seorang gadis yang bernama Abigail Clancy Robinson dia adalah cucu satu satunya dari keturunan Robinson yang akan mewarisi seluruh harta kekayaan Robinson bukan hanya perusahaan dan aset lainnya melainkan klan mafia yang sudah bertahun-tahun dipimpin oleh Robinson.
Gisel adalah gadis yatim piatu kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan besar yang terjadi dan ternyata itu adalah ulah dari saudara angkatnya, karena harta dan kekuasaan yang akan diwariskan kepada ayah dari Abigail ini saudara angkatnya pun menjadi iri dan ingin memiliki semuanya.
ancam demi ancaman pun dilakukan bahkan teror selalu ditujukan untuk gadis kecil itu,namun karena pelatihan yang sangat keras membuat gadis itu dewasa sebelum waktunya,hingga suatu hari orang yang seharusnya menjadi pelindung bagi gadis itu ternyata menorehkan luka traumatis yang sangat dalam hingga dia sangat anti terhadap laki-laki.
namun kedatangan Maverick sang bodyguard yang dipilihkan kakeknya untuk nya membuat pandangan berubah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua belas
" apakah kau jatuh cinta pada cucuku..." Robinson penasaran akan jawaban dari Maverick.
" Entah,. Yang jelas aku sangat tertarik dengan nya,dia berbeda dari gadis pada umumnya" ujar Maverick sambil mengendikkan bahu.
" Dia mempunyai sebuah trauma sejak kecil,tapi sejauh ini aku tak pernah melihat dia tantrum akan traumanya mungkin sudah sembuh" yah sejauh ini Robinson tak pernah melihat cucunya berdiam diri dikamar seharian penuh seperti sebelum sebelum nya. Dia pikir mungkin cucunya sudah sembuh dari traumanya.
" Memang apa yang membuat dia trauma??" Tanya Maverick penasaran.
Drrrttt
Drrrttt
" Katakan..." Yah ponsel Maverick berdering hingga membuat Robinson urung menjawab pertanyaan dari Maverick.
" Tuan, kelompok kita yang berada dicabang eropa telah diserang oleh kelompok Black Eagle banyak yang luka luka,.. nampaknya ada yang berkhianat diantara para anggota kita tanpa kita ketahui " Maverick mendengar laporan dari anak buahnya menjadi berang bagaimana kenerja mereka hingga sampai kecolongan.
" Lakukan seperti biasanya kalau kau sudah menemukannya bantai habis seluruh keluarga nya tanpa ada yang tersisa..." Perintah Maverick tegas, sedangkan Robinson yang mendengar perintah Maverick pada anak buahnya hanya bisa terkekeh.
" Kau sama dengan kakekmu boy..." Maverick memutar matanya malas.
" Kami beda..." Hardik Maverick tak terima.
Klek
Nampak pintu ruang kerja dibuka secara buru buru oleh kepala pelayan di mansion Robinson,lalu tak lama kemudian kepala pelayan itu menunduk hormat dan melaporkan sesuatu.
" Tuan... Nona Abigail saat ini tengah keluar dengan tergesa gesa saat saya bertanya nona tidak menjawab pertanyaan saya" Robinson mendesah lelah mendengar laporan dari kepala pelayan
" Anak itu..." Robinson tak mampu berkata kata.
" Biar aku yang mencarinya..." Maverick berdiri dan berlalu dari sana belum sampai dipintu keluar Robinson berkata.
" Kau temukan cucuku dalam keadaan selamat Mave... Dan bawalah dia kepadaku nanti..." Ujar Robinson
Maverick yang sempat berhenti diambang pintu tadi tak menjawab permintaan Robinson dia pun bergegas keluar dari ruang kerja pria tua itu.
" Kau... Awasi seluruh pekerja dengan baik aku tidak mau kecolongan lagi ingat itu..." Ujar Robinson tegas.
" Baik tuan..." Kepala pelayan menunduk hormat kemudian pamit dan berlalu dari sana.
" Gadis itu... Kenapa semakin kesini sifatnya makin menurun dari Daddy nya." Gumam Robinson,tak lama kemudian Robinson mengeluarkan cerutunya dan menyalakannya.
Tak membutuhkan waktu lama kini mulut hitam pria tua itu mengepul asap tebal membumbung tinggi keatas. Tubuh tuanya sangat lelah tapi mengingat dia harus membimbing cucunya dia harus bertahan sampai kapan pun.
Abigail kini tengah berada dalam mobilnya dia menuju ke bar yang terkenal dikota ini gadis itu memakai kaos yang terkesan sedikit kebesaran dan celana jeans ketat hingga nampak sempurna ditubuhnya.
Sepatu sport warna putih yang dia pakai makin membuat penampilan gadis itu kesan tomboi. Wajah datarnya yang khas membuat daya tarik sendiri buatnya.
Abigail memasuki bar sendirian nampak dia tengah mencari cari sesuatu atau seseorang disana, setelah menemukan yang dicarinya Abigail tanpa banyak kata menghampiri pria tampan yang saat ini tengah memangku wanita jala** disana.
Sedangkan dikanan kirinya juga nampak para wanita penggoda mencoba menarik perhatian pria itu yang tak lain adalah Johannes Robinson sepupu dari ayahnya.
Klek
" Singkirkan wanita wanita jalang ini dari hadapan ku atau nyawamu yang melayang saatvini juga" Abigail menodongkan pistolnya kearah Johannes. Beberapa wanita disana menjerit ketakutan sedangkan wanita yang kini berada dalam pangkuan Johannes nampak gemetar hebat.
