NovelToon NovelToon
Bianglala Negeri Impian

Bianglala Negeri Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agung Riyadi

kisah cerita Randu, seorang anak korban musibah tanah longsor di kampungnya dan hanya dia satu satunya yang selamat, kemudian mendapatkan anugerah kesaktian yang tiada taranya dari jiwa leluhur, menjalani liku liku kehidupannya dan berusaha menggapai semua impian dan cintanya.
berhasilkah Randu, please check it out the story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agung Riyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana studi banding

Seminggu telah berlalu sejak kejadian perkelahian anak sekolah yang melibatkan dua nama instansi sekolah itu ternyata cukup menyita perhatian seluruh komponen kedua sekolah baik dari guru dan kepala sekolah sampai murid murid.

Keresahan terutama dirasakan oleh kepala sekolah dan guru guru dari SMP negeri kosong satu yang notabene terkenal sebagai sekolah berprestasi dengan siswa siswanya banyak yang menjuarai ajang antar sekolah baik di tingkat lokal maupun nasional.

Namun kini mereka merasakan sebuah teror yang dilakukan oleh pihak SMP swasta kosong tiga itu makin lama makin meresahkan karena sering mengancam siswa sekolah mereka dimana saja berada. H

Hal itu tentu saja membuat mereka pusing dan akhirnya mengirimkan salah seorang perwakilan guru untuk menemui pihak dari SMP swasta kosong tiga yang justru merasa senang hati karena merasa umpan mereka telah dimakan oleh SMP negeri kosong satu.

"Jadi bagaimana baiknya ?" tanya salah satu guru SMP negeri kosong satu yang menjadi perwakilan.

"Studi banding," jawab seorang guru olahraga dari SMP swasta kosong tiga yang terkenal memiliki kemampuan beladiri yang baik.

"Maksudnya ?"

"Pertandingan resmi antar sekolah untuk menyalurkan bakat dan minat dalam hal olahraga beladiri, pemenang dari kompetisi ini berhak mengatur yang kalah, intinya yang kalah harus rela jadi pecundangnya pihak pemenang," ujar sang guru olahraga dari SMP swasta kosong tiga itu berapi api.

"Bukankah dengan demikian siswa yang bertanding akan rugi, kalah menang mereka tetap akan kesakitan apalagi jika sampai kalah dan jadi pecundang bukankah ini tidak manusiawi ?" ujar perwakilan guru dari SMP negeri kosong satu terlihat sangat kecewa dengan sikap dari pihak SMP swasta.

"Hanya orang cengeng yang berkata soal manusiawi, jika memang tak berani berkompetisi ya sudah pasrah saja dengan perlakuan dari para siswa kami dan nggak usah protes," balas perwakilan dari guru SMP swasta kosong tiga itu dengan sinis dan ketus.

"Baik, kalo gitu kita tingkatkan hadiahnya masing masing sekolah harus menyediakan uang sepuluh juta yang seluruh uang itu akan diberikan pada para siswa pemenang sebagai hadiahnya selain tentunya berhak mempecundangi pihak yang kalah," ujar perwakilan guru dari SMP negeri kosong satu yang merasakan egonya tertantang.

"Deal !" jawab guru dari SMP swasta kosong tiga itu sambil tersenyum lebar, karena ia sudah sangat yakin dengan hasilnya.

"Baiklah semuanya akan dibicarakan segera dengan surat perjanjian bermaterai di depan notaris dan juga saksi dari pihak berwenang," ujar guru perwakilan dari SMP negeri kosong satu yang juga yakin akan hasilnya karena memiliki dua orang siswa yang ia ketahui punya kemampuan beladiri memadai.

Dan begitulah akhirnya bertepatan dengan upacara rutin hari senin, sang kepala sekolah dari SMP negeri kosong satu menyatakan pengumuman itu dimana mereka terpaksa harus melayani permintaan pihak SMP swasta kosong tiga untuk melaksanakan studi banding guna mengakhiri perlakuan penindasan semena mena yang dilakukan para siswa mereka.

Studi banding itu sendiri di sepakati akan dilakukan saat menjelang liburan seusai ujian semester dimana SMP negeri kosong satu akan jadi tuan rumahnya.

Tentu saja pengumuman dari sang kepala sekolah itu sontak langsung menjadi pembahasan utama bagi penghuni seantero lingkungan sekolah itu, yang rata rata siswa menyatakan rasa pesimis mereka mengingat yang mereka mengetahui dengan pasti yang mereka hadapi adalah murid murid yang rata rata bersifat liar dan nakal juga terkoneksi dengan kelompok kelompok radikal di luaran.

"Randu bagaimana pendapatmu soal studi banding itu ?" tanya Tiara saat mereka makan bersama di rumah mereka sepulang dari sekolah.

"Ya nggak gimana gimana kak, memangnya harus bagaimana ?" ujar Randu dengan cueknya.

