Jejak Kelabu

...•...

...•...

...•...

...~Selamat Membaca~...

...°°...

Hari-hari telah berlalu. Hari ini ujian akhir sekolah untuk kelas 6 akhirnya sudah selesai. Para siswa mulai keluar kelas untuk istirahat makan menuju ke kantin sekolah sedang Liona masih nampak merapikan barang-barangnya sebelum meninggalkan kelas. Saat Liona sedang membereskan barang-barangnya seorang siswa mulai mendekat ke arahnya.

"Halo Bu."

"Hai, Dani. Belum menuju kantin kamu Dan."

"Nanti aja Bu gampang, sini aku bantuin bawanya."

Sebelum Liona sempat menjawab barang-barang yang telah dia bereskan sudah beralih ke tangan Dani. Dani tersenyum simpul kepada Liona karena dia menang cepat.

Akhirnya mereka berjalan beriringan menuju kantor. Ditengah perjalanan mereka Liona membuka percakapan mereka.

"Bagaimana tadi ujiannya Dani lancarkah?"

"Lumayan lancar Bu, ya ada beberapa soal yang sulit tapi tenang saja Bu. Itu bisa aku atasi kok."

"Syukurlah kalau gitu."

Tak terasa sampailah kamu berada di kantor. Liona segera mengambil alih barang-barangnya yang dibawa oleh Dani. Berterima kasih kepada Dani dan Dani menjawab juga bersapa dengan guru lainnya secara sopan lalu lekas menjauh. Mungkin dia langsung menuju ke Kantin karena waktu istirahat tinggal sebentar lagi.

Segera Liona menuju ke tempat duduknya. Sebelum Liona sempat duduk. Ada suara yang mengitrupsinya.

"Bu Lin, apa sih rahasianya Dani yang cuek bebek gitu bisa supel banget sama Bu Lin." kata Bu Ria salah satu guru di sekolah tempat Liona mengajar yang usianya seumuran dengan Liona.

Belum sempat Liona menjawab ada suara lain yang mengintrupsi lagi.

"Ya rahasianya Bu Lin itu kalem, sabar, lemah lembut mengahadapi para murid beda sama Bu Ria yang was wes was wes, beneran Lin." kata Bu Ani salah satu guru juga di sekolah ini dan usianya masih sepantaran dengan Liona.

Liona hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya karena menurutnya adalah guyonan belaka. Liona dengan Bu Ria dan Bu Ani adalah teman dekat mungkin karena usia yang sepantaran maka obrolan mereka lebih menyambung dibandingkan dengan guru lain yang lebih senior.

"Eh guys, habis pulang yuk kita ke mana gitu, ada resto baru launching lho ada promonya juga. Aku lihat di sosial media kelihatannya makanannya enak-enak dan rekomendated." kata Bu Ria memakai bahasa informalnya

"Resto apasih?"Bu Ani bertanya

"Rahasialah pokonya kalian berdua harus ikut biar tahu aku jamin kalian pada suka."

"Ayo Liona ikut ya please."

"Oke."

"Yes."

Dan mereka melanjutkan percakapan dengan makan bekal yang mereka bawa di kantor sambil bercanda ria dengan guru yang lain. Hingga tak terasa bel berbunyi.

Bel istirahat yang menandakan waktu istirahat telah usai berbunyi. Mereka segera mengakhiri percakapan mereka. Mereka lekas ke kelas masing-masing untuk mengawasi anak-anak ujian tinggal terakhir hari ini.

Akhirnya selesai juga. Segera mereka berkumpul di parkiran dan mengambil motor mereka masing-masing dan sampailah mereka ke resto tempat yang dibicarakan oleh Bu Ria tadi.

Setelah mereka memakirkan sepeda motor. Mereka segera masuk ke dalam resto. Memesan beberapa makanan dan minuman lalu mencari tempat duduk yang nyaman dan mencari pemandangan yang bagus juga meskipun suasana semua bagus. Sistemnya ada outdoor dan indoor. Mereka memilih yang indoor tapi tempatnya juga sejuk tidak panas.

Saat mereka menanti pesanan mereka datang sambil mengobrol. Ditengah obrolan mereka, mereka melihat ternyata salah satu muridnya juga berada di sana juga. Murid mereka itu ternyata Dani dengan seorang pria dewasa yang mungkin seumuran adik Liona. Mereka sedang makan juga di resto.

Dani yang sadar ditatap karena letak mereka dan Dani makan berada di seberangnya beda 2 tempat jadi masih terlibat. Dani segera melambaikan tangan dan tersenyum kepada Liona. Terlihat Dani seperti bicara dengan orang yang bersama dengannya dan dibalas anggukan oleh pria dewasa itu. Setelah itu Dani berdiri dan menghampiri mereka. Sebelumnya mereka dengan orang yang bersama dengan Dani saling mengangguk-anggukan kepala tanda menyapa.

"Wajah yang familiar seperti pernah bertemu dimana ya." batin Liona

Tanpa Liona tahu sesosok pria dewasa itu fokus menatap Liona. Awalnya seperti kaget tapi tidak kentara lalu setelah itu dia mencuri-curi pandang ke arah Liona.

Halo teman-teman semua, semoga kalian dalam keadaan sehat dan bahagia😊🥰, selalu kuat menjalani kehidupan hari ini dan selanjutnya💪🏻💪🏻💪🏻. Btw ada update terbaru bab selanjutnya dari karya perdanaku, mohon didukung dengan membaca, follow author, memberi vote dan komentarnya ya....

Biar author lebih semangat lagi dalam berkarya ya....

Terimakasih😊

Salam hangat dari Author