NovelToon NovelToon
ISTERI BAR-BAR BOS MAFIA

ISTERI BAR-BAR BOS MAFIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: shafrilla

Erik, bos besar yang mempunya kekuasaan dan kekuatan. bertemu dengan seorang gadis muda berusia 19 tahun.

Alessia Carolin, gadis muda berusia 19 tahun. dia adalah gadis yang sangat luar biasa, tak sengaja bertemu dengan seorang pria berusia 30 tahun bernama Erik Regan. seorang pengusaha yang begitu kejam bahkan bisa dibilang bos mafia yang menguasai begitu banyak bisnis.

Sebuah pernikahan terpaksa karena hutang budi, akankah pertemuan dua orang itu mendapatkan sebuah jalinan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KABUR YANG GAGAL

"Hiiii... takutttt..,"

alhasil mimpinya untuk kabur seketika lenyap, mimpinya langsung sirna ketika dia melihat ke bawah kolam yang dia lihat adalah kolam yang dipenuhi dengan predator berbahaya.

"Turun nyonya." pinta pelayan wanita.

"Di sana ada buaya berumur, di sini ada buaya mematikan." ucap Caroline sembari berteriak sangat keras.

Pengawal pria mengusap wajahnya dengan begitu frustasi, dia diperintahkan oleh Erik untuk menjaga istrinya. namun yang terjadi di hari pertama Dia menjaga Caroline dia sudah mendapatkan kejadian seperti ini.

"Nyonya, lebih baik nyonya turun. akan sangat berbahaya jika mulut para buaya itu terbuka, apa nyonya mau dilahap oleh buaya-buaya itu?" perkataan pengawal pria yang bernama Elios itu seketika membuat Caroline turun dengan tergesa-gesa. dia masih mencintai kehidupannya dia masih mencintai nyawanya yang sangat berharga.

"Urusan melarikan diri ditunda dulu aja deh, lebih baik selamat daripada menjadi santapan para buaya-buaya itu." langkah kaki yang terburu-buru ketika turun dari tangga. Setelah itu dia langsung terduduk lemas membayangkan begitu banyak buaya di balik tembok itu.

"Nyonya." Panggil pelayan yang wajahnya terlihat panik.

"Cepat Kamu ambilkan aku minum yang banyak, kalau perlu dispensernya bawa kemari juga." ucap Caroline yang sedikit kebingungan sekaligus frustasi.

"Nyonya, apa nyonya mau saya bantu masuk ke dalam?" tanya Elios.

"Tidak perlu, Lebih baik aku duduk di sini lama-lama aja daripada aku ditolong oleh anak buah buaya berumur."

Elios menghela nafasnya sedikit kasar, dia harus belajar bersabar karena baru pertama kali ini dia bertemu dengan seorang wanita yang sangat unik.

"Nyonya, ini minumnya." satu gelas air diberikan oleh pelayan wanita yang bernama Vivi.

"Glekk.. glekk..," Dalam beberapa tegukan segelas air mineral itu dihabiskan oleh Caroline. jantungnya berdebar begitu kencang, dia terus membayangkan bagaimana jika dia tadi tiba-tiba melompat. alhasil pasti tulang belulangnya tertinggal di perut para buaya itu.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau di bawah ada buaya?" tanya Caroline sembari melirik pelayan wanita.

Raut wajah pelayan itu seketika berubah ketakutan. "Maaf Nyonya." jawabnya.

Kaki yang sudah gemetar, tubuh panas dingin memikirkan andaikata dia benar-benar melompat. Mungkin hari ini hanya tinggal nama yang akan tertera, almarhum Alessia Caroline.

"Heh..., aku masih belum mau menjadi hantu gentayangan. hidupku ini masih berharga, aku mau bertemu para pria tampan yang ada di jalanan." ucap Caroline yang kemudian berdiri. langkah kakinya begitu lemas, dia benar-benar tidak bisa berpikir.

Elios hanya bisa menggelengkan kepala atas apa yang terjadi, dia benar-benar tidak bisa berpikir mengenai majikan wanitanya. Ponsel Elios berdering berulang kali, pria itu melihat ponselnya yang tertera di sana adalah nama bosnya.

"Iya tuan." Elios menjawab telepon dari Erik.

"Apakah semuanya baik-baik saja, Elios?" tanya Erik. Pria itu tidak bisa tenang, dia meyakini kalau istrinya pasti akan melakukan sesuatu.

Mendengar pertanyaan dari bosnya Elios nampak sedikit menggaruk keningnya, menjawab tidak terjadi apa-apa itu tidak mungkin. pasti nantinya Bosnya itu akan tahu.

"Ada apa Elios?" tanya Erik.

"Begini tuan." jawab Erik yang bingung untuk mengatakan apa yang terjadi.

"Apakah istriku melakukan sesuatu?"

"Iya, tuan."

"Apa yang dia lakukan kali ini?"

"Nyonya.. nyonya mau kabur, tuan."

"Oh Sudah aku duga." jawab singkat Erik yang membuat Elios menghela nafasnya berulang kali. seperti yang diperintahkan oleh Erik, Elios harus menjaga istrinya.

"Apa yang dia lakukan?" Erik sedikit penasaran.

"Nyonya Mau kabur lewat tembok rumah, tuan."

"Bagian mana?"

"Bagian belakang, tuan." jawab Elios sedikit bingung.

Di tempat sana Erik nampak tersenyum, dia menggelengkan kepalanya membayangkan wajah sang istri ketika melihat para buaya yang ada di balik tembok rumahnya.

