Dokter Cinta

setelah Diandra dan Nia pergi,mama Daniel menegur Silfi..

"silfi..kamu seharusnya g berkata seperti tadi dengan Diandra..kamu g tau bagaimana dia harus berjuang untuk menjalani hidup sendirian tanpa didampingi oleh orang tua,,padahal dia masih butuh kasih sayang dan perlindungan dari keluarganya..tapi lihat,apa yang bisa dia raih?? cita-cita yang diimpikannya bisa tergapai,bahkan sekarang dia bisa bekerja dirumah sakit terkenal,dan yang mama dengar,rumah sakit itu tak sembarangan menerima dokter,,mereka harus mengikuti tes yang sangat sulit untuk bisa masuk kesana..bukankah itu pencapaian yang luar biasa..??"omel mama Daniel yang memang tidak terlalu suka dengan silfi

"tapi ma..Diandra itu tidak sebaik yang mama kira,bisa saja Diandra menjual tubuhnya,agar bisa masuk ke rumah sakit itu..lagian dia g akan hamil..karena dia divonis susah untuk hamil dari remaja dulu.."sahut Silfi kesal dengan calon mertuanya..

"ya Tuhan..apa itu benar??ternyata hidupnya sangat menyedihkan,,udah dibuang dari keluarganya sendiri..masih ditambah dengan kenyataan yang menyakitkan seperti itu..pasti dia sangat sedih dan putus asa..pa,Carikan dokter paling bagus buat Diandra yaach..mama g tega lihat dia sangat menderita,diusianya yang masih muda dia udah diberi cobaan yang sangat berat..."tiba-tiba tangis mama Daniel pecah setelah mendengar kenyataan tentang Diandra..karena mamanya Daniel memang sangat menyayangi Diandra dari dulu..

"sudah ma..lain kali kita bicarakan ini dengan Diandra yaach..mama jangan sedih lagi,ingat loo..mama itu baru saja sembuh..lagian,Diandra g akan senang kalau mama sakit lagi.."kata papa menenangkan istrinya..

"iya ma..lebih baik mama jangan terlalu berbaik hati sama Diandra..nanti bisa-bisa mama dimanfaatkan.."tambah silfi..masih belum puas menjatuhkan Diandra didepan orang tua Daniel..

"kamu tidak perlu mengajari mama harus bersikap seperti apa..harusnya kamu itu berterima kasih pada Diandra..karena dia kamu bisa memiliki segalanya,,orang tua yang utuh,harta yang melimpah dan kekasih yang baik..apa kamu sadar..kalau itu semua awalnya adalah milik Diandra.."jawab mama ketus sambil menatap tajam ke arah Silfi..

"tapi ma..."belum selesai Silfi menyangkal..Daniel udah memotongnya..

"cukup Silfi..diamlah,jangan membuat mama makin marah..aku g mau kamu buat masalah..kamu Taukan kalau mama masih dalam masa pemulihan..jangan berdebat dengannya.."bentak Daniel kesal dengan silfi yang selalu mendebat mamanya..

"maaf..Silfi g maksud buat mama marah kok.."kata silfi lirih..padahal hatinya sudah bergemuruh karena emosi yang hampir meledak..

"sudah-sudah..lebih baik kita pulang sekarang..karena mama juga masih harus beristirahat..dan kamu Daniel,ajari kekasihmu bagaimana caranya berbicara dengan orang yang lebih tua..papa kurang suka dengan sikap dan perilaku nya.."kata papa Daniel mengingatkan..

setelah perdebatan yang cukup panas itu.. akhirnya mereka memutuskan untuk pulang..

sedangkan disisi Diandra..dia malah tertawa bersama Nia..karena puas melihat ekspresi kemarahan diwajah Silfi tadi..

"hahaha..niat hati ingin menjatuhkan lawan..eeh,malah dia yang jatuh.."kata Nia sambil tertawa

"kamu lihat g,tadi mukanya sampai merah..tuh kalau di tensi,pasti tekanan darahnya tinggi.."tambah Diandra sambil terkekeh kecil

"bener banget..tapi aku g nyangka,mamanya kudaniel sangat baik.."

