Note novel ini akan mengkisahkan beberapa anak konglomerat dalam hal mencari cinta sejati
__
Berawal dari kisah Jesica seorang gadis kaya periang yang baik hati yang ingin membantu teman baiknya mengirimkan surat cinta kepada seorang pria
namun alih - alih memberikan surat cinta kepada orang yang tepat
Jesica malah memberikan surat cinta itu pada pria yang salah
Dan lebih parahnya lagi ia malah memberikan surat cinta tersebut kepada seorang pria yang terlkenal sebagai sosok iblis kampus yang bernama Kenan
Hingga pria itu menganggap jika Jesica tengah jatuh cinta dan hendak menembak dirinya
Disaat itulah semua kegilaan terjadi
Hidup Jesica yang bermula terasa tentram dan tenang kini seakan terasa sudah tak ada lagi di muka bumi ini
Karena nyatanya sang iblis selalu saja datang menghantui hari damai milik gadis tersebut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INNA PUTU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecemburuan Kenan
Lepaskan tanganmu dari kepalanya " ucap Kenan yang membuat mata Jesica jadi terbelalak
Sejak kapan pria gila itu ada didekat rumahnya ?
" Santai bro..aku hanya mengantarkan calon istrimu pulang . Atau mungkin bisa di bilang mantan calon istri...." ucap Alfa sedikit memprovokasi Kenan
" Tutup mulutmu !! Aku dan Jesica akan tetap menikah , tidak ada kata mantan di antara kami " tekan Kenan tegas , tak ada sedikitpun keraguan terbaca di atas wajah pria tampan itu
Sedangkan Jesica malah terlihat mendengus kesal saat ini , sungguh ia sudah merasa lelah hati , pikiran dan tubuh secara bersamaan
Ternyata berurusan dengan keluarga Renaldi sangatlah rumit dan banyak menguras otak dan tenaga
Tanpa mau mengucap sepatah katapun dan memperdulikan kedua pria yang akan menjadi pewaris Renaldi tersebut , Jesica pun memilih pergi dan masuk ke dalam rumahnya
Sehingga membuat kedua pria yang sedang saling serang menggunakan argument serta tatapan tajam itu jadi sama - sama mengerjap dan saling pandang hendak menyusul Jesica
" Mau apa kalian ? " tanya Jesica menghentikan langkah Alfa dan Kenan di depan pintu gerbang rumahnya
" Kami mau ikut masuk "jawab Alfa
" Kenapa kau ikut masuk ? Ucap Kenan tak terima
" Lalu kau kenapa ingin masuk juga ? Jawab Alfa tak mau kalah
" Tentu saja karena aku adalah calon suami Jesica " Kenan tampak bersedekap dan menyombongkan statusnya dengan Jesica kepada Alfa
" Sialan " umpat Alfa yang dibenarkan olehnya
Kenan tampak tersenyum sinis menang
Ia ingin melangkah masuk , namun pintu gerbang tiba - tiba saja di kunci dari dalam oleh Jesica yang membuat Alfa jadi tertawa lepas melihatnya
" Maaf , rumahku tak menerima tamu pria malam - malam . Apalagi gila dan brengsek sepertimu " ketus Jesica dan berlalu pergi memasuki halaman rumahnya
Mulut Kenan menganga , mata pria itu terbelalak
Sumpah , selama hidupnya baru kali ini ada seseorang yang berani mengusirnya secara tidak hormat seperti ini
Dan itu dilakukan oleh calon istrinya sendiri
Sedangkan Alfa yang sudah diawal tertawa lepas , saat ini malah terlihat semakin tertawa terbahak melihat perlakuan Jesica kepada Kenan
Gadis yang menjadi calon adik iparnya itu sungguh luar biasa unik dan menarik , dan Alfa menyukai hal itu
Baru kali ini Alfa melihat Kenan yang tak bisa berkutik menghadapi seseorang
Dan orang itu adalah Jesica Novaria Quensha Sienna
" Kau memang hebat Jesica , kau bisa menyaingi tingkah gila yang dilakukan Kenan "
Mata Alfa menatap punggung Jesica yang saat ini terlihat mulai menjauh memasuki rumah
" Tutup mulutmu dan juga matamu itu , apa mau aku lepaskan bola matamu itu dari tempatnya " ketus Kenan yang tak terima jika Jesicanya dilihat secara intens oleh seorang pria , dan itu berlaku untuk Alfa juga
" Hey..bro..aku hanya ingin melihat sesuatu yang indah . Lagi pula bukankah kau ingin kembali bersama Aurora jadi tak masalah bukan jika aku berusaha mendekati Jesica " Alfa berucap yang membuat Kenan langsung meradang
" Hentikan omong kosongmu dan buang jauh - jauh pikiran gilamu itu . Jika tak ingin aku bunuh kau saat ini juga " balas Kenan dengan sungguh - sungguh
Jesica adalah miliknya , dan sampai kapanpun akan tetap menjadi milik Kenan seorang . Pria lain tak boleh mendekati ataupun ingin memiliki seorang Jesica selain dirinya .
