PEMBALASAN SANG MONSTER

Matahari masih bersinar dengan gagahnya seakan ingin menunjukkan kehebatannya. Cuaca panas menyengat menunggu langkah gontai wanita dengan banyaknya barang bawaan mendekati tempat istirahat di bawah pohon cokelat yang cukup rindang.

"Kau benar-benar akan pindah ya??" Tanya Mikey pada Ratih.

Di balas dengan sebuah senyuman manis nya. Mikey segera membantu mengangkat tas jinjingnya yang cukup berat lalu membuka bagasi mobilnya dan memasukkan barang-barang yang di bawa oleh Ratih.

Mikey juga membuka pintu samping mobil agar Ratih bisa masuk ke dalam kursi yang membuat wanita itu kembali tersenyum kepadanya.

"Terima kasih telah menerima ku.." Ucap Ratih saat Mikey masuk di dalam tempat sopir.

"Ah tidak apa-apa, tapi kau serius melakukan ini?? Dan kau siap menerima semua konsekuensi dari pilihan mu ini??" Tanya Mikey mempertegas.

"Siap.. Aku akan melakukannya meskipun nanti ini lebih berat dari berada disini.." Ucap Ratih dengan penuh keyakinan.

"Hmmm.. Ingat, saat kau sudah dirumah ku, kau tidak akan bisa kembali lagi dari sana.." ucap Mikey nada mengancam tapi lembut.

"Siap bos.. Apapun yang terjadi.." Ucap Ratih lagi.

"Baiklah.." Ucap Mikey.

Mikey menjalankan mobilnya menuju suatu tempat tapi ia tidak langsung ke rumah. Mikey mengarahkan mobilnya ke toserba. Maklum di kota ini belum ada mall.

"Kenapa kita kesini bos??" Tanya Ratih kaget.

"Aku ingin membelikan beberapa baju buat budak baru ku.." Bisik Mikey di telinga Ratih.

Kemudian Mikey membuka pintu tapi Ratih masih bengong di dalam mobil.

"Ratih.. Ayo keluar.." Teriak Mikey.

Teriakan Mikey segera membuyarkan lamunannya dan dia keluar dari mobil.

"Kau beli pakaian atau apapun yang kau inginkan.." Mikey memberikan dia kartu ATMnya.

"Bos tidak ikut aku keliling??" Tanya Ratih.

"Aku ada urusan sebentar nanti ku susul oke.." Ucap Mikey.

Ratih masuk ke toserba itu sendiri. Mikey pun mulai menelepon Kharis.

Tuuuut..

Tuuuut..

Tuuuut..

"Ya bos, ada apa??" Tanya Kharis.

"Kau dimana sekarang??" Mikey balik tanya.

"Aku ada dirumah kak Yuli bos.. Hehehe.." Balas Kharis sambil tertawa.

"Kau gila.. Cepat kembali.. Kak Yuli sudah memiliki suami.." Ucap Mikey.

"Maaf ya bos.. Kak Yuli yang menyuruhku dia tergila-gila denganku.. Hehehe.." Ucap Kharis cengengesan.

"Kau bisa merusak hubungan mereka.." Lanjut Mikey.

"Mereka sudah menikah lebih dari sembilan tahun tapi mereka masih belum memiliki anak.. Itulah yang merusak hubungan mereka, bukan aku bos.." Jelas Kharis yang semakin ngawur.

"Lalu apa rencanamu??" Tanya Mikey.

"Aku akan merebut kak Yuli dari suaminya dan aku ingin kak Yuli cerai dengan suaminya.." Ucap Kharis.

"Itu parah Ris.. Jangan lakukan itu!!!" Teriak Mikey.

"Aku sudah pernah bilang kan.. Aku sangat tertarik dengan wanita yang berumur matang.." Ucap Kharis.

"Ya aku tahu itu.. Lalu Dian bagaimana??" Tanya Mikey.

"Dian hanya buruan yang salah.. Harusnya yang ku buru adalah bu Kurnia bukan Dian.. Awalnya aku penasaran memecahkan perawan apa lebih nikmat dari wanita matang.. Ternyata tetap lebih nikmat wanita yang matang.. Jadi Dian untukmu saja bos ku.." Jelas Kharis panjang lebar.

"Jadi kau buang Dian karena kak Yuli?? Luar biasa gila kau Ris tapi terserahmu dan satu lagi jangan macam-macam dulu sama bu Kurnia.. Aku punya bisnis besar dengannya.. Kau buru saja bu Farah itu.. Bukannya video suaminya sudah ku kirimkan padamu??" Balas Mikey.

"Oh ya?? Maksud bos video apa ya??" Tanya Kharis.

"Kau memang bodoh ya.. Kau tau kepala polisi kita saat ini agak strong kan?? Setiap polisi yang pungli langsung dipecat.. Apalagi terbukti kan.. Jadi kau ancam saja bu Farah dengan video itu.." Jelas Mikey.

