NovelToon NovelToon
Path To Immortality

Path To Immortality

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:31.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ndraaa_

"Path to Immortality" adalah sebuah cerita tentang Ling Chen, seorang pemuda biasa yang takdirnya terikat dengan sistem kultivasi kuno yang misterius. Dengan bantuan sistem, Ling Chen memulai perjalanan kultivasinya untuk mencapai keabadian.

***

Tingkatan kultivasi untuk saat ini :
• Qi Refining : tingkat 1-9
• Foundation Establishment : tingkat 1-9
• Core Formation : tingkat 1-9
• Golden Core : tingkat 1-9
• Nascent Soul : tingkat 1-9
• Spirit Severing : lapisan pertama - kelima
• Dao Seeking : lapisan pertama - kelima
• Saint : langit kesatu - ketiga
• Mahayana : langit kesatu - ketiga
• Half Step Immortal : ....

~~~~

Karya pertama saya, kalau berkenan silahkan berikan kritik dan saran

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndraaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

Mengabaikan keributan yang terjadi di gerbang masuk serta teriakan dari pedagang yang memperkenalkan dagangannya, Ling Chen terus berjalan menuju ke pusat kota dimana terdapat banyak bangunan dengan arsitektur yang indah.

Melihat tempat itu, Ling Chen merasakan perasaan nostalgia untuk beberapa saat sambil mengingat kenangannya di masa lalu.

Saat umurnya masih 4 tahun, Ling Chen kecil yang beristirahat setelah latihan panjang pergi jalan-jalan ke pusat kota sendirian. Dia tidak memiliki satupun teman atupun seseorang untuk di ajak bicara.

Bahkan di dalam keluarga, meskipun semua orang berbicara dengan sopan kepadanya, Ling Chen kecil tidak bisa menjelaskan kekosongan yang ada di dalam hatinya.

Hingga saat malam hampir tiba, Ling Chen kecil yang kelaparan pergi ke salah satu bangunan kecil yang terlihat sepi. Tempat itu sangat bersih dan memancarkan aroma harum, anehnya Ling Chen tidak melihat pelanggan lain selain dirinya.

"Permisi, apakah tempat ini buka." Ling Chen kecil bertanya sambil berdiri di depan pintu masuk dengan tubuh yang terlihat lemas.

Tak lama kemudian, pintu kayu itu terbuka dan terlihat seorang wanita dewasa yang cantik tersenyum kepadanya.

Untuk sesaat, Ling Chen kecil menyadari kalau jantungnya terus berdetak secara tidak normal. Dia tidak menyadari hal itu dan terus memandangi wanita di depannya dengan tatapan penuh kilauan.

"Me- Menikahlah denganku!!" Ling Chen kecil berteriak keras yang membuatnya menjadi pusat perhatian di antara kerumunan orang di jalanan kota.

"Ehh!.." Wanita itu terkejut dengan pernyataan anak kecil di depannya dan buru-buru meminta anak kecil kecil untuk masuk kedalam tempatnya.

Belum berselang lima detik setelah Ling Chen masuk kedalam rumah makan itu, perutnya kembali berbunyi dan membuat wajahnya memerah seketika.

"Hihihi, adik kecil apakah kamu lapar?" Wanita itu tertawa kecil dengan matanya yang melengkung seperti bulan sabit.

Ling Chen menundukkan kepalanya mencoba menyembunyikan rasa malunya dari wanita itu.

"Duduk disana dulu ya, kakak akan memasakkan sesuatu yang enak untukmu." ujar wanita itu sambil menujuk ke sebuah kursi yang berada di dekat jendela.

Ling Chen kecil mengangguk paham, dia berjalan ke sebuah kursi di dekat jendela sambil menunggu wanita tadi membawa makanan untuknya.

