Hate To Love

Hate To Love

pertemuan dengan sosok pria iblis

Gold Albertinus University

Sebuah kampus swasta yang hanya bisa di jangkau oleh para kalangan konglomerat di dalamnya

Jikapun ada anak beasiswa , itupun harus memiliki kecerdasan di atas rata - rata alias IQ tinggi di dalam otaknya

Disinilah seorang wanita bernama Jesica novaria queen berada

Wanita kaya berparas cantik , memiliki kulit putih bersih dengan rambut hitam legam yang panjang .

Otaknya pun juga tergolong pintar jika menyangkut soal hal semua mata pelajaran

Tapi sayang di dunia ini memang tak ada yang sempurna

Jesicca memang pintar dalam segala macam hal mengenai materi pelajaran , tapi tidak dengan kehidupan sehari - hari .

Apalagi mengingat tentang jalan dan arah , gadis itu terlihat sangat lemot dan loading sehingga membuat para teman - teman dan orang tuanya jadi tepok jidat ketika melihat kelakuan gadis dewasa itu yang masih  seperti anak tiga tahun , jika sudah disuruh mencari arah jalan di kehidupan sekitarnya

Dan dari kekurangan gadis itulah awal dari kehidupan Jesica yang damai berubah menjadi suram dan mencekam ketika dirinya tak sengaja bertemu dengan pria dingin serta arrogant bernama Kenan Ravanio Renaldi

*****

" Jesica ..please bantu aku " ucap Nadia dengan mata bulat memelasnya

Nadia dwipanka , wanita cantik berumur 20 tahun . Penggila laki - laki tampan . Yang merupakan salah satu teman baik Alexa

" Apasih Nadia , aku tidak mau ah !! " tolak Jesica berjalan cepat di depan Nadia

Jika bukan sang keras kepala memang bukan Nadia Dwipanka

Apapun yang gadis itu inginkan harus ia dapatkan

Nadia terlihat menghadang jalan Jesica menggunakan tubuh tingginya " Jesica please sekali ini saja , aku gugup Jesica . Rasanya jantungku tak karuan jika dekat dengan Revan "

Jesica terlihat memutar bola mata malas

Sudah kali ke berapa gadis itu harus jadi pengantar surat cinta bagi Nadia , Jesica sudah tak bisa menghitungnya

Temannya itu benar - benar tipe wanita mudah sekali jatuh cinta , lihat yang tampan dikit aja langsung dipepet

Bilang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama lah , rasanya Jesica ingin sekali menarik telinga Nadia saat ini karena melihat sikap kecentilan temannya tersebut

" Oke tapi sekali ini saja , lain kali aku tidak mau lagi " ketus Jesica yang langsung membuat Nadia tersenyum semangat

" Mana " Jesica menengadahkan sebelah tangannya

" Ini " sebuah surat berwarna pink dengan motif jantung hati telah berpindah ke tangan Alexa saat ini

Gadis itu terlihat menarik nafas dengan berat

" Sudah tahu kalau aku adalah jomblo abadi  , masih saja di suruh ngurus beginian " gerutu Jesica yang membuat Nadia jadi cengengesan di buatnya

" Habisnya mentalmu mental baja , beda denganku yang mental tempe "

" Mental tempe tapi naksirnya sama cowok ganteng semua " keluh Jesica yang membuat Nadia kembali tertawa mendengar ocehan teman baiknya tersebut

" Kali ini yang mana ? " Jesica tampak mengintip di balik tembok bersama Nadia di belakangnya

" Itu..yang berambut hitam dan memakai jaket hitam " tunjuk Jesica ke arah seorang pria yang sedang duduk bersama teman - temannya

" Yang mana sih jaket hitam ada dua " Jesica masih melirik ke arah dua pria yang memakai jaket dengan warna yang sama

Drrt...drttt

" Tunggu Jes..mommy ku calling " Nadia terlihat menjauh guna mengangkat ponsel miliknya yang berdering

" Isss...lama , jam pelajaranku kan mau mulai . Kira - kira yang mana ya cowok yang disukai Nadia ? " Jesica tampak menelisik kedua wajah pria yang memakai jaket hitam tersebut

Yang satu terlihat berdiri dan yang satu lagi terlihat sedang duduk

" Pasti yang itu , pria itu wajahnya tampan sekali . Pantesan saja Nadia sampai klepek - klepek di buatnya . Tapi kok rada serem yaa.... " pilihan Jesica jatuh kepada pria tampan yang sedang berdiri bersama teman - temannya

Meski ragu , tapi Jesica tetap mantap mendekat ke arah pria itu berada " Tau ah...yang penting ku kasih dulu nich surat . Daripada telat ngampus , dosen yang ngajar sekarang malah killer lagi "