"huuuh..mamanya kak Daniel itu kan emang sangat baik..kamu kan tau dari aku masih kecil,dia sangat menyayangi ku..bahkan sering ngajak aku liburan bersama keluarganya.."

"iya juga sih..sayaank banget anaknya udah ketagihan nyusu sama si nenek lampir..jadinya otaknya keganggu deh.."ejek Nia..

"hus..g boleh gitu..lagian,pria mana yang menolak sesuatu yang nikmat..udah gitu bisa dimakan tiap saat..mubazir kalau g dimanfaatkan..bukannya rejeki g boleh ditolak yaach??" jawab Diandra sambil tersenyum nakal

"jiakaka...bisa aja..tapi bener juga siih..semoga si kudaniel bisa berjodoh dengan si ulat bulu.."kekeh Nia..lalu keduanya tertawa terbahak-bahak..

Diandra dan Nia melanjutkan kerjanya seperti biasa..tanpa ada masalah sedikitpun..

Diandra juga selalu mendampingi pasien batunya tanpa kendala..meski dengan banyaknya perdebatan yang menguras emosi..tapi tetap bisa diatasi..hingga saat ini udah jalan 2minggu terapi untuk marvel..dan hasilnya sangat memuaskan..kaki Marvel bisa digerakkan sedikit demi sedikit..papa dan mamanya sangat bahagia melihat itu..ditambah sekarang Marvel bisa bersentuhan secara langsung dengan keluarganya..baik mama,papa dan Vita..meski sedikit canggung..

"sekarang apa yang dijadwalkan untuk pengobatan ku??"tanya Marvel datar pada dokter yang menanganinya..sedangkan Diandra dan orang tua nya hanya memperhatikan mereka..

"kita udah bisa belajar berdiri,dan berjalan pelan-pelan tuan muda.."

"secepat itu??apa kamu yakin kalau aku bisa berdiri tanpa berpegangan dengan sesuatu??tongkat penopang tubuh misalnya??"tapi bukan dokter yang menangani Marvel yang menjawab pertanyaan Marvel..melainkan Diandra..

"cih..kenapa tuan yang arrogant sepertimu jadi ragu??apa kamu takut tuan??"ledek Diandra sambil mendekat kepada Marvel..itu Diandra lakukan untuk membuat Marvel marah..dan membuat dia jadi berani berdiri..karena dia tau gimana sifat Marvel itu,dia sangat gengsi dan g mau diremehkan..karena tak ada yang berani membantahnya membuat dia malas untuk belajar berjalan dari dulu..padahal semua pengobatan terbaik udah dilakukan..

sedangkan orang-orang yang ada di sana hanya tersenyum melihat mereka,karena sudah tau maksud Diandra menghina dan mengejek Marvel..karena hanya dia yang bisa melakukan itu tanpa takut kehilangan pekerjaan nya..

"apa kamu bilang??aku takut??g ada dalam kamus ku kata TAKUT,ingat itu.."protes Marvel g terima dibilang takut..tapi kenyataanya dia memang takut berdiri,dia khawatir kalau terjatuh,itu pasti sangat memalukan untuknya..

"Ok..kalau gitu mulai sekarang tulis fikamusmu itu kaya takut,yang berarti tidak berani,pengecut dan Cemen.."tambah Diandra memanas-manasi Marvel..

"kau.. benar-benar menyebalkan.."

"terimakasih untuk pujiannya tuan muda..tapi itulah kenyataannya..anda harus menerima dibilang PENGECUT DAN PECUNDANG.."

"hey..jaga mulutmu"

"kenapa??apa kamu mau menciumiku??"goda Diandra..makin mendekat ke arah Marvel..

"apa??jangan gila..aku tak Sudi mencium bibir kotormu itu.."

