NovelToon NovelToon
Titisan Kaisar Tempur

Titisan Kaisar Tempur

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:59.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Geerqiasilatusiluchen

Seorang tuan muda dari keluarga Bai terpaksa harus di asingkan oleh dunia, akibat kehilangan kekuatannya sejak kecil.

Tubuhnya yang lemah tanpa kultivasi membuatnya di cemooh, bahkan....janji pernikahan pun terpaksa harus di batalkan oleh keluarga Xue.

Dipandang sebelah mata, di cemooh, di caci dan hina. Bahkan sekte Yue yang telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu pun di obrak abrik oleh keluarga tinggi lainnya.

Bai Ye pun berusaha bangkit untuk membalas dendam pada seluruh dunia yang telah berusaha menghapuskan keluarga Bai di benua energi spritual.

Akankah Bai Ye berhasil, atau malah ia mati sebelum mendapatkan kekuatannya kembali?

Simak novel pertama autor dengan protagonis pria...

CRAZY UP SABTU, MINGGU DAN TANGGAL MERAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Geerqiasilatusiluchen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MASA LALU

Bai Ye masuk ke dalam pemukiman aneh itu. Namun ketika kakinya tengah menginjak area gebang pemukiman tersebut yang terbuat dari kayu kokoh, dirinya seakaan masuk ke dalam sebuah portal ruang dan waktu.

Deg! Bai Ye terpana hingga mematung di depan gerbang tersebut "Hahahaha..." sebuah tawa yang begitu renyah pun mulai terdengar.

"...Bai Ye! Kemarilah" pinta seorang wanita yang Bai Ye sangat kenal dan begitu familiar.

"Ibu. Tangkap aku kalau bisa" ejek anak kecil tersebut sembari berlarian kanan kiri tak beraturan.

Sementara Bai Ye yang saat ini menyaksikan momen indah itu hanya bisa bekaca kaca melihat masa lalu nya yang begitu indah. Sang ibu telah menangkap Bai Ye "Nah Kena!"

"Ibu. Jangan marahi aku" tangis Bai Ye kecil.

"Tidak. Nak, mana mungkin ibu memarahimu? Ayo sini..."

"Baik Bu..." Bai Ye pun hanya menurut saja.

Mereka berjalan menuju sebuah kamar dan Bai Ye mulai di dudukan di atas matras "Ibu ada apa? Kenapa wajah ibu sedih? Apakah karna aku sangat nakal, jadi ibu kesal?" tanya Bai Ye menatap wajah sang ibu yang di tekuk.

Sang ibu menggelengkan kepalanya "Tidak nak. Ibu tidak marah..."

"Lalu kenapa ibu sedih?" tanya Bai Ye kecil.

"Ibu sedih, karna... Ibu harus meninggalkan mu. Ibu takut, kelak... Ibu tak dapat lagi melihat wajah mu putraku" keluh sang ibu menunduk.

"Jangan pergi bu" Bai Ye seketika memeluk sembari merengek.

"Bai Ye anak ku. Tumbuhlah dengan baik, ibu sangat menyayangimu" ujar sang ibu merangkul anaknya.

"Jangan pergi bu... Aku mohon" rengek Bai Ye tak bisa menghentikan tangisannya.

Lalu ibunya pun menenangkannya dengan cara membujuknya "Oh Ia sayang. Ibu punya sesuatu untukmu, apakah kamu mau memakainya?" tanya Sang ibu mulai melepas pelukannya.

"Hiks. Aku tidak mau... Aku mau nya ibu" balas Bai Ye dengan mata berkaca kaca.

"Anggap saja ini adalah hadiah dari ibu" Balas sang ibu mulai membuka telapak tangannya.

"Aku tak perlu hadiah bu. Aku mau nya sama ibu" ulang Bai Ye masih merengek.

"Lihatlah..." tunjuk sang ibu ke telapak tangannya.

