Yu Liu An, wanita muda yang tidak tahu pasti alasannya dengan jelas, masuk ke dalam dunia misi. Menjelajahi berbagai dunia novel, komik dan sebagainya.
"Penindasan yang tidak berlasan, hinaan yang tidak seharusnya di alami. Aku sang ratu antagonis, Yu Liu An, akan membalas semuanya. Aku harap kalian bisa menemaniku bermain dengan baik!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1/20
Pembalasan Ratu Yang di Asingkan
...****************...
Dua hari kemudian, berita tentang hilangnya buku keuangan milik menteri keluarga Hua dan juga perdana menteri Hua Yang tersebar. Bahkan ada beberapa kertas yang beredar di luar istana berisi catatan keluar masuknya uang dari menteri Hua Ling.
Saat ini semua perdana menteri dan para menteri di kota-kota kerajaan telah di kumpulkan di dalam aula istana. Dan Kaisar Yan berdiri melihat mereka semua.
Tap tap tap
Suara dari balik pintu aula terdengar, Ratu Yu bersama dengan Xiao Lan berjalan masuk ke dalan aula. Kaisar Yan yang melihat Ratu Yu datang ke aula terkejut, begitu juga dengan semua orang yang ada disana, tak terkecuali selir Hua yang tentu saja selalu ikut bersama Kaisar Yan.
"Salam kepada Yang Mulia Ratu, semoga Yang Mulia panjang umur dan sejahtera selalu!" ucap kasim yang selalu berada di samping Kaisar Yan, di ikuti oleh semua orang disana.
Ratu Yu hanya diam, dia menatap selir Hua yang sama sekali tidak ikut memberikan salam padanya.
Selir Hua mengepalkan tangannya, lalu dengan terpaksa dia mulai membungkukan badannya untuk memberi salam.
"Yang Mulia, apakah terjadi sesuatu?" ucap Ratu Yu pada Kaisar Yan, dan mengabaikan selir Hua.
Selir Hua yang merasa di permalukan oleh Ratu Yu merasa begitu kesal, "Berani sekali dia mengabaikanku, dan tidak mau menerima salam dariku!"
"Benar, kabar mengenai hilangnya buku keuangan para menteri dan perdana menteri semakin banyak. Jadi, mengumpulkan semuanya disini untuk membicarakan hal ini!"
Ratu Yu mengangguk, "Jika di dalam buku keuangan itu tidak ada masalah, bukankah bisa di tulis ulang? Terkecuali..... Di dalamnya ada catatan keluar masuknya uang yang tidak sesuai dengan yang seharusnya!"
Orang-orang berbisik dengan apa yang di katakan oleh Ratu Yu, dan bagi mereka yang buku keuangannya hilang mulai mengeluarkan keringat dinginnya.
Perdana menteri Yang menatap Ratu Yu, "Apa yang mau Ratu sialan ini lakukan? Dia ingin membuat Kaisar menghukum kami!"
"Yang Mulia, buku keuangan yang hilang adalah catatan keuangan yang di peroleh dari awal tahun. Jadi akan sulit untuk mengingatnya, di tambah pajak setiap tahun yang harus di catat!" ucap perdana menteri Yang.
"Bukankah kalian juga mencacat dan mengirimkan satu buku keuangan pada Yang Mulia Kaisar? Kita bisa meminjamnya, dan bertanya pada orang yang bertanggung jawab di kota-kota perihal pajak dan sebagainya, untuk memastikan apakah itu benar atau tidak. Mereka juga pasti mempunyai catatannya,"
Para keluarga Hua terkejut, ucapan Ratu Yu membuat mereka tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mereka tidak menyangka jika Ratu yang mereka anggap bodoh, bisa berkata dengan lancar mengenai hal itu.
"Nona, bukankah hal yang nona katakan tadi tidak akan bisa di lakukan? Jika buku itu hilang, maka itu artinya mereka bisa menghindari hukuman!" ucap Xin Xin.
"Kau tenang saja, di saat seperti ini mereka tidak akan berpikir ke arah itu! Mereka sedang ketakutan, dan hanya memikirkan cara untuk menemukan buku keuangannya mereka, jadi untuk sementara kita bodohi dulu saja mereka dengan ucapanku itu!"
"Nona, anda sangat mengerikan!"
"Diamlah, jangan membuat konsentrasiku berkurang. Dan lebih naik sekarang kau sebarkan semua bukti-bukti itu. Agar rakyat kerajaan ini tahu bagaimana keluarga Hua selama ini!"
"Ck ck, nona selalu menindasku!"
"Pergilah sekarang!"
"Huaaaaa, baik nona!"
