Titisan Kaisar Tempur
Prolog
Suatu hari... Di sebuah benua energi kultivasi, lahirlah seorang anak laki laki yang cukup handal dan begitu jenius dalam belajar ilmu beladiri, dan tingkat kultivasi tenaga dalamnya mencapai level 10. Padahal anak tersebut baru saja menginjak usia 10 tahun, betapa bangganya sang ayah ketika melihat putranya tumbuh menjadi seorang petarung yang hebat sejak dini.
Bai Ye mendapatkan begitu banyak pujian dan sanjungan dari berbagai sekte dan berbagai keluarga besar, apa boleh daya, di dunia kultivasi... Orang yang berpendidikan, cerdas dengan ilmu yang tinggilah yang di hargai dan bahkan berkuasa.
Sedangkan sisanya, yang lahir tanpa kultivasi atau bakat terpendam sejak lahir. Maka akan di singkirkan dari dunia dan di sebut sebagai sampah dunia yang tak berguna...
Namun... anak yang bernama Bai Ye sungguh berbeda, ia lahir di keluarga Bai. Ayah nya sendiri bernama Bai Xi, dan ayahnya sendiri adalah tetua dari sekte Yue yang artinya langit. Sekte Yue sempat mengalami kemunduran beberapa tahun silam sebelum kelahiran Bai Ye kecil, namun kini bangkit kembali setelah putranya di nobatkan sebagai master kultivasi 9 dengan level tempur tingkat 10 saat usianya menginjak 10thn...
"Putra ku... Kau memang anak ku yang paling jenius" Sang ayah begitu bangga pada anaknya. Hingga ia terus menerus memuji muji anak tersebut.
"Oh ia Bai Ye, besok kakek buyut mu akan menjodohkan mu dengan putri Mei Lan dari keluarga Xue. Kakeknya adalah tetua sekte Shandian yang terkenal di antara tujuh keluarga besar sekte benua energi Kultivasi. Jadi, besok kau bersiaplah" tegas ayah Bai Ye.
Bai Ye kecil mengangguk tanpa tahu apa sebenarnya arti dari kalimat perjodohan itu "Baik ayah... Aku paham" Balas Bai Ye mengangguk lugas pada sang ayah.
"...Kalau begitu. Hari ini, istirahatlah..." tegas sang ayah. Bai Ye pun mengangguk diam dan mulai pamit pada sang ayah. Ia pun menghampiri dua pengasuhnya lalu pergi keluar bersama dua pengasuh sang tuan muda tersebut.
Sreeet, suara pintu di seret. Blam! dan pintu pun tertutup rapat. Tetua Bai Xi mulai duduk di singgasananya dan mulai menyenderkan kepalanya di kepala kursi kayu kokoh tersebut, netranya mulai menatap lurus ke depan seakan tengah melamunkan sesuatu, laki laki paruh baya itu pun mulai mengusap usap janggutnya yang mulai tampak memutih seraya menggumam "...Gu San San lihatlah putra kesayangan mu itu, dia tumbuh dengan sangat baik. Bahkan, kemampuannya sangat hebat melebihi kekuatan kita... Seandainya kau masih ada, sudah pasti... Kau akan bangga pada anak laki laki mu ini" Bisik Tetua Bai Xi mengandai andai.
Benar, seandainya saja ibu Bai Ye masih ada, sudah pasti ibunya akan sangat bangga pada anak laki lakinya. Sayang sekali, Nyonya Gu San San tewas beberapa tahun silam ketika Bai Ye berusia 5 tahun. Saat itu Nyonya Gu San San mendapat misi dari ayahnya (Kakek buyut Bai Ye) untuk menyelesaikan peperangan melawan Sekte kegelapan yang di pimpin langsung oleh raja iblis yang bernama Chang Moo Sha. Nyonya Gu San San membawa serta puluhan pasukan dari ketujuh sekte aliansi keluarga besar. Namun nahas, seluruh pasukan yang ia pimpin harus di tarik mundur karna menerima sebuah kegagalan besar.
Nyonya Gu San San beserta seluruh pasukannya tewas saat itu juga. Hanya jasad yang telah terkoyak saja yang bisa kembali ke sekte Yue, kematian Nyonya Gu San San membuat tetua Bai Xi terpukul dan hingga saat ini. Ia pun belum bisa menerima hal buruk tersebut...
Bagai mana bisa istriku tewas, sedangkan ia menyandang gelar sang dewi perang dengan tingkatan kultivasi berlevel 15 dan memiliki jurus tempur bintang 9. Tapi ibu Bai Ye tewas begitu saja di gurun tandus tempat Sekte iblis itu di dirikan.
***
Ke esokan harinya...
Bai Xi bertemu dengan calon istrinya yang bernama Mei Lan Seluruh kluarga besar berkumpul dengan begitu hikmat, bahkan kakek Xue Shen sangat antusias ketika bertemu dengan Bai Xi kecil di sekte Yue...
