Sungguh Yara tidak pernah menyangka jalan hidupnya akan seperti ini. Nikah kontrak dengan pria asing demi biaya operasi Adiknya.
Sementara itu Farrel masih mengutuk dirinya sendiri mengapa bisa jatuh cinta kepada Wanda. Gadis yang selama bertahun-tahun ini mengisi hari-harinya. Hanya karena Wanda adalah cinta pertamanya dan Farrel pernah berjanji untuk menikahi Wanda.
Dan di hari pernikahan Farrel dan Yara, kekasihnya Wanda kembali.
Apa yang akan terjadi? Apakah Farrel benar-benar kembali kepada kekasihnya? Atau kah Farrel tetap bersama Yara?
Ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Orang Ketiga
"Vilda, aku ingin mengakhiri pertunangan kita!" Andara dengan mantap mengucapkannya.
"Andara, aku tidak menerima penolakan!" Vilda mulai menunjukkan sifat aslinya.
"Vilda, jika kamu bersikeras foto-foto panas mu akan tersebar ke media. Bersiaplah, kamu akan kehilangan semua yang menjadi milikmu sekarang!" ancam Andara.
"Kamu!"
"Kenapa? Aku juga bisa seperti mu yang menggunakan kekuasaan. Tunggulah, dalam hitungan menit Papa dan Mama mu akan mencari mu. Bersiaplah!" Andara menutup panggilan.
"Andara, dasar berengsek!" Vilda melempar gelas yang ada didekatnya.
Dan benar apa yang dikatakan Andara, pintu kamarnya terbuka dan nampak lah Papa, Mama Vilda bersama Farrel berdiri dengan wajah yang penuh kemarahan. Vilda menunduk ketakutan. Papanya menghampiri dan langsung melayangkan tamparan ke pipi Vilda.
Papa dan Mama Vilda murka. Mereka tidak pernah menyangka anak yang pendiam, pemalu, pintar dan mendapatkan prestasi di sekolahnya berprilaku sangat menjijikkan seperti ini. Papa dan Mama Vilda juga mendapatkan telepon dari calon besan untuk memutuskan tali pertunangan. Mereka tidak ingin mempunyai calon menantu seperti Vilda.
Papa dan Mama Vilda juga meminta maaf kepada Farrel atas perilaku Vilda. Awalnya mereka tidak percaya dengan tuduhan yang dilayangkan Farrel kepada anak mereka. Tapi Farrel datang dengan membawa bukti rekaman CCTV. Farrel selalu menyelipkan alat perekam kecil yang dipasang di salah satu kancing kemejanya untuk berjaga-jaga.
Papa dan Mama Vilda malam itu juga terbang keluar negeri bersama Vilda. Mereka sangat malu dan meminta kepada Farrel agar foto-foto panas Farrel dan Vilda tidak tersebar ke media. Papa Vilda meminta semua rekaman foto itu segera dihapus dari ponsel Vilda tanpa ada sisa.
Sementara itu masih di tepian pantai, Andara dan Yara masih melepas kangen. Andara bercerita tentang pengalamannya di luar negeri. Dimana di sana dia bekerja paruh waktu sehabis pulang dari kuliah. Andara pernah melihat seseorang yang mirip dengan Yara di sana. Semula Andara mengira itu Yara, tapi semakin diperhatikan dia bukan Yara.
Karena penasaran Andara mengikuti gadis itu. Gadis itu ingin mengakhiri hidupnya dengan meloncat dari jembatan. Andara dengan cepat menarik tubuhnya. Gadis itu pingsan dan Andara segera membawanya ke rumah sakit. Keesokan harinya gadis itu menghilang.
"Tunggu sebentar, apakah dia yang Bang An maksud?" Yara menunjukkan foto yang ada di dalam galerinya. Foto yang dia ambil diam-diam dari ponsel Farrel.
"Iya. Siapa dia?" Andara menunjuk ke foto Wanda.
"Dia Wanda, mantan kekasih Farrel." Jawab Yara.
"Mantan kekasih suamimu?" Andara menatap ke arah Yara.
"Iya. Karena Farrel mengira Wanda adalah diriku."
Yara pun menceritakan pertemuannya dengan Farrel dan Wanda di pesta ulang tahun Naldo kepada Andara beberapa tahun yang lalu. Dan juga sederetan cerita percobaan bunuh dirinya yang dia dapat dari Farrel.
"Yara, aku ingin melihat seberapa besar cinta Farrel kepadamu. Aku ingin membuat dia cemburu," kata Andara.
"Maksud Bang An?" Yara menyipitkan matanya.
"Kalian belum lama saling mengenal, Bang An ingin mengetahui ketulusan Farrel," jawab Andara.
Yara masih meragukan usul dari Andara, apakah ini akan mendekatkan dirinya dengan Farrel atau malah menjauhkan hubungan mereka.
"Yara, Bang An tidak mungkin menghancurkan hubungan kalian. Percaya sama Bang An," Andara menepuk pelan tangan Yara.
