Halo selamat datang di novel ku. Novel ini mengandung bahasa Jawa ya gais semoga kalian menyukainya. Mari saling mendukung, jangan lupa mampir dan like, komen, subscribe ya😊thank you......
Seorang anak remaja bernama Kayshilla biasa dipanggil shilla. Mengagumi seorang lelaki sebaya nya namun harus berpisah karena ia pindah ke luar kota. Dan lelaki tersebut masuk ke pesantren, Shilla bertekad ingin melupakan sosok laki-laki itu sampai ketika ia dipertemukan dengan pria baru lulusan pondok pesantren. Awalnya ia kagum namun rasa kagum itu hilang karena satu sifat nya . Ditengah kekecewaan ia bertemu dengan laki-laki pertama yang ia kagumi, tak henti disitu Shilla dijodohkan oleh orang tua nya.
Akan kah Shilla menerima perjodohan tersebut atau ia akan memilih tetap sendiri sembari mengagumi seseorang atau ia menerima perjodohan dan mampu kah suaminya membuat dia bahagia yuk simak kelanjutan cerita Shilla di sini 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tini Timmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 35 COGIL, Faren
“Shilla tunggu Shill, dengerin aku dulu.” Teriaknya namun sudah tak didengar oleh Shilla, ia memukul jog motornya kasar sembari mengusap rambut nya kasar.
“Aku harus gimana lagu Shilla hanya kamu yang ngerti aku, kembali lah Shilla aku kangen kamu.”
Rumah Shilla.
...Ia telah sampai rumah , mencoba terlihat baik-baik saja namun Utary sangat mengerti gerak-gerik anaknya yang sedikit aneh. ...
...Ia menghampiri Shilla dengan senyuman manis, merangkulnya menuju meja makan. ...
“Eh kenapa nih muka manisnya terlihat seperti memendam kekesalan, ada apa sayang nya Ibu.”
“Itu Bu, cuma lelah aja.”
“Masa iya sih, gak akhh Ibu gak percaya. Ayo ada apa cerita sama Ibu.” Mengambil mangkuk untuk menuangkan bakso.
“Serius Bu gak papa.”emaknya lagi. Utari tidak memaksa nya untuk bercerita lagi ia hanya meminta jika ada apa-apa sebaiknya berbicara saja karena Utary juga tidak akan tah jika Shila hanya diam.
...Setelah makan keduanya masuk ke kamar masing-masing, dengan langkah pelan Shilla meletakan tas serta handphone nya dimeja lalu membersihkan diri di kamar mandi. ...
...30 menit berlalu ia kembali dan merebah kan dirinya di kasur. Memandangi langit-langit kamar , bayang-bayang Faren berputar dikepala nya. Sebenarnya ia juga rindu momen sebelum semuanya terjadi. Ia masih ingin menghabiskan waktu bersama Faren namun rasa takutnya lebih besar. ...
...Ia takut akan sakit hati lagi dan kembali kecewa, sering handphone menyadarkan dirinya dari lamunan tertera Ning Zahra. Segera ia menerima dan mengobrol dengan hangat. ...
...Ning Zahra mengatakannya ke Mesir untuk mendampingi nya hadir di acara wisuda salah satu anak santrinya disana bulan depan. Karena belakangan ini Gus Adam sedang kewalahan mengurus 2 pesantren serta menghadiri kajian diluar kota. ...
...Jadi Ning Zahra hanya berangkat sendiri, pikirnya jika ada Shilla ia tak akan merasa kesepian saat di pesawat mau pun disana karena yang mau wisuda seorang santriwan....
...Shilla berfikir sejenak ia ada jadwal kosong kalau masih bulan depan. Ia mengatakan akan izin ke pada orang tuanya terlebih dahulu. ...
...Setelah itu telepon diakhiri sepihak, ia kembali memandang langit-langit kamar sembari berfikir. Tentang ajakan Ning Zahra, sampai tak terasa ia tertidur. ...
...Keesokan harinya seperti biasa Faren sudah berdiri didepan pagar rumah, ia kesal namun apa lah saya nya karena Faren terus saja mengotot untuk menjemput nya. ...
...Utary serta Juan pun sudah lelah menghadapi Faren ia sudah tak mau bertemu lelaki itu lagi karena hanya akan membuat darah tinggi mereka kumat. ...
“Ya Allah, kamu gak ada kerjaan atau gimana sih pagi bener udah kesini.”
“Hehe aku cuma mau ngabarin ini.” Mengulurkan undangan pembukaan usaha yang baru buka. “Aku buka usaha ini opening nya nanti malam, kamu datang ya aku tunggu pokonya.”
Dengan ragu Shilla menerima lalu membaca undangan tersebut. “Tak kira undangan nikah wkwk.”
“Bukan lah, aku mau sukses dulu baru nikah.”
“Semoga lancar ya usahanya, nanti ku usahakan datang.”ujarnya lalu pergi meninggalkan Faren.