Xin Xin segera pergi untuk menyebarkan isi dari buku keuangan milik perdana menteri Hua, dan dua menteri dari keluarga Hua lainnya di luar istana.
Kaisar Yan menatap Ratu Yu dengan heran, selama ini Ratu yang dia kenal tidak seperti saat ini. Kelembutan, keanggunan, dan kehangatan yang selama ini dia lihat dari Ratu Yu seolah hilang hari itu.
"Yang Mulia, mohon berikan kami keputusan mengenai hal ini!" ucap perdana menteri Yang.
"Mohon beri keputusan, Yang Mulia!" ucap semua orang.
Tap tap tap tap
"Yang Mulia, Yang Mulia!" seru salah seorang pengawal istana.
"Apa yang terjadi, bagaimana bisa kau berlaku tidak sopan kepada Yang Mulia!" ucap kasim dengan tegas.
"Am.... Ampuni hamba Yang Mulia, tetapi.... Di luar istana telah beredar selembaran yang berisi tentang keluar masuknya uang dari perdana menteri Hua!"
Kaisar Yan dan selir Hua terkejut.
"Bukan hanya itu Yang Mulia, keluar masuknya uang dari dua menteri keluarga Hua juga beredar. Bahkan.... Bahkan mereka berkata jika... Jika selir Hua juga ada di dalam catatan itu!"
Selir Hua meremas pakaiannya, sangat jelas sekali jika saat ini selir Hua merasa sangat tertekan.
"Bawa semua selembaran itu padaku!" perintah Kaisar Yan.
"Baik, Yang Mulia!"
Saat ini keluarga Hua yang berada di dalam aula merasa sangat takut, beredarnya bukti dari beberapa lembar buku keuangan mereka akan membuat mereka di hukum berat, setelah Kaisar Yan melihatnya.
"Yang Mulia, ini semua pasti perbuatan orang yang tidak menyukaiku dan keluargaku! Mohon Yang Mulia tidak mempercayainya," ucap selir Hua dengan meneteskan air matanya.
"Selirku, aku tentu akan melakukan keadilan pada keluarga Hua jika ini memang perbuatan orang lain yang mencoba mencelakai keluarga mu!"
"Tetapi Yang Mulia..."
"Selir Hua, jika memang keluarga Hua tidak melakukan hal yang seperti itu. Maka Yang Mulia pasti tidak akan menghukum kalian, jadi kau tenang saja!" ucap Ratu Yu memotong ucapan selir Hua.
"Yang di katakan oleh Ratu benar, jadi tenanglah!"
Selir Hua mengeratkan giginya dan menatap Ratu Yu dengan tajam. Sementara Ratu Yu tersenyum melihat itu.
Tak berapa lama pengawal yang tadi datang melapor datang membawa 7 lembar kertas di tangannya.
"Yang Mulia, ini adalah selembaran tang beredar di luar!" ucap pengawal itu.
Kasim mengambil semua kertas itu lalu menyerahkannya pada Kaisar Yan.
Kaisar Yan membaca lembar demi lembar kertas itu, kedua matanya menatap tajam dan tangannya gemetar saat menggenggam kertas-kertas itu.
Sraaaak!
Semua kertas yang telah Kaisar Yan baca di lempar dengan keras, dan berhamburan. Para perdana menteri dan orang-orang yang ada di dalam aula sangat kebingungan, terkecuali selir Hua dan keluarganya yang saat ini merasa begitu takut.
"Perdana menteri Hua! Keluarga Hua! Kalian benar-benar keterlaluan!" ucap Kaisar Yan dengan keras dan penuh tekanan.
Bruuuk!
Selir Hua berlutut di depan Kaisar Yan, "Yang Mulia, ini fitnah! Hamba dan keluarga hamba di fitnah! Pasti... Pasti ada orang lain yang mencoba memfitnah keluarga hamba, hamba mohon Yang Mulia, hamba mohon jangan percaya pada hal ini!"
Liu An hanya diam melihat apa yang di lakukan oleh selir Hua, ini merupakan keputusan yang besar bagi Kaisar Yan. Kenapa begitu? Karena jika dia mengampuni kesalahan keluarga Hua dengan alasan mereka di fitnah, maka semua perdana menteri dan rakyat yang sudah melihat selembaran itu akan berpikir dan menilai jika Kaisar tidak bisa berlaku adil, tetapi jika dia tidak menghukum keluarga Hua karena di anggap sudah melakukan kesalahan besar, maka keluarga selir Hua tentu tidak akan tinggal diam.
Ratu Yu melihat Kaisar Yan yang mengepalkan kedua tangannya, "Dengan ini apapun pilihan Kaisar Yan, semuanya akan menjadi tekanan yang kuat baginya!"