Tidak sampai lima menit, wanita itu keluar dari dapur sambil membawa sebuah mangkuk yang berisi sup daging dan sepiring nasi hangat.

Tanpa ia sadari, mulutnya mengeluarkan air liur ketika mencium aroma harum dari makanan di depannya.

"Cepat makan sebelum dingin."

Ling Chen kecil tersadar dari lamunannya dan segera mengusap air liur di wajahnya, dia kemudian menggunakan sendok kayu untuk menyesap kuah dari sup daging itu.

Detik berikutnya, ia tanpa sadar meneteskan air matanya hingga membuat wanita di depannya khawatir.

"Ada apa adik kecil, apakah rasa makanannya tidak enak?"

Ling Chen kecil menggelengkan kepala, dia menghapus air mata di wajahnya dan tersenyum kepada wanita itu.

"Tidak kakak, ini sangat enak."

Itu adalah senyuman tulus dari seorang anak kecil yang selama ini belum pernah merasakan kehangatan seperti itu.

Sejak kecil, ayahnya selalu mengurusi Klan dan saurada-saudaranya sangat membencinya karena cemburu dengan bakat yang ia miliki.

Selain berlatih dengan keras untuk membuat semua orang mau berteman dengannya, Ling Chen sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang keluarga.

Dia menghabiskan nasi serta sup daging itu dengan cepat sambil bersendawa kencang.

Dia turun dari atas kursi dan membungkukkan badannya, "Terimakasih kakak, ini adalah makanan terenak yang pernah kumakan."

Dia mengeluarkan dua keping koin perak dari kantung kain di pinggangnya, dia menyerahkan dua keping uang logam itu sambil bertanya. "Apakah ini cukup?"

Wanita itu tersenyum, dia sebenarnya ingin menolak uang dari anak kecil itu. Tapi karena Ling Chen memaksa dengan sangat keras, dia akhirnya mengalah.

"Oh benar, siapa namamu ... kakak?"

Wanita itu tersenyum sambil menggelus kepada Ling Chen dengan lembut, "Namaku Hua Ruolan, panggil saja aku kak Hua. Lalu ... bisakah kamu memberitahukan namamu padaku?"

Seolah Ling Chen sudah menunggu pertanyaan itu, dia tidak bisa menyembunyikan senyumnya dan berkata dengan bangga.

"Ingat ini kak Hua, namaku adalah Ling Chen dan aku akan menikahimu saat dewasa nanti."

Setelelah Ling Chen kecil mengatakannya, dia berlari meninggalkan rumah makan itu dengan perasaan berseri-seri.

Hua Ruolan terus melihatnya hingga siluetnya menghilang, senyuman di wajahnya perlahan menghilang seolah perkataan itu tidak akan pernah terjadi.

"Maaf adik kecil, sayangnya kita tidak bisa bertemu lagi di masa depan nanti."

***

Dalam ingatan pemilik sebelumnya yang sangat hitam penuh dengan dendam dan kebencian, Ling Chen menemukan kepingan ingatan yang sangat hangat dan terang.

Ketika dia mengingat kenangan seperti itu pernah terjadi, hatinya terasa sangat hangat dan pikirannya menjadi tenang.

Sayangnya ia tidak bisa mengingat wajah dari wanita yang ada di dalam ingatannya, entah sekeras apapun ia mencoba untuk mengingatnya kembali, Ling Chen selalu menemukan kabut hitam yang menutupi wajah wanita itu.

"Hahh, tidak ada gunanya terus mengingat seperti ini. Lebih baik aku langsung ke rumah makan itu."

Dari ingatan yang ia dapatkan, rumah makan yang ia kunjungi pada waktu masih kecil berada tidak jauh dari pasar kota.

Tak butuh lama bagi Ling Chen untuk sampai di tempat itu, sayangnya tempat yang dulunya adalah rumah makan kini digantikan oleh toko senjata Tianxuan.

