NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: tamat
Genre:Mafia / Balas Dendam / Selingkuh / Saling selingkuh / Tante / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Aku Niken, seorang ibu rumah tangga. Rumah tanggaku adem ayem, tidak pernah ada pertengkaran sedikit pun. Suamiku sangat baik, pengertian, memanjakanku, ia sehari-harinya bekerja di tempat usahanya sendiri. Ia memiliki bengkel mobil, yang ia urus sendiri bersama tiga anak buahnya. Hari-harinya ia habiskan di bengkel. Kadang ia pulang tengah malam, kadang juga tidak pulang, karena harus lembur memperbaiki mobil yang sudah harus segera di ambil.

Aku percaya saja dia lembur karena banyak pekerjaan. Aku tidak masalah, toh dia bekerja untukku, sedangkan aku hanya ibu rumah tangga biasa yang memiliki kesibukan seperti seorang ibu rumah tangga pada umumnya. Cuci-cuci, nyapu, ngepel, masak, dan pekeraan ibu rumah tangga yang lain. Tapi, bedanya aku sambil mencari uang dengan cara menulis cerpen atau novel. Ya meskipun hanya seberapa hasilnya, yang penting bisa buat beli jajan, tanpa minta pada suami. Padahal tanpa minta pun aku sudah diberi lebih oleh suamiku, tapi untuk mengisi kejenuhan, aku memilih untuk menghalu, menuangkan ide dalam cerita.

Malam ini, aku tidak sengaja lewat depan bengkel mobil suamiku. Katanya malam ini dia lembur, aku baru saja keluar menjenguk teman sakit di rumah sakit. Aku berniat untuk mampir untuk mengantarkan cemilan untuk suamiku. Sebelumnya aku sudah chat dia, kalau aku mau mampir, sekalian pulang dari rumah sakit menjenguk teman. Mungkin, karena dia sibuk, chat ku belum dibaca. Aku langsung saja ke bengkel untuk mengantarkan beberapa macam makanan dan cemilan. Namun, ternyata bengkel tutup, tapi mobil suamiku masih ada di depan bengkel. Aku matikan mesin sepeda motorku, lalu aku masuk mengendap-endap, mungkin suamiku sedang menggarap komponen mesin yang agak sulit, jadi dia masih belum pulang. Aku tahu kebiasaannya kalau sedang menemui masalah dalam pekerjaannya dia butuh sendiri.

Aku masuk perlahan, tanpa mengucapkan salam. Aku mendengar rintihan dan erangan dua manusia yang sedang melakukan kegiatan panas.

Terdengar suara laknat dari dalam, serta bunyi penyatuan milik dua manusia yang sedang bercinta. Mas Reyfan meracau menyebut nama perempuan dalam kegiatan panasnya itu, dan si perempuan itu pun dengan keenakan menyebut nama Mas Reyfan. Apa mereka benar sedang melakukannya?

Mas Reyfan melakukannya dengan siapa? Zahra? Siapa Zahra? Apa mungkin Zahra tetangga Ibunya Mas Reyfan? Ah dia kan sudah tua? Sudah berumur, jauh sekali umurnya dengan mas Rey? Legit Mas Rey bilang? Meski sudah memiliki tiga anak? Aku yakin dia Zahra tetangga mertuaku, yang tak lain kakak dari teman akrab Mas Rey.

Rumah Zahra dan orang tua Mas Rey berdekatan.  Memang kalau Mas Rey lembur, pasti mampirnya ke rumah ibunya. Ya, mertuaku lebih tepatnya. Aku beranikan diri untuk masuk ke dalam, mendekati sumber suara itu. Mataku membeliak, tubuhku lemas, melihat punggung Mas Rey yang telanjang, di bawahnya ada perempuan yang tubuhnya diapit oleh Mas Rey. Mereka melakukan penyatuan panas yang membuat darahku mendidih. Ingin aku hentikan kegiatan mereka, tapi aku berpikir lagi. Biar saja mereka asik melakukannya. Aku tahu suami Mbak Zahra, dia juga tak kalah tampan dari suamiku. Dia kaya raya, dia punya segalanya, tapi kenapa Mbak Zahra mau dengan suamiku yang dekil, bau oli, dan itunya pendek, tidak panjang? Tapi berurat dan besar sih, juga tahan lama.

Padahal suami Mbak Zahra pengusaha, tampan, bersih, wangi, dadanya bidang, sangat sempurna. Namanya Hans, aku memanggilnya Om Hans, dia ramah, dia juga humoris, dan tidak sombong dengan tetangga. Dulu saat aku tinggal bersama mertua, Om Hans sering menyapaku, ramah sekali orangnya. Tampan pula? Entahlah Mbak Zahra terhipnotis apa, sampai dia mau dengan suamiku yang dekil. Mungkin Om Hans kurang kuat, tidak seperti Mas Rey.

Aku rekam semua kejadian di depanku. Mereka bercinta cukup lama dengan berbagai gaya. Hatiku sakit dan hancur, tapi aku tidak boleh lemah. Apa yang aku rugikan jika dia selingkuh? Gak ada ruginya, paling aku rugi sakit hati, itu saja. Aku gak punya anak dari Mas Rey, lebih tepatnya belum dikasih keturunan. Kami baik-baik saja, hubungan seks ku dengan Mas Rey juga baik, meski dia tidak pernah bisa memuaskan aku, atau sebaliknya aku yang tidak bisa membuatnya puas. Entah kenapa, mungkin dia yang gak puas denganku, karena aku ini sedikit gendut, sedang Zahra tubuhnya seksi, meski sudah beranak tiga, dan sudah empat puluh lima tahun. Aku masih tiga puluh tiga tahun, tapi seperti ibu-ibu. Umur suamiku tiga puluh lima tahun. Tapi, dia doyan dengan tante-tente, dan bilang milik Zahra legit sekali. Benar-benar dia tidak punya otak. Harusnya aku yang belum melahirkan yang sempit dan legit.

Aku pulang setelah mendapatkan video panas mereka. Biar aku simpan video ini untuk bukti perselingkuhan mereka. Akan aku balas dengan apik perbuatan mereka. Selama ini aku diam, meski banyak sekali laki-laki yang mendekatiku, secara langsung atau menyapa di jejaring sosial. Tapi, aku masih waras, aku punya suami. Bahkan Om Hans suami Zahra pun sering mengirim pesan di jejaring sosialku, kadang dia mengikuti setiap tulisanku di aplikasi kepenulisan. Entahlah, dia suka dengan tulisanku, atau dia memang ingin tahu soal aku. Karena dia berkali-kali mengirim Direct Message padaku. Dia tanya nomor telefonku juga. Tapi, aku tidak pernah meresponnya lebih, hanya membalas sekadarnya saja.

Aku tenang, tapi sepanjang jalan aku menangis, mengingat pengkhianatan suamiku dengan Zahra. Mereka juga sudah bermain gila di hadapanku. Aku melihat dengan jelas, mereka bermain dengan penuh gairah. Suara erangan dan desahan panas mereka masih terngiang di telingaku. Ini sungguh menyiksaku. Ingin aku teriak, tapi aku tidak mau disangka seperti orang gila. Aku mengemudikan sepeda motorku dengan pelan, sambil kunikmati tangisanku sendiri.

Aku tidak langsung pulang ke rumah, aku tenangkan diriku dulu. Aku belok ke cafe yang dekat dengan rumahku. Aku pesan minuman, lalu aku buka iPad ku. Aku ceritakan semua yang ada dalam pikiranku, karena itu yang bisa membuatku lega. Aku tidak mau membuang ide tulisanku saat sedang seperti ini. Aku tuangkan semua ideku ke dalam tulisan. Entah kenapa aku jadi ingin menuliskan kisahku sendiri. Entahlah ini tulisan omong kosong saja, curahan hati seorang istri yang baru saja melihat suaminya bersama perempuan lain, bermain panas, hingga bermandi peluh kenikmatan. Sungguh Mas Reyfan kejam sekali, sudah menyia-nyiakan kepercayaanku.

Aku nikmati espresso yang aku pesan tadi, dengan roti bakar dan pisang keju. Aku terus menulis, mencurahkan segala yang ada di dalam pikiranku. Tak lama aku menulis, aku dikagetkan dengan seorang pria yang sudah duduk di depanku, entah kapan datangnya aku saja gak tahu. Aku tersentak, kaget, tiba-tiba ada sosok laki-laki yang tampan dan gagah, memakai stelan jas yang rapi berada di depanku.

“Om Hans?” ucapku.

“Ya! Kamu itu sedang nulis apa, Niken? Serius sekali, sampai kamu gak sadar Om dari tadi di sini? Apa ada cerita baru? Om lama tidak melihat ceritamu update?” tanya Om Hans.

“Nanti Niken update, Om. Tapi di aplikasi lainnya lagi. Yang mungkin cuannya agak banyak,” jawabku.

“Kamu dari mana, jam segini masih di luar? Apa Rey gak nyariin kamu?” tanya Om Hans.

“Dia lembur, katanya tidak pulang. Ya sudah, aku dari rumah sakit jenguk teman, mampir ke sini buat nulis. Cari suasana baru,” jelasku.