" Permisi " obrolan para pria itu tampak berhenti ketika melihat kedatangan Jesica ketempat itu

" Wow...bening man . Cari siapa cantik ? " tanya pria berambut pirang bernama Vano

" A..aku mencari kaka itu " tunjuk Jesica ke arah pria berjaket hitam

Awalnya Jesica sempat terpaku karena pesona milik pria itu yang melebihi artis papan atas

" Astaga tampan bangeddd....mataku jadi silau melihat ketampanannya kalau dari dekat begini "

" Wow... Kenan ada cewek yang nyariin lo nich " para pria disana bersorak sorai menggoda Jesica  sehingga membuat gadis berambut panjang yang sudah gugup itu , jadi tambah gugup lagi dibuatnya

_____

Sedangkan disisi lain

" Mana si Jesica ya ? Jangan bilang kalau dia sudah kirim surat gue " dengan gerakan cepat Nadia terlihat kembali mengintip di balik tembok

" Astaga Jesica , jangan bilang kalau dia mau kasih surat gue ke Kenan . Aduh !! Tuch temen gue satu kenapa oon begitu yaa,  disuruh ngirimin ke Revan malah kiriminnya ke Kenan . Mati gue kalau harus berurusan dengan preman gila itu " Nadia tampak terburu buru mengambil ponsel miliknya guna menghubungi Jesica

" Angkat Jesica...please ...angkat..jangan sampai kita berurusan dengan preman kampus itu " gadis berambut pendek itu terlihat mencak - mencak ditempat , Jesica benar - benar tak mau membuat Jesica jadi berurusan dengan pria yang memiliki banyak catatan hitam itu

Meskipun kedua gadis itu merupakan anak orang kaya , tapi kekayaan yang dimiliki seorang Kenan lebih banyak dari yang keluarga mereka miliki

Definisinya pria itu merupakan rajanya dari para sultan dan konglomerat

Sehingga membuat seberapa banyak pun catatan kriminal yang pria itu miliki , tak membuat Kenan akan masuk penjara ataupun terkena hukuman dari pihak berwajib..

Dan tentu saja hal itu disebabkan oleh kekuasaan keluarganya yang sangat besar di negara ini

*****

" Ini kak aku mau memberikan surat ini kepada kakak " ucap Jesica sembari memberikan surat milik Nadia ke arah Kenan

Alis Kenan terlihat terangkat , begitu pula dengan sudut bibirnya

Sudut hati Kenan sedikit tergelitik

Baru kali ini ada seorang wanita yang berani mengirimkan surat cinta padanya secara terang - terangan

Drrtt..drttt..drtt

" Sebentar kak aku mau angkat telpon dulu " ucap Jesica sembari menjauhkan diri

" JESICA APA KAU SUDAH MEMBERIKAN SURATKU ? " teriak Nadia di seberang telepon

" Ya ampun Nadia bisa gak sih kamu gak usah teriak - teriak begitu . Telingaku sakit " gerutu Jesica sembari mengusap usapkan daun telinganya

" Bagaimana aku gak teriak , kenapa kau bisa berada di rombongannya Kenan bukannya ke rombonganya Revan ? "

" Kenan ? Revan ? Maksudnya ? " tanya Jesica loading sehingga membuat Nadia jadi merasa greget ingin mencekik leher gadis cantik itu seketika

" Begini ya Jesica , temanku yang baik hati dan tidak sombong . Surat cintaku itu ingin kukirimkan kepada Revan , bukan kepada Kenan si preman kampus . Kamu tahu Kenan gak sih !! "

" Preman kampus ? Kenan... Astaga!! apa yang kau maksud Kenandra Alvaro Renaldi " ucap Alexa yang langsung membola serta merinding gigit jari ketika mengingat sosok pria tersebut

Jesica merupakan murid baru di kampus itu , tentu saja ia tak tahu bagaimana rupa seorang Kenan

Yang ia tahu , bahwa sosok tersebut tak boleh ia dekati

Apalagi jika harus berurusan dengan pria tersebut

Itulah amanat dari Nadia - teman baiknya , sebelum memasuki area kampus barunya tersebut

Dan sekarang ia benar - benar lupa

Puk

Sebuah tangan terlihat menepuk pundak Jessica pelan , sehingga membuat gadis itu jadi refleks menoleh ke arah sang pemilik dari tangan tersebut

" Kenan " gumam Jesicca tanpa sadar

" Ya...its me " sebuah senyuman indah terlukis di sudut bibir pria itu , namun terlihat seperti senyuman iblis dikedua mata Jesicca

Deg

" Astaga mati aku !! "

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!