"Brillian.. Bos ku sudah menjadi pemburu budak nomor satu.. Hahaha.." Ucap Kharis girang.

"Otak mu hanya berisi hal mesum.. Lalu sampai kapan kau dirumah kak Yuli?? "Balas Mikey lagi.

"Izin ya bos.. Aku dan kak Yuli akan jalan-jalan menikmati waktu bersama karena suaminya baru balik dua minggu dari sekarang.. Jadi aku aman.. Aku ingin membuat kak Yuli hamil.. Hehehe.." Ucap Kharis tertawa.

"Jadi kau tidak akan pulang??" Tanya Mikey.

"Hehehe.. Ya mau bagaimana lagi aku benar-benar ngebet dengan kak Yuli.." Ucap Kharis.

"Kasihan Dian Ris.." Ucap Mikey.

"Sudah untukmu saja bos.. Kalau kau tidak mau beri ke bos Franky.." Ucap Kharis lagi.

"Oh ya bos.. Kau punya rumah di daerah barat kan??" Tanya Kharis bertanya lagi.

"Ya ada tapi rumah itu sudah tidak di huni cukup lama pasti kotor.. Memang mau apa??" Tanya Mikey.

"Ini planning ku.. Saat kak Yuli sudah resmi bercerai.. Aku ingin membawanya ke rumah itu karena kalau di rumah bos.. Ada bos Franky yang mengerikan.. Takut kak Yuli di perk*sa oleh kalian kalau tinggal disana.. Hahaha.." Jelas Kharis lagi sambil cekikikan.

"Siapa yang mau dengan wanita yang sudah hampir seperti ibu ku??" Ucap Mikey mengejeknya.

"Kau tidak tahu kharisma wanita matang sih bos.. Kalau kau sekali merasakannya kau akan ketagihan.." Ucap Kharis.

"Ini peringatan terakhirku.. Sebaiknya jangan lakukan rencana burukmu itu ke kak Yuli.." Tegur Mikey kembali.

"Kali ini aku harus dapat kak Yuli, kemudian bu Farah dan bu Kurnia.." Ucap Kharis lalu memutuskan teleponnya.

"Halo Ris.. Ya sudah di tutup sama dia.." Ucap Mikey dengan kesal.

Mikey pun teringat dengan Franky yang entah pergi kemana lalu ia meneleponnya.

"Ya saudara ku ada apa??" Sapa Franky.

"Kau dimana Frank??" Tanya Mikey.

"Aku ada urusan penting.. Aku kembali ke ibukota sebentar.. Mungkin dua mingguan aku akan kembali.." Balas Franky.

"Kau gila Frank.. Untuk apa lagi kau kesana??" Ucap Mikey.

"Aku juga ingin seperti kalian.." Balas Franky.

"Maksudmu seperti kami itu apa??" Tanya Mikey balik karena tidak mengerti maksud perkataannya.

"Punya budak.." Jawab Franky dengan singkat.

"Haaahhh.. Serius kau ingin mengambil budak juga??" Mikey terkejut mendengarnya

"Diia seorang dokter cantik, Ahli bedah.. Selain jadi budak ku dia akan berguna dalam PEMBALASAN PEMBALASAN kita.." Ucap Franky.

"Ayolah Frank pulang lah.." Ucap Mikey memelas.

"Kan ada Leta dan Kharis disana.. Aku hanya sebentar saja kok.. Jordan juga sedang mengurusi sengketa lahan di pulau borneo.. Erik lagi melaksanakan tugas terakhirnya.." Jelas Franky.

"Ya sudah selamat berjuang ya.." ucap Mikey.

"Ok brother ku.." Ucap Franky singkat.

Mikey pun memutuskan sambungan teleponnya. Ia segera duduk di kursi kemudinya lalu membentur-benturkan kepalanya ke setir mobil beberapa kali.

Bagaimana Mikey tidak bingung?? Dua orang bodoh itu main pergi saja dari rumahnya. Berarti Mikey hanya akan tinggal dengan para wanita. Kenapa Mikey bilang para wanita?? Karena mereka sekarang ada tiga orang.

Hari ini karirnya sebagai orang baik akan hancur dimata Leta. Bagaimana tidak, tadi pagi Mikey malah bersetubuh dengan Dian. Ketika masalah itu belum selesai, sebentar lagi ia akan membawa Ratih pulang.

Ini akan jadi konflik besar. Membayangkannya saja sudah mengerikan. Mikey lebih baik bertarung dengan 50 orang laki-laki daripada harus menghadapi masalah seperti ini.

Mikey berpikir bagaimana agar Leta tidak marah saat dirinya membawa Ratih kesana. Pikirannya benar-benar buntu, tidak muncul ide apapun dari otaknya.

"Mikeeey.. Tenang.. Tenang.." Gumam Mikey menenangkan hatinya yang berkecamuk lalu keringatnya mulai mengucur.

Mikey harus bisa mengendalikan semuanya. Anggap saja ini seperti sedang melakukan simulasi misinya.