NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Dosen Dingin

Mengejar Cinta Dosen Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu Asmara

Raya naksir dosen baru di kampusnya, dan kebetulan dosen itu juga yang dijodohkan dengannya. Tapi sayang, dia harus memperjuangkan perasaannya, karena suaminya berhati sedingin kutub selatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Asmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIA PACAR SAYA

"Ayo naik," perintah Raya yang menghentikan motor matic-nya di samping Tasya yang tengah menunggu jemputan.

"Lo mau nganter gue pulang?" tanyanya bingung. Tasya juga sedikit ragu menanyakan itu, mengingat Raya tengah bad mood.

"Gue mau ngajak Lo ke mall. Nongkrong dulu kita udah lama nggak jalan, kan?"

"H-hah? Beneran? Lo udah minta izin sama ..."

"Gue nggak perlu minta izin siapapun. Lagian gue minta izin juga dia nggak bakalan peduli. Udah lah, nggak usah sebut-sebut nama dia hari ini. Gue lagi nggak selera ngomongin dia," sahut Raya ketus.

"O-oke. Sorry, gue bikin Lo tambah nggak mood. Khusus hari ini, gue temenin Lo mau kemana juga. Tenang, ada gue sahabat Lo, Ray. Kita best friend forever."

Tasya memilih langsung duduk di belakang Raya. Dia tidak ingin membuat sahabatnya itu menunggu. Tasya sendiri merasa bersalah karena sudah membocorkan apa yang Bagas lakukan, tetapi dia tidak bisa tetap berdiam diri di saat sahabatnya diperlakukan seperti itu.

"Gas! Lo mau makan apa aja, hari ini gue traktir. Buat gue lupa sama apa yang terjadi, Sya. Hati gue sakit. Sakit banget," ungkap Raya sambil memaksakan diri untuk tersenyum.

"Sorry, Ra. Gue yang bikin hati Lo berantakan hari ini. Harusnya gue nggak ngadu ke Lo."

"Bukan salah Lo. Gue malah bakalan marah banget kalo Lo nggak jujur ke gue. Gue capek, Sya. Pengen istirahat bucinin dia sebentar. Kalo misalnya keterusan ya ... gue bakalan minta cere."

"Astaga, Ra. Lo jangan kejauhan. Baru berapa hari Lo nikah sama pak Bagas, masa Lo mau cere gara-gara tu cewek? Lo katanya cinta ugal-ugalan sama pak Bagas, masa gini doang Lo udahan?"

"Nggak tau, Sya. Sekarang gue lagi nggak bisa mikir. Lo bantu doa aja, semoga gue bisa balik lagi kayak kemarin-kemarin. Lagian percuma juga gue cinta mati-matian, kalo yang diperjuangin gak ada tempat di hatinya buat gue."

"Sst, udah diem dulu. Lo ngaco lama-lama. Mending ayo gas ke mall. Ntar kita ngobrol lagi di sana."

Raya pun melakukan motornya. Tujuan mereka tentu saja mall yang biasanya menjadi tempat mereka menghibur diri saat ditenggelamkan oleh tugas kuliah.

Sudah menjelang pukul enam sore, tetapi Raya tidak juga kembali. Bagas sampai menunggu di balkon kamar mereka, berharap dia bisa melihat Raya dari atas sana ketiga wanita itu kembali. Kenyataannya nihil. Sudah hampir satu jam Bagas berdiri di sana, tetapi tidak ada tanda-tanda Raya kembali.

"Raya, apa kamu benar-benar menyerah sekarang? Kamu sudah berhenti mengejar saya? Sekarang kamu di mana, Raya? Kenapa kontak kamu tidak bisa dihubungi?"

Bagas mencoba menelepon Raya berkali-kali, tetapi kontak wanita itu masih saja tidak aktif, sama seperti saat pertama kali dia melakukannya beberapa saat lalu.

Di tengah kebingungannya, Bagas mendengar suara motor raya. Wanita itu tampak bercakap-cakap dengan satpam rumah mereka, dan setelahnya, Raya menghilang dari pandangan Bagas. Lelaki itu segera masuk ke dalam kamar. Bermaksud, dia akan menyambut kedatangan Raya, dan menanyakan beberapa hal.

Hingga tiba saatnya Raya memasuki kamar mereka. Berbeda dengan biasanya, kali ini Raya menjadi pendiam. Dia bahkan sama sekali tidak melihat ke arah Bagas. Wanita itu meletakkan barang-barangnya ke tempat yang seharusnya. Setelah itu, dia duduk di meja rias, untuk menghapus make-upnya sebelum mandi.

"Kamu darimana? Kenapa tidak bilang ke saya kalau kamu ingin pergi ke luar?" Bagas mengajukan pertanyaan. Kali ini bernada lembut.

"Memangnya harus? Buat apa? Biasanya juga nggak peduli aku mau ngapain," jawab Raya santai. Wanita itu tetap fokus pada penghapusan make-upnya.