"Itu... Tak ada apa pun di sana bu" balas Bai Ye mengarahkan penglihatannya ke telapak tangan sang ibu.

Ibu nya tersenyum lalu sebelah tangannya mulai melambai ke arah tangan kirinya yang menadah. Kemudian, keluarlah sebuah kalung yang sangat indah dab terlihat mewah "Wahh... Ibu hebat, ibu pandai menyihir" puji Bai Ye sangat girang.

"Lihatlah kalung ini. Apakah Bai Ye suka?" tanya sang ibu masih membujuk Bai Ye.

Bai Ye mengangguk anggukan wajahnya "Mmh"

"Kalau begitu. Ambilah kalung ini... Ini adalah hadiah untuk mu putraku" ujar sang ibu sembari memakaikannya.

"Apakah kalung ini cocok dengan ku bu?" tanya Bai Ye kecil.

"Tentu saja sangat cocok, sebab putra ibu sangat lah tampan" balas sang ibu sembari memeluk Bai Ye.

"Terimakasih bu..." Balas Bai Ye begitu senang.

Saat mereka saling merangkul, seseorang datang begitu saja ke dalam kamar ibunya dan membuat sebuah kerusuhan "Whussshhh!" seseorang itu masuk melalaui jendela kamar yang tadinya begitu rapat. Dirinya membentuk asap lalu muncul di depan Gu San San (ibu Bai Ye)".

"Hahahaha... Rupanya kau di sini" Ucap sosok berjubah hitam misterius yang tiba tiba menujuk Gu San San di depan Bai Ye.

"Ibu. Aku takut, siapa dia bu?" tanya Bai Ye kecil.

"Tenanglah nak. Jangan takut..."

"Hehehe. Putramu lumayan berbakat juga ya... Jika kau tidak memberitahuku di mana Tetua Tang Zhan, maka... Aku akan kembali dan membawa anakmu pergi" tegas pria berjubah hitam menakutkan itu.

"Kenapa aku harus peduli pada Tetua Tang Zhan? Lagi pula, meski aku adalah muridnya, aku sama sekali tidak tahu menahu urusan tetua Tang Zhan ada di mana dan mau kemana" tegas Gu San San.

"Heh. Cukup bernyali juga kau rupanya... Baiklah. Akan ku paksa hingga kau mau membuka mulutmu" tegas Laki laki misterius itu.

Gu San San mulai berdiri dan mengangkat pedangnya, ia mulai bersiap menunggu serangan dari lawannya "Baiklah. Jika itu yang kau mau!" Gu San San menunjuk pria misterius itu dengan pedangnya.

Namun, pria yang menakutkan itu malah menggunakan ilmu hitamnya saat menghadapi Gu San San "Ibu... Aku takut" Rengek Bai Ye kecil.

"Tenanglah putraku, ibu ada untukmu..." balas Gu San San.

Pertarungan pun terjadi, meski kekuatan mereka tidak seimbang, namun Gu San San sangat teliti kala menangkis puluhan ribu serangan pria berjubah hitam itu dengan sangat apik.

"Heh. Hebat juga kau" imbuh Pria berjubah itu.

"Kenapa kau ingin kan tetua Tang Zhan?" tanya Gu San San.

"Heh. Untuk apa kau ingin tahu"

"Meksi aku tak perduli pada tetua Tang Zhan, tapi... Dengan kedatangan Klan Iblis ke kediaman kluarga Bai, bagiku... Ini sudah sangat meresahkan dan bahkan, kelak akan menimbulkan huru hara di antara keluarga besar sekte benua energi kultivasi. Kau pasti paham maksudku kan?" Lantang Gu San San.

"Hahahaha... Kau pikir aku perduli!" Balas Pria berjubah hitam itu sembari terkekeh.

"Kalau begitu! Baiklah... Akan ku buat perhitungan dengan mu!" Bicara demikian seraya mengarahkan pedangnya ke pada pria berjubah hitam itu.