“Temanmu sakit?” tanya Om Hans.

“Ish ... udah tahu di rumah sakit, ya sakit dong? Masa di rawat di rumah sakit itu karena numpang tidur saja?” jawabku.

“Ya kirain,” ucapnya.

“Om boleh di sini? Biar ada temannya juga, om harus selesaikan pekerjaan om, biar ada temannya yang sibuk.”

“Iya silakan,” jawabku santai.

Aku lanjutkan menulis. Om Hans juga berkutat dengan laptopnya. Sesekali aku pandang wajahnya yang rupawan. Kenapa Zahra malah selingkuh dengan suamiku yang dekil, tidak punya apa-apa, hanya sebagai mekanik biasa, bau oli, dan begitulah! Sedangkan Om Hans? Wow ... dia tampan, senyumnya manis? Aku saja sampai terpesona.

“Niken ... jangan lihatin terus, lanjut nulisnya. Nanti kamu jatuh hati padaku,” ucapnya yang membuatku gugup.

Hai ... para readers ... semoga kalian semua sehat, ya? Author punya cerita baru nih? Yuk ramaikan! Kasih ulasan bintang limanya, ya? Like, komentar, dan jangan lupa subcribe. Terima kasih ....

1
mimief
pasang kaca makanya. didepan muka nya
kalau ngomong biar liat sendiri dulu🙄
mimief
ya lagian pak .mana ada perempuan baik baik yg ikhlas dan sukarela berselingkuh dan mau jadi selingkuhan.
pastinya perempuan ga bener lah
waras ga si Lo🤣🤣
mimief
tapi..survey membuktikan
kalau pas selingkuh ini masa masa yg paling nikmat
kenapa coba?
karena mang syaitan selalu mengemas nya paling indah
tapi ketika mereka sudah sah,dibuka semua tabirnya
rasa itu seketika hambar dan makin menyakitkan.
ya..ini hidup yg kalian pilih
nikmati aja yaaa
bye
mimief
mantab nik
ini... perselingkuhan yg paling sopan yg pernah aku baca si
keren deh othor nya
mimief
iseng tuh bang ..makan kwaci
jalan jalan ke moll
bukan nya selingkuh
selingkuh mah parah🙄
mimief
ga baik buat kesehatan jantung 🤣🤣
mimief
wkwkwwk
dapet undangan nya,sakiiiit ya pak?
sakit donk, apakabar kita yg diselingkuhi
hadeeeh
mimief
nasib...nasib
beginilah cinta, Derita nya tiada akhir 🤭🤣
mimief
wkwkwkw
ada yg pada parah hati
ya begitulah,orang yg ga bersyukur .
karena terlalu biasa melihat, bertemu setiap hari jadi ada jenuh
tapi dia lupa .. pasangan kita padahal banyak yg mendamba di luar sana..
sekarang nikmati aja penyesalan mu
mimief
ya elah...
readers bayangin nya makan malam romantis. candle light dinner,trus ada kembang apinya
ini..malah diajak kerja🙄🤣🤣
mimief
tapi kalau dipikir-pikir
perempuan tuh perlu punya uang simpenan ya
biar kalau apa apa kita langsung pergi aja
mimief
tetep....ank ank yg jadi korban
tapi mang kl maksa di lingkungan toxic yg katanya demi ank
malah mereka akn lebih hancur
mimief
jgn salahin jilbabnya
salahin pribadinya
sekarang pake jilbab cmn bagian dr fashion kok
akhlak dan pribadinya sekarang mah masing masing
mimief
serakah nya..kau wahai para lelaki
mimief
tapi mang kocak ya laki laki
mau istrinya nya kayak Nia Ramadhani tapi mereka lupa
bahwa mereka harus jadi kaya Andrie Bakrie
mau istrinya cantik tapi kok....ga mau di modalin
Aneh,para pelakor diluar sana tu modalnya gede cuy🤦
mimief
wkwkwkkw.
kan jadi traveling ya ,biar kaya di novel novel gitu
selingkuh nya hot banget
taunya 🤦🙄🙄
Ko
Ibunya dewa? Zahra maksudnya? 🤔
Ko
Semua gara2 perasaan sialan kau itu dewa. Sok pahlawan pula kau ya skrg🤬
Ko
Kau yg gila mencintai mama sambung mu sendiri.. 😤
Ko
Alahhh.. Masih aja menipu.. Klu udh ikhlas gk akan ada foto niken di hp kmu dewa. Apalg masih nyimpan fotonya jg. Sdh spt ini kau mau cuci tangan menafikan nya? Ini semua gara2 perasaan sialan kmu itu tau.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!