Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Bintang
...Hallo readers, terima kasih atas komentar, hadiah, dan dukungan kalian yang lainnya....
...Mulai hari ini autor akan usahakan up bab baru setiap hari lebih dari satu bab. 🎉🎉🎉...
...Jika ada saran dan kritik silahkan komentar dengan bahasa yang sopan ya teman-teman, agar autor juga menanggapinya dengan senang hati....
...Mohon bersabar, bab akan di update pukul 08.00 WIB. Jika tidak tepat waktu berarti autor malamnya sudah sampai alam mimpi 😂😂...
...Jangan lupa like dan sesajennya setelah membaca....
Happy Reading 🌹🌹
Putri berangkat kerja seperti biasanya, awalnya mertuanya menyuruh Putri untuk di rumah saja. Tetapi dengan berbagai alasan Putri dapat berangkat kerja hari ini.
Tidak ada yang tau perihal pernikahan Putri dengan atasannya yaitu Sky, hanya orang-orang penting saja yang tau tentang hubungan mereka.
"Put, kemana saja kamu beberapa hari ini?" Tanya Neni rekan kerjanya.
"Maaf mbak, Putri beberapa hari tidak enak badan terlebih Nana juga baru operasi." Ucap Putri.
"Kamu sudah sehat betul? Jika masih sakit, ambil cuti lagi saja." Jawab Neni dengan menempelkan punggung tangannya dikening Putri.
"Alhamdulillah, sudah sehat mbak. Makanya hari ini sudah bisa bekerja lagi." Jawab Putri dengan tersenyum ke arah Neni.
"Syukurlah, ayo kita bekerja." Jawab Neni.
Segera mereka menyiapkan peralatan tempur untuk membersihkan ruangan di gedung pencakar langit tersebut.
...**...
Perusahaan Wiratama.
Terlihat Doni yang tengah duduk di kursi kebesarannya dengan menyenderkan kepala. Dia memikirkan anak kandungnya yang hilang.
Suara ketukan membuyarkan lamunannya, terlihat Zidan memasuki ruangan Doni.
"Ada apa Zi?" Tanya Doni pada asistennya.
"Tuan, Bu Siti tidak ingin menemui Tuan. Beliau akan tetap bungkam dan merahasiakannya." Jelaa Zidan pada bosnya.
"Kita harus bagaimana Zi, aku tidak ingin anakku hidup susah diluar sana." Jawab Doni frustasi dia menjambak rambut belakangnya.
Zidan hanya diam, dia sendiri juga tidak tahu harus bagaimana agar Bu Siti membuka rahasianya.
"Maaf Tuan, apakah Tuan selama ini memiliki musuh?" Tanya Zidan pada bosnya.
Seketika Doni menatap ke arah asistennya, "Tidak Zi, dunia bisnis memang Kejam. Tetapi aku tidak pernah merasa memiliki musuh di dunia bisnis maupun orang luar." Jawab Doni mantap.
Jika bosnya tidak memiliki musuh, kenapa ada orang yang rela menukar bayinya dengan anak kandung bosnya? Tidak mungkin jika hanya kebetulan, sepertinya ada rahasia besar yang melatar belakanginya. Pikir Zidan.
"Apa tidak ada ciri-ciri lain tentang anakku Zi?" Tanya Doni lagi.
Sungguh sebagai orang tua kandung yang terpisah belasan tahun, membuat Doni sangat ingin bertemu dengan anak kandungnya.
Sperti apakah dia, apakah dia lebih mirip dengannya atau Ibunya. Memikirkannya saja, sudah membuat Doni bahagia.
"Informasi terbaru yang saya dapat... Putri baru saja melangsungkan pernikahan Tuan." Jawab Zidan dengan sedikit menjeda ucapannya.
Doni membelalakkan matanya, bagaimana bisa. Mereka bahkan belum bertemu, siapa yang menikahkannya. Apakah keluarga pihak laki-laki akan menyayanginya atau justru membuatnya lebih menderita.
"Ba... bagaimana bisa Zi? Usianya masih belia Zi, bagaimana bisa dia sudah menikah!!" Seru Doni yang tidak dapat menerima kenyataan.
Zidan hanya dapat menundukkan kepalanya, dia sendiri juga tidak dapat berbuat apa-apa. Jujur dia juga sangat penasaran dengan anak kandung bosnya.
...**...