"Baiklah," ujar Yara.
"Maaf Jack, untuk malam ini biarkan Yara beristirahat ditempatnya. Kembalilah ke hotel dan beritahu Farrel untuk sementara Yara ingin sendiri. Dan berikan beberapa foto ini kepada Farrel buat dia cemburu." Andara mengirimkan beberapa foto ke ponsel Jack.
"Baik Tuan," jawab Jack.
"Kita akan bertemu besok pagi. Yara beristirahatlah." Andara mengantarkan Yara masuk ke dalam mobilnya.
"Sampai berjumpa besok Bang An." Yara melambaikan tangannya.
Yara dan Jack melaju meninggalkan pantai. Andara menatap kepergian Yara. Maaf Yara, seandainya kamu tahu alasan ku pergi ke luar negeri karena Papa dan Mama tidak merestui hubungan kita. Aku telah lama jatuh cinta padamu. Aku rela dijodohkan Papa dan Mama demi melupakan mu. Sekali ini aku tidak akan melepaskan mu. Sekali lagi maafkan aku Yara, batin Andara.
Setelah mengantarkan Yara ke mansionnya, Jack kembali ke hotel. Rupanya Farrel menunggu kepulangan Yara. Farrel mencari Yara.
"Maaf Tuan Farrel untuk sementara Nyonya Yara ingin sendiri. Tenang Nyonya aman. Tapi saya mohon, Tuan Farrel berhati-hati dengan sepupu Nyonya Yara. Mereka hari ini bertemu dan saya melihat sepupu Nyonya menyukai Nyonya." Jack memberikan laporan.
"Sepupu Yara? Aku ingin bertemu dengan Yara," ucap Farrel.
"Besok pagi mereka kembali bertemu di suatu tempat. Saya akan mengirimkan lokasinya kepada Anda. Jika Anda ingin Nyonya kembali, rebut dia kembali. Permisi." Jack menundukkan sedikit badannya dan pergi meninggalkan Farrel.
Farrel membuka pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Foto yang dikirim Jack. Foto Yara bersama seorang pria. Dari foto itu terlihat jelas pria yang disebut sepupu Yara oleh Jack sangat perhatian kepada Yara. Tatapan matanya penuh cinta.
"Yara, kamu seharusnya percaya aku. Semua tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku dijebak Vilda!" Farrel mengacak-acak rambutnya.
Farrel mengambil ponselnya dan menelepon Yara.
"Halo sayang, kamu dimana?" sapa Farrel.
Yara hanya diam, enggan menjawab sapaan Farrel.
"Sayang, maafkan aku. Aku merindukanmu. Aku ingin besok kita bertemu. Aku sudah menemukan bukti-bukti perbuatan Vilda. Dan Vilda sudah mengakui perbuatannya. Orang tua Vilda sudah membawa Vilda ke luar negeri," suara Farrel bergetar menahan kerinduan.
"Sayang, istirahatlah. Tidur yang nyenyak ya. Besok kita akan bertemu. Muaaahhh," kecupan hangat dari Farrel.
Yara menutup teleponnya. Ada perasaan rindu selama beberapa jam tidak bertemu. Yara tahu Farrel tidak bersalah. Ini semua perbuatan Vilda. Tapi Yara ingin mengetahui seberapa besar cinta dan ketulusan Farrel seperti yang dikatakan Andara.
Keesokan harinya, Yara bersiap-siap pergi ke sebuah restoran yang sudah dipesan Andara untuknya. Tanpa sepengetahuan Yara, Jack sudah mengirimkan lokasi kepada Farrel. Tidak menyia-nyiakan waktu, Farrel segera meluncur untuk menemui Yara.
Andara menyambut hangat kehadiran Yara. Mereka pun sarapan bersama. Andara pergi ke suatu tempat. Yara merasakan sakit di perutnya. Yara mencari kamar mandi. Tanpa sengaja Yara mencuri dengar pembicaraan Andara dengan seseorang.
"Bagaimana? Apa pengawal yang di depan sudah dibereskan?" Andara berbisik tapi masih terdengar oleh Yara.
"Sudah Bos, di dalam kopinya saya masukkan obat tidur,"
"Bagaimana dengan gadis itu?" Andara menyodorkan amplop putih ke tangan orang yang berseragam restoran.
"Beres Bos, dia akan menyerahkan segala-galanya kepada Bos hari ini. Siapkan stamina Anda." Pelayan itu mengacungkan kedua jempolnya.
"Bagus." Andara tertawa puas.
Yara merasa akan terjadi sesuatu kepada dirinya. Yara yang masih sadar segera berlari ke luar restoran. Tiba-tiba saja kepalanya terasa berat, tubuhnya terasa panas. Samar-samar Yara melihat seseorang memegang pundaknya.
BRUUUK!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
1. Cintaku Karena Kentut.
2. KESAKITANKU.
3. Gadis Pilihan.
4. KEMBARAN GHAIB.
5. Halu World.
6. RAPUH.
Terima kasih 🙏