NovelToon NovelToon
Satu Atap Dengan Bandar NarkoCINTA

Satu Atap Dengan Bandar NarkoCINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Markus, terjerat hukuman mati usai dinyatakan sebagai pelaku pengedaran obat-obatan terlarang dalam jumlah besar.

Namun, ketuk palu hakim tak segampang itu membuat nyawanya melayang. Markus berhasil lepas dan hidup dengan menyembunyikan identitas aslinya dihadapan publik, meski seluruh dunia menyangka jika dirinya telah mati.

Memulai hidup dengan nama baru dan sebatang kara, Markus tinggal di lantai dua sebuah rumah yang disewakan seorang janda tak beranak.

Interaksi keduanya yang terbilang cukup sering menumbuhkan benih-benih cinta tanpa disadari. Akankah keduanya menjalin hubungan serius? Lantas apa yang akan terjadi jika indentitas Markus kembali terkuak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berminat

Rumah pengacara dan asisten Hardin digeledah oleh kepolisian, Markus yang kabur bisa saja mengunjungi rumah salah satu kerabatnya, maka dari itu pukul delapan pagi gerombolan polisi mendatangi dua rumah lelaki itu secara serempak, namun mereka tidak melihat tanda-tanda Markus disana.

"Ada apa ini sebenarnya, kalian tidak punya izin untuk menggeledah rumah ku!" Protes pengacara Erik.

"Apa anda sudah mengetahui terkait menghilangnya Tuan Markus?" Tanya penyelidik itu kepada Erik.

Reaksi sang pengacara nampak sangat terkejut, ekspresi yang dibuat seolah menandakan jika dia tidak menyangka akan berita yang baru saja didengar.

"Apa??!! Tuan Markus menghilang? B-bagaimana bisa???"

"Tuan Markus melarikan diri ketika dia sedang melaksanakan permintaannya yang ketiga, dia berhasil lolos melalui atap toilet kolam renang. Jadi kami harus menyelidiki semua yang berkaitan dengan Tuan Markus, termasuk anda sebagai pengacara"

"Tapi Tuan Markus tidak mengunjungi rumahku, aku juga tidak tau apa-apa tentang rencananya"

"Ada atau tidaknya Tuan Markus kesini kami harus tetap mengeceknya, maka dari itu kami minta jangan halangi kami"

"S-silahkan saja, tapi kalian tidak akan menemukan apapun disini"

Pengacara Erik mempersilahkan para pria berseragam itu melanjutkan aktivitasnya, ia memilih diam dengan tenang meski dalam hatinya menyimpan kegundahan yang teramat besar.

Kabar terbaru yang dia dengar dari bawahannya yaitu bahwa Markus sudah menaiki helikopter menjelang subuh, tapi ia tidak tahu apakah Markus sudah sampai ditempat tujuan atau belum, sang pilot tidak memberinya kabar karena ia yang menyuruh kapten penerbangan itu agar jangan menghubunginya terlebih dahulu. Alasannya tentu karena pihak kepolisian pasti akan menyelidikinya secepatnya mungkin.

Masih diwaktu yang sama namun di tempat yang berbeda, apartemen milik asisten Hardin pun digeledah hingga barang-barangnya dibiarkan tergeletak dengan sembarang, melihat apa yang dilakukan oleh kepolisian membuat asisten Hardin lantas bertanya-tanya.

Setelah mendengar penjelasan dari salah satu penyelidik, asisten Hardin pun hanya bisa membiarkan para aparat itu membongkar seisi apartemennya.

"Apa sebelumnya Tuan Markus pernah memiliki rencana untuk meloloskan diri? Jika iya, pasti ada orang yang membantunya kabur dari tahanan"

Dengan cepat asisten Hardin menggelengkan kepala. "Tidak! Tuan Markus sama sekali tidak pernah bercerita untuk kabur, dia selalu mengikuti prosedur dengan seksama, bahkan akhir-akhir ini dia terlihat pasrah dengan hukumannya"

"Jadi itu murni rencananya?"

Asisten Hardin mengedikkan bahu tanda tidak tahu. "Bisa saja, lagipula apa mungkin ini terjadi jika para keamanan itu tidak lalai saat menjaganya?"

Ucapan asisten Hardin terdengar begitu menohok, niat hati ingin menyinggung kerabat pelaku justru malah merasa tersindir setelah bertemu.

"Sebagai asisten aku tidak terlalu membantu dalam menangani kasus ini, aku lebih condong mengurusi masalah perusahaan apalagi setelah Tuan Markus ditahan. Apa kalian sudah bertanya pada pengacara Erik?"

"Ya, kepolisian yang lain juga sedang menyelidikinya saat ini"

Hampir setengah jam mereka memeriksa kediaman Asisten Hardin tapi tak ada yang bisa dijadikan bukti bahwa pria ini telah bekerjasama untuk meloloskan Markus.

Semua hanya data-data perusahaan dan juga beberapa berkas laporan persidangan, selebihnya tidak ada yang penting.

"Nanti siang datanglah ke kantor kami, ada beberapa yang harus kami tanyakan kepada Anda dan juga pengacara Erik. Kami akan pergi sekarang"

Seusai mengacak-acak isi apartemen itu mereka dengan mudahnya pergi tanpa membereskannya kembali.

***

Bak seperti gelandangan, Markus memutar-mutar daerah tempatnya berpijak sambil sesekali berhenti untuk mengisi perutnya di sebuah rumah makan sederhana.

Usai asupan perutnya terpenuhi Markus kembali lagi melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat tinggal.