Ucapan Kenan memang tak main - main , sehingga membuat Alfa jadi meneguk ludah berat dibuatnya
" Hey..hey ...aku hanya bercanda oke . Jadi tak usah serius seperti itu "
Kenan tampak berdecih , tak ingin menanggapi ucapan saudara kandungnya itu terlalu jauh
" Kau mau kemana sekarang ? " tanya Alfa ketika melihat Kenan hendak memasuki mobil mewah miliknya
" Pulang " ketus Kenan memasuki kemudi mobil
" What!! Tumben sekali , apa kau tak mau mampir ke club seperti biasanya " ucap Alfa kembali menghentikan gerakan Kenan yang ingin menyalakan mobil
Alfa begitu terkejut ketika mendengar kata pulang dari Kenan
Biasanya pria itu tak berada di rumah , apalagi dalam jam yang belum terlalu larut malam seperti ini
Kenan selalu pergi berkumpul bersama teman - temannya
Entah itu di club , di arena balap bahkan mungkin di markas besar yang Kenan dan teman temannya miliki sebagai tempat nongkrong bersama
Yang jelas pria itu jarang berada di rumah
Dan sekarang Kenan berkata ingin pulang , apa pria itu salah minum obat ?
Benar - benar begitu amazing wow dikedua pendengaran Alfa
" Tidak..aku lelah , lagipula aku tak ingin membuat masalah lagi dengan Jesica " jawab Kenan langsung menghidupkan mesin mobilnya dan meninggalkan tempat itu
Alfa tersenyum miring
Pria itu terlihat bersandar di depan mobil sport mewah miliknya
Ia menatap kepergian mobil Kenan yang telah dengan cepatnya pergi semakin menjauh
" Kau memang hebat Jesica , kau bisa merubah Kenan sampai segila ini . Hah....Aurora..sepertinya kesempatan untukmu memasuki kehidupan Kenan kembali sudah tidak ada " gumam Alfa menatap bintang yang sedang bertaburan di atas langit sana
Kehidupan percintaan memang sangat sulit dimengerti
Begitupula dengan kisah percintaan yang Alfa miliki
" Felicia... apa kau melihatku dari sana " gumam Alfa kembali , yang masih terlihat setia menatap langit malam yang saat ini terasa sangat indah di atas sana
Terbersit rasa kesenduan serta kerinduan yang terpancar dari tatapan pria itu ke atas langit sana
Tentu saja rasa itu hanya untuk seorang gadis yang pernah mengisi hatinya
'Felicia Rosaline Shapirre '
******
Jesica terbangun dari tidurnya , sungguh rasanya ia enggan sekali untuk beranjak dari atas tempat tidur sekarang ini
Jika tidak karena teriakan serta gedoran pintu yang dilakukan Dina dari arah luar sana , mungkin Jesica masih melanjutkan tidur cantiknya di atas ranjang itu
" Jesica cepat bangun , apa kau tidak akan berangkat kuliah hari ini " teriak Dina yang membuat gendang telinga Jesica jadi pecah mendengarnya
Kamar yang Jesica miliki memang didesain untuk tak kedap suara dari dalam
Tentu saja hal tersebut di sebabkan karena Jesica yang mengikuti jejak ibu kandungnya miliki
Mungkin inilah yang disebut dengan pepatah lama yang mengatakan buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya
Entah kenapa selain buta arah , Jesica juga sangat sulit untuk dibangunkan jika untuk berangkat sekolah sama seperti Dina dulu
Dimulai dari playgroup , taman kanak - kanak , SD , SMP , SMA sampai kuliah . Masih tetap sama seperti itu sehingga membuat Dina harus mengomel di setiap pagi hari
" Aku tahu sekarang kenapa kakakku dulu sering mengomeliku di setiap akan berangkat sekolah " celetuk Dina yang saat ini sedang mengolesi selai diatas roti yang akan di makan Tian
" Memang kenapa ? " tanya Tian santai . Selain roti , curhatan yang berupa omelan dari istrinya itu memang sudah menjadi sarapan Tian di setiap pagi harinya
Sehingga membuat pria tersebut jadi terlihat biasa saja ketika melihat keributan yang diciptakan oleh Dina maupun Jesica di atas meja makan bersama mereka
" Ternyata ini sangat melelahkan sayang..." ucap Dina merengek kecil sehingga membuat Tian jadi tertawa melihatnya
" Memangnya lebih lelah dari olahraga kita semalam " goda Tian yang membuat pipi Dina langsung jadi merona merah dengan bibir mengulas senyum ke arah suaminya tersebut
" Ah!! Kau ini...itu kan lelahnya beda honey..." sahut Dina cengengesan
Tian yang melihat ekspresi Dina , hanya jadi menggeleng kepala saja melihatnya
Istrinya itu memang sangatlah lucu dan menggemaskan
Pikiran pria itu jadi menerawang kembali ke arah malam eksekusi mereka berdua di atas ranjang
Dina benar - benar begitu liar , dan juga terlihat hot memanjakan dirinya
Hingga membuat Tian jadi beberapa kali minta tambah ronde dengan istrinya tersebut
*****