Janda Berkarat

Angga akhirnya berinisiatif menutup cafe nya untuk satu minggu sampai mendapatkan pelayan baru yang bisa memasak. Angga beranjak dari duduk nya melangkah membuka pintu ruang kerjanya melongok kan kepalanya memanggil karyawan nya.

"Fita..! Panggil yang lain semua nya kumpul diruangan ku!" Titah angga dan kembali masuk keruang kerjanya.

"Iya mas!" Sahut fita dan berlari kecil memanggil yang lain untuk segera keruangan angga.

Fita memanggil semua teman nya untuk segera kumpul diruangan angga. Fitta mengetuk pintu ruang kerja angga dengan perlahan.

"Tok! Tok! Tok!"

"Masuk!" Ujar angga menyuruh semuanya masuk. "Semuanya silahkan duduk di sana!" Titah angga menunjuk sofa untuk mereka duduk.

Mereka melangkah menuju sofa dan duduk sesuai perintah bos nya. Angga yang sudah melihat mereka duduk langsung ikut berkumpul di sofa bersama.

"Haaahhh.. Begini..! Kalian semua sudah tau cafe beberapa hari yang lalu sedang banyak masalah!" Ucap angga menyela ucapan nya dan mengambil nafas nya dalam. "Aku sedang mencari karyawati lain yang bisa memasak..! Selama aku sedang proses mencari untuk sementara cafe lebih baik libur dulu hingga satu minggu kedepan!" Tambah lagi angga dengan wajah tegang nya.

Fita dan teman yang lain saling melirik dengan ekspresi wajah tak mengerti maksud bos nya.

"Apa kalian ada rekomendasi teman atau saudara yang bisa memasak dan sudah pasti rasanya enak?" Tanya angga pada karyawan nya.

"Nanti akan coba kami carikan mas! Semoga belum ada satu minggu kita sudah mendapatkan orang nya!" Sahut fita diangguki oleh yang lain.

"Baiklah kalo gitu.. Sekarang kalian bereskan semuanya dan kalian boleh pulang! Ini pesangon untuk satu minggu sampai cafe buka kembali!" Ujar angga dan menyerahkan beberapa amplop pada karyawan nya.

"Trimakasih mas!" Sahut fita dan teman yang lain.

Mereka beranjak dari duduknya dan permisi pada angga untuk membereskan cafe dan siap siap untuk pulang. Angga yang sudah duduk kembali di kursi kerjanya kembali frustasi meratapi kejadian saat setelah alika datang menjadi kacau seperti ini.

Ditempat lain alika masih fokus menyetrika baju tanpa istirahat untuk mengurangi pikiran nya yang masih mengingat angga. Setelah beberapa hari akhirnya alika sudah mulai terbiasa kembali melakukan aktivitas nya. Alika jenuh karena hanya mendapatkan penghasilan yang sedikit dari hasil setrika bajunya yang tak seberapa. Alika berinisiatif ingin berjualan online di media online. Alika yang suka sekali dengan jajanan Biting bitingan akhirnya ingin berjualan. Keesokan harinya Alika pergi ke pasar membeli bahan bahan untuk berjualan. Alika setelah sampai dirumahnya alika mengolah dan menaruh jajan di dalam tepak dan diberi stiker jajanan enak agar menarik. Alika foto semua dagangan nya dan alika posting di media online. Setelah di posting alika menunggu ada yang berkomentar dan menanyakan dagangan nya. Satu jam dua jam tiga jam hingga seharian belum ada yang menanyakan dagangan nya. Akhirnya alika menutup ponselnya dan menonton tv sambil mengajak lala bermain hingga malam hari. Akhirnya alika memilih untuk tidur.

Pagi harinya setelah mengurus lala dan rumahnya alika kembali mengaktifkan ponselnya dan senyum lebar terlihat dari bibir alika.

"Ting! Ting! Ting!" Notifikasi ponsel alika terus berbunyi karena banyak yang sudah mulai menanyakan jualan nya.

"Berapa untuk satu box Bitingan mbak?"

"Aku pesan dong 3 box dengan farian rasa! Kirim ke alamat ini yaa?"

"Waaah kayaknya enak tuh! Aku mau dong pesan yang rasa extra pedas. Kirim ke alamat ini yaa?"

Alika dengan bahagianya membaca pesan masuk yang memesan dagangan nya. Dengan singkat alika membalas semua pesan itu lalu menyiapkan semua pesanan nya dan mengirimnya menggunakan motor zaki. Alika menggendong lala menggunakan kain selendang nya menggunakan motor dan keliling mencari alamat yang sudah memesan pesanan nya.

"Permisi...! Apa benar ini rumah ibu Sinta?" Tanya alika yang melihat ibu ibu duduk di depan rumah nya.

"Oooh iya benar! Pesanan jajan bitingan yaa?" Sahut pemilik rumah.

"Iyaa bu! Ini pesanan nya!" Ujar alika menyodorkan kresek yang berisikan box bitingan.

"Iyaa mbak! Jadi semuanya berapa?" Tanya sