NovelToon NovelToon
Kebangkitan Istri Yang Dikhianati

Kebangkitan Istri Yang Dikhianati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: chibichibi@

Nadia, memergoki sang suami sedang bercinta dengan sekretarisnya sendiri, di ruangan khusus kantor pria itu.
Nadia, yang ingin memberi kabar kehamilannya kepada Dygta, justru di kejutkan dengan kenyataan yang menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Nadia berlari tanpa memperdulikan klakson kendaraan, hingga sebuah sedan menabraknya.
Nadia terbangun di rumah sakit dan kehilangan janinnya.
Buruknya lagi, Dygta langsung menceraikannya saat itu juga.
Merasa tak ada pegangan dan kalut, Nadia mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang.
Beruntung, seorang pria pemilik perusahaan yang juga seorang ketua mafia menyelamatkannya.
"Hargai hidupmu. Hiduplah untuk membalas mereka yang telah menyakitimu!" ucap Leonardo De Xarberg.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab#13. KIYD.

"KAU!" Nadia menudingkan jari telunjuknya setelah menepis tangan Dygta yang mendorong bahunya.

Sementara Clara terlihat memegangi kedua pipinya yang memerah. Matanya menyiratkan emosi yang ingin meledakkan amarah.

"Itulah balasanku untuknya, karena wanita itu telah meneriaki diriku!" sarkas Nadia.

Clara bangkit dan mengarahkan tangannya ke leher Nadia, bermaksud hendak mencekik wanita yang telah ia rebut suaminya ini.

Akan tetapi, Nadia menepis tangan Clara dan ...

Set!

Brugh!

"AKH!" jerit Clara, ketika ia merasakan linu pada punggungnya. Gerakan Nadia sangatlah cepat, hingga raganya terdorong begitu saja ke dinding.

"Jauhkan tangan kotormu dari tubuhku!" kecam Nadia pada Clara yang raganya telah merosot ke lantai.

"Wanita sialan!" Clara di bantu oleh Dygta, nampak merapikan pakaiannya.

"Kau tidak apa-apa kan?" Dygta bertanya khawatir melihat kekasihnya itu di dorong begitu kencang oleh Nadia.

Sejak kapan mantan istrinya ini memiliki tenaga serta keberanian seperti barusan ia lakukan.

"Seluruh badanku remuk, kau harus melaporkannya ke polisi biar dia membusuk di penjara!" adu Clara dengan gaya merajuk yang hampir membuat Nadia muntah.

"Ini belum apa-apa. Tunggu balasanku karena kau telah mengambil apa yang dulu menjadi hak milikku!" ancam Nadia dengan sorot mata tajam yang membuat kedua orang di depannya menelan ludah mereka.

Nadia yang kini berada di hadapan mereka bukanlah sosok polos yang dulu mampu mereka berdua kelabui.

"K–kau jangan keterlaluan, Nadia!" seru Dygta membela Clara. Pria itu maju dan berusaha mencekal tangan Nadia.

Wajahnya mengeras.

Pria itu menatap Nadia dengan lekat, ada rasa kaget dan tak percaya wanita yang selama ini di kenalnya lemah lembut dan tak pernah melawan, lalu tiba-tiba menjadi beringas seperti ini.

Nadia langsung menepis tangan itu, dan mendaratkan bokongnya di pinggiran meja seraya lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

Nadia memandang Dygta jengah karena mantan suaminya itu justru membela Clara yang jelas-jelas ingin menyerangnya lebih dulu.

Nadia muak melihat betapa Dygta membela ulat kepala bagol itu.

"Terus saja kau bela dia. Meski sudah jelas siapa yang memulai untuk menyerang lebih dulu," ucap Nadia datar tanpa ekspresi.

Tak ada lagi kecemburuan ataupun iri, yang ada hanya muak dan jijik.

"Kau sangat kasar. Kau telah menyakitinya!"

"Aku kan hanya membela diri, dan membalas semua perlakuannya padaku! Memang apa salahnya?" heran Nadia, yang tak habis pikir kenapa Dygta terus membela wanita yang salah.