Hari pun sudah mulai sore, Markus pasrah kalau malam ini ia harus tidur di jalanan. Sangat sulit mencari yang namanya kosan, Markus tidak pernah dengar apa itu 'kosan' dan singkatan dari apa itu.

Bagi Markus hotel adalah tempat untuknya bermalam, kalau ia butuh tempat tinggal sementara selama beberapa bulan apartemen adalah tempat yang pas, atau setidaknya motel yang lebih kecil saja tidak ada di sekitar sini.

Sambil menjinjing map coklat di tangan kanannya Markus berjalan lesu tanpa tujuan yang pasti, hingga ia tiba di sebuah perumahan entah apa nama daerahnya.

"Hufttt...... Sepertinya aku tersesat, tapi aku pun tidak tau kemana arah yang benar" keluh Markus membuang nafas berat.

Namun saat Markus hendak berbalik ia tak sengaja melihat sebuah tulisan yang menarik indera penglihatannya. Tetapi Markus tak bisa melihat dengan jelas, ia pun lantas mendekati tulisan tersebut hingga berdiri tepat di depan rumah yang memasang pemberitahuan itu.

"Disewakan" baca Markus.

Cukup lama ia memandang tulisan itu, haruskah ia menghubungi nomor yang tertera disana? Tapi dia sudah berada tepat di depan rumah tersebut, bukankah lebih baik menanyakan langsung kepada pemiliknya.

"Haruskah aku mengetuk pintu rumahnya? Tapi bagaimana kalau rumah ini sudah kosong ditinggal sang pemilik?" Masih dengan penuh pertimbangan.

Markus sampai tidak sadar jika ia berdiri di tengah jalan, membuatnya menjadi pusat perhatian seorang wanita yang baru saja pulang dari supermarket, menatap Markus dari ujung kaki hingga ke ujung rambut.

Cara tatap perempuan tersebut membuat Markus menunduk menatap dirinya sendiri, apakah ada yang aneh darinya? Kenapa dia seperti sedang ditelisik begitu, apakah ia mencurigakan?

Sang wanita pun kemudian tersenyum kaku, dan membuka pagar rumahnya setelah pulang membeli belanjaan, mengacuhkan orang yang sedang berdiri di depan rumahnya.

Melihat wanita itu masuk ke dalam rumah yang terpasang banner, seketika Markus memanggil orang tersebut, membuat perempuan itu berhenti dan berbalik menatapnya.

"A-anu.... Bukankah rumah ini disewakan?" Tanya Markus terbata-bata.

"Ya?"

"Emm... Saya melihat tulisan di atas sana, apa rumah ini masih disewakan?" Ulangnya.

"Ohh... Maaf saya kurang fokus tadi. Benar, rumah ini sedang disewakan, tapi hanya lantai duanya saja"

"Anda pemiliknya?" Markus memastikan.

"Betul, saya Vanes pemilik rumah ini. Saya hanya menyewakan lantai atas saja, karena untuk lantai bawah masih ditempati oleh saya sendiri" jelas Vanes memperkenalkan diri.

Markus diam mencermati perkataan lawan bicaranya ini, kira-kira apakah akan aman jika dia tinggal berdekatan dengan orang lain? Ada banyak rahasia yang harus ia tutupi dari orang-orang disekitarnya, Markus tidak boleh membuat dirinya dicurigai kalau terlalu sering berinteraksi.

Tapi..... Kalau bukan disini, dimana ia bisa menemukan tempat tinggal?

Sedangkan Vanes menebak jika pria di hadapannya ini pasti tidak berminat, sama seperti peminat sebelum-sebelumnya saat mengetahui jika hanya lantai dua yang disewakan.

"Kalau tidak ada yang ditanyakan lagi, saya permisi dulu"

"T-tunggu!" Cegah Markus memanggilnya lagi.

"Ya?"

"Saya berminat menempatinya!" Ujar Markus memutuskan.

...MARKUS HORISON...

...VANESSILIA...

1
Sri Antik
kak upnya jangan lama2 ceritanya bagus lho
Sri Antik
kak kok lama up nya ya aq tunggu2 ni ,kak
Prahesti Vita masita
Luar biasa
@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
👁️‍🗨️eHa🦄
ditunggu update nya kembali thor
Eka ELissa
semangat mami siap mnunggu mami up kmbali
Anik Trisubekti
Semangat Mamie, tetap sabar menunggu novelnya up lagi 🥰🥰🥰
Am Anda
kok lm up thor
Syafrida Kadir Ida
yakin deh Vanesa semakin merona wajahnya sangat senang di belikan hp baru.... almarhum suaminya tdk pernah mberi perhatian sep yg Markus lakukan.. semoga rasa kasihan Markus berubah menjadi rasa suka
@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yes. vaness dapat HP baru. 🍎 ... 😁
@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga erik berhasil👍👍 ya
Eka Bundanedinar
gmn vanes g meronah pipinya klo diperhstikan kaya gitu wlpun yg dilakuin matkus krna kasijaan atw prhatian hanya markus yg tau
ardan
bagus bangetzs
Eka ELissa
aduh mrkuss vness makin klepek klepek tau/Proud//Proud//Proud//Proud/
👁️‍🗨️eHa🦄
sambung
Anik Trisubekti
hadiah yg bikin Vanes makin terpesona sama kamu Mark
Eka Bundanedinar
kn kamu g tau cerita suaminya markus
Eka ELissa
suami nya kn jht mrkus mna mungkin dia inget dia yg udh metong
👁️‍🗨️eHa🦄
sambung
@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kirain benaran. 😤... mungkin nanti akan jadi beneran. 😁💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!