" Ibuku pernah bilang begini saat aku kecil; (Nak jadilah Senja yang selalu bersinar untuk orang lain, seperti Senja yang indah di sore hari. Namamu akan selalu diingat orang. Seperti itulah kamu jika selalu berbuat baik kepada semua orang, maka akan selalu di ingat orang lain juga. Itulah kenapa AyahIbu memberimu nama Senja. Kelak doa AyahIbu agar kamu selalu jadi orang yang baik di manapun kamu berada ). Sejak itu aku juga menyukai namaku. Aku selalu melihat matahari di sore hari agar selalu ingat kedua orang tuaku"
Tetapi,Selalu berusaha baik itu terkadang tidak selalu baik. Contohnya pada laki-laki tidak tahu diri ini.
" Kamu dimana Rey? Kenapa gak di angkat?"
" Aku lagi ada meeting sayang"
" Meeting dimana?"
" Di luar, ketemu client"
" Cewek?"
" Gak kok, cowok. Kenapa sayang? Kok tumben nanyanya detail banget"
" Are you kidding me?"
" What's happen?"
" You lie!"
" Im not lie"
" Yes you are!"
Lalu senja mengirim semua foto dan video yang dia dapat tadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizzalizawien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pekerjaan di Korea
Malam pun tiba, Aiden tak kunjung membalas pesan Senja. Sampai akhirnya saat Senja baru akan menarik selimut ingin tidur. Aiden menelpon dengan video call. Senja mengangkat secepat mungkin.
" Annyeong"
" Sudah tidur?"
" Belum, baru mau tidur"
" Maaf baru bisa menelponmu "
" Oppa di mana?"
" Di kamar hotel"
" Seharian kerja?"
" Iya" Aiden menarik dasinya merasa sangat lelah.
" Oppa baru pulang?"
" Iya, baru sampai"
" Pasti lelah sekali. Sudah makan?"
" Sudah tadi sama klien. Banyak yang di kunjungi hari ini dengannya. Kepalaku sampai pusing. Andai kau di sini"
" Ouh..sabar ya. Kalau sudah selesai baru ke sini lagi"
" Senja.."
" Iya Oppa"
" Bisakah kau kemari?"
" Oppa, aku juga merindukanmu. Korea itu sangat jauh Oppa. Bukan seperti kostanku ke hotel Potato"
" Hufft..i wanna hug you. Im so tired"
" Apa Oppa selalu kelelahan seperti ini biasanya?"
" Aku lelah, baru kali ini aku lelah tapi sangat membutuhkan pelukanmu"
" Sabar masih ada 2 hari lagi. Setelah itu bisa istirahat kan.
"Iya semoga. Aku ingin cepat-cepat selesai"
" Apa kliennya rewel?"
" Tidak juga, tapi iya menambah pekerjaanku terus. Entah mengapa hari ini Dia malah mengajakku keliling ke semua property miliknya"
" Apa ada kemungkinan Dia ingin menambah project lagi selanjutnya?"
" Sepertinya begitu"
" Itu artinya kabar baik untuk Oppa"
" Tapi banyak hal yang bisa ku kerjakan di banding berkunjung ke semua tempat-tempat itu. Aku lelah sekali"
" Klien Oppa perempuan?"
" Iya, wanita tua itu tak berhenti memujiku tapi bukan hasil kerjaku"
" Sepertinya dia menyukai Oppa. Oppa harus hati-hati"
" Aku tidak suka kalau orang hanya menyukai tampangku bukan pekerjaanku "
" Memangnya oppa dapat darimana klien itu?"
" Dia bilang dari rekomendasi klienku yang lain"
" Lalu bagaimana? Apa Oppa akan melepaskan klien itu karena Dia tak begitu melihat hasil kerja Oppa?"
" Aku sudah mengerjakan berhari-hari untuk membuat rencana design ini. Tapi kalau hasilnya seperti ini aku tidak tahu harus bagaimana. Rasanya waktu dan tenagaku terbuang sia-sia"
" Oppa tidak ada pegawai yang bisa Oppa percayakan mengerjakan semuanya?"
