NovelToon NovelToon
My Baby Husband (New Story)

My Baby Husband (New Story)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:112k
Nilai: 5
Nama Author: Himeka15

Aurora Clarissa adalah seorang gadis piatu yang dibesarkan di panti asuhan sejak ia masih bayi, dia tidak pernah tahu siapa orang tuanya.

Suatu hari ibu panti memaksa Aurora untuk menikah dengan salah satu putra donatur panti, bagi kebanyakan orang itu adalah sebuah keberuntungan bisa menikah dengan orang terpandang, tapi tidak dengan Aurora, pernikahan ini bagaikan neraka di hidupnya karena telah merenggut kebebasan dan masa mudanya.

Seperti apa kelanjutan dan perjalanan hidup Aurora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himeka15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

Aurora Pov

Saya merasa ada yang menggoyang tubuhku ini jadi aku terpaksa membuka sedikit mataku melihat siapa gerangan yang mengusik tidurku.

Mataku terbelalak melihat ibu mertuaku secara refleks aku berdiri dan langsung menundukkan kepalaku. Aku takut mama akan marah karena aku lebih memilih tidur di sofa daripada satu ranjang dengan tuan Dion.

Saya melihat mama malah tertawa kecil jika diperhatikan mama begitu cantik di usianya yang menginjak kepala empat, mama tidak memiliki kerutan halus di wajahnya dan tubuhnya seperti gadis remaja mungkin ia rajin berolahraga dan perawatan, tolong ingatkan aku untuk tanya pada mama: "Bagaimana cara awet muda!"

Aurora sadar tidak perlu pikirkan itu harusnya kamu pikirkan bagaimana nasibmu ke depannya.

"Aurora, mama akan kasih tahu padamu bagaimana cara mengurus Dion," ujar mama padaku.

Aku melihat bagaimana cara mengurus tuan Dion, mulai dari memberikan obat pencahar, cara membasuh tubuhnya dengan lembut terus menggosok giginya secara hati-hati dan paling penting mengurus area sensitif.

"Ketika memainkan popok ke Dion jangan lupa oles cream agar dia tidak ruam," ucap mama terdengar layaknya perintah buatku.

Aku menatap tuan Dion begitu miris dia layaknya bayi, jika terlambat memakaikannya popok maka dia akan mengompol. Pasti tidak mudah untuknya dari seorang pria gagah senantiasa mengenakan jas harus berubah menjadi seorang bayi besar yang harus selalu pakai diaper untuk buang air kecil.

"Aurora, kau bisa mandi biar mama bawah Dion ke bawah untuk sarapan," ucapnya.

Aku hanya mengangguk melihat mama telah mendorong kursi roda suamiku keluar dari kamar, aku mengunci pintu kamar agar tidak ada siapa pun masuk ke dalam.

Aku membuka piyama dan masuk ke kamar mandi, aku sangat suka mandi karena di sini terdapat bathub dan shower jadi aku tidak perlu repot mandi pakai gayung.

Selesai mandi aku membuka lemari pakaian mengambil gaun panjang ala vintage terus aku mengoles wajahku pakai skincare dan loose powder.

Setelah aku selesai bersiap aku turun ke bawah menuju ruang makan, tapi aku menghentikan langkahku ketika mendengar pembicaraan serius antara Michael dan papa.

"Papa membawanya kemari karena merasa cuma dia yang pantas menjadi menantu keluarga ini," ujar papa dengan raut wajah serius.

"Masih banyak gadis lain yang pantas jadi menantu keluarga ini, tapi mengapa papa memilihnya?" Michael melontar pertanyaan tanpa getir.

Aku memasang telingaku fokus mendengar jawaban apa yang akan papa lontarkan dan aku juga penasaran alasan apa papa memilihku. Saya sangat yakin jika banyak perempuan yang pasti mau menjadi menantu keluarga konglomerat ini tidak peduli apa pun tentang kondisi tuan Dion.

"Suatu hari nanti kalian akan tahu jawabannya," ucap papa tenang.

Aku sangat kesal mendengar jawaban yang sangat ambigu itu, apa susahnya tinggal bilang alasan papa memilihnya karena dia cantik atau apa gitu. Ini enggak dia malah memberikan jawaban yang berbelit.

Pembicaraan mereka terhenti karena aku masuk ke ruang makan dengan senyum lebar di bibirku, "selamat pagi!" sapaku pada mereka semua.

"Silakan duduk," ucap papa mempersilakan aku duduk dia menunjuk kursi di samping tuan Dion.

Aku duduk melihat terdapat roti panggang dan segelas susu di depanku, mama meminta aku untuk sarapan karena telah mendengar hal itu tentu saja dengan senang hati aku makan.

Aku makan roti panggang rasa coklat sambil sekali mataku melirik ke arah tuan Dion yang sedang disuapin oleh mama bisa aku tatap bagaimana mama begitu telaten dan sabar ketika bubur itu keluar dari sela bibir Dion.

Apa seperti itu kasih sayang orang tua terhadap anaknya?

Aku sangat iri melihatnya bagaimana bisa dalam kondisi seperti itu orang tuanya tetap menyayanginya begitu tulus.

Papa telah selesai sarapan aku baru sadar papa mengenakan setelan kemeja dan celana panjang sepertinya dia akan ke kantor, tapi buat apa dia ke sana di akhir pekan mungkin saja ada hal penting yang harus ia kerjakan.

