Aku Richie, pria jomblo tampan, kaya raya yang tak mau menikah. Ayah ku memaksa aku menikahi Alya, gadis cantik yang sabar, tegar dan keras hati.
Entah sejak kapan Alya mencintai ku aku tak tahu. Aku sangat membenci nya, Aku ingin ia hidup tersiksa bersama ku.
Ku pikir, menghadirkan Farah, sebagai kekasih bayaran untuk merusak rumah tangga ku akan membuat ia pergi dan minta cerai dari ku.
Tapi Aku salah. Aku justru terperangkap oleh drama yang ku buat sendiri.
Kehadiran Mario yang sangat tergila-gila pada istri ku membuat hati ku tak rela melepaskan Alya.
Benih-benih cinta yg mulai tumbuh di hati ku, justru membuat aku menderita.
Aku tak yakin, Alya sanggup bertahan dari godaan Mario.
Haruskah ku biarkan cinta Alya direbut oleh Mario yang berpredikat play boy?
CUSSSS,, BACA NOVEL NYA !!!
Jangan lupa, pantau juga karya ku yang lain y 🤗
SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN,VOTE ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ Jika kamu suka y 🤗
Bantu support with GIFT Biar Author tetap semangat ❤️❤️❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AYAH PULANG MENDADAK
Aku masih penasaran, apa yang sebenarnya terjadi di saat aku di bawa pulang oleh Leon dalam keadaan mabuk berat malam itu. Bagaimana pun aku memikirkan nya aku tak bisa mengingat apapun kecuali ciuman yang terjadi antara aku dan Alya.
"Leon!" bayangan Leon yang melintas di mata ku membuat hati ku tergerak untuk memanggil nya.
"Ya tuan!" Leon bergegas menghampiriku dan memberi hormat.
"Coba kau ingat-ingat kejadian minggu lalu saat aku kau bawa pulang dalam keadaan mabuk. Apa saja yang kulakukan pada Alya?" tanya ku dengan mimik serius.
Mataku menatap Leon tajam menunggu jawaban dari nya.
"O, itu, itu tuan." jawab Leon bimbang.
Leon terlihat salah tingkah sembari menggosok-gosok hidung pesek nya. Ia seakan menyembunyikan sesuatu dari ku.
"Itu,itu apa?!" desak ku gregetan.
Aku tak sabar mendengar jawaban nya.
"Itu loh tuan muda, pas Anda pulang, Anda minta di antar ke kamar nona Alya. Lalu...," sahut Leon menggantung kalimat nya.
"Lalu apa? Teruskan!" aku sangat penasaran.
"Lalu, tuan muda langsung memeluk nona Alya dan mengungkapkan perasaan Anda pada nona Alya." ujar Leon seolah mau senyum namun tak bisa saat melihat ekspresi wajah ku yang berubah merah padam karna menahan malu.
"Ma-maksud mu, aku bilang apa sama Alya?" tanya ku dengan perasaan gugup tak terkira.
"Anda bilang, Anda sangat mencintai nona Alya." ujar Leon menahan senyuman nya.
"Apa? Itu tidak mungkin. Coba kau praktekan, apa saja yang ku katakan dan apa yang ku lakukan pada nya?" Aku sungguh tak percaya dengan ucapan Leon yang bisa saja cuma merekayasa.
Leon dengan patuh mengikuti permintaan ku. Ia langsung mempraktekkan gaya ku yang tengah mabuk dan berbicara pada ku seolah-olah aku adalah Alya.
"Kau! Puas kau membuatku begini? Puas! Gara-gara kau, aku gak bisa main game bareng Leon. Aku gak bisa nongkrong bareng teman-teman ku yang gabut, aku gak bisa pake boxer Spongebob kesayangan ku lagi. Semua gara-gara kau! No, no, no, no, no. Jangan tanya kenapa, semua karna aku cinta kau! Aku malu kalau kau tahu, aku lebih suka melihat wajah mu, mata mu yang indah, bibir mu yang sek...,mmph," Mulut Leon yang maju setengah senti seketika ku bungkam dengan telapak tangan ku dan melepaskan nya kembali.
"Cukup! Itu sangat berlebihan." Aku sangat malu jika Leon meneruskan kalimat nya.
Aku tak merasa sedramatis itu. Leon pasti merekayasa kejadian itu dengan cara yang berlebihan.
"Saya tidak berlebihan tuan muda. Anda memang bicara seperti itu. Anda juga memeluk nona Alya erat dan kalian berciuman dengan mesra." sanggah Leon meyakinkan ku sekalian keceplosan dalam bicara.
Dia segera menutup mulut nya dan melirik ku dengan takut.
"Kau! Kau mengintip kami berciuman?!" Mata ku melotot saking marah nya karna di pergoki Leon.
"Saya tidak mengintip tuan, anda lah yang mencium nona Alya di depan mata saya tanpa memikirkan perasaan saya." jawab Leon dengan wajah takut dan memelas.
Aku menarik nafas kasar dan melepaskan kekesalan hati ku dengan meninju tembok di dekat ku keras.
Aku tak menyangka, aku jadi ceroboh begitu. Menyatakan cinta pada Alya di saat mabuk dan itu bukan diri ku sama sekali. Sejak kapan aku jadi pengecut seperti itu?.
"Hhh... Apa kau tau apa yang terjadi setelah itu?" suara ku mulai melunak bicara pada Leon.
Aku merasa sangat malu bertanya pada nya. Karna dia telah menjadi saksi mata kelemahan ku malam itu.