"Walau bagaimanapun, saya ini suami kamu. Jadi ..."

"Kenapa tiba-tiba bahas status? Menikah sama aku juga karena terpaksa, aku ngerti. Sekarang aku nggak akan rewel lagi, kok. Ini maunya Mas Bagas, kan? Aku turuti." Raya melemparkan kapas kotor yang baru saja dia gunakan ke tong sampah. Setelahnya, dia mengambil kapas yang baru.

"Dia pacar saya. Kami belum sempat putus pas berpisah. Selama ini dia mengenyam pendidikan di luar kota. Kami sempat putus kontak karena salah paham. Dia ngotot sekolah model, sementara saya mau dia jadi dosen. Saya juga tidak menyangka dia akan berubah pikiran, lalu memutuskan untuk mengabdikan diri sebagai dosen."

Bagas bercerita tanpa diminta, sementara Raya terpaksa mendengarkan, dengan masih sibuk sendiri.

"Senang ya, pacarnya kembali. Makanya sampai peluk-pelukan di kantor, dan lupa status. Eh, iya lupa. Memang sebenarnya status pernikahan kita cuma di atas kertas. Jadi wajar, kalau nggak ada harganya." Raya menyahut sambil tersenyum kecut.

"Raya, bukan begitu. Saya masih terkejut dengan kehadiran dia. Dia memeluk saya, saya tidak membalasnya, Raya. Saya memang belum bisa menerima pernikahan kita, tetapi saya juga tidak mungkin gegabah. Kamu harus percaya sama saya."

Bagas meyakinkan Raya. Sayangnya itu tidak bisa membuat perasaan Raya lebih baik. Wanita itu tetap dingin. Dia kembali membuang kapas kotornya ke tong sampah. Kali ini dia menatap ke arah Bagas.

"Kalau kamu mau menyambung hubungan kalian lagi, silakan, Mas. Aku nggak peduli. Anggap aja aku udah lelah ngejar kamu. Kamu menang. Kamu udah berhasil lepas dari aku. Nanti biar aku yang ngomong ke keluarga kita, kamu nggak usah khawatir."

"Raya, jangan. Jangan buru-buru. Saya belum berusaha memperjuangkan pernikahan kita, Raya. Biarkan saya belajar untuk mencintai kamu. Setidaknya sampai beberapa bulan ke depan."

Raya tertawa geli.

"Buat apa, Mas? Cuma buat jaga nama baik kamu? Kamu pengen banget pisah sama aku dengan nama yang bersih? Tenang, nanti kamu bisa limpahin kesalahan ke aku. Biar aku yang jelek di mata orang tua kita. Nggak masalah, asal itu buat kamu puas."

Bagas jadi merasa serba salah. Raya tampaknya sudah berada di luar kendali. Wanita itu seakan kehabisan kesabaran menghadapinya. Membuat Bagas mati kutu. Dia tidak tahu lagi harus bicara apa untuk membuat Raya lebih tenang.

"Raya, saya minta maaf. Saya minta maaf karena selama ini saya tidak pernah melihat usaha kamu. Saya minta maaf karena seolah saya menutup hati untuk kamu. Ini hanya soal waktu, Raya. Kamu sendiri yang bilang kalau kamu akan terus berjuang untuk mendapatkan hati saya. Jangan menyerah dulu, ayo perjuangkan saya lagi. Saya juga akan melakukan hal yang sama. Saya akan berusaha membuka hati buat kamu, Raya."

Raya tertawa sumbang. Hatinya masih sakit. Sakit sekali. Ditambah dia mengetahui kebenaran tentang siapa wanita itu. Raya semakin terluka.

"Udahlah, nggak usah, Mas. Lagian dia udah kembali, kan? Wanita yang paling Mas Bagas idam-idamkan. Aku ngerti sekarang, kenapa Mas Bagas nggak pernah lihat aku ada. Karena aku cuma mahasiswi. Tipenya Mas Bagas yang sama-sama dosen. Aku mah apa? Ayo kita jalani hidup kita masing-masing, Mas. Nanti kalo waktunya udah tepat, aku akan ngomong sama orang tua kita. Udah, ya. Aku mau mandi dulu."

Raya beranjak dari tempatnya semula. Wanita itu kemudian melangkah ke kamar mandi. Bagas menarik rambutnya pelan. Dia semakin merasa bersalah. Haruskah pernikahannya berakhir sekarang? Ini yang dia mau, tetapi setelah kesempatan itu ada di depan mata, dia merasa kalau ini salah. Apa arah hatinya sudah berubah sekarang?