Apakah otak pria ini sudah rusak, pikirnya.

"Tapi tidak begini caranya!" kecam Dygta yang kini telah berhasil mencekal pergelangan tangan Nadia.

"Lepaskan! Atau kau akan kehilangan satu tanganmu besok!" Nadia berusaha menarik tangannya dari cengkeraman kuat Dygta.

" Jangan sombong kau Nadia. Aku sudah bersikap baik kepadamu, tapi kau semakin merasa tinggi!" bentak Dygta yang mana membuat Clara tertawa penuh kemenangan.

Dygta itu semakin mengencangkan pegangannya.

Nadia dengan cepat memutar pergelangan tanahnya hingga kini posisinya berbanding terbalik dengan Dygta.

Klek!!

"Astaga!!" Dygta berteriak ketika, Nadia benar-benar mematahkan jari tengah Dygta.

Pria itu mundur seraya memegangi jarinya. Clara pun ikut terkejut dibuatnya. Wanita itu menopang bahu Dygta.

"Jika kau menganggap bahwa aku adalah Nadia yang lemah, maka itu sebuah kesalahan terbesar dalam kehidupan kalian. Kau pikir apa yang kira-kira bisa di lakukan, oleh pemilik saham terbesar di perusahaan ini? Menjebloskan kalian ke penjara ku rasa bukan menjadi hal yang sulit bagiku," ucap Nadia tegas penuh penekanan.

Kedua matanya memancarkan luka dan kebencian mendalam.

Dygta sontak memundurkan tubuhnya kebelakang, wajahnya memutih. Ia merasa tidak sedang berhadapan dengan wanita yang pernah dikenalnya dulu.

"Kau jangan kelewat batas Nadia!! Kau pasti melakukan kecurangan dengan semua ini!" pekik Clara yang merasa telinganya panas acap kali Nadia dengan menyinggung kedudukannya di perusahaan ini.

Mustahil, itu menurutnya.

"Ow, nampaknya kalian berdua lupa siapa yang sedang berdiri dihadapan kalian saat ini. Aku, yang jelas bukan lagi Nadia si lemah dan si cengeng. Juga bukan lagi wanita yang bisa kalian rendahkan seenaknya. Aku adalah orang yang berbeda dengan yang kalian berdua sakiti dulu," tegas Nadia dengan seringai yang menakutkan.

"Ingat satu hal Tuan Dygta yang terhormat. Anakmu suatu saat akan menuntut balas pada ayahnya." ucap Nadia dengan senyum yang begitu manis namun tampak mengerikan bagi Dygta.

"Kau sepertinya sudah gila Nadia," celetuk Dygta.

"Aku, memang sudah tak waras semenjak kau menodai pernikahan kita. Hingga pada akhirnya aku harus kehilangan harta yang paling berharga. Kau pikir, aku akan melupakan itu semua, mantan suamiku?" Nadia memainkan kuku cantiknya di sekitar rahang Dygta.

Clara sontak mendorongnya.

Dygta merasa dadanya tertimpa benda berat, yang mana membuatnya seketika sesak napas.

"Nikmati hari terakhir kalian! Clara, sebaiknya kau kemasi barang-barang itu. Aku tak ingin ada sampah di perusahaan ini. Selamat siang!"

Nadia melangkah keluar meninggalkan kedua orang tak tau malu itu dengan anggun, diiringi tawa kemenangan yang membuat bulu kuduk Dygta dan Clara merinding.

" S–sayang, apakah aku tidak salah dengar?" Clara menarik jas Dygta berharap pria itu menjelaskan arti ancaman Nadia padanya.

Sementara Dygta hanya diam membisu dengan tatapan kosong.

"Aku tidak ingin keluar dari perusahaan ini!" Clara mencengkeram ujung dress-nya.

________

Nadia keluar dari ruangan tersebut dan terus berjalan hingga keluar dari gedung.

Leo yang memang memantau dari kejauhan tentu saja mengikutinya dengan mobil.

