NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 19

Setelah piknik di taman bersama anak-anaknya, Victor sekarang duduk di meja kerjanya. Sudah hampir pagi, namun pria itu masih berada di ruang kerjanya. Bahkan, para pelayan sudah sibuk di dapur belakang mansion untuk menyiapkan sarapan.

Victor masih berkutat dengan berkas dan dokumen di atas mejanya. Ia sama sekali tidak peduli dengan matahari yang sudah mulai terbit dan menyinari ruang kerjanya. Pikirannya terfokus pada pekerjaan yang tak kunjung selesai, membuatnya mengabaikan segala hal di sekitarnya.

Pintu ruang kerja Victor diketuk oleh Alisa dari luar. "Masuk," seru Victor dengan suara datar. Alisa lantas masuk ke dalam dengan langkah hati-hati.

Melihat kehadiran Alisa, ekspresi wajah Victor tampak tidak suka. "Victor, kamu belum tidur semalaman? Ini bahkan sudah pagi, apa kau tidak kelelahan?" ujar Alisa Dengan nada khawatir, sambil mendekat ke arah Victor.

Alisa berdiri di belakang Victor dan dengan lembut mulai memijat pundaknya. Namun, refleks Victor langsung berdiri. "Apa-apaan kau ini?" seru Victor dengan nada membentak, membuat Alisa terkejut dan mundur selangkah.

Ruangan itu seketika hening. Alisa menatap Victor dengan mata yang berkaca-kaca, namun ia tetap mencoba bersikap tenang. "Aku hanya ingin membantumu, Victor. Kau perlu istirahat," ujarnya pelan.

victor berusaha menenangkan dirinya dari amarah yang memuncak. Ruang itu penuh dengan ketegangan yang tak terucap ketika ia menatap Alisa dengan pandangan yang penuh kebencian. "Tinggalkan aku, sialan. Sebelum aku mengusirmu dengan kasar," ujarnya dengan suara yang terdengar berat.

Namun, Alisa tidak gentar oleh sikap dingin Victor. Dengan langkah-langkah yang hati-hati, ia mendekatinya sekali lagi. "Mohon, Victor, lihatlah aku. Lihatlah aku," pintanya dengan suara lembut, sementara ia memperlihatkan pakaian yang ia kenakan.

Gaun midi berwarna cerah dengan pola bunga yang memikat, dipadukan dengan aksesori jam tangan mewah dari Chanel. Rambutnya yang sebelumnya berwarna coklat kini terurai dalam gelombang hitam yang mengalir indah. Ia tidak hanya meniru gaya Jennie, tetapi juga berhasil menangkap setiap detailnya, bahkan hingga riasan wajah natural yang menonjolkan kecantikan alaminya.

"Apakah kau pikir dengan berpenampilan seperti itu, kau bisa menjadi seperti dia?" Victor bertanya, tatapan bingungnya melayang antara Alisa dan gaya Jennie yang ditirunya. Bagaimana mungkin Alisa tahu begitu banyak tentang gaya Jennie? Di rumah ini, tidak ada satu pun foto Jennie yang terpajang di dinding, kecuali yang tersimpan rapi di ruang rahasianya.

"Siapa yang memberitahumu?" desis Victor, suaranya memancarkan ancaman saat ia mendekat dan menekan Alisa ke dinding, mencekik leher wanita itu dengan kuat.

Alisa merasa nyaris kehilangan kesadaran, cahaya di matanya mulai memudar saat Victor semakin mengencangkan cekikannya. Dalam keputusasaan, ia mencoba melepaskan diri dengan memukul-mukul bahu Victor, tetapi usahanya terasa sia-sia. Wajahnya yang pucat dan terengah-engah menjadi bukti betapa menderita Alisa dalam situasi ini.

"Kupastikan kau akan keluar dari sini, Alisa," bisik Victor dengan nada mengancam yang terpancar jelas di wajahnya yang keras.

Namun, tiba-tiba saja Victor melepas cekikannya, membiarkan Alisa tersungkur ke lantai dan batuk-batuk keras, mencoba mendapatkan oksigen yang diperlukan untuk meredakan rasa sesak yang melilit dadanya. Pelayan yang sebelumnya terdiam di ambang pintu, aKhirnya memberanikan diri untuk berbicara.