" Ada, tapi kemarin Dia memintaku untuk datang langsung karena ingin melihat sendiri cara kerjaku. Tidak mau pegawaiku. Karena ini klien besar aku bela-belain datang langsung"
" Begini saja, Oppa selesaikanlah dulu 3 hari ini. Yang penting Oppa bisa dapat persetujuan kontraknya dulu. Setelah itu Oppa minta karyawan Oppa yang lanjutkan. Oppa tinggal mengawasi dari jauh. Tidak perlu datang lagi ke Korea. Apa semua akomodasi selama di sana klien yang tanggung?"
" Iya, semua sudah di siapkannya"
" Pantas saja Dia merasa semena-mena dengan Oppa"
" Lain kali Oppa yang harus kendalikan sendiri"
" Aku tidak tahu akan begini. Kalau tahu begini aku akan urus semua sendiri penginapan sampai tiket pesawat. Pantas saja dia mempermudah untukku datang ke sini. Nyatanya aku harus mengikuti semua keinginannya"
" Oppa, coba cari tahu lebih lanjut tentang klien Oppa itu. Apa Dia benar-benar bisa di rekomendasikan untuk di ajak kerja sama? Kalau tidak lebih baik Oppa lepaskan. Lalu ganti rugi saja semua akomodasinya"
" Kau benar, sepertinya aku harus mencari tahu lebih banyak lagi. Aku tidak mau buang-buang waktu lama-lama di sini"
" Apa Oppa bisa cari info dari orang yang dapat di percaya di sana?"
" Iya ada, Ayah masih punya rekan kerja di sini yang berhubungan dengan property"
" Syukurlah, semoga bisa membantu"
" Terima kasih saranmu"
" Sama-sama Oppa"
" Bagaimana kerjaanmu hari ini?"
" Ya, seperti kata Oppa. Aku tidak lagi menangani turis VIP laki-laki. Anderson menyerahkan ke pegawai lain"
" Jadi hari ini kemana?"
" Hari ini aku hanya di kantor, menginterview calon karyawan"
" Haahh..aku senang mendengarnya "
" Tapi aku tidak suka kerja kantoran Oppa"
" Aku tidak melarangmu jadi tourguide"
" Anderson hanya memberiku banyak tugas di kantor hari ini. Aku kesal"
" Lalu besok bagaimana?"
" Besok interview akhir. Lusa baru keluar mengantar turis lagi"
" Siapa?"
" Orang Korea, katanya 1 keluarga "
" Baguslah"
" Kenapa akhir-akhir ini banyak yang dari Korea ya"
" Aku yang memberikannya untuk Anderson "
" Mereka semua teman Oppa?"
" Bukan, aku hanya memberi rekomendasi ke beberapa temanku di sini. Mungkin itu salah satu keluarga mereka"
" Oppa pasang Iklan?"
" Tidak juga, aku hanya pasang beberapa foto di strory social media juga chat, lalu mereka semua bertanya dimana aku dan beberapa ingin juga ke sini lalu aku rekomendasikan semua tentang perusahaanmu"
" Itu bukan perusahaanku Oppa"
" Itu juga perusahaanmu. Karena semua investasiku atas namamu"
" Haaah???"
" Iya, tanya saja Anderson. Aku tak mengambil hak apa pun. Itu semua ku serahkan padamu nantinya"
" Oppa, kenapa melakukan semua itu? Apa Oppa percaya padaku segitunya sampai menyerahkan uang sebanyak itu atas namaku"
" Senja, aku menyayangimu dengan caraku sendiri. Jadi cukup hargai itu tanpa banyak tanya. Oke!"
" Terima kasih Oppa, aku tidak akan mengecewakan kepercayaanmu"
" Ingat, kau janji akan menungguku. Jadi jangan macam-macam di sana ya"
" Cihh, aku atau oppa yang harusnya jaga diri"
" Kenapa? Apa kau tidak percaya padaku?"
" Bukannya tidak percaya, tapi Oppa kan di mana-mana dikelilingi banyak wanita cantik"
" Bagaimana kau tahu, buktinya hari ini aku pergi dengan Ahjumma"
" Hahaha.. yakin cuma ahjumma itu? Lalu siapa Kim Dami?"
