Kiara sudah tak tahan dengan kelakuan Fadly yang doyan selingkuh. Entah sudah berapa kali ia mendapati Fadly jalan bersama wanita lain atau mendapati Fadly sedang berbalas pesan mesra dengan wanita lain. Tak ingin dibodohi terus-menerus,Kiara mulai menyusun rencana untuk membalas perbuatan Fadly dengan cara menjadi sukses.
silahkan membaca kisah lengkapnya teman-teman di novel ini ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KINLY SECRET, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Sudah tiga hari Pak Dani keluar kota. Namun tak pernah menghubungi istri nya sejak tiba di kota tujuannya. Alasannya pada sang isteri adalah perjalanan bisnis. Bu Nani biasanya tak pernah ambil pusing dengan kegiatan suaminya itu. Ia terlalu sibuk dengan bisnisnya sendiri dan kehidupan sosialitanya. Namun kali ini berbeda,Bu Nani merasa gelisah memikirkan suaminya.
"Aneh,kenapa perasaan ku jadi gelisah kayak gini ya ?" Sambil bergumam pelan,Bu Nani segera mengambil handphone nya dan langsung menghubungi nomor suaminya.
Bu Nani semakin kepikiran suaminya karena setelah dihubungi beberapa kali nomor Pak Dani tak aktif. Sambil menahan kegelisahan dalam hati,Bu Nani segera menghubungi salah satu teman sosialitanya untuk sekedar pergi berburu barang baru di mal.
"Lia,kenalin ini Tante Nani teman mama." Bu Dini sebagai salah satu teman sosialita yang saat ini diajak jalan oleh Bu Nani,memperkenalkan anaknya yang masih muda dan sangat cantik. Terlihat seperti wanita berkelas dengan kepribadian yang lemah lembut,membuat Bu Nani seketika jatuh hati dengan pembawaan anak teman sosialitanya itu.
"Wah,Cantik sekali kamu Nak." Ucap Bu Nani sambil memberikan tangannya dicium oleh anak temannya itu. Seketika terlintas sebuah ide dipikiran Bu Nani untuk menjodohkan Lia dengan anaknya Fadly.
"Makasih Tante." Ucap Lia terlihat malu mendengar pujian dari Bu Nani.
"Nak Lia masih sekolah atau udah kerja ?" tanpa menunggu lama,Bu Nani langsung mengorek informasi langsung pada yang bersangkutan.
"Anak saya ini udah bekerja Jeng,saat ini menjabat sebagai manager keuangan di perusahaan Abdy Jaya." Kali ini Bu Dini yang langsung menjawab pertanyaan dari Bu Nani. Ia sangat merasa bangga pada anaknya yang selain cantik juga memiliki karir yang menjanjikan.
"Wah hebat ya Jeng,masih muda sudah memiliki pekerjaan. Tante ikut bangga deh Sama kamu Lia." Tanpa disadari,Bu Nani semakin berambisi untuk mempertemukan Fadly dengan Lia. Bu Nani sangat menginginkan menantu seperti Lia yang selain menawan juga memiliki karir yang cemerlang.
Lia hanya tersenyum malu menanggapi pujian dari Bu Nani. setelah berbasa-basi lumayan lama,akhirnya Bu Nani dan Bu Dini yang ditemani oleh Lia. Mereka pun berbelanja sepuasnya dan untuk sementara Bu Nani yang terlena dengan aktivitas belanjanya akhirnya benar-benar melupakan kegelisahannya mengenai sang Suami.
Empat jam berbelanja,akhirnya Bu Nani dan Bu Dini akhirnya menyudahi aktivitas belanja mereka,dan pada akhirnya saling berpamitan untuk pulang.
...****************...
Pak Dani yang baru saja pulang merasa kesal karena mendapati rumahnya sangat sepi. Keinginannya untuk disambut dengan hangat oleh keluarganya ketika pulang,tinggal khayalannya belaka. Pak Dani sudah sangat hafal sekali bahwa sang isteri pasti sedang menghambur-hamburkan uang untuk berbelanja atau ke salon.
Hingga sudah tua seperti ini dan memiliki anak yang sudah besar,Pak Dani mendambakan sebuah keluarga yang hangat dan yang selalu berkumpul. Namun semuanya ini tidak ia dapatkan dari sang isteri. Bu Nani sibuk dengan dunia sosialitanya. Berkali-kali Pak Dani harus menelan kekecewaan ketika pulang di rumah selalu sepi. Anak-anak nya juga seolah menjauh dan sibuk dengan diri mereka sendiri .