"Saya tidak tau lagi tuan. Saat anda dan nona Alya berciuman, saya langsung kabur. Saya juga tak ingin mata suci saya ternodai. Maafkan saya, tuan!" jawab Leon dengan polos nya.
Aku sangat geram dengan kepolosan nya. Apalah daya, aku sangat menyayangi Leon. Andai kata dia adalah pelayan baru di rumah ku, mungkin dia sudah ku bungkus dan ku paketkan ke luar negri atau ku buang keluar dan ku beri gratis pada ani-ani.
"Sudahlah, kau tak usah bicara lagi. Aku lelah bicara dengan mu." ucap ku pusing.
Leon mengangguk patuh dan segera berbalik pergi.
"Hei! enak saja kau pergi tanpa permisi?" teriak ku jengkel melihat sikap nya yang kurang sopan.
Leon tampak tertegun sejenak lalu mengangguk sopan dan kembali hendak pergi.
"Hei! Apa begitu sikap mu pada ku?" Aku makin kesal dengan tingkah nya.
Leon kembali menatap ku bingung.
"Salah saya apa tuan? Kata nya gak boleh bicara lagi. Ya udah, saya pamit tanpa bicara." jawab Leon seraya membungkuk hormat dan langsung kabur tanpa mempedulikan sikap ku.
"Dasar si pesek, Kurcaci dungu!" umpat ku kesal seraya tersenyum sendiri memperhatikan langkah kaki kecil nya yang lari zig zag terbirit-birit berbelok ke suatu arah.
Aku mengurut dada ku sejenak setelah melihat kelakuan Leon yang memang kadang unik dan kadang menyebalkan tapi cukup menghibur bagi ku sebagai pelepas rasa sepi ku. Andai saja tak ada Leon, pada siapa aku harus melepaskan kegundahan ku.
"Richie!"
Deg!
Jantung ku seakan mau lepas mendengar suara bariton yang menyapa ku dari belakang. Suara itu seperti suara Ayah. Wajah ku seketika berubah pucat pasi.
Perasaan baru dua minggu lebih Ayah ke luar negri. Kenapa ayah sudah pulang? Biasa nya ayah pulang sekali tiga bulan atau bisa lebih dari itu.
"Ayah? Tumben ayah cepat pulang?" Aku segera berbalik dan memasang wajah gembira menyambut kepulangan Ayah.
Ayah menepuk bahu ku pelan sambil tersenyum hangat.
"Mana menantu ku Alya? Aku punya sesuatu untuk nya." ujar Ayah ku seraya mengeluarkan sebuah bingkisan dari balik punggung nya.
Aku sedikit tersurut mundur mendengar ucapan Ayah. Bisa gawat, kalau Alya bertemu Ayah. Dia bisa saja mengadu yang bukan-bukan pada Ayah.
"Alya ada di kamar nya, biar ku panggilkan. Ayah tunggu saja sebentar." ucap ku dengan setengah berlari menuju kamar Alya dan langsung masuk tanpa permisi.
"Aw...Richie! Kau selalu saja mengagetkan ku." semprot Alya yang terkejut melihat ku tiba-tiba masuk ke kamar nya.
"Sst... Jangan keras-keras. Ayah ada di luar, beliau baru saja pulang. Ayah mau bertemu dengan mu." ucap ku setengah berbisik dengan tubuh menghalangi jalan nya.
Wajah Alya yang awalnya masam melihat ku langsung berganti ceria setelah mendengar kepulangan ayah ku.
"Oh ya? Minggir lah, Aku akan menemui beliau segera." ucap Alya seraya mendorong tubuh ku agar menjauh dan bisa melewati ku.
Tubuh ku tak bergeming sama sekali karena tenaga nya yang tak seberapa. Aku menahan diri nya agar tak bisa pergi begitu saja.
"Kau boleh menemui ayah, tapi kau harus berjanji pada ku." ucap ku dengan wajah tampak serius.
Aku harus bernegosiasi dulu dengan nya. Jika tidak, hidup ku dan masa depan ku bisa terancam oleh nya.
"Janji apa? kenapa aku harus berjanji pada mu?" tanya Alya memasang wajah bingung dengan dahi berkerut heran.
"Mulai malam ini, kita akan tidur berdua di kamar ini dan selama Ayah di rumah, kita harus bersikap seolah-olah kita adalah pasangan suami istri yang bahagia di depan Ayah." tekan ku pada Alya.
Alya tampak tercengang dengan ucapan ku. Entah apa penilaian nya tentang diri ku, aku tak peduli. Yang pasti, Aku tak ingin Ayah tahu, jika aku memperlakukan Alya dengan buruk selama ini.
Kira-kira, Alya mau tidak, menuruti keinginan ku?
.
.
.
BERSAMBUNG
Hai para readers tersayang ku😍
Gimana menurut mu karakter Richie? Ada yang suka gak siih??? Kalau aku jadi cewek pasti sebal banget kan, udah belagu, sok cakep, sok kaya, sok jual mahal, egois, COMPLICATED deh pokok nya!!!
Kalau yang suka, jangan lupa LIKE, KOMEN SUBSCRIBE VOTE dan GIFT serta ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐
Ku tunggu ... Kau selalu ku tunggu 🎤🎶🎵
Kehadiranmu... Selalu ku tunggu🎤🎶🎵
Sabar ku menunggu... Hingga putih rambut ku 😭😭😭😭😭😭