NovelToon NovelToon
"My Love...." LILY

"My Love...." LILY

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Aku membacanya di sebuah buku, bunga Lily memiliki pesona yang manis dan lugu, mungkin itulah yang membuat dia jatuh cinta padaku.
Lily biru memiliki arti kesetiaan dan kepercayaan, mungkin inilah yang menginspirasinya untuk selalu menungguku.

Takdir mempertemukannya dengan Reiner.
Lily dan Reiner saling mencintai, namun takdir juga yang memisahkan mereka.
"Apa salah kita Li, kita hanya jatuh cinta".
"Kamu dan aku tidak salah, yang salah adalah waktu, karena kita bertemu diwaktu yang salah".

Disaat itulah Leo datang mengobati Lily.
"Dulu kamu menungguku bertahun tahun untuk aku datang padamu, kali ini maafkan aku membuatmu menunggu lagi...."

Tiger Lily memberi makna kepercayaan diri.
Lily, I dare you to fall in love.
And, I dare you to love me.

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Mau jadi pacarku?

Akhir-akhir ini Reiner rajin masuk kelas dan datang pagi menyediakan kursi kosong untukku. Mungkin karena nilai ujiannya yang jelek jadi dia mau berubah, begitu pikirku.

"Li, apa kamu ada kelas lagi setelah

ini?", tanya Reiner.

"Iya, aku masih punya 1 kelas lagi untuk hari ini", jawabku.

"Ada apa Rei?"

"Boleh aku bicara sebentar, punya waktu kan Li?".

"Ya" jawabku.

Saat suasana kelas agak sepi baru Reiner berbicara lagi.

"Li aku mau minta tolong, kamu tau kan nilai ujianku kemarin, mamaku marah sekali, dia mengancam akan menarik motorku jika nilai ujian akhir semester nanti tetap jelek seperti itu".

"Sekarang saja pengiriman uangku dibatasi mangkanya aku kerja part time, kalau aku harus naik ojek, maka akan tambah lagi pengeluaranku, tolong aku Li, aku akan memberikan yang kamu mau sebagai gantinya", ujarku kepada Lily.

Sebenarnya aku mau saja menolong Reiner, dia selalu bersikap baik padaku, cuma aku merasa tak punya cukup waktu untuk itu.

"Rei bukan aku tidak mau membantumu, cuma kadang aku tidak memiliki waktu lebih untuk diriku sendiri, maaf Rei."

"Tapi kalau kamu meminjam catatanku yang lain, aku bersedia meminjamkannya", jawabku pada Reiner.

Reiner tampak kecewa dengan jawabanku, aku jadi merasa tak enak padanya. Lalu dia bertanya lagi,

"Biasanya kamu belajar kapan Li? Kamu tau kan teman-temanku itu cuma bisa main, hanya kamu temanku yang memiliki otak encer".

Aku terdiam dengan pertanyaan Reiner, bingung harus menjawab apa.

"Begini maksudku Li, aku hanya ingin belajar bersama saja, bukan berarti kamu harus mengajariku, aku bisa datang ke kost atau perpustakaan, jadi aku bisa mudah mempelajari catatanmu atau bertanya referensi buku yang kamu pakai sebagai bahannya".

"Kalau begitu, aku tidak menyita waktumu kan", tanya Reiner.

Perkataan Reiner ada benarnya, lalu aku pun mengiyakan tawarannya.

Aku mengatakan kepadanya kalau aku belajar di perpustakaan setelah jam makan siang, ia bisa mencariku di jam itu sampai sebelum waktunya kerja part time mulai.

...----------------...

POV Reiner.

Usahaku berhasil, aku bisa lebih lama bersamanya. Apalagi setelah itu kami akan langsung ke tempat kerja, aku bisa menawarkan pergi bareng bersama.

Tapi untuk usahaku yang ini sampai sekarang belum berhasil. Lily beralasan, kalau ia tidak mau menjadi bahan gossip di tempat kerja. Padahal gossip adalah alasanku yang lain dalam tawaran itu, aku ingin digossipkan dengan Lily supaya rekan kerjaku yang lain mundur dan berpikir ulang jika ingin mendekati Lily.