...Saat ini Faren sudah tak mengikutinya mungkin karena sibuk untuk persiapan acara nanti malam. Shilla telah tiba di butik , seperti boaaa iya disambut oleh karyawan nya dengan hangat. ...
“Permisi, assalamu'alaikum.”
“Eh Walaikum salam.” Jawabnya masih fokus menjahit gaun.
“Lagi sibuk banget ya Shill.” Suara nya terdengar tak asing, Shilla mendongak kan kepala dan melihat Ning Zahra didepannya.
“Eh, Ning mari duduk dulu, maaf ,maaf tadi lagi fokus kerjakan gaun jadi gak nyadar kalau yang datang Ning.”
...Keduanya duduk di sofa bersebrangan, Eni datang membawakan 2 cangkir teh hangat untuk Shilla dan Ning Zahra yang masih asik mengobrol. ...
Ting…
...Notif pesan dari suaminya, Ning Zahra segera membalas dengan ukiran senyum manis. Shilla masih bingung karena kata Ning Zahra, Gus Adam sedang kerumah nya untuk meminta izin perkara Ia ingin diajak ke Mesir. ...
...Agak sedikit mengganjal baginya kenapa, ada apa , ia terus saja berfikir seperti itu sampai tak terasa waktu berasal cepat. Ning Zahra berada di butik hingga sore, menemani Shilla membuat gaun pesanan nya. ...
“Ning aku pamit dulu, atau Ning mau ikut ke acara pening pembukaan cofee.?”
“Boleh Shill, lagi pula Gus Adam kerumah kamu nya malam soalnya hari ini dia ada jadwal kajian di beberapa tempat kota Semarang. Aku lagi gak pingin ikut jadi milih kesini hehe.”
“Ya sudah Ayo nanti gak usah kemalaman disana nya biar kita cepat pulang .”
“Siapp Kayshilla,anak sholehah ,calon istri idaman .” Sahutnya dengan sedikit tertawa.
“Ihh apa sih Ning jangan gitu lah aku gak enak hehe.”
“Kan bener kamu itu udah baik, ramah, lembut , sabar, pintar pokonya multi talent idaman banget sih menurut aku.”
“Udah ayo Ning kita berangkat.”
“Ayo.”
...Mereka menempuh perjalanan selama 15 menit hingga tiba di depan cofee shop yang sudah lumayan rame. Keduanya melangkah masuk dan langsung disambut hangat oleh Ummi dan Faren. ...
...Tak lupa juga mengenal kan Ning Zahra kepada keduanya. Mereka memilih tempat duduk dan seperti semula, Faren duduk berdekatan dengan Shilla. Ning Zahra sedikit kesal saat tak sengaja melihat tatapan Faren yang melihat kearah Shilla secara berlebihan. ...
...Lamunannya dikejutkan karena acara segera dimulai jadi amu tak mau Ning Zahra mencoba tahan rasa dongkol nya lalu melihat beberapa serangkaian acara dari potong pita sampai pengumuman diskon untuk awal pembukaan serta menu apa saja yang tersedia. ...
...Faren beranjak dari tempat duduk lalu mengambilkan beberapa makanan bersama pelayan nya. Shilla ingin menolak namun makannya sudah tiba di meja, ia tak enak untuk menolak walaupun Ning Zahra sudah memberi kode lewat kedua mata nya. Tetap saja meras atau enak dan mereka harus makan terlebih dahulu. ...
...Faren ikut makan dan sesekali mengambilkan lauk ke piring Shilla dengan senyuman manis namun Shilla merasa. Tak enak karena tatapan Ning Zahra seperti sudah tak nyaman di tempat tersebut. ...
“Mas tolong tau batasan sedikit ya, kami memang belum menjadi seorang perempuan yang seutuh nya baik namun ingat ya Mas ada batasan antara wanita dan pria tak boleh terlalu dekat.”tegurnya karena sudah kesal melihat Faren yang terus mepet Shilla dan bertingkah sok romantis padahal Shilla sendiri sudah berusaha menjauh pun ia tetap mengejarnya.
“Iya Ning saya tau kok. Iya kan Shil.” Tanya nya seraya bergeser tempat duduk.
...Shilla terlonjak kaget sampai ia tersedak karena Faren mendekat dan langsung meraih tangan kirinya untuk dipegang. Ning Zahra langsung memberikan Shilla minuman. Lirikannya nak menghunus pedang ke dada lawan, ia tau pasti Faren melakukan sesuatu kepada Shilla. ...
“Shilla pulang aja yuk.” Ujarnya masih sedikit dongkol.
“Eh gak boleh kan acara nya belum selesai.”
“Ayo Ning, aku gak nyaman disini. Oh ya selamat ya semoga usahanya lancar dan berkah kita permisi dulu.” Ujarnya lalu beranjak dari duduk setelah meraih tasnya.
1 iklan + 1 bungga
2 bunga untuk mu
2 iklan untukmu ka