Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.
Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.
Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.
Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Apa kamu yakin ingin mendengarkan apa yang aku inginkan darimu, Luna Xander?" tanya Jonathan kepada seorang wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu. Jonathan masih mengunci tubuh Luna di dinding dengan kedua lengannya.
Luna mengerutkan keningnya, sepertinya pria dihadapannya itu memang telah mengenal siapa dirinya. "Apa kamu mengenaliku?"
Jonathan pun tersenyum miring, "Siapa yang tidak kenal dengan seorang pewaris di YBS?"
Lima tahun yang lalu, Tuan Steven telah memperlihatkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Matteo, sang kaki tangan ayahnya itu. Dari hasil penyelidikan itu memperlihatkan bagaimana mesranya Luna dan Arga di Amerika, padahal dulu Luna menyewa Jonathan untuk menjadi suami bayarannya untuk menghindari perjodohannya bersama Arga. Tapi nyatanya Luna malah mencampakkannya, membiarkannya divonis hukuman mati dan mengabaikan adiknya. Luna lebih memilih berbisnis di Amerika dan bersenang-senang dengan Arga.
Andai saja Jonathan tahu bahwa informasi yang dia dapatkan tentang Luna pada lima tahun yang lalu itu adalah sebuah kebohongan. Dia tidak melakukan penyelidikan ulang tentang Luna karena dia sangat mempercayai ayahnya, tidak mungkin sang ayah tega berbohong kepadanya. Sebenarnya Tuan Steven sudah mengetahui bahwa Luna sedang dirawat di rumah sakit karena kecelakaan. Tapi dia menyuruh Matteo untuk memanipulasi informasi tersebut dan mengedit foto Luna dan Arga yang sedang bermesraan di Amerika.
Tuan Steven melakukan itu semua karena dia sangat marah kepada keluarga Xander yang telah menghina putra kandungannya itu dan memperlakukannya seperti sampah. Dia tidak akan pernah merestui jika sampai Jonathan kembali kepada Luna. Sehingga dia menjodohkan Jonathan dengan Grace, padahal Jonathan masih belum resmi bercerai dengan Luna.
"Apa yang kamu mau dariku? Kenapa kamu menculikku seperti ini?" tanya Luna dengan nada ketakutan, tangannya gemetaran ketika memandangi Jonathan.
"Karena ada banyak hal yang harus kamu bayar padaku." jawab Jonathan, dia menatap Luna dengan penuh kebencian.
Luna mengerutkan keningnya, "Maksudnya?" Luna sama sekali tidak paham dengan apa yang Jonathan maksud.
Apakah Luna pernah melakukan kesalahan kepada pria dihadapannya itu? Tapi mengapa pria itu sama sekali tidak pernah sedikitpun terlintas di dalam ingatannya. Pria tersebut begitu asing untuk Luna.
Jonathan pun tersenyum smrik, dia sudah tahu bagaimana kepribadian seorang Luna. Seorang wanita arogan, angkuh, dan tidak punya hati nurani. Sangat mudah untuknya melupakan kesalahannya begitu saja. Bahkan mungkin kehadiran dirinya yang versi dulu di kehidupan Luna hanyalah sebutiran debu untuk wanita itu, yang tak akan pernah sudi untuk Luna ingat.
Luna memang tidak boleh memperlihatkan kepada semua orang bahwa dia sebenarnya amnesia, karena sampai kini nama Luna masih menjabat sebagai CEO di YBS. Jangan sampai para investor tahu akan kondisi sang pewaris di YBS itu. Sehingga Selena harus menggantikan posisi Luna untuk sementara di Indonesia, dengan alasan Luna sangat sibuk dengan proyek besar di luar negeri, sehingga jarang berada di Indonesia.
"Aku ingin kamu menjadi pembantuku selama tiga puluh hari." Jonathan berkata dengan nada serius.
Jonathan ingin memperlakukan hal yang sama kepada Luna ketika dia masih menjadi seorang Jonathan yang buruk rupa, dulu dia memang telah menjadi seorang pelayan untuk Luna. Walaupun sebenarnya memang atas dasar kesepakatan bersama. Tapi tidak ada salahnya dia memperlakukan Luna seperti itu.
