Perjalanan kisah seorang wanita, jatuh bangun dalam membangun karir dalam hidupnya, hingga akhirnya menjadi sosok wanita kuat dengan dukungan dari seorang laki-laki yang sangat berkuasanya.
Kehidupan yang penuh dengan luka, bahkan kepingan layar hidupnya ada yang hilang dari ingatan.
Sebuah Rahasia yang tak terduga akan ditemukan, bersama dengan sosok anggota keluarga Klan Nugraha yang tak lain adalah Aftan Brian Nugraha.
Misteri apa apa yang akan terkuak pada akhirnya?, yuk ikuti semua kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Balasan di bayar Lunas
Disebuah ruangan privat perusahaan, Aftan masih berkutat dengan pekerjaan setelah melakukan kontrak kerjasama yang cukup besar dengan perusahaan asing.
Terdengar suara langkah kaki yang kini mendekati.
"Apa lagi yang harus saya lakukan Tuan?" Sosok laki-laki anak buah Aftan sudah berdiri menghadap.
"Bagaimana hasilnya?"
"Bukan hal yang sulit, silahkan anda lihat di semua media masa"
"Hem, hari ini?"
"Beberapa jam yang lalu"
"Bagus, pergilah"
"Terimakasih Tuan, saya pergi dulu dan siap menerima perintah selanjutnya jika di butuhkan"
Aftan hanya mengangguk pelan, lalu orang itupun keluar.
Ada seringai tercetak jelas disana, Aftan segera menghentikan aktifitas kerjanya dan beralih ke layar ponsel mewah untuk menjelajahi kabar berita yang diinginkan.
"Ini adalah balasan yang setimpal." gumamnya.
Setelah puas dengan kabar yang diterima, Aftan kembali melanjutkan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi selesai, Leon mendampingi dan tak kalah sibuk dengan sang pemilik perusahaan The light Company.
*
*
Pagi hari yang masih terasa dingin, Andin membereskan tempat tidur mewahnya dan sebuah panggilan di layar ponselnya sedikit membuat reaksi kaget dan segera mengangkatnya.
Aftan yang baru saja keluar dari kamar mandi mengedarkan pandangan dan mendapati Andin berada di balkon sedang berbincang, lalu melihat ada setelan baju kerja yang sudah ada di atas kasur.
"Dia cukup cepat belajar" gumam Aftan yang sudah tersenyum dan segera memakai bajunya.
"Maaf, aku tadi menerima telpon dari Ella"
"Apa ada masalah?" Tanya Aftan yang jelas tau siapa Ella bagi Istri nya.
"Tidak, hanya ingin makan siang, sudah lama kami tidak pergi bersama" jawab Andin yang memperhatikan Aftan memakai bajunya sendiri.
Aftan terdiam, masih sibuk membenarkan dasi yang akan terpasang, lalu Andin mendekat dan membantu tanpa di minta.
Ada rasa aneh, hangat, indah dan entah kenapa hati Aftan menjadi penuh dengan kebahagiaan, rasanya tidak ingin pemandangan wajah Andin yang tengah serius membenarkan dasinya tepat di hadapannya, hilang begitu saja.
"Lakukan semua hal yang membuatmu bahagia" ucap Aftan membuat Andin langsung mendongak menatapnya.
Cup
Sebuah kecupan dirasakan di bibir nya dengan lembut, Andin mengerjap sesaat, lalu tersenyum melihat kembali baju sang suami yang sudah rapi.
Aktifitas pagi yang padat di lakoni, Andin berangkat sendiri dengan mengendarai salah satu mobil favorit milik Aftan yang berwarna hitam.
Melaju perlahan di jalanan dan akhirnya sampai di perusahaan tepat lima belas menit sebelum jam masuk dan memulai aktivitas nya.
"Nona Andin, kamu sudah datang?"
"Baru saja pak"
"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan, masuklah" ucap Deni dengan wajah yang sangat serius kali ini.
"Iya pak, ada apa?"
"Aku mempunyai pekerjaan penting, perusahaan sedang memperoleh penawaran tender yang sangat besar dengan penambang berlian dari Kalimantan"
"Alhamdulilah, bukankah ini berita bagus pak"
"Iya, tapi aku harus memastikan sendiri jenis berlian tersebut bersama dengan perusahaan batu mulia itu"
"Lalu?"
"Keadaan itu hanya bisa dilakukan oleh ahlinya yang berada di luar negeri, baru aku bisa memutuskan kerjasama itu menguntungkan apa tidak bagi perusahaan, dengan kata lain di perusahaan ini akan kosong sementara aku ke sana"
"Maksud nya bagaimana pak?" Andin masih belum bisa mencerna.
"Aku ingin kamu yang menghandle menggantikan ku terlebih dahulu,"
"Apa?!, tapi pak_"
"Aku hanya percaya padamu untuk saat ini Nona Andin, Bagaimana?"