"Sayang, aku pergi dulu!" papa berpamitan pada mama dan juga mengecup kening putra sulungnya.

Setelah itu dia juga melakukan hal yang sama terhadap Michael walaupun Michael protes pada papa sepertinya ini rutinitas keluarga ini kalau berpamitan.

Aku cuma memandang kosong terhadap keharmonisan keluarga mereka sampai aku merasa terdapat sentuhan di atas kepalaku aku mendongak dapat aku lihat papa mengacak rambutku.

Setelah itu ia pergi aku menyentuh kepalaku aku merasa bingung dengan perasaan yang menjalar di hatiku, di sisi lain aku merasa senang tapi di sisi lain aku merasa aneh. Namun, aku tetap tersenyum lebar dan berkata: "hati-hati pa!"

Aku berbalik melihat Michael dengan mulut yang komat-kamit saya sangat yakin dia pasti sedang mengejek aku, saya menatap tajam padanya, tapi dia tidak merasa terganggu sama sekali yang ada dia malah menatap saya dengan mata melotot seakan kami berdua adalah musuh bebuyutan.

"Lanjutkan makan kalian," ujar mama pada kami.

Saya rasa dirinya terganggu dengan atmosfer permusuhan antara aku dan Michael. Kami telah selesai makan dan aku berinisiatif menyusun piring kotor ini seperti yang selalu aku lakukan di panti.

"Aurora, apa yang kau lakukan?" tanya mama terheran memandang saya membereskan piring-piring ini.

"Aku bantu bereskan meja ini ma," jawabku.

"Aurora, kau tidak perlu melakukannya biarkan pelayan yang membereskannya," ucap mama tidak suka padaku.

"Baik ma," balasku pelan.

"Bawa Dion ke taman," perintah mama seraya dia mengelap sudut bibir dan dagu putranya.

"Bisa ma, tapi aku tidak tahu seluk beluk rumah ini," cicitku sambil menundukkan kepalaku.

Mama menoleh pada Michael yang akan beranjak dari duduknya, "Michael!" panggilnya.

Michael mengangkat satu alisnya, "ada apa ma?" tanyanya.

"Tolong ajak Aurora dan kakakmu ke taman," ucap Dila.

Michael tidak menjawab melainkan menatapku dengan tatapan malas dan ia juga berdecak sinis kelihatannya dia keberatan.

"Ayo ikuti aku," ajak Michael padaku seraya dia mengambil alih kursi roda tuan Dion.

Aku mengikuti Michael tapi pandanganku terus menelusuri setiap sudut di rumah ini, saya melihat foto keluarga yang terpajang di dinding dari generasi ke generasi dan saya baru menyadari jika orang-orang di figuran itu terlihat mirip mungkin gen keluarga ini terlalu kuat.

Saya tidak sadar keasikan memerhatikan rumah ini dan tidak tahu telah sampai di taman. Michael berhenti secara tiba-tiba sehingga aku menubruk punggungnya.

Dia berbalik ke belakang, "lain kali jalan itu pakai mata," ucapnya sinis.

Saya cuma bisa menundukkan kepalaku.

"Urus kakakku, awas aja kalau sampai terjadi sesuatu sama kakak, siap-siap aku adukan ke mama," ucap Michael terdengar layaknya ancaman buatku.

Tidak lama kemudian dia pergi meninggalkan saya dan tuan Dion berduaan di taman ini.

POV End

1
Keane
seru sih ini🥰
putrie_07
critany mantulll
Yhunie Andrianie
kadang aku, kadang saya, mumet dngn bahasa ny!!!
Yhunie Andrianie
semoga cerita ny ngk membosan kn yaa, soal ny udh capek muter" nyari lapak ynk cerita ny seru!!!
Adinda
arzan Sama Chelsea aja thor
Moh Rifti
up
Enung Samsiah
ada apa dngn ayah zapar apkh punya rahasia tntng aurora,,,,
Reza Muna
Luar biasa
Nur Cahyani
q tebak pasti dinikahkan dgn aurora
Asih Lusiana
kok gitu sih
Yuni Pragi
tidak jelas crtsnya d ulang lg
tasya_1438: itu gk diulang tapi dilihat dari sudut pandang Dion
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
Aras Diana
Luar biasa
martina melati
untung gk ada bola yg nyasar y
Amey Sumaidah
Luar biasa
Puyoh Ramadhan
Menurut saya cerita ini cukup unik dikarenakan penulisnya menampilkan tokoh pria yang tidak sempurna dan tokoh perempuan yang sebatang kara. Obrolan antara tokoh perempuan dan laki-laki cukup unik karena tokoh perempuan terus mengoceh tidak peduli walaupun sih pria tidak bisa balas begitu juga pria walaupun perempuan tidak bisa mendengarnya.
jaya
Pertama kali membaca cerita ini karena ada notifikasi dari noveltoon. Saya baca karena lagi iseng dan bosan. Setelah saya baca lama kelamaan saya larut dalam cerita ini.

Segi penokohan ya unik biasanya pemeran utama selalu digambarkan secara sempurna tanpa cela. Tapi di cerita ini setiap tokoh memiliki kekurangan masing-masing.
Titik Supadmi
next mbak thor...👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor... 👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!