"Pem-pembantu?" Luna sangat terkejut mendengarnya. Dia yang selalu diperlakukan seperti seorang putri di mansionnya, tidak pernah menginjakkan kakinya ke dapur. Bahkan dia adalah seorang pewaris di perusahaan YBS. Dengan begitu entengnya ada seseorang yang ingin menjadikan dia sebagai seorang pembantu, tentu saja Luna sangat tidak terima dan merasa terhina.
"Aku tidak mau. Siapa dirimu beraninya menjadikan aku sebagai seorang pembantu? Aku akan melaporkan kamu ke kantor polisi atas tuduhan penculikan." sambung Luna.
Jonathan pun tersenyum smrik, dia segera berjalan mundur sedikit menjauhkan dirinya dari Luna. Seolah-olah mempersilahkan Luna untuk pergi.
Tanpa berpikir panjang, Luna segera berlari untuk melarikan diri dari mansion tersebut.
Begitu berhasil keluar dari mansion yang megah itu, Luna terkejut melihat ada banyak sekali para anggota klan Lucifer yang sedang berjaga di setiap gerbang, mereka semua membawa senjata api.
Hal tersebut membuat hati Luna bertanya-tanya, apakah mungkin pria tampan yang menculiknya itu bukanlah sembarangan orang?
Zdor!
Luna berjengit kaget ketika mendengar suara senapan api yang telah dilepaskan oleh seseorang yang sedang berdiri di belakangnya, pria itu telah menembak kepala salah anggota klan Lucifer yang sedang berada di halaman depan mansion.
"Aaaaa!" Luna menjerit histeris melihat kepala pria itu telah terluka dan tubuhnya tumbang ambruk ke tanah, kemudian pria itu pun mati seketika. Darah telah mengalir begitu deras dari kepala pria tersebut.
Tubuh Luna nampak gemetaran, untuk pertama kalinya dia melihat kejadian yang sangat mengerikan seperti ini.
Jonathan pun menyimpan kembali pistol ke holster pinggangnya, lalu dia segera berdiri di samping Luna, dan berkata, "Dia adalah seorang penghianat yang memang harus dihukum mati, karena itulah aku menembaknya. Begitupun dengan kamu, jika kamu berani melarikan diri dari sini, kamu akan bernasib sama dengan pria itu."
"Sebenarnya siapa dirimu? Kenapa kamu harus mengurung aku seperti ini?" Luna berkata dengan nada tinggi kepada Jonathan.
Jonathan enggan menjawab pertanyaan dari Luna, dia memilih untuk berbicara kepada salah satu anak buahnya. "Urus mayat penghianat itu."
"Baik, Tuan."
Mayat orang yang telah berkhianat itu pun segera diamankan oleh beberapa orang anggota klan Lucifer.
Kemudian Jonathan menatap Luna dengan nada tatapan tajam, "Mulai sekarang kamu adalah pembantu di rumah ini. Cepat buatkan aku makanan untuk makan siang nanti!"
Setelah berkata seperti itu, Jonathan segera melangkah pergi meninggalkan Luna.
Luna sama sekali tidak terima dengan perlakuan Jonathan terhadapnya, "Aku gak mau, aku adalah putri dari Abian Xander dan pewaris di YBS. Berani sekali kamu memperlakukan aku seperti seorang pembantu!"
Mungkin karena saking kesalnya, sampai Luna ingin menendang Jonathan dari kejauhan. Dia hanya berkhayal bisa menendang pria dengan sepuasnya. Mungkin dia mengira tendangannya tidak akan kena, karena jarak antara dirinya dengan Jonathan sudah lumayan jauh.
Namun, ternyata sungguh di luar dugaan, high heels yang dipakai oleh Luna terlepas dari kakinya dan terlempar cukup jauh, mengenai kepala Jonathan dari belakang.
Buukk!
Jonathan pun segera menghentikan langkahnya, dia merasakan kepalanya sakit tertimpuk high heels milik Luna.
Luna terbelalak, dia menutup mulutnya sendiri. Sungguh diluar prediksi. Entah apa yang akan Jonathan lakukan padanya setelah ini.