Putri Marcella Dan Putra Mahkota

"Jarak antara istana menuju ke arah tokoku lumayan jauh sedangkan Putra Mahkota bilang hanya lewat. Apa jangan-jangan sengaja ingin bertemu denganku?" Tanya Putri Marcella dengan suara menggoda.

"Kebetulan Aku ada urusan hari ini bertemu dengan seseorang di kedai sambil minum teh di kedai. Karena itulah Aku tidak sengaja lewat dan melihat tokomu." Jawab Putra Mahkota berbohong.

"Benarkah? Aku pikir Putra Mahkota datang ke sini untuk menemuiku dan menjemputku untuk pulang bersama." Ucap Putri Marcella dengan wajah pura-pura kecewa.

"Bagaimana bisa Aku sangat sibuk dengan urusan kerajaan. Jadi kenapa Aku harus berusaha keras untuk menjemputmu?" Tanya Putra Mahkota.

Putri Marcella hanya tersenyum karena dirinya tahu kalau Putra Mahkota berbohong.

"Penjaga Lining, beritahu sang putri, apa yang telah Aku lakukan?" Tanya Putra Mahkota.

"Kembali kepada Putra Mahkota." Ucap Lining sambil memberikan hormat dan tersenyum.

"Putra Mahkota minum teh hari ini dan setelah minum teh selama beberapa jam, Putra Mahkota menatap istri Putra Mahkota sepanjang sore." Sambung Lining sambil masih memberikan hormat.

Wajah Putra Mahkota langsung bersemu merah sedangkan pelayan yang bernama Putri tersenyum ketika mendengar penjelasan Lining.

"Lining, kamu ..." Ucapan Putra Mahkota terpotong oleh Lining.

"Putra Mahkota, kebetulan sekali ... Ya ... Murni kebetulan sekali melewati istri Putra Mahkota." Ucap Lining meralat ucapannya.

"Sudah .... Sudah ..." Ucap Putri Marcella sambil memegang tangan Putra Mahkota.

"Putra Mahkota kebetulan sedang minum teh di sini dan secara kebetulan melihat Aku menutup toko. Bagaimana jika Putra Mahkota kebetulan kembali ke rumah bersamaku lagi?" Tanya Putri Marcella sambil memegang pakaian Putra Mahkota.

"Itu hebat bukan?" Tanya Putri Marcella dengan suara menggoda.

"Omong kosong, Aku pergi lebih dulu karena ada urusan yang harus Aku kerjakan." Jawab Putra Mahkota sambil menarik tangannya.

Putri Marcella yang memegang pakaian Putra Mahkota langsung terlepas ketika Putra Mahkota menarik tangannya. Kemudian Putra Mahkota membalikkan badannya dan berjalan dengan perlahan meninggalkan Putri Marcella dengan wajah bersemu merah.

"Putra Mahkota, tunggu sebentar." Panggil Putri Marcella.

Putra Mahkota tetap berjalan tanpa mempedulikan panggilan Putri Marcella membuat Putri Marcella berpikir hingga Putri Marcella mempunyai ide briliant.

"Aduh kakiku." Ucap Putri Marcella sambil memegang kaki kanannya.

Putra Mahkota yang berjalan dengan langkah lambat langsung membalikkan badannya dan berjalan ke arah Putri Marcella.

"Kakimu kenapa?" Tanya Putra Mahkota dengan wajah kuatir sambil memeluk pinggang Putri Marcella dan menundukkan kepalanya untuk melihat kaki Putri Marcella.

"Aku pikir ... (sambil memperhatikan Putra Mahkota) ... Putra Mahkota tidak ingin mengajakku pulang bersama." Jawab Putri Marcella dengan suara menggoda.

Putra Mahkota yang tahu kalau Putri Marcella membohongi dirinya membuat Putra Mahkota melepaskan pelukannya kemudian berjalan dengan langkah cepat.

"Putra Mahkota, tunggu Aku!" Teriak Putri Marcella.

Namun Putra Mahkota tetap berjalan dengan langkah cepat membuat Putri Marcella berlari mengejar Putra Mahkota. Membuat Pelayan Putri dan Penjaga Lining mengikuti mereka dengan wajah tersenyum melihat wajah malu Putra Mahkota.

"Putra Mahkota, kenapa berjalan begitu cepat? Putra Mahkota berhenti!" Teriak Putri Marcella sambil masih mengejar Putra Mahkota.

Kini Putra Mahkota sudah sampai di tempat kediaman di mana Putra Mahkota melihat benda yang belum pernah di lihatnya.

Putra Mahkota mengambil benda tersebut kemudian menatapnya dengan tatapan bingung sambil menekan-nekan benda itu.

Hingga Putra Mahkota mendengar suara langkah kaki membuat Putra Mahkota meletakkan benda tersebut ke tempat asalnya.

Hingga langkah kaki tersebut berhenti tepat di belakang Putra Mahkota siapa lagi kalau bukan Putri Marcella. Putri Marcella hanya tersenyum dengan apa yang dilakukan Putra Mahkota.

"Putra Mahkota, apa yang Putra Mahkota lakukan?" Tanya Putri Marcella pura-pura tidak tahu.

Putra Mahkota yang mendengar suara familiar langsung membalikkan badannya dan wajahnya membulat sempurna.

"Kamu .... Kamu .... Kamu ...." Ucap Putra Mahkota sambil membalikkan badannya dan menutupi wajahnya dengan pakaiannya.

mikroskop