"Oh,udah pulang Pah ?" Suara Bu Nani membuyarkan lamunan Pak Dani. Ia segera melewati sang suami dan langsung masuk ke kamar. Dirinya sudah tak sabar ingin mencoba semua pakaian yang baru saja dibeli dari mal,hingga lupa menjamu sang suami yang baru saja pulang.
Pak Dani yang lelah diperlakukan seperti itu,langsung menyambar kunci mobil dan segera keluar rumah entah pergi ke mana. Mendengar bunyi mobil Bu Nani terkejut dan keluar dari kamar. Dilihatnya mobil sang suami telah semakin jauh dari pandangannya. Ada rasa sesal dalam hati mengingat dirinya yang mengabaikan sang suami.
"Lagian juga aneh si papah. Harusnya kan aku yang ngambek karena sudah tak berkabar,mana nomornya nggak aktif juga. Huh! Dasar lelaki,semuanya egois!" sambil berkata,Bu Nani menghentakkan kaki dan segera kembali ke kamar.
Baru saja ingin kembali mencoba baju yang baru saja dibeli,Bu Nani kembali dikejutkan dengan bunyi mobil sang suami yang memasuki halaman rumah. Dirinya segera menyambut sang suami. Ia tak ingin lagi membiarkan suaminya seperti tadi.
"Pah,dari mana ?"Tanya Bu Nani dengan lembut pada sang suami,akan tetapi tak dihiraukan. Pak Dani menerobos masuk ke kamar tanpa memperdulikan pertanyaan isteri nya.Bu Nani merasa kesal dan mengikuti langkah sang suami yang menuju ke arah koper besar tersimpan.
Pak Dani memasukkan semua pakaiannya di dalam koper. Tak dipedulikan sang isteri yang terus saja memberondongnya dengan berbagai pertanyaan.
"Nggak usah bertanya apapun yang aku lakukan. Urus saja semua barang-barang yang baru kamu beli." Teriak Pak Dani penuh kemarahan. Ini adalah pertama kalinya ia sangat marah pada sang isteri.
"Emang kenapa kalau aku suka membeli barang-barang baru. Itu kan semua menggunakan uang ku." Masih tak merasa bersalah, Bu Nani tak kalah keras membalas perkataan sang suami.
"Baiklah. Mulai saat ini urus saja semua hobimu. Anggap saja kamu ngga pernah punya suami. Prioritaskan dirimu sendiri. Dari dulu kamu ngga pernah mengurus keluargamu. Lihatlah sekarang,anak-anakmu sudah dewasa namun belum bisa mandiri hingga saat ini." Pak Dani segera menyelesaikan pekerjaannya menaruh baju di dalam koper.
Tanpa memperdulikan teriakan sang isteri yang memanggilnya,Pak Dani menyeret kopernya dan segera menaruhnya di bagasi mobil. Sepertinya kesabaran Pak Dani saat ini sudah diambang batas. Tak ingin lagi menoleh ke belakang,ia segera tancap gas meninggalkan sang isteri yang terdengar mulai menangis.
Pak Dani memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Tujuannya kali ini adalah ke rumah isteri sirinya. Ya,tanpa sepengetahuan isterinya,Pak Dani diam-diam menikah dengan seorang janda terhitung sudah setahun lamanya. Nama janda tersebut adalah Delsi.
Pembawaan Delsi yang lembut dan penuh perhatian sangat jauh berbeda dengan sang isteri yang cuek dan hanya mementingkan diri sendiri. Pak Dani saat ini sangat membutuhkan hangatnya sebuah keluarga yang harmonis. Dan Bu Nani tak sanggup mewujudkan semuanya itu.
Isteri yang tak pernah menghargainya dan mau menang sendiri,serta anak-anak yang tak bisa diatur penyebab Pak Dani mencoba membangun sebuah keluarga baru demi mendapatkan sebuah ketenangan. Bersama Delsi,Pak Dani mendapatkan semua apa yang ia inginkan. Tak heran ia sering menghabiskan waktunya bersama istri sirinya tersebut dengan alasan sedang melakukan perjalanan bisnis. Bu Nani yang memang tak mau tahu dan cuek tak pernah sedikitpun menaruh curiga jika sang suami telah memiliki wanita lain. Entah apa yang terjadi jika Bu Nani mengetahui bahwa Pak Dani telah menikah lagi .
Semangat terus dalam berkarya ya 😍🌹✊
karma tak semanis kurma.
seperti nya penulis ini fans beratnya dianri smp tak rela dianri menderita. sampe muak bacanya.