Johannes memutar malas kedua matanya dia paling tidak suka kesenangan nya diganggu,tapi kali ini yang menggangu nya adalah sepupunya yang terkenal kejam dan jujur saja Johannes sedikit takut tapi dia tak menunjukkan nya.
Abigail tersenyum miring melihat Johannes yang menurut padanya. " Kalian menyingkir lah nanti aku bayar kalian sesuai dengan perjanjian." Ujar Johannes tenang.
Para wanita itupun sedikit terbirit-birit setelah Johannes mengatakan hal itu, setidaknya mereka aman untuk saat ini batin mereka.
" Katakan apa maumu, Kenapa kau selalu mengganggu kesenangan ku sial** " umpat Johannes dongkol.
Johannes tahu kalau saat ini Abigail sedang dalam mood buruk jadi dia segera memanggil waiters kesini membawakan minuman mahal seperti biasanya.
"Ada apa ..." Tanya Johannes sedikit lembut dia tahu kalau gadis ini dalam mode seperti ini biasanya emosi nya tidak stabil bisa bisa tantrum seperti yang sudah sudah.
" Aku hanya butuh minuman,.. rokok " Johannes mengerti lalu menyerahkan sebungkus rokok kepada Abigail.
" Sebenarnya ada apa bi... " Kini Johannes berkata dengan lembut.
" Tidak ada hanya butuh ketenangan saja..." Johannes memutar bola matanya malas.
" Apa kau masih mengingat dia..." Abigail menggeleng.
Kini asap rokok membumbung tinggi keatas,kepulan kepulan asap itu membentuk huruf O bergerak naik ke atas.
" Dia tak layak untuk diingat..." Ujar Abigail lugas.
" So... What wronge with you heemmm" kejar Johannes,dia penasaran kenapa tiba-tiba sepupunya seperti ini.
" Nothing..." Kembali Abigail menggeleng,dia bersandar ke kursi sofa itu dengan nyaman ada kesepian diantara sejuta ekspresi yang ditampakkan oleh gadis itu.
" I am tired Jo..." Tiba-tiba Johannes duduk disamping gadis itu dia menarik kepala Abigail agar mau bersandar di bahunya agar nyaman jikalau nanti dia tertidur.
Johannes tahu apa yang pernah dialami gadis ini,dia pernah mengalami pelecehan seksual tapi tidak sampai ke inti itu saja sudah membuat dia benar-benar trauma setengah mati.
Pria yang seharusnya melindungi nya saat itu karena dia adalah orang kepercayaan Daddy nya dan kebetulan Abigail sangat mengagumi nya tapi entah bagaimana ceritanya pria itu seperti kehilangan akal sehat hingga membuat lupa diri dan hendak memperkosa Abigail.
Saat itu Abigail masih belum sekuat sekarang pria yang bernama Julius Caesar itu sangat dikagumi Abigail selain dia sebagai pelatih dia juga banyak mengajarkan Abigail sesuatu yang tak pernah diajarkan pada siapapun tentang tehnik tehnik membunuh dalam senyap tentang menembak dengan jitu, tentang memanah dan lain sebagainya hingga membuat Abigail menguasai semuanya tanpa kesulitan berkat Julius.
Johannes tidak tahu bagaimana ceritanya sampai pria itu kehilangan kendali atas dirinya sendiri hingga melakukan pelecehan seksual tapi untung nya tidak sampai dalam tahap inti hingga Abigail terjaga sampai sekarang.
Abigail masih syok dan trauma secara bersamaan dari yang Johannes tahu sepertinya pria itu dalam kendali sesuatu atau obat barang kali atau hal hal yang berbau mistis sejenis vodoo atau santet, memikirkan nya saja Johannes hampir botak dibuatnya.
" Abi.... Tidakkah kau mau memaafkannya aku rasa saat itu dia dalam keadaan kehilangan kendali atas dirinya..." Tidak ada jawaban dari gadis itu. Johannes pikir gadis itu tertidur hinggydia berinisiatif menggendongnya dan membaringkannya dikamar yang biasanya dia pesan.
" Biarkan dia bersama ku..." Sebuah suara mengagetkan Johannes,dia memiringkan kepalanya dan bertanya tanya siapa dia.
" Saya bodyguard nona Abigail..." Ternyata pria itu adalah Maverick.
Johannes memasang wajah tak percaya pada pria itu namun dia sedikit takut kala melihat wajah dingin Maverick yang tak bersahabat.
Diperjalanan tadi dia melihat GPS yang sempat dia pasang di kalung yang biasa dipakai oleh Abigail, bagaimana cara Maverick memasang nya hanya dia yang tahu.
Maverick mengernyit saat tahu kalau gadis itu memasuki bar sendirian Maverick segera menancapkan gas mobilnya dengan kecepatan tinggi pas sampai disana dia mengitari area bar hingga dia melihat Abigail tengah menodongkan pistol pada seorang pria disana yang tak lain adalah Johannes.
Maverick melihat interaksi keduanya hingga dia dengan sengaja duduk didekat tempat duduk Abigail dan Johannes hingga dia mendengar semuanya,jujur dalam hati Maverick bertanya tanya sebenarnya trauma apa yang pernah dialami gadis itu.
Dan apa katanya tadi lupakan seorang pria dan... Memaafkan dia ,. Dia siapa?? Batin Maverick kembali dihujam berbagai pertanyaan.
Jujur ada rasa tak suka dalam diri Maverick mendengar nya dia benar benar tak menyukai nya apalagi melihat Abigail bersandar di bahu laki laki itu dia sangat sangat tidak menyukai nya tanpa sadar kalau saat ini Maverick tengah cemburu.