Semakin lama aku bersamanya, aku jadi tau beberapa kebiasaan Lily. Ia sangat suka mendengarkan musik.

Lily memiliki banyak kategori playlist, dari musik pop, pop pock, sampai instrumen. Ia akan menyesuaikan jenis musik yang ia ingin dengar tergantung moodnya.

Lily juga selalu membawa topi dalam tasnya, sejenis topi bucket hat. Jika ia merasa lelah dan ingin beristirahat sejenak ia akan menutup seluruh wajahnya menggunakan topi dan tidur di meja perpustakaan sebentar.

Ia selalu memasang alarm sehingga tidak ada kata ketiduran dalam kamusnya.

Aku sungguh mengaguminya.

Aku selalu memandangnya saat ia tertidur sebentar, meski kadang aku cuma bisa melihat sedikit pipinya saja, atau mulutnya saja tapi aku senang.

Hampir 1 bulan aku selalu mencarinya ke perpustakaan, kalau Lily belum datang aku akan duduk di kursi dekat pintu masuk, memastikan begitu ia datang, ia akan melihatku.

Hari ini aku putuskan untuk mengatakan perasaanku padanya melalui lagu.

"Li, boleh kita keluar sebentar ada yang ingin aku bicarakan", kataku setenang mungkin padahal aku gugup sebenarnya.

"Ok Rei".

Aku mencari tempat yang agak sepi disekitar kampus.

"Ada apa Rei", tanya Lily.

"Li aku bingung harus mulai darimana, tapi akhir akhir ini aku mendengarkan sebuah lagu yang mungkin bisa menggambarkan apa yang ingin aku katakan".

Kuberikan earphoneku dan kupasang spotify sebuah lagu dengan liriknya. Lagu dari Lauv berjudul Paris in the rain.

Saat Lily melepaskan earphoneku, aku mulai berbicara,

"Li, entah sejak kapan aku mulai menyukaimu Li. Mulai menggambar di catatanmu hanya untuk melihatmu tersenyum, menunggumu duduk disampingku di kelas, disampingmu saat diperpusatakaan, memperhatikanmu saat di cafe, aku bahkan diam diam memastikanmu pulang ke kost dengan aman setiap malam".

"Aku sungguh sungguh menyukaimu, setiap hari aku menunggu hari esok cepat datang, supaya bisa melihat wajahmu lagi, mengkhawatirkanmu saat tidak bersamaku".

"Aku ingin menjadi pacarmu, tapi aku tau mungkin aku harus menunggumu untuk itu dan aku akan menunggumu selama yang kamu butuhkan".

"Apa aku memiliki harapan untuk menjadi pacarmu Li?".

Lily terdiam sesaat saat aku selesai berbicara. Tapi aku menunggunya, menunggu untuk ia siap berbicara, apapun itu.

Lily lalu berkata,

"Terima kasih Rei, maaf saat ini aku hanya menganggap mu teman".

Ya, aku sudah dapat menerkanya kalau Lily akan menolakku.

"Rei kamu baik, wajahmu juga lumayan, aku yakin banyak cewek yang mengantri untuk dapat berkencan denganmu".

"Jangan tunggu aku Rei, saat ini aku tidak terpikir untuk memiliki hubungan spesial dengan siapapun" Kata Lily kepadaku.

Otakku mencerna setiap kata katanya lagi, entah aku yang terlalu percaya diri atau otakku memanipulasi diriku sendiri dan hanya mendengar kata-kata yang aku ingin dengar.

Yang aku dengar adalah, Lily mengakui aku lumayan dan saat ini dia menolakku bukan karena tidak suka padaku tapi karena belum siap pacaran.

Aku tersenyum dalam hati, lalu berkata,

"Aku akan menunggumu Li, selama apapun itu sampai kamu siap Li".

"Apa itu artinya aku masih menjadi temanmu Li?", tanyaku.

"Ya", jawab Lily.

1
Whyro Sablenk
mkch thor...
crtnya bagus, ending-nya bikin nyesek, harusnya bikin ending mereka bs bersama lg thor...
fien: endingnya diambil dari kisah nyata ditambahkan bumbu2 menjadi karya fiksi kak 🥰
terima kasih kak untuk dukungannya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!