NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Pocong

Pesugihan Siluman Pocong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Deri saepul

Warga kampung Cisuren digemparkan oleh kemunculan setan pocong, yang mulai berkeliaran mengganggu ketenangan Warga, bahkan yang menjadi semakin meresahkan, banyak laporan warga menyebutkan kalau Dengan hadirnya setan pocong banyak orang yang kehilangan uang. Sampai akhirnya warga pun berinisiatif untuk menyelidikinya, sampai akhirnya mereka pun menemukan hal yang sangat mengejutkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deri saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setan Atau Siluman

Pov Dadang

"Iya benar Nong, sekarang kamu pulang ke rumah! Oh ya mana gorengan dan pindang ikan tongkol, kok nggak terlihat dibawa?" timpalku menanggapi permintaan aki Nanang yang menyuruh seluruh warga kampung cisuren untuk segera pulang ke rumahnya, mengistirahatkan tubuh menyiapkan tenaga untuk hari esok.

"Jangankan mengurusi makanan, mengurusi diri sendiri saja sangat kesusahan."

"Hehehe, apa yang aku bilang? coba kalau tadi aku yang bawa, pasti makanan itu akan selamat tidak akan direbut oleh setan pocong, kamu malah ngeyel sampai akhirnya pemberian itu tidak bisa kamu Nikmati." Ujarku sambil mengulum senyum.

"Sudah ah! nggak usah ngurusin masalah yang begituan. aku pulang dulu!" jawab Enong sambil turun dari teras diikuti oleh bapaknya.

Akhirnya semua orang yang berkumpul di teras rumah Pak RT Mereka pun turun untuk kembali ke rumah masing-masing. Pak RT terlihat menarik nafas dalam kemudian mengempaskannya dengan pelan, lalu masuk ke dalam rumah Tak lupa mengunci pintunya.

Aku dan bapak terus berjalan menuju arah rumah ditemani oleh dua orang tetangga, keadaan Kampung Cisuren kembali ke keadaan semula, Terasa tenang dan damai tidak terdengar hal-hal yang menakutkan, hanya suara jangkrik dan belalang malam.

Tak lama diantaranya, aku sudah sampai di depan pintu rumah, dengan segera Bapak mengetuk pintu mungkin tidak betah terlalu lama di luar yang cuacanya terasa sangat dingin.

Truk! truk! truk!

"Siapa di luar?" tanya ibu yang bernama Ati dari arah dalam.

"Akang sama si Dudung, tolong cepat buka pintunya!"

Terdengar ada suara langkah kaki yang menginjak pelupuh papan, diikuti suara kunci pintu yang diputarkan sehingga pintu pun terbuka dengan lebar. aku dan bapak masuk ke dalam tak lupa menutup pintunya kembali.

Aku dan ibu duduk di tengah rumah, yang di ampari oleh tikar daun pandan yang sudah usang, namun terlihat mengkilap. sedangkan bapak menggantungkan golok yang dibawanya di dekat pintu kamar.

"Sebenarnya ini ada apa, kok tadi Terdengar sangat ribut di luar?" tanya ibu mulai membuka pembicaraan.

"Anak kita mulai menemukan pengalaman yang sangat luar biasa, mungkin tidak akan jauh berbeda dengan pengalaman-pengalaman yang sudah dilalui oleh bapaknya." jawab bapak sukarmin yang duduk di samping ibu.

"Emang kamu memiliki pengalaman apa Dudung?" tanya ibu sambil menoleh ke arahku.

"Aku memiliki pengalaman bertemu dengan setan pocong Bu."

"Setan pocong...., di mana kamu bertemu dengan makhluk itu?" Ibu terlihat terkejut.

"Di jalan yang mau masuk ke kampung Cisuren, ketika mau masuk ke dalam tiba-tiba ada makhluk putih yang berkuncung mencegat jalan  wajahnya sangat menyeramkan. Aku tidak mau bertemu untuk yang kedua kalinya."

"Emang Bagaimana ceritanya kamu bisa bertemu dengan setan pocong? tadi Bapak tidak terlalu jelas mendengarkan cerita karena banyak orang yang menimpali."

"Begini Pak ceritanya.....!" tanpa diminta untuk yang kedua kali aku dengan segera menceritakan pengalamanku, dirinci satu persatu tidak ada yang terlewat, dari awal mulai berangkat sampai bertemu dengan warga kampung cisuren. Bapak terlihat manggut-manggut kadang juga menelan ludah memperhatikan seluruh cerita yang aku bawakan dengan penuh perhatian, mungkin untuk di bandingkan dengan cerita-cerita yang berkembang beredar luas di kampung-kampung yang sudah didatangi oleh setan pocong.

"Nah begitulah Pak ceritanya. kira-kira setan itu setan apa, kok tiba-tiba ada di kampung kita?" ujarku mengakhiri cerita diikuti pertanyaan terhadap Bapak, sedangkan ibu hanya melongo mungkin merasa takjub dengan apa yang aku lalui.

