NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Masrifah

zayn malik seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di kota bandung . lelaki yg kerap di panggil malik itu harus menikahi seorang gadis SMA yg masih suka main-main dan sulit di atur.
kalau bukan karena permintaan terakhir Sang ayah , gadis yg bernama zahartunnissa tidak akan menerima perjodohan dengan seorang lelaki yg tidak ia sukai.
akan kah keduanya sama-sama bertahan atas pernikahan ini?
gimana cerita selanjutnya? yuk baca kisah nya di novel ku ini ya, selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

yang di lakukan Rival hanya mengekor Salma memilih mukena untuk ibunya. Sesekali bertanta pada Rival meminta memilih satu dari dua mukena yang di pilih Salma.

" Dua-duanya bagus, tapi gue lebih suka yang putih polos sih"

" Ya udah, ini aja"

"Kalau menurut lo yang bunga bagus ya itu aja Sal"

"Engga, Val. Gue juga cocok yang putih polos, mbk yang ini ya"

Salma memberikan mukena pilihannya pada pelayan di toko tersebut.

" Oh iya, makan yuk, gue traktir "

" Ga usah, sal".

"Engga apa-apa kali, Val. Itung-itung gue ngebales kebaikan lo yang mau anterin gue pulang sampe mampir buat beli mukena dulu" Salma membayar harga mukena di kasir.

"Ayo! " Ajak Salma sambil menenteng tas belanjaanya. Rival tidak enak juga jika terus menolak, jadi ia memilih setuju saja. Mereka makan sushi bersama di mall tersebut.

"Engga apa-apa kan, gue makan bareng pacar sahabat gue sendiri? " Tanya Salma.

" Engga apa-apa, Zahra pasti engga bakalan marah kok"

Salma tersenyum senang, saat Rival tengah makan, ia membidikkan camera ponsel nya ke arah lelaki itu diam-diam lalu memotretnya. Ia mengembangkan senyuman senang di wajahnya kemudian foto tersebut ia jadikan status instagram dengan caption.

'**yang abis basket kelaparan**'

Tentu saja status instagram nya di kecuali kan dari Zahra dan Winda agar mereka tidak melihat. Salma mengulas senyum di wajahnya dan kembali makan sushi bersama Rival sambil sesekali mereka mengobral.

Selesai makan sushi, Rival mengantar Salma pulang ke rumah nya. Perjalanan dari mall ke rumah Salma tidak terlalu jauh, Salma turun dari motor setelah sampai di rumahnya.

" Makasih ya Val"

"Sama-sama"

" Eh, masuk dulu dong. Ketemu mama, pamitan dulu "

" Ah, iya" Rival pun akhirnya melepas helmnya dan menyimpan helm itu di motornya lalu masuk bersama Salma.

" Assalamualaikum " Seru Salma sambil membuka pintu.

" Waalaikumsalam " Sahut Sani mama Salma yang berjalan menghampiri mereka dari arah dapur.

" Eh, ada tamu"

"Assalamu'alaikum tante" Rival mencium punggung tangan Sani.

" Waalaikumsalam "

" Ini Rival. Temen aku di sekolah, mah. Dia yang nganterin aku pulang terus nganter aku beli ini" Sambil menunjukan tas belanjaannya.

" Ya ampun" Sani mengambil tas belanjaan itu.

"Makasih lo Rival. Udah mau anterin Salma, tante seneng banget"

Rival tersenyum.

"Sama-sama tante"

"Ya udah yu, masuk dulu masuk"

" Tante maaf, saya harus pulang tidak bisa lama-lama"

" Loh, kenapa? " Tanya Sani

" Sibuk? "

" Ya, kurang lebih seperti itu" Sahut Rival seraya tersenyum canggung.

" Oh ya udah kalau gitu , kapan-kapan main lagi ke sini ya, cobain masakan tante, di jamin kamu pasti suka "

" Kami dulu punya cafe, mamah langsung yang masak, jadi pasti enak" Sambung Salma.

"Kalau begitu, saya nanti harus coba kalau tidak merepotkan tante"

" Ya, engga lah" Sani tersenyum.

" Ya udah, saya pulang dulu Tante, Salma. Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam " Sahut Sani dan Salma

***

Zahra sedak mengetuk-ngetuk ponsel ke kepalanya, baru saja ia senang karena acara makan-makan di warung bi ijah bersama teman-teman nya, sekarang malik malah memberinya tugas matematika. Wajah Zahra cemberut tapi masih berusaha menyelesaikan soal-soal itu sebab kalau tidak, malik pasti marah besar.

Zahra juga berusaha hati-hati, ia tidak mau jawabannya banyak yang salah seperti di hotel hari itu dan membuat malik kesal padanya.

Malik datang menghampiri Zahra dengan membawa segelas jus mangga yang dingin. Ia menyimpan nya di meja. " Semangat" Katanya dengan tersenyum tipis.