"kalau gitu..bisakah tuan membersihkan bibir kotor ini dengan bibir tuan yang super bersih ini.."tangan Diandra mendekat dan ibu jarinya mengelus lembut ke bibir Marvel..

deg..deg..deg..jantung Marvel berdetak lebih kencang dengan ulah Diandra yang berani menyentuh bibirnya..hingga membuatnya membeku dan bisu untuk sesaat,meski Diandra udah sering bersentuhan dengannya tapi dia tak pernah melewati batasannya..paling hanya menyentuh tangan dan lengan saja..kadang bahu dan pundak..itupun hanya tepukan singkat..

semua yang melihat tingkah Diandra sempat kaget..was-was,hingga menahan nafas mereka.... karena takut tangan yang memiliki jari lentik itu dipatahkan oleh Marvel..

"hahaha...tuan, seperti nya anda harus periksa ke dokter spesialis jantung..karena saya bisa mendengar detak jantung anda sangat kencang dan tak wajar.."ledekan Diandra memecahkan kegugupan Marvel dan langsung memegang tangan Diandra yang saat ini meraba dada bidangnya..

"jangan bermain dengan api kalau kamu tidak mau terbakar nona" gumam Marvel tapi masih terdengar ditelinga Diandra karena sekarang dia sangat dekat dengan Marvel..tapi bukannya takut..Diandra malah melanjutkan aksinya dengan meletakkan telinganya menempel di dada bidang Marvel,seolah mendengarkan sesuatu yang ada disana..

"aku suka bermain api..apalagi api itu bisa membuat tuan dingin seperti mu menghangat..apa anda dengar ini??jedug-jedug tak karuan suara jantung anda karena saya..hahaha.."langsung menjauh dari Marvel untuk duduk dikursi tepat berada didepan Marvel saat ini..

orang-orang yang ada disana malah senyum-senyum sendiri melihat Diandra menggoda Marvel hingga wajahnya jadi merah..

"jaga sikapmu nona.."

"hey..ini salah satu terapi mysophobia yang kamu idap..tanyakan ke dokter kalau g percaya..iya kan dok??"kata Diandra manja..dan dokter itu jadi gugup,hingga tak bisa menjawab..hanya bisa menganggukkan kepalanya saja..padahal tak perlu seperti itu juga..tapi kalau itu bisa menyembuhkan tuannya malah bagus kan..apalagi..selama ini dokter Diandra selalu punya caranya sendiri untuk membuat tuan Marvel lebih baik dari hari ke hari..

"terserah kau saja.."

"ya iyalah..terserah aku..kan aku dokternya..mana bisa terserah kamu..yang ada pasien itu harus nurut apa kata dokternya..dan sekarang cepat berdiri..jangan banyak protes..jadi laki jangan manja..maunya memerintah doang,,usaha dong..jangan suka bikin susah orang terus..malu sama umur,,udah tua masih saja tergantung sama orang lain..apa nanti kamu juga akan tergantung dengan istrimu??bahkan kamu biarkan istrimu yang memuaskanmu??bukannya itu sangat memalukan..masak iya suami harus terkapar dibawah untuk mendapat kepuasan surgawi..beruntung anda punya uang bsnyak..jadi bisa lakukan apa saja dengan mengandalkan uang anda,,nanti kalau anda bangkrut,tak ada yang bisa anda lakukan lagi..apa anda akan menangis dan merengek..atau anda akan jadi pengemis dijalan untuk mendapat belas kasih dari orang??"Diandra nyerocos tak berhenti hingga membuat Marvel sangat geram dibuatnya,,dan orang-orang disekitarnya sangat terkejut sekaligus takut dengan tatapan membunuh yang Marvel keluarkan...

hingga tanpa sadar Marvel beranjak dari kursi rodanya dan berjalan perlahan kearah Diandra..semua orang yang ada disana terkejut hingga menutup mulutnya..tatapannya tertuju pada satu titik yaitu Marvel yang sudah berjalan beberapa langkah..Diandra terus menyunggingkan senyum tipis untuk memprovokasi Marvel agar terus melangkah..sedangkan Diandra malah beranjak dari duduknya dan melangkah mundur secara berlahan..biar Marvel makin mengikutinya..

