Diharapkan bijak dalam memilih bacaaan
Rosaline Malorie adalah seorang wanita sederhana, tidak suka pakaian terbuka, cantik, rendah hati, tapi selalu diabaikan oleh kedua orang tuanya. Dalam hidupnya tidak sekalipun mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan kakak satu- satunya, bahkan dijadikan jaminan untuk mempertahankan perusahaan ayah yang tidak mengangapnya.
Tapi semua penderitaan Rosaline berubah, ketika dia secara tak sengaja bertemu dengan seorang CEO dari perusahaan terkenal di Spanyol dan termasuk jajaran orang terkaya di Eropa. Pria itu mengklaim bahwa Rosaline adalah wanitanya.
Rhadika Browns adalah seorang CEO berkedok Mafia. Jarang orang yang mengetahui wajah dari ketua Black Sky ini.
Bagaimana kisah pertemuan mereka?
Apakah Rosaline besedia menjadi milik Rhadika, dan menjalani takdir yang mempermainkannya ketika masa lalu pria itu muncul kembali?
Apa alasan Adijaya selalu mengabaikan Rosaline?
So,Yuk kita baca selanjutnya di cerita Mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Winner Purba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jaminan Hutang
Pagi hari menyingsing, matahari malu-malu menampakkan cahayanya. Seorang pria tampak terganggu dengan sinar matahari yang masuk ke dalam kamar yang mewah itu. Tirai jendela terbuka otomatis. Itulah salah satu kemewahan yang ada di kamar istimewa itu.
Dia bangun dari tempat tidurnya dan pergi menuju balkon kamarnya. Dia mengingat kelinci rakus nya. Dia yakin, dia akan bertemu dengan kelinci rakus nya itu cepat atau lambat.
Setelah memikirkan gadis kecil rakusnya, pria bertelanjang dada itu pergi ke bathroom dan membersihkan diri. Dia akan menuju rumah hama yang menggangu bisnisnya.
Disisi lain, disebuah tempat tidur, seorang gadis nampak masih tidur menyelami alam mimpinya. Dia akan meninggalkan London dipagi harinya dan kembali ke rumah orangtuanya.
Setelah selesai dengan pakaian setelannya
Dika beserta rombongannya pergi menuju rumah Adijaya. Adijaya telah mempersiapkan jamuan untuk tuannya. Dia akan sebaik mungkin menjilat tuannya agar dia bisa lolos dari sang tuan.
Dika masuk ke rumah Adijaya, dia memperhatikan foto yang terpampang dirumah Adijaya. Dia melihat foto besar disana dan hanya ada tiga orang yang ada di foto itu. Dia tidak melihat kelinci rakusnya. Dia duduk di sofa dan melihat tajam Adijaya. Aura yang dikeluarkan nya memang sangat menekan keadaan di ruangan itu.
"Apa yang kau tawarkan." Dika bertanya dengan nada datar dan menekan setiap kata-kata nya.
"Maaf tuan," sambil menyodorkan sebuah ponsel yang dilayarnya menunjukkan sebuah foto gadis sedang tersenyum cerah kearah ponsel.
"Apa maksudmu, apa kau ingin mati?" seru max dari belakang Dika. Max merasa bahwa Adijaya terlalu lancang. Dika mengangkat tangan nya sebagai tanda agar Max diam.
"Apa maksud dari in?" tanya Dika dengan wajah garangnya.Disana semua orang merasa suhu diruangan ini menjadi sangat dingin. Suhunya turun seakan ingin mencekik semua orang yang ada diruangan ini.
Disana Kaylen yang merasa tidak nyaman. Dia hanya memakai baju rumahan dan memakai make up tipis saja. Dia tidak tau tuan dari ayahnya akan setampan ini. Denada berpikir tuan dari ayahnya pendek, buncit dan sudah bau tanah. Dia merasa menyesal, seharusnya dia memakai baju yang bisa menampakkan keseksian tubuhnya untuk menggoda sang tuan.
"Maaf tuan, ini adalah foto putri bungsu saya. Dia sangat cantik dan dia adalah gadis baik-baik. Dia masih di London dan akan sampai nanti malam disini. Jika tuan berkenan, saya akan menyerahkan putri saya sebagai jaminan hutang saya tuan. Maaf atas kelancangan saya," ucapnya seraya melap keringat dingin yang keluar dari dahinya.
"Hmmm, Dika seperti berfikir untuk menimbang tawaran Adijaya, tapi di dalam hatinya dia merasa menang dan berkata "I got you baby girl." Max akan menjemput nya sejam setelah dia sampai disini!" Max kaget bukan main. Kenapa tuannya jadi semudah ini untuk memaafkan hama ini.
Tapi dia tidak berani berkomentar. Nyawa adalah taruhan nya.
"Baik tuan, terimakasih atas kebaikan hati tuan." Saya akan mengkonfirmasi kepada tuan Max dan saya pastikan putri saya akan menerima dan menuruti semua perintah tuan," ucap Adijaya seraya menunduk ke arah Dika.
Dika berdiri dan tidak menanggapi ucapan terimakasih Adijaya. "Pastikan putrimu selalu menuruti perintahku, atau nyawa mu yang akan jadi taruhannya." Dika ingin pergi namun ada seorang wanita yang berjalan kearahnya dan pura-pura terjatuh.
"Singkirkan j*lang ini!" Suara bariton Dika kembali mencekam ruangan itu.
"Maaf nona, menyingkirlah dari hadapan tuan!"
ucap Max penuh dengan nada tekanan.
"Maaf tuan, saya tidak sengaja," ucap Denada dengan wajah tidak bersalahnya.
Dika dan rombongannya keluar dari rumah itu menuju hotel tempat mereka menginap. Mereka harus terjebak macet dijalan selama 3 jam.
"Membosankan, bagaimana manusia hidup ditempat seperti ini." Dika mendengus kesal karena harus terjebak macet.
Mereka sampai di hotel pukul 01.00 WIB.
Dika mulai merebahkan dirinya, karena dia merasa lelah belakangan ini. Ada satu klan mafia yang ingin menghancurkan bisnis dan klannya Black Sky. Dia bepikir keras siapa yang berani mengusiknya.
Di London ada seorang wanita yang bersiap-sia menunggu jadwal penerbangnya. Yah dia adalah Ros yang sudah sampai di bandara dan menunggu jadwal penerbangan nya. Dia akan kembali ke Indonesia dan akan bertemu kembali dengan keluarganya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, Ros langsung bergegas memanggil taksi online untuk menuju rumahnya. Dia merasa sedih melihat orang lain yang disambut bahagia oleh orang tuanya dan dipeluk sebagai tanda rindu. Tapi, dia tidak ada siapapun, bahkan jemputan pun tidak ada.
Dia tersenyum masam, dia sudah biasa mengalami hal menyedihkan seperti ini. Tapi dia tetap merasakan sakit. Setelah sampai dirumah, dia mengetuk pintu. Pelayan yang membukakannya. Disofa ruang tamu dia melihat ayah, ibu, dan kakak nya duduk disana.
"Ayah, Ibu, Kakak aku pulang." Tidak ada pelukan hangat atau sambutan hangat dari orangtuanya .
"Duduk dan dengar baik-baik. Kamu akan dijemput oleh asisten tuan Browns. Perusahaan ayah tidak berjalan dengan baik, ayah menjaminkan dirimu sebagai jaminan hutang kepadanya. Jadi bersiaplah, tidak ada penolakan," ucap Adijaya dengan lambat agar Ros benar-benar memahaminya.