bisa mengajari Roger menjadi kultivator. Namun tidak akan ada perkembangan apapun jika hal itu dilakukan.]

"yah.. Tidak masalah jika tidak bisa mengajarinya menjadi kultivator. Lagi pula dengan teknologi dunia ini tidak akan mengubahnya menjadi seorang dewa. Tetap saja ia akan bisa terbunuh jika terkena serangan dari senjata api."

Mereka sampai diruangan latihan Roger. Didalam terdapat berbagai macam alat latihan dan sebuah arena bertarung.

Melihat sebuah arena bertarung, Jack berjalan ke tengah dan diikuti oleh Roger.

" kita mulai latihannya. "

" baik tuan! "

" kalau begitu, majulah dan serang aku dengan seluruh kemampuanmu."

Roger sempat terkejut mendengar perintah Jack. Dirinya merasa tidak ingin untuk menyerang Jack meski hanya mengarahkan tinjunya. Apa lagi sampai berniat untuk mengeluarkan seluruh kemampuan yang ia miliki. Namun mengingat jika senjata api saya tidak bisa melukai Jack, apa lagi dirinya yang hanya dengan tangan kosong saja.

"baik tuan."

Roger mulai mengatur kuda-kuda dan berada pada sikap siap serang.

"majulah!"

Dengan kecepatan tinggi, Roger mulai menyerang Jack. Mengarahkan tinjunya pada bagian tubuh. Namun bagi Jack kecepatan tersebut masih sangat lambat. Dengan mudah Jack menangkap tinju Roger lalu mengubah arah pukulan.

Pada akhirnya serangan Roger melenceng dari target.

Roger terkejut dengan apa yang terjadi. Namun dengan cepat ia kembali menyerang Jack dengan kakinya.

Melihat serang lanjutan dari Roger, Jack dengan mudah menghindarinya. Dan serangan selanjutnya juga dapat dihindari oleh Jack.

Hingga belasan menit serangan Roger dihindari oleh Jack tanpa tersentuh. Merasa terlalu lama ia bermain dan melihat Roger yang sudah mulai kelelahan. Jack mengakhiri permainan hanya dengan cara menendang kaki Roger yang memiliki tumpuan paling kuat.

Bugh.. Gludak..

Hanya dengan satu serangan saja membuat Roger terjatuh.

"cukup untuk hari ini."

Mendengar itu Roger segera memulihkan napasnya yang tidak beraturan. Meskipun dirinya mantan tentara, dirinya juga akan lelah melakukan gerakan menyerang bertubi-tubi.

"setelah latihan ini, aku bisa menyimpulkan jika tubuhmu memiliki kelebihan dalam kekuatan dan daya tahan. Namun ada satu kelemahan yang membuatmu lemah dalam pertarungan. Kelemahan itu adalah kurangnya pengalaman otot yang terbentuk dalam gaya bertarung. Otot ditubuhmu terlalu banyak latihan angkat beban. Dan kurang latihan beladiri. Karena itu seterusnya tidak perlu menggunakan alat gym. "

Roger mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Jack. Dirinya setelah pensiun dari tentara menjadi jarang bertarung. Karena segala pertarungan yang terjadi selama berdirinya perusahaan keamanan telah di tugaskan pada anak buahnya. Sehingga dirinya hanya mampu berlatih dengan alat beban saja.

"aku akan memberitahu jenis latihan untukmu. Jadi dengarkan baik-baik."

"baik tuan!"

"lakukan sit up 100 kali, push up 100 kali, squat 100 kali, dan lari sejauh 10 km. Selesaikan semua itu secepat yang kau bisa. Hitung waktunya setiap hari. Sampai saat dimana kau bisa menyelesaikannya dalam waktu 3 jam. Setelah itu aku akan melihat perkembangannya. "

Mendengar menu latihan yang diberikan Jack, membuat Roger semakin bersemangat. Namun ia melupakan seberapa berat menu latihan tersebut. Apa lagi dengan batas waktu penyelesaian yang sangat singkat. Bahkan dengan tubuh tentaranya ia tidak akan bisa menyelesaikan latihan tersebut setidaknya satu tahun kedepannya.

"baik tuan!"

Selanjutnya Jack menghabiskan waktu sekaligus samsak yang berada di ruangan latihan tersebut. Hal itu disebabkan karena Jack menghancurkan samsak hanya dengan satu pukulan saja. Sangat mirip dengan adegan pada salah satu anime favoritnya. Membuat kondisi ruangan menjadi sangat berantakan. Setelah hari sudah sore, Jack meninggalkan markas utama menuju kembali ke mansion.

Setelah kepergian Jack, Drake dengan penasaran masuk ke ruangan yang telah digunakan oleh Roger dan Jack. Betapa terkejutnya ia melihat kondisi ruangan yang hancur seperti ada bom yang meledak.

"latihan seperti apa yang telah mereka lakukan?"

.

.

.

Sementara itu di kantor perusahaan Donovan Company, Alex masih sibuk mengatur perlengkapan kantor yang masih kurang. Setidaknya semua persiapan sudah selesai 80 persen dari yang ia targetkan sebelum melakukan perekrutan pegawai. Menurutnya besok semua persiapan akan selesai dan lusanya siap untuk mulai merekrut pekerja.

Melihat kondisi kantornya yang hampir siap, Alex merasa cukup puas dengan kinerjanya. Dirinya lantas menuju ke lift khusus untuk melihat lantai paling atas yang secara khusus ia siapkan untuk menjadi ruangan milik Jack.

Sampai pada lantai paling atas, Alex dapat melihat sebuah ruangan yang sangat luas berisi berbagai perabotan yang telah terpasang. Dirinya mendesain sendiri ruangan tersebut dan berharap jika Jack puas dengan hasil karyanya.

Alex mendesain ruangan tersebut menjadi seperti sebuah apartemen mewah. Dengan menggunakan dana yang perusahaan miliki, tidak sulit untuk mendapatkan barang-barang tersebut.

Terdiri dari ruangan kerja, ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, bahkan dapur sekalipun ada. Meskipun dirinya ragu jika Jack akan menggunakan ruangan tersebut pada malam hari. Namun untuk berjaga-jaga saja dirinya menyiapkan semua fasilitas tersebut.

Setlah itu Alex kembali ke ruangan bawah untuk mengakhiri pekerjaannya. Lagi pula para pekerja dan Heri sudah pulang. Jadi dirinya memutuskan untuk mengunjungi ayahnya yang selesai melakukan operasi.