"Ya sudah kalau begitu, pantau terus apa yang dilakukan istriku. aku tidak ingin dia lepas dariku." perintah Erik.

"Baik, Tuan." Erik mematikan ponselnya dia terus meminta Elios untuk menjaga sang istri.

Di tempat itu Kelvin sudah menangkap beberapa pria suruhan musuh-musuhnya. "Ada apa Kelvin? Apakah kamu sudah menemukan mereka?"

"Ya, Tuan. saya sudah menemukan mereka." jawab Kelvin.

Dua pria sudah diikat dengan wajah yang sudah bapak belur, Kelvin serta anak buahnya menghajar habis-habisan dua pria itu. "Aku tidak akan mengampuni siapapun yang sudah mencoba untuk menyakitiku, Apakah kamu tidak tahu di dalam mobil yang aku gunakan ada istriku! berani sekali kalian mencoba melukainya!!" seketika Erik mengangkat tangannya dan menghajar dua pria itu secara membabi buta.

Beberapa pukulan dilayangkan oleh Erik dengan semua kegilaannya, pria itu adalah pria psikopat yang tidak mempunyai belas kasihan sama sekali. "Aku akan membunuh siapapun yang berusaha untuk menggangguku, sekarang katakan Siapa yang menyuruhmu. Jika kamu tidak mau menjawabnya maka kalian akan aku siksa perlahan-lahan." salah satu tangan Erik menadah meminta sesuatu kepada Kelvin.

Sebuah pisau diberikan oleh Kelvin, pisau yang biasa digunakan oleh Erik untuk menyiksa para musuh-musuhnya. tak ada ampun untuk siapapun yang sudah melakukan kesalahan, dengan sangat santai dia meletakkan jas yang dia gunakan dia tidak ingin mengotori pakaiannya. Sayatan demi sayatan diberikan oleh Erik kepada dua pria yang mencoba untuk membunuhnya. Suara teriakan dari dua pria itu begitu keras menggelegar menjadi satu ruangan.

"Jangan pernah berpikir untuk bisa hidup tenang, siapapun yang mencoba untuk menggangguku maka dia harus mati."

"Tuan." Panggil Kelvin.

"Ada apa, Kelvin?"

"Tuan, beberapa barang yang kita kirim ada yang menyabotase barang itu, barang itu tidak sampai di tempatnya." jawab Kelvin.

Pisau yang digunakan oleh Erik untuk menyiksa 2 musuhnya diberikan oleh kepada Kelvin. dia membuka kemeja berwarna putih itu dan membuangnya secara sembarangan, pakaian yang sudah terciprat noda darah dari dua pria yang dia siksa.

"Minta mereka membakar pakaianku." perintah Erik.

"Baik, tuan." jawab Kelvin yang kemudian mengambilkan Erik kemeja baru.

"Apakah kita perlu memburu orang itu, Tuan?" tanya kelvin yang sudah tahu siapa orang yang mencoba untuk membunuh bosnya.

Tentu saja kita siksa mereka perlahan-lahan, jangan biarkan mereka hidup dengan bahagia."

Dua pria yang disiksa itu sudah memberikan informasi mengenai orang yang menyuruh mereka, Erik yang mendengar nama itu tentu dia begitu marah musuh bebuyutan yang selalu menginginkan apa yang dia miliki.

"Tuan, nyonya Adelin menelpon." Kelvin memberikan ponsel kepada Erik.

"Matikan saja, Kelvin. aku tidak ada urusan dengan wanita itu." jawabnya.

Erik mengenakan kemeja baru yang diambilkan oleh Kelvin. Dia meraih ponsel yang diberikan oleh Kelvin, mematikan panggilan telepon dari wanita yang bernama edelin.

"Bersihkan semua ini, buang dua pria itu ke tempat yang jauh." perintah Erik kembali. Dia meminta beberapa anak buahnya untuk mencari tahu mengenai satu kontainer barang yang dia kirim ke salah satu negara.

Mobil kontainer itu disabotase oleh sekelompok orang.

Kembali ke rumah Erik, Caroline nampak meringkuk di dalam kamar. Dia masih membayangkan bagaimana nasibnya, bagaimana Jika dia benar-benar melompat dari tempat itu.

"Sebenarnya ini kawasan apa sih? Kenapa di balik pagar rumah besar ini ada sarang buaya? di sini buaya, di sana buaya. Memangnya kawasan tempat ini kawasan buaya ya?" Caroline terus mengulang memorinya yang begitu mengerikan.

"Nyonya." Panggil salah satu pelayan yang membawakan makanan untuknya.

**Bersambung**

1
Siti Nurbaidah
Luar biasa
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
hhhhhhhh dasar Caroline
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
Hhhhh
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
hhhhhhhh kocak kocak baca lagi novel nnya gak ngebosenin
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
bar bar 🍻🍻
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
baca lagi ah kangen Caroline
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
kabuuuuuurrrr
Yolla
real quen mafia🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Raudhatun Nasin
Luar biasa
Sandisalbiah
😂😂😂😂😂 niat hati mau kabur dr buaya tua tp Caroline harus berhadapan langsung dgn buaya ganas... dilema dong.. 🤭🤭
Nur Adi
serasa ikut action d cerita nya
Nur Adi
serasa ikut action d cerita nya
Trika Tricka
semangat erik
Trika Tricka
haha kaburnya ga jadi
Trika Tricka
seru luar buasa
Trika Tricka
carolin bar bar lanjut
Trika Tricka
cerita nya seru lanjut ka
Safa Almira
nexxx
dwi sulistyowati
Kecewa
dwi sulistyowati
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!