"diam ditempatmu..atau akan kukatakan kakimu"bentak Marvel..Diandra berhenti dan bersedekap sambil menatap wajah Marvel dengan santai..

"baiklah-baiklah..aku akan tunggu anda mematahkan kakiku..tapi bukannya anda harus memberiku hadiah.."jawab Diandra cuek..

"apa hadiah??jangan mimpi..kamu udah membuatku marah..tapi masih meminta hadiah..apa kamu gila??"bentak Marvel..yang membuat Diandra mengorek kupingnya dengan jari kelingking..

"haaiiss..bisa tuli kalau kayak gini terus..lihatlah dirimu,karena aku membuat anda marah..hingga anda bisa dipastikan sembuh sekarang.."jawab Diandra santai..sambil tersenyum mengejek..

"hah??bisa berjalan??"gumam Marvel yang belum sadar kalau dia udah tidak duduk lagi dikursi rodanya..bahkan udah berjalan cukup jauh dari kursi rodanya..

dan saat dia sadar..senyum diwajahnya merekah seperti bunga yang baru mekar...dia bisa berjalan lagi seperti dulu.. kebahagiaannya tak bisa digambarkan hingga membuat kemarahannya yang tadi hampir meledak menguap entah kemana...

"udah sadar??jadi..mana hadiah ku??"kata Diandra sambil menyodorkan tangannya didepan Marvel..

"CK..g ada hadiah..caramu mengobati ku sangat menyebalkan..selalu saja bikin emosi..bisa jadi setelah sembuh dari kelumpuhan,aku malah terkena hipertensi.."kata Mervel yang masih tak terima dengan cara yang dipakai Diandra untuk mengobatinya..

"ya..yaa..terserah anda saja,,yang penting,anda cepat sembuh..dan aku bisa bebas lagiii..haaah,udah lama g bersenang-senang..jadi kangen kebebasanku.."kata Diandra penuh drama..dan itu membuat orang-orang yang melihatnya terkekeh kecil..

"tuan Marvel sebaiknya istirahat..karena kaki anda belum terlalu kuat untuk berdiri terlalu lama.."saran dokter sambil mendekatkan kursi roda nya pada Marvel..

"cih..dasar lemah.."cibir Diandra

"aku masih beradaptasi nona.."

"lemah ya lemah aja..udah gitu manja g habis-habis.."

"hentikan ocehanmu.."

"kenapa??itu kenyataan tuan..kalau anda g lemah dan g manja..udah dari dua tahun yang lalu anda bisa berjalan.. buang-buang waktu,,g kasihan apa sama orang-orang yang menyayangi anda..selama dua tahun anda repotkan dengan selalu melayani anda..padahal hanya dengan ejekan saja anda bisa berjalan.."cibir Diandra..

"sudahlah..aku g mau berdebat denganmu.."

"kamu kira aku mau..??hello..aku juga males banget yaach..!!"lalu pergi mendekat ke dokter seniornya sambil memegang lengannya..

"dokter...apa itu berarti tugas saya udah selesai??"tanya Diandra dengan tatapan berbinar-binar..

"siapa bilang selesai..kamu harus bisa membuatku berjalan seperti dulu lagi.."malah Marvel yang menjawab..dan sang dokter hanya bisa mengangkat bahunya tanda tak bisa membatu Diandra..

"tuan..anda bisa berlatih sendiri..dengan sesering mungkin berjalan.mitu bisa membuat syaraf otot yang udah lama tak digerakkan jadi tidak kaku lagi..dan selanjutnya anda bisa jalan dengan normal deeh..."terang Diandra santai..

"terserah..kamu harus tetap jadi dokter pendamping sampai aku izinkan kamu untuk pergi..baru kamu boleh pergi.."

"what??enak saja..jangan mentang-mentang kamu bosnya yaa,jadi bisa seenaknya sendiri..aku g mau tau,mulai besok tugasku udah selesai..mau kamu gaji atau g juga terserah,aku g peduli.."Diandra langsung keluar dari ruangan itu dengan kesal..lalu langsung pulang tanpa pamit terlebih dahulu..