Waktu sudah menunjukkan makan siang, seluruh karyawan di perusahaan Gandratama berbondong-bondong untuk pergi makan siang atau sekedar mengobrol dengan rekannya.
Sedangkan diruangan Sky tengah membahas proyek baru dengan asistennya, suara ketukan pintu mengalihkan atensi mereka.
Terlihat sekertaris Sky memberitahukan jika Bintang datang.
"Suruh dia masuk, dan Briel kamu istirahatlah. Setelah makan siang akan kita bahas lagi." Ucap Sky.
Segera Gabriel undur diri dari ruangan tersebut, kini Bintang sudah masuk ke dalam ruangan Sky setelah asistennya keluar.
"Ada apa Bin?" Tanya Sky yang masih sibuk membaca sebuah berkas.
"Kak Sky, ayo makan siang." Ucap Bintang dengan suara yang manja.
"Aku masih sibuk, kamu lihat sendiri pekerjaanku banyak." Jawab Sky yang mengusir bintang secara halus.
"Pekerjaan bisa dilanjutkan nanti, jika kak Sky sakit bagaimana? Ayo, aku hanya ingin ditemani makan siang saja. Setelah itu aku akan pulang kak." Ucap Bintang yang masih berusaha membujuk Sky.
Sky mendesah kasar, "Janji ya, setelah ini kamu harus pulang." Ucap Sky yang tengah memakai jasnya.
Bintang mengangguk semangat, tidak sia-sia dia membolos kuliah hari ini agar dapat pergi makan siang dengan Sky.
Selama perjalanan menuju kelantai dasar, Bintang senantiasa menggandeng lengan kekar Sky.
Senyumnya tidak pernah luntur, bahkan para karyawan yang melihat kemesraan mereka memandang iri.
Banyak kasak-kusuk terdengar di telinga Bintang dan Sky, jika Bintang mendengarnya membuatnya begitu bahagia. Berbeda dengan Sky dia merasa biasa saja.
Tanpa sadar mereka melewati Putri dengan rombongannya untuk pergi makan siang diluar.
"Put, kamu lihat. Pak Sky bergandengan mesra dengan seorang wanita, apa dia pacarnya Pak Sky ya?" Tanya Neni yang menyenggol lengan Putri agar memperhatikan orang yang menjadi topik pembicaraannya.
Putri yang melihat Sky dan Bintang berjalan dengan mesra hanya menatapnya datar, "Mungkin." Jawab Putri singkat.
"Ish, dasar. Aduh mereka serasi sekali ya Put, yang satunya cantik satunya tampan. Aku dengar mereka sudah dekat sejak kecil." Ucap Neni dengan tersenyum memegang pipinya.
Putri hanya menggelengkan kepala dan bersedekap dada, sejurus kemudian dia meninggalkan Neni sendiri.
Kini Bintang dan Sky tengah makan siang di salah satu cafe dekat kantor Gandratama, banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka.
"Bintang, mulai besok jangan lagi datang ke kantor." Jawab Sky datar.
Bintang menghentikan gerakan tangganya dan menatap ke arah Sky "Kenapa kak? Apa ini semua karena istri kakak yang tidak memperbolehkanku untuk bertemu kak Sky lagi?" Jawab Bintang sinis.
"Bukan istri kakak yang melarangnya Bin, kamu tahu sendiri pekerjaanku juga banyak. Kamu cobalah bermain dengan laki-laki yang umurnya sebaya denganmu." Jawab Sky dengan mengelap bibirnya menandakan dirinya sudah selesai makan.
Segera Sky berdiri dan menuju kasir untuk membayar bill. Bintang segera menyambar tasnya dan sedikit berlari untuk menyusul Sky.
Kini Putri dan Rudi terlihat berjalan beriringan dan sesekali tertawa, tanpa mereka sadari sepasang mata tengah menatap tajam ke arah mereka.
Sky segera masuk ke gedung perusahaan setelah makan siang dengan Bintang, dia melewati Putri begitu saja seolah tidak saling mengenal.
Didalam lift, Sky terlihat memukulkan tangannya ke dinding lift. Dia begitu marah melihat Putri dapat tertawa dengan pria lain, sedangkan dengan dirinya.
...**...
...Halo readers, selalu dukung karya autor yang masih remahan rengginang ini ya. ...
...Silahkan berikan ide cerita jika dirasa tulisan autor sudah mulai membosankan. ...
...Terima kasih, selamat beraktivitas ❤❤...