Dia berdiam diri menatap toko itu untuk waktu yang lama sampai seorang pria yang terlihat seusia dengannya mengajaknya berbicara, "Hei bro, aku melihatmu melihat toko senjata itu untuk waktu yang lama. Aku kenal dengan pemiliknya, apakah kau membutuhkan bantuanku?"

Ling Chen menoleh untuk melihat orang yang berbicara dengannya, dia adalah seorang pria yang memiliki paras lumayan tampan, tubuh yang terlatih, serta aura yang terlihat berwibawa.

Sangat sedikit orang yang memiliki aura seperti itu di seluruh kota petir. Ketika Ling Chen menggunakan persepsinya untuk melihat basis kultivasi pria itu, dia sedikit terkejut.

"Siapa kau?" Karena Ling Chen tidak mengenalnya, ia memutuskan untuk bertanya.

"Benar juga hahaha," Pria itu tertawa halus sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Dia menglurkan tangannya sambil tersenyum, "Namaku Hao Tian, karena kita terlihat seumuran aku akan berbicara santai kepadamu."

Ling Chen menerima jabat tangan itu dengan hangat dan ramah, "Qin Mo, itu namaku!"

Selama penyamarannya, Ling Chen mengganti nama panggilannya dengan Qin Mo, yang dapat diartikan sebagai 'Iblis Qin'. Itulah nama yang akan ia gunakan sebagai bentuk balas dendamnya terhadap Klan Ling, mantan tunanganya, serta semua orang yang terlibat atas penderitannya.

"Hao Tian, apakah kau lapar?"

"Ha? Bukankah kau ingin pergi kedalam toko itu?" Hao Tian berbicara dengan bingung.

Ling Chen menggeleng, "Tidak, aku hanya teringat kenangan masa lalu."

"Bukankah kau akrab dengan tempat ini, bisakah kau merekomendasikan tempat makan yang bagus?"

Hao Tian tersenyum lebar sambil menepuk dadanya dengan bangga, "Serahkan saja padaku."

Dalam perjalanan menuju tempat makan, Hao Tian memulai pembicaraan.

"Ngomong-ngomong, berapa usiamu tahun ini?"

"Aku akan berumur 18 tahun bulan depan." jawab Ling Chen secara acuh.

"Hahaha, itu berarti kau lebih muda dariku satu tahun. Mulai sekarang panggil aku kak Hao yang hebat."

"Omong kosong, kau bahkan tidak lebih kuat dariku." Ling Chen membalas sambil tertawa mengejek.

"Hoho kalau begitu bagaimana kalau kita bertanding setelah makan nanti." ucap Hao Tian dengan penuh semangat.

"Siapa takut!"

***

Tbc~

1
agam gg gaming
lah mana kau thor
Raditya Vicky
Luar biasa
Panjul
ayo cepat kuat 💪
Panjul
lanjut terus 💪
Panjul
apakah dengan system' dantiannya bisa pulih lagi ? 💪💪
Panjul
mampir dulu kesini ninggal jejak ,
tapi terakhir update 02-08-2024 Yo lanjutkan Thor 💪
Bang Kelana
lanjut terus
Bang Kelana
bagus ceritanya..
Akhmad Mulyadi
up...up...up....... author yang ganteng
Dewo Bumi
MC banyak tanya ke sistem pas menghadapi musuh,kan sudah tau musi kekuatannya lebih kuat dari mc buat apa Thor
Hp Kentang
mantap
syarif ibrahim
apa...musibah membawa keberuntungan.... 🤔🤔🤔😱😛
Hp Kentang
mantap
syarif ibrahim
waduh kalo ada musuh yg lewat bisa mati nih Ling Chen.... 😱😱😱😛
syarif ibrahim
jangan banyak tanya... cukup habisi saja....
Suka loli
lanjut hehe 🗿👍
Hp Kentang
mantap thor
agam gg gaming
saran Thor kasi judul biar gampang nyari alur yg lupa,we suka lupa soalnya:v
agam gg gaming: ok di tunggu up nya thor
Ndraaa_: masih revisi, baru Sampek chapter 5 kalau gak salah
total 2 replies
Maz Tama
bantai thor
Ndraaa_: gass/Angry/
total 1 replies
agam gg gaming
/CoolGuy/
Ndraaa_: makasih rate nya😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!