"Kamu ini gimana sih, maksudnya bagaimana kalo sekolah kita kalah ?" tanya Tiara dengan gemasnya.

"Ya kan kakak juga sudah dengar tadi kalo yang kalah akan jadi pecundang yang menang bukankah itu sudah jelas, tapi kakak nggak perlu cemas lah," ujar Randu dengan santainya lalu kembali menyuap makanannya ke dalam mulutnya.

"Nggak cemas bagaimana, orang kalo kalah jadi pecundang kok nggak usah cemas," ujar Tiara menggerutu.

"Ya kan ada aku yang akan selalu melindungi kakak, jangankan geng motor pokoknya siapapun yang mencoba mengganggu kakak dengan senang hati aku akan menghancurkannya," ujar Randu yang jujur saja membuat hati Tiara berbunga bunga namun rasa resah hatinya itu tetap saja ada.

Tiara memang mengetahui Randu cukup pintar beladiri dan mampu mengalahkan tiga orang lawannya namun jika lawannya banyak dan mengeroyoknya sekaligus tentu saja itu akan jadi persoalan lainnya.

"Ah....benar benar sial bersekolah di sekolah favorit itu ternyata," keluh Tiara

"Sudahlah kak, tenangkan pikiran fokus aza pada pelajaran soal keamanan itu urusanku," ujar Randu yang kali ini benar benar membuat Tiara terdiam terkesima dan ucapan adik angkatnya itu benar benar mengena dihatinya.

Tiara merasa benar benar nyaman dan terlindungi.

Hari hari berikutnya teror yang dilakukan oleh anak anak SMP swasta kosong tiga semakin menjadi jadi hampir tiap hari selalu ada saja anak anak siswa SMP negeri kosong satu yang terluka baik ringan maupun berat yang berakibat siswa itu tidak masuk sekolah sampai beberapa hari lamanya.

Di palak kecil kecilan sampai dilecehkan adalah rata rata kasus teror yang dilakukan anak anak nakal dari SMP swasta kosong tiga itu yang entah kenapa semakin lama semakin beringas saja.

Sampai pada suatu hari, Randu yang saat itu sedikit terlambat menjemput Tiara di tempat les komputernya mendapati kakak angkatnya itu tengah ketakutan dikerumuni oleh lima orang anak sebaya mereka yang menggoda kakak angkatnya itu.

"Hei brengsek ! kalian apakan kakakku ?" ujar Randu yang kemudian melepaskan kendaraan listriknya dan kemudian menghampiri Tiara yang langsung memeluknya dengan penuh ketakutan.

"Wah ada pahlawan kesiangan rupanya hahaha hahaha...!!!!" ujar salah satu dari mereka yang kemudian semuanya serempak tertawa terbahak bahak.

"Diam brengsek !! Jawab siapa yang menyakiti kakakku ?!" ujar Randu yang kini terlihat sangat marah.

"Memangnya kalo aku apa apain kakakmu kamu bisa apa kunyuk !" ujar salah seorang dari lima orang itu yang kemudian melayangkan kepalan tangannya tepat ke muka Randu.

Dengan sigapnya Randu menangkap dan menahan kepalan tangan orang yang memukulnya itu lalu dengan santainya meremasnya hingga terdengar bunyi gemeretak yang kemudian diikuti lolongan kesakitan dari orang itu yang kemudian terkapar begitu saja setelah kaki Randu mendarat di perutnya.

Keempat orang lainnya tak tinggal diam begitu saja melihat salah satu temannya dikalahkan begitu saja, mereka kemudian serempak menyerang Randu, namun mereka semua tak habis mengerti karena tiba tiba saja terasa sesuatu menghantam perut mereka yang membuat keempat orang itu terjungkal dan tumbang dengan perasaan sakit yang teramat sangat di perutnya hingga membuat mereka merasa mual dan pusing.

"Ayo kak, kita tinggalkan para sampah ini !" ujar Randu sambil menarik tangan Tiara yang masih menggigil ketakutan.

"Kenapa kamu lama sekali ?" tanya Tiara setelah beberapa lama mereka berjalan dengan kendaraan listrik.

"Maaf kak, kan biasanya jam lima kakak baru selesai lesnya," jawab Randu.

"Terlambat sedikit lagi entah bagaimana jadinya," ujar Tiara lirih.

"Apakah anak anak itu tadi dari SMP swasta kosong tiga kak ?"

"Iya,"

"Tau begitu tadi aku lempar saja mereka ketengah jalanan biar dilindas mobil,"

"Hihihi, kejam sekali kau ternyata,"

"Tentu saja aku tak akan ambil resiko untuk melindungi kakak,"

Tiara hanya tersenyum dan diam sebelum kemudian meletakkan kepalanya di punggung Randu.

1
Agung Riyadi
luar biasa
Laelia
Ngangenin deh ceritanya.
Agung Riyadi: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Phoenix Ikki
Bingung mau baca apa lagi sekarang. 🤷‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!