Andin terdiam, menimbang permintaan berat sang atasan yang berharap penuh padanya, dan saat mengingat bahwa perusahan yang di tempatnya saat ini adalah anak cabang dari salah satu perusahan suaminya, Andin mengangguk setuju.
"Okey, terimakasih"
"Sama-sama pak Deni, mohon bimbingan jika nanti saya ada kesulitan"
"Tentu saja, aku siap 24 jam untuk di hubungi jika ada masalah apapun"
Andin mengangguk, lalu segera pergi melanjutkan pekerjaannya, ada rasa berat saat teringat akan tugas yang akan di berikan nantinya, walaupun dulu pernah mempunyai pengalaman memimpin di perusahaan sebelumnya.
*
*
Makan siang bersama dengan Ella, dan di sebuah resto yang terletak di salah satu pusat perbelanjaan yang tak jauh dari perusahan adalah pilihan tepat bagi keduanya, sekalian untuk merefresh pikiran kedua wanita yang tengah pusing.
"Kamu ada masalah dengan pemilik perusahaan mu?" Andin bertanya.
"Aku tidak suka, terlalu mencampuri urusan pribadiku" jawab Ella.
"Apa tidak bisa kamu bertahan disana, posisimu sudah bagus Ella"
"Aku tau, tapi semenjak di pegang oleh anaknya, semua berubah" Ella nampak kesal.
"Kalau memang dirasa di luar batas, resain saja, tapi kamu sudah dapat pekerjaan di tempat lain kan?" Andin tentu khawatir akan nasib sahabatnya jika keluar begitu saja tanpa persiapan yang matang.
"Sudah, tapi dengan jabatan dan gaji yang di bawah sebelumnya" raut sedih Ella terbaca saat berbicara.
"Nah kan, sayang juga"
"Iya sih, mangkanya aku masih bingung memutuskan An, apa aku bertahan dulu ya, mungkin saja keadaan akan berubah seiring berjalannya waktu"
"Itu juga yang aku harapkan, kamu sudah bertahun-tahun kerja disana, dan jabatanmu di perusahan itu juga sudah lumayan di perhitungkan" ucap Andin sebagai bahan pertimbangan.
Ella mengangguk dan akhirnya memutuskan untuk tetap kerja di tempat itu, dan selanjut membahas masalah Andin yang akan menggantikan posisi direktur perusahaan sementara waktu.
Ada senyuman bangga dan senang dari Ella, dia tau benar kemampuan Andin memang diatas rata-rata, jadi untuk jabatan itu, dirasa cukup pantas di sandangnya.
Ditengah perbincangan serius yang mulai menemukan titik terang, keduanya di kejutkan dengan kehebohan yang tak jauh dari tempatnya.
"Hentikan!"
Terdengar teriakan, membuat atensi semua orang sejenak teralihkan, begitu juga dengan Andin dan Ella yang terkejut melihat sebuah kejadian.
"Bukankah wanita itu_"
"Istri pengusaha Bima Raharja?" Sahut Ella.
"Iya, yang dulu pernah menamparmu An, ingat kan?"
"Tentu saja, ada apa ya?" Andin penasaran.
Dan wartawan yang mengejarnya kini berhasil mendapatkan yang diinginkan, wanita itu kebingungan ingin menghindar, alhasil berteriak kesal dan memaki para pemburu berita.
Akhirnya semua orang disana mulai mengerti, rupanya ada kasus penipuan barang-barang branded yang sekarang sedang diusut dan melibatkan nama istri pengusaha yang bernama Nila Raharja.
Tak menyia-nyiakan kesempatan, Ella segera menyeret Andin yang terkejut karena sudah ditarik tangannya dan mengikuti langkah kaki Ella.
"Kita lihat saja" desis Ella lalu menghadang wanita yang bingung menghadapi para wartawan.
"Kau!" Wanita itu terkejut melihat keduanya.
"Akhirnya, perbuatanmu di bayar lunas oleh Sang Maha Kuasa" ucap Ella dengan senyuman remeh nya.
"Jangan kurang ajar!"
"Kau yang kurang ajar, berlagak sok berkuasa, melemparkan kesalahan akan kelakuan be-jat Suami mu ke temanku, tidak taunya, kamu sendiri lebih hi-na" balas Ella.
Nampak wajah begitu emosi dari wanita itu, namun tak bisa berbuat apa-apa saat para wartawan menyerbunya kembali, Nila ketakutan, pontang panting berusaha lari dan bersembunyi, Andin tersenyum puas begitu juga dengan Ella.
Bersambung.
Yang makin penasaran, yuk jangan lupa KOMENnya ditunggu ya, juga VOTE, LIKE dan hadiahnya UNTUK memenangkan uang Tunai di Akhir Episode 40 dan 80 pada 3 KOMENTAR POPULER dan 3 TOP FANS teratas.
nanti jadi ujian buat Rumah Tangga Aftan, Ailin, dan Sky....SERU THOR.....
sehat dan semangat sll kak...
apa yang akan terjadi setelah andin melihat sky.
ayo lanjut up lagi kak author, semangat 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️