" Pfft..kau tahu berita itu dari mana?"
" Hmm.. jadi benar ya rumor itu?
" Rumor itu tidak mendasar sama sekali"
" Apa buktinya?"
" Kau cemburu?"
" Ti..tidak bukan begitu "
" Hahaha...Aku akan senang sekali kalau kau memang cemburu"
" Tidak..aku tidak cemburu" Senja masih mengelak.
" Kau tahu, Ayahku orang Korea asli. Namanya Kim Jung Youn. Dan aku sendiri punya nama Korea. Coba tebak"
" Marga Oppa Kim?"
" Iya, nama Koreaku Kim Taeyang"
" Lalu nama artis ituuu..."
" Yaa..."
" Hooool!!!" Kalian bersaudara?"
" Hahaha...iya, dia sepupuku"
" Pfft..maafkan aku Oppa. Aku sudah salah paham"
" Kalau di sini, mungkin sudah ku cubit pipimu"
" Hehhe..maaf Oppa" Senja memegang pipinya yang memerah.
" Aku sangat merindukanmu Senja"
" Aku juga"
" Aku mandi dulu ya, badanku lengket semua"
" Iya Oppa mandilah lalu istirahat"
" Mau ikut?"
" Oppaaa..." Aiden tertawa nakal menjahili Senja.
Senja menutup teleponnya lalu mengirim chat untuk Aiden. "Goodnite oppa, im gonna miss you"
Malam itu berakhir dengan Indah. Seperti malam-malam berikutnya. Meskipun mereka harus berjauhan. Tapi hati mereka akhirnya benar-benar saling berpaut. Senja sudah mulai mengakui perasaannya sendiri. Dia sudah tidak malu-malu lagi menganggap Aiden pacarnya. Meskipun belum Ia nyatakan secara langsung kepada siapapun. Aiden menjadi lebih bersemangat bekerja berkat Senja yang selalu memberinya motivasi setiap harinya. 3 hari mungkin terasa sangat lama untuk Aiden berada di Korea, padahal sebelumnya Aiden sudah biasa bolak-balik Korea-Swiss. Tapi untuk kali ini Ia harus banyak bersabar menunggu waktu yang tepat agar bisa kembali lagi ke Bali.
Hari ke-3 di Korea Aiden sudah menyelesaikan pekerjaannya. Seperti kata Senja, paling tidak Ia harus dapat kontrak kerja dengan klien itu agar tidak sia-sia Ia datang ke Korea. Hasil penelusuran dari beberapa teman Ayahnya menyatakan bahwa klien ini bersih dari masalah, tapi memang harus banyak bersabar karena sedikit rumit untuk meladeni kemauannya. Siang Hari Aiden bertolak menuju Swiss. Aiden harus kembali ke kantor pusat. Memberikan semua pekerjaan ke karyawannya untuk menyelesaikan apa yang sudah menjadi tanggung jawab mereka.
" Aku berangkat ya, sebentar lagi aku masuk ke pesawat" suara lembut Aiden yang sedang pamit kepada Senja di telepon.
" Take care Oppa"
Pesawat Aiden take off jam 12.45. Aiden tidak bisa menghubungi Senja cukup lama hari ini. Rata-rata perjalanan pesawat ke Korea-Swiss adalah 13 jam 33 menit. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan untuk Aiden. Bosan, sudah tentu. Apa yang harus di lakukan selama perjalanan kecuali kerja bagi Aiden. Aiden lebih memilih mengerjakan business plan dan menggambar beberapa projectnya nanti di Bali. Ya, Aiden sudah menyiapkan pekerjaan yang akan di lakukan nya di Bali. Tanpa sepengetahuan Senja, Aiden sudah mempersiapkan akan ke Bali minggu depan. Mr. Andy sudah sepakat akan mempercepat project mereka. Aiden jadi lebih cepat mengerjakannya. Betapa senangnya Aiden akan segera ke Bali lagi dalam waktu dekat. Sepertinya takdir mereka akan bersatu lebih cepat dari yang mereka pikir.
.
.
.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