1
Tuti Trisnawati
kk kmna aja ko lam sih up nya
Elen Gunarti
lanjut thorrrr 👍👍👍 ,suka bgt certnya up nya tiap HR thor
Widaningsih Wida
knp lama yaa
harwanti unyil
jangan nyesel setelah dia pergi karena orang yg bener" tulus tak akan pernah km temukan lagi
CieDina Kardinah Mbem'z
lama gk up thor...
ari sachio
masyaalloh... bijak baget emaknya....bahagia d damai kali hdp bersmanya...semoga ak kelak bs jd seorg ibu yg baik,penyabar,bijak ,pengwrtian,dan penuh kasih sayang pd anak2nya.aamiin
Rike
lnjut..
CieDina Kardinah Mbem'z
bodoh amat ama bagas..
kinan pantas dpt yg lebih baik darinya😀
ndang gass kinan ...
^_^Ratu^_^: wkwkwkwkk... bahaya kalo bagasnya mau 🤣🤣🤣
total 1 replies
ari sachio
datangin aja thor it malah akn mempermulus jln raya untk minta pisah.
tp klo bagas pintar hrsnya bagas sadar dgn sikap kinan sprti it berarti dia bkn wanita baik2.kesannya kinan itu jalang beneran yg lg kegatelan minta digaruk ama trenggiling thor....
dosen kok kelakuannya minim akhlak balik aj ke tk lajut sekolah mondok 😁😁😁
ari sachio: makacih thor🥰😘💪
^_^Ratu^_^: ngakak banget asli sama komenan kakak ini 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Rike
eahh..tmbah seru lanjut thourrr
^_^Ratu^_^: makasih kakak 😘😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
ari sachio
keren km ray...👍🏽💪💋
ari sachio
ku tebak kinan it pemain....bisa js dia dah jd simpenan om2 cm mgkn dia dah dilepeh atau mgkn dah ketahan istri sah🤭
Widaningsih Wida
bagus seru
^_^Ratu^_^: makasih udah mampir kak 🔥🔥
total 1 replies
ari sachio
pengen banget tuh liat bagas ditinggalin raya d ngemis2 ke raya tp raya g peduli.
mo bagas ngapain aj ma pacarny raya g peduli yg penting dia ttp fokus kuliah d berteman dg spapun.happy slalu saat di dpn bagas.
Celine Jehira
katakan tasya
Celine Jehira
double up kaks 🙏
^_^Ratu^_^: hihi, next time ya kak...
total 1 replies
ari sachio
bisa jadi ni bapaknya bagas sdh tau ttg hubungan bagas dgn pacarnya.cm dia g merestui krn mgkn bpny bagas sdh tau kebusukan pacary bagas.scr cara berpaikaian d dandanannya saja g mencerminkan seorang dosen yg baik tp kek orang mo cari mangsa dan pujian lwt fisikny bukan iqny yg ditonjolkan lwt prestasi ke ank didikny
ari sachio
semoga ibunya raya nanti lbh bijak lg dlm menyikapi masalah yg sdg dihadapi anakny .memang sangt menyakiti hati seorg ibu bila anky disakiti org ln tp lbh sakit lg bila ankny terus2an tersakiti.
menurut ak stlh ap yg sdh raya ketahui dr si bibik.mending raya pergi dari rumah itu tp hrs izin bagas dulu.klo memang akn meneruskan pernikahany baikny jauhi bayang2 mantan.apalg it rmh suaminy hasil beli ber2 ama mantany.scr tdk lgsng raya sama aj ikut menzolimi mantan suaminy krn sdh tau.kecuali mantany sdh mengikhlaskany.dr pd nanti dihujat mantan pak su mending raya melipir keluar dr rmh it d cari hunian sendiri entah itu ngekos at ap .yah....emang raya g salah tp tetap dia akn ikut terseret krn kelakuan suaminy yg g punya ketegasan d tanggung jawab pd keputusan yg diambil.aliase pengecut berkedok berbakti nurut sama orang tua .tp yg ad penjahat yg akn menyakiti banyak hati terutama istri d para orang tua bila sdh tau semua yg terjd
^_^Ratu^_^: setuju sih 🤭
total 1 replies
ari sachio
terkadang untuk mendapatkan ketenangan jiwa memang harus merelakan wlpun itu hal yg sangat sulit untuk dilakukan.kita memang harus berjuang untuk mdpkn sesuatu yg kita inginkan tp kita jg hrs melihat yg diperjuangkan kita kira2 bs membuat kita bahagia tidak bila sdh kita dptkn.apa saja resiko yg akn kita dptkn ntuk hal itu.agar saat sdh dlm genggamn kita bs mempertahankan dg bk tnpa hrs menyakiti diri sendiri lg d kita bisa mendapatkan keuntungan besar dr hal itu yakni, kebahagian,kedamaian,keyakinan atas ap yg kita miliki tak kan menghianati diri kita d kebanggaan buat kita sendiri atas ap yg tlh kita dpt dr jerih payah kita sdri tnpa menyakiti hati org
^_^Ratu^_^
Semoga saja 🥰🥰
Anisa Nabila: ayo up lagi kk,ceritanya toppp bangetttttt
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!