"Maaf mengganggu, Tuan Victor. Nona Kayla memanggil Tuan ke ruang makan sekarang," ujarnya dengan suara yang halus namun penuh kewaspadaan.

Meskipun Alisa masih berusaha mengembalikan napasnya yang terengah-engah, Victor seolah tidak memperdulikan kondisinya. Dengan langkah acuh tak acuh, dia melangkah keluar dari ruang kerja menuju ruang makan, tanpa sepatah kata pun untuk Alisa yang masih terkapar di lantai.

Alisa akhirnya berhasil meraih napasnya, meskipun rasanya masih terasa sesak. Dia mengangkat dirinya dengan susah payah, mencoba meredakan rasa sakit yang menyelimuti lehernya akibat cekikan Victor. Namun, di tengah kesedihan dan keputusasaan, semangatnya untuk bertahan masih menggelora.

Alisa merasakan sakit di lehernya saat ia mencoba mengembalikan napasnya yang tersengal. "Sialan kau, Victor!" serunya, suaranya penuh dengan kemarahan yang tak terbendung.

"Sehebat apa Jennie jalang itu, sampai-sampai Victor bahkan tak melirikku sedikit pun sejak awal," ujar Alisa dengan nada pahit di matanya yang terus menatap ke kosong. Ia merasa terbuang, terlupakan dalam bayang-bayang Jennie.

"Bahkan anak-anak wanita itu sama seperti ibunya," lanjut Alisa, suaranya gemetar dengan amarah yang menyala-nyala di dalamnya. Rasa tidak adil dan kesedihan yang mendalam menciptakan luka yang sulit sembuh di hatinya.

Namun, meskipun tersiksa oleh rasa sakit dan penolakan, Alisa beranjak bangkit dengan tekad yang bulat. "Aku pastikan akan menjadi nyonya di rumah ini, entah Victor suka atau tidak," ucapnya dengan senyum yang menyiratkan keputusasaan, namun juga kejahatan yang merencanakan sesuatu di balik tabir.

Di ruang makan yang tenang, suasana menjadi tegang saat Victoria berusaha merayu Kayla untuk makan. Namun, anak itu tetap diam, tidak membuka mulutnya bahkan saat Victoria mencoba menyuapinya dengan penuh kesabaran.

"Makanlah, Kay. Nanti di sekolah, Kay akan kelaparan," ujar Victoria dengan nada yang penuh perhatian, tetapi Kayla masih menolak dengan keras.

Langkah kaki yang mantap terdengar dari luar, memberi tahu bahwa Victor telah tiba di ruang makan. Pria itu mendekati meja makan tempat Victoria dan kedua anaknya duduk, wajahnya terpancar dengan senyum hangat.

"Mau Daddy suapin?" tanya Victor dengan suara lembut, mencoba meredakan ketegangan yang terasa di ruangan itu.

Kayla menatap Victor sebentar sebelum akhirnya berkata, "Antar aku sekarang," dengan suara yang tegas, menunjukkan keinginannya untuk segera pergi ke sekolah. Tanpa menunggu jawaban, ia segera bergerak mengambil tas sekolahnya.

Melihat adiknya bergegas ke kamar untuk mengambil tasnya, Key, sang kakak, melepas sendok di tangannya dan menyusul Kayla dengan langkah tergesa.

"Bu, belum makan?" tanya Victor sambil menatap piring kosong di depan Victoria dengan ekspresi khawatir.

"Belum, lihat saja putriku tidak menyentuh sarapannya dan sekarang dia ingin pergi ke sekolah," ujar Victoria dengan nada sedih, menunjukkan kekhawatirannya akan kebiasaan makan anak-anaknya yang sulit diatur.

"Aku akan mengajak mereka sarapan di luar, Bu," ucap Victor dengan tekad, ingin memberikan suasana yang lebih menyenangkan bagi anak-anaknya.

"Anak-anak ini susah sekali makan di rumah ini," gumam Victoria dengan rasa heran yang sama, mencerminkan kekhawatiran dan kebingungannya akan situasi yang terus berulang di meja makan mereka.

"aku ke kamar dulu bu, aku ingin ganti pakaian" ujar victor.

pria itu lantas pergi meninggalkan Victoria sendirian disana, Alisa terlihat datang dari ruang kerja victor dan berpapasan dengan victor. wajah victor acuh menatap Alisa yang berada didepannya dan memilih melangkah kan kaki menuju kamarnya.

1
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!