"Kekuatan Bai Ye sungguh tak bisa di anggap remeh. Hahahaha, kelak... Ia akan menjaga Mei Lan cucu ku dengan sangat penuh perhatian dan penuh cinta... Hahaha" tawa menggelitik mulai terdengar dari tetua Fan Shan Sekte Xue.
"Tetua terlalu memuji" Balas Tetua Bai Ye ikut senang, para mentri dan jajarannya makan hingga puas begitu pun para penasihat dan yang lainnya.
Sedangkan Bai Ye kecil dan Mei Lan hanya duduk disatu meja setelah selesai menandatangani kontrak perjodohan tersebut "Bai Ye..." Ucap Mei Lan menoleh ke arah Bai Ye. Bai Ye pun membalas nya "Ya..."
"Kelak. Jika kita sudah dewasa... Kamu harus janji, kamu harus lebih kuat dariku... Baru aku mau manjadi istrimu. Jika tidak, aku tidak mau menikah dengan laki laki yang berilmu rendah apalagi sampah!"Tegas Mei Lan mengingatkan Bai Ye.
"Huh. Tak usah ikut campur, lagi pula... Aku juga, tidak mau menikah. Aku ingin tetap menjadi seperti ini. Bebas dan tetap tenang... Lagi pula, aku... Masih belum bisa bertemu ibuku" Balas Bai Ye menatap liontin peninggalan sang ibu.
Liontin peninggalan sang ibu itu di buat dari sebongkah batu giok. Bahkan Bai Ye tak pernah melepaskannya sesuai perintah ibunya sebelum dirinya dan kakek buyutnya pergi berperang melawan sekte kegelapan yang di pimpin Raja Iblis Chang Moo Sha.
"Begitu ya. Baguslah jika begitu... Lagi pula, perjodohan ini tidak lah penting" balas Mei Lan penuh ke angkuhan.
Sejak hari itu... Sejak resepsi perjodohan di gelar. Beberapa hari kemudian... dengan tiba tiba, Bai Ye terserang wabah misterius, seluruh tabib andalan sekte tujuh keluarga besar tidak bisa menyembuhkan anak tersebut.
"Maafkan hamba tetua, tuan muda mengalami sakit yang misterius" ucap sang tabib.
"Lalu. Bagai mana dengan anakku... Dia tak mungkin meninggal di usia yang begitu muda. Kasihan dia..." Tetua Bai Xi menekuk wajahnya sedih.
Meski demikian, tak banyak yang bisa ia lakukan selain merawat dan menjaga Bai Ye dengan penuh kasih sayang. Setiap hari yang bisa Tetua Bai Xi lihat hanyalah keadaan putranya yang kian memburuk.
Bai Ye terus saja terlelap sepanjang waktu tanpa makan dan minum. Seketika bobot tubuhnya mulai menurun dan ia tampak seperti mayat hidup. Hingga beberapa bulan kemudian, Bai Ye pun sembuh namun ia kehilangan seluruh kekuatannya...
Bai Ye kini bukanlah Bai Ye yang dulu. Tapi meski demikian, sang ayah tak mempermasalahkannya, karna bisa hidup kembali dengan sehat pun membuatnya merasa sangat senang, seakan berterimakasih pada para dewa karna telah mengabulkan seluruh doa dan permintaannya.
"Terimakasih dewa... Kau telah mengembalikan putraku satu satunya yang berharga ini" tangis seorang ayah ketika memeluk putranya begitu bahagia.
"Maafkan aku ayah. Mungkin, untuk saat ini... Aku hanya akan menjadi beban untukmu" Tangis Bai Ye pada sang ayah. Namun ayahnya merasa tak masalah akan keadaan fisik anaknya yang saat ini memang masih sangat lemah.
"Tak apa nak. Kau bisa memulainya lagi dari awal, jika kau mau mempelajari segala dasar dasar dan unsur ilmu beladiri juga tenaga dalam lagi. Maka suatu hari nanti, kau pasti akan menjadi petarung handal... Jadi nak. Kau tak usah risau... Kau bisa kembali mengumpulkan tingkatan kultivasimu dari nol lagi... ketika kau sudah benar benar sembuh. Mungkin, kelak... Segala pencapaian mu di masa lalu pasti akan segera kembali ke padamu. Dan membuatmu menjadi orang yang lebih hebat lagi..." tegas sang ayah mensupport sang anak yang saat itu sudah mulai drop dan tak memiliki harapan hidup lagi.
"Baik ayah. Aku akan ingat segala nasihat mu ini hingga aku tumbuh dewasa kelak" Balas Bai Ye menangis di pelukan sang ayah.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Halim Harfin
rajin2lah membalas komen thor. utamanya komen yg berupa saran utk peningkatan mutu novel kamu
2024-07-01
1
LIANG TAI
suka lanjut siapa tahu seru wkwwkk
2024-06-28
1
Jumadi 0707
alurnya mantap thor bda dngan novel laen inget thor jng banyak uraian reiders dah bsnyak baca novel jng bertele tele lanjuut
2024-06-23
1