Zahra hanya melirik sejenak dan kembali menjatuhkan pandangannya pada soal-soal di buku.

Sambil menunggu, malik memilih membaca buku, sesekali matanya melirik ke arah Zahra yang terlihat berpikir keras dan kali ini Zahra tidak banyak diam atau makan cemilan. Otaknya benar-benar di pakai untuk mengerjakan tugas.

Satu jam kemudian, Zahra meregangkan otot-otot nya setelah menyerahkan bukunya kepada Malik. Malik mulai memeriksanya, di saat seperti inilah yang menegangkan, Zahra takut banyak jawaban yang salah. Belajar dengan malik tiga kali lipat lebih menyeramkan di bandingkan belajar dengan guru matematika di sekolah.

Malik tengah menandai sesuatu di buku Zahra dan hal itu membuat Zahra menghembuskan nafas, pasti banyak yang salah.

" Sumpah, Kak. Kali ini gue ngerjain serius, engga main-main, kalau banyak yang salah, ya gue minta...... "

"Salah dua dari sepuluh soal" Potong malik sambil menutup buku dan menatap Zahra. Zahra seketika melebarkan matanya tak percaya.

" C-cuman salah dua, beneran Kak? "

Malik mengangguk membuat senyuman mengembang di wajah Zahra.

" Yesss!! "

Gadis itu mengepalkan tangannya di udara. Baru kali ini, jawaban yang benar jauh lebih unggul dari yang salah, biasanya terbalik, salah delapan, dua benar. Atau salah sembilan benar satu. Dan yang parah salah semua.

" Bagus, ada peningkatan "ujar Malik.

" Lo mau hadiah apa dari gue? "

"Loh ada hadiahnya Kak? "

Malik mengangguk.

" Dih, engga bilang, coba kalau tau dari lama, gue usahain semua jawabannya benar"

"Usaha jawaban benar bukan karena hadiah dari gue. Tapi karena lo butuh masa depan, Li butuh nilai yang bagus buat masuk kampus yang bagus"

"Iya... Iya, mulai deh bawelnya"sahut Zahra seraya memutar bola matanya malas, membuat Malik terkekeh.

Pelajaran yang lain, yang perlu di ajari malik pada Zahra adalah memasak ayam goreng sebab lelaki

Itu hanya mengajarkan memasak telur saja.

Zahra memasukan paha ayam tersebut lalu menjerit sambil berlari menjauh sebab minyaknya meletup-letup.

Malik tertawa melihatnya. " Ayo sini, engga apa-apa."

Zahra menggeleng dengan wajah takut, tubuhnya memojok ke sudut dapur dengan spatula di tangannya.

" Zah, ini apinya udah di kecilin."

" Engga mau" Rengek gadis itu hampir menangis.

"Takut kena cipratan minyak lagi"

" Engga, percaya deh sama gue. Makanya apinya kecil aja jangan besar. Ayo...."

Setelah di bujuk akhirnya gadis itu luluh dan kembali mendekati kompor dengan ragu-ragu dan wajah takutnya yang terpampang jelas.

Malik berdiri di belakang Zahra, menggenggam tangan Zahra yang memegang spatula. Mereka memasak bersama, membalikan ayam goreng yang baru matang setengah.

Suasana berubah menjadi hening, tangan Malik masih memegang tangan Zahra, mereka hanya menunggu ayam goreng nya matang untuk ditiriskan tapi Malik tidak melepaskan tangan gadis itu.

" Kak.... "

" Hmm? " Malik menjawab tepat di dekat telinga Zahra mebuat Zahra sedikit bergidik geli karena suara lelaki itu tepat di telinganya.

" A-ayamnya bentar lagi matang ya? "

" Hmm"hanya deheman lagi yang di jawab lelaki itu, matanya melirik wajah Zahra dari samping, Zahra menelan salivanya susah payah, ia bukan tidak tahu Malik tengah menatapnya, hal itu membuat jantung Zahra tidak aman.

" K-kak, ayamnya.. " Malik beralih menatap daging ayam yang sudah matang. Ia segera mengangkatnya .

Zahra menghembuskan nafas lega ketika Malik sudah tidak lagi di dekatnya. Dia tengah meniriskan ayam goreng nya.

" Lo mau makan lagi? "

"H-hah? "Zahra masih belum sadar sepenuhnya dari kegugupan nya tadi.

" Mau makan lagi? " Malik mengulang.

Zahra menggeleng.

" Engga, kak. Gue udah kenyang, simpen aja, siapa tau nanti malem laper"

Malik mengangguk, memindahkan ayam goreng nya ke piring dan menyimpan nya di meja.

**Happy Reading All❤❤❤**

1
Diana
Menghidupkan imajinasi
Sagara Sanosuke
Sekali baca, rasanya nggak cukup! Update dong, thor! 👀
Siti Masrifah: nanti malam ya kak setiap jam 8 , makasih udah mampir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!