"Masuklah! Aku akan membawamu kesuatu tempat," ajak Leo yang membuka setengah jendela pada kendaraan mewahnya ini.

Nadia masuk, dan Leo pun membawanya ke pinggir pantai.

Mereka berdua duduk di belakang mobil yang pintunya di buka. Dengan sekaleng minuman soda dan juga pizza.

"Apa kau puas sekarang?" tanya Leo seraya menoleh pada wanita di sebelahnya ini.

" Seharusnya aku yang bertanya hal ini padamu!" ketus Nadia seraya menatap sinis pada Leo.

"Tentu saja aku belum puas. Ini adalah permulaan, apa kau begitu tidak sabar melihat mereka hancur." Leo menarik wajah itu agar menatapnya ketika ia bicara.

Nadia, yang diberi tatapan sedemikian rupa hanya bisa membuang pandangannya kearah lain.

Walau begitu, Leo dapat melihat air yang menggenang di sudut kedua mata yang ternyata indah itu.

"Kau tenanglah, perlahan-lahan, mereka akan merasakan apa yang telah kita rasakan," bisik Leo di telinga Nadia, hatinya lemah kala melihat tumpukan luka di mata itu.

Ucapannya sontak membuat nadia menoleh ke arahnya.

Akan tetapi Nadia sama sekali tak mampu mengeluarkan kata-katanya.

Hanya air mata yang tiba-tiba luruh mengalir membasahi pipinya.

" Aku akan membalas perbuatan mereka tanpa terkecuali," ucap Leo lagi. Pria itu menyapu air mata Nadia dengan ibu jarinya.

Kemudian menarik bahu Nadia, hingga wanita itu membenamkan wajah di dadanya. Membiarkan hati itu meluapkan rasa yang selama ini dipendamnya seorang diri.

Bagaimanapun Leo tau bagaimana rasanya, ketika kau tidak ada teman bicara untuk berbagi resah dan sakit hatimu.

Tubuh ramping itu berguncang hebat di dalam pelukan Leo.

Entah atas dorongan apa, sehingga Leo memiliki empati yang tinggi terhadap Nadia.

Apakah mungkin, karena mereka adalah korban dari orang yang sama.

...Bersambung ...

1
Endng 369
menegangkan..salut dengan bela dirinya red
novi 99
heran disini dengan sifat Nadia. .
sok suka sendiri klo keluar .. ntar yang salah black pula ...

mantan lakinya jg .. masih aja sok dekat .. otaknya sudah rusak
novi 99
mampus ... di bilang diam aja di kamarnya .. malah kebanyakan gaya .
di pantai saat penyerangan aja waktu itu gak bisa ngapa-ngapain..
skrg kebanyakan gaya mau keluar ..
Endng 369
makin seru
Nona
Sumpah greget banget sama Nadia 😭 Apa salahnya coba ambil golok dan langsung tebas tuh leher suami durjana 😡
Guys sekalian aku mau promosi karya ku yah hehe JUDULNYA Burning love (Candra & Ayana)
novi 99
ini malam Jumat /Facepalm/
Maryati Yati
diiiiih kelakuan kyk kucing garong /Puke/
Endng 369
pusing pala black
Endng 369
nona red ntar kangen Lo sama black
Endng 369
makin seru
Endng 369
apakah red jatuh dg black
Endng 369
makanya jangan terlalu jadi jomblo ..black..jadi nyamuk kn
Endng 369
Leo mulai jatuh cinta nih sama Nadia..dah gercep halalin nadia
Endng 369
Clara cemburu dg wanita yg di club..takut tersaingi
Endng 369
cakep sama ganteng...cucok...ingat foto masih muda../Facepalm//Facepalm/
ragazza viziata
omooo mas mafia massimo toricelli 😍😍😍😍
Endng 369
yang kuat Nadia ..Leo selalu ada untukmu
Endng 369
terbentur cintanya Nadia..
Endng 369
soo sweet
Endng 369
ciee..mulai pdkt..nih..lama lama jadian dech
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!