Whusssh! Saat di tebas oleh pedang Gu San San, pria itu malah membuyarkan tubuhnya bah asap hitam "Hahahaha. Kau pikir, kau bisa melenyapkan ku hanya dengan pedang bodohmu itu?" oleh pria berjubah hitam tersebut.

"Heh. Kalau begitu! Rasakan ini!" Gu San San mengumpulkan energinya di kedua telapak tangannya lalu mengarahkan nya ke pria tersebut.

"Jurus Pemecah petir!" Pekik Gu San San.

Blar! Energi besar tersebut mulai terlepas dari telapak tangan Gu San San dan mengenai tubuh pria berjubah hitam itu BRUAK! Alhasil, pria misterius itu pun terseret ke belakang lalu menghantam pintu keluar yang terbuat dari kayu "Uaghhh!" ringis pria itu. Pintu kayu tersebut bahkan hancur bekeping keping...

"Heh. Akan ku buat kau lebih menderita!" tegas Gu San San kembali melakukan pembukaan segel jurus tinju lima unsur yang jadi andalannya.

"Heh. Hari ini, aku hanya datang untuk memperingatkan mu... Kelak, akan ku buat dirimu menderita. Lihat saja, anak mu... Pasti akan menjadi budak klan Iblis!" bicara demikian seraya enyah dari pandangan Gu San San.

"Tidak mungkin anak ku mengabdikan diri nya pada mahluk mahluk seperti kalian!" marah Gu San San. Gu San San mulai menenangkan diri, ia pun mengatur napasnya lalu membalikan tubuhnya ke arah Bai Ye kecil.

"Ibu aku takut" ringis Bai Ye. Sang ibu menghampiri "Jangan takut putraku. Ibu bersama mu" balas sang ibu.

"Kenapa mahluk menyeramkan itu menyerang ibu?" Tanya Bai Ye meratap.

"Putraku, bolehkan ibu berpesan padamu?" tanya Gu San San.

"Mmmh" Angguk Bai Ye menatap sang ibu intens.

"Bai Ye... Ingat pesan ibu ya. Ibu titip kalung ini padamu... Kelak, apapun yang terjadi. Jangan lepaskan kalung ini... Apakah kamu paham?" tanya Gu San San sembari memperingatkan.

Bai Ye mengangguk dan tak bertanya apa alasan di balik pesan ibundanya itu.

Ibu... Bathin Bai Ye menggumam. Dirinya yang saat ini, seperti tengah bermimpi dan melihat masalalunya.

Kenapa ibu pergi secepat itu? Kenapa ibu meninggalkan ku dan ayah demi berperang? Jika ibu tak pergi, aku pasti masih bisa melihatmu. Batin Bai Ye menggumam.

1
Ahmad Sudrajat
Luar biasa
Aman 2016
gas terusss
Uswatun Hasanah
lanjut
Ran Cunit
keren
Ran Cunit
bisa gitu ya
Uswatun Hasanah
lanjut
Uswatun Hasanah
bagus. .lanjut
Uswatun Hasanah
lanjut
Uswatun Hasanah
mantap lanjutkan
Kabul Tohari
Luar biasa
Jumadi 0707
thor klo perompak itu di lautan klo perampok br adanya di daratan gnti thor ms tulis bhs Indonesia aja salah
Jumadi 0707
heran kan MC penerus kaisar perang kog hrs bljar di Akademi buang2 waktu
Jumadi 0707
mantap
Aman 2016
lanjut lanjut lanjut
Edu Juan
lambat sekali ceritanya
Jumadi 0707
ceritanya gitu lg hilang lg males bacanya gk ada ide laen gitu thor
Jumadi 0707
sebel MC knp ditinggal kan ada naga suruh aja dia cari mkn MC bloon
Jumadi 0707
ktnya long huo penguasa hutan kog kog siluman air gk takut thor
Uswatun Hasanah
mantap
Jumadi 0707
ini baru asyik thor ide baru gk sama dng novel laen lanjuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!