"Pengalaman yang kamu alami hampir sama dengan cerita-cerita yang Bapak dengar dari kampung tetangga. Bisa jadi setannya masih setan yang sama, namun yang jadi pertanyaan kenapa sampai tiba di kampung kita?"

"Emang kejadian di kampung tetangga Seperti apa Pak?" Tanyaku dengan raut wajah penasaran.

"Kurang tau,n namun yang jelas di kampung tetangga yang jadi menggemparkan ketika malamnya didatangi setan pocong, namun pagi-paginya mereka digemparkan dengan berita bahwa ada orang yang kehilangan uang dan benda-benda yang berharga lainnya."

"Apa jangan-jangan setan itu adalah setan jadi-jadian, maksudnya ada orang yang melakukan pesugihan dengan setan pocong?"

"Hush! nggak boleh berburuk sangka terhadap orang lain, itu sangat dilarang oleh agama." ujar ibu menimpali.

"Memang kenyataannya begitu ibu, ketika pocong itu muncul maka akan diikuti oleh orang yang mengaku Kehilangan harta benda yang berharga. sudah bisa dipastikan bahwa perbuatan itu adalah perbuatan orang yang pesugihan."

"Kayak sudah tahu aja Bagaimana pesugihan itu? sudah jangan berbicara kemana-mana, itu tidak baik dan itu juga bukan urusan kita." tanggap ibu yang selalu menyelipkan nasihat yang berharga untuk kehidupan.

"Iya benar Jang tidak boleh berburuk sangka terhadap orang lain, mendingan sekarang kamu istirahat tidak usah berpikiran kemana-mana. yang terpenting sekarang kamu sudah selamat dan berkumpul lagi dengan bapak dan ibu." tambah bapak yang selalu kompak ketika mendidik anak, tidak pernah berbeda paham Ketika memberikan pelajaran.

"Aku tidak ngantuk pak, aku masih takut dengan setan pocong, wajahnya yang seram bajunya yang putih, jalannya yang melayang tidak bisa terlepas dari pikiranku." jawabku sambil menyandarkan punggung ke dinding rumah yang terbuat dari papan.

Bapak tidak berbicara lagi sedangkan ibu berpamitan untuk masuk ke kamar, merasa lelah setelah seharian bekerja di sawah. ketika malam tiba ingin beristirahat tidak mau dipusingkan dengan hal-hal yang lain.

Keadaan malam semakin lama semakin larut, suasananya semakin terasa dingin bapak yang terlihat melamun sambil ditemani rokok tembakau yang ia Linting, sepertinya sedang membayangkan bagaimana gentingnya kalau kampung yang begitu damai, dihampiri oleh setan yang begitu menyeramkan. namun setelah menghabiskan satu lintingan dia pun bangkit dari tempat duduknya, kemudian masuk ke kamar mengikuti Ibu. tidak terdengar suara yang mengobrol mungkin mereka berdua terlap dengan mimpi indahnya masing-masing.

Aku masih termenung di tengah rumah memikirkan kejadian yang baru saja aku alami, pengalaman-pengalaman yang sudah banyak aku lalui, baru pertama kali mengalami pengalaman yang sangat aneh.

"Haduh.....! Kenapa ada makhluk seperti itu, apakah itu setan ataupun siluman atau orang yang melakukan pesugihan? sayang tadi aku keburu ketakutan, Coba kalau tidak takut, aku akan menangkapnya biar rasa penasaranku terobati." gumamku dalam hati sambil mengingat kembali kejadian-kejadian yang tergambar jelas di benakku.

Semakin lama aku berpikir semakin tidak kuat menahan rasa dingin, bahkan kantuk yang tadi menghilang sekarang sudah kembali, ditandai oleh Mulutku yang menguap dan mata yang terasa lengket. dari arah luar sudah terdengar suara ayam jago yang berkokok, Ketika aku melihat jam yang berada di dinding sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi.

"Daripada memikirkan hal yang tidak jelas, mendingan sekarang aku tidur terlebih dahulu." gumamku sambil bangkit dari tempat duduk lalu masuk ke dalam kamar.

Aku membaringkan tubuhku di atas kasur kapuk yang sudah lepek, mengambil sarung yang masih berserakan karena tadi ketika pergi belum sempat aku rapikan, untuk melindungi tubuh dari rasa dingin yang masuk lewat celah-celah dinding papan yang terbuka.

Khayalku mulai terbang kembali membayangkan hal-hal yang indah dengan wanita cantik anak orang terkaya di kampungku, meski akan ada banyak rintangan yang menghalangi. keindahan bersamanya mengalahkan ketakutan-ketakutan yang akan menjadi pengganggu kebahagiaan bersamanya.

1
Sri Ningsih
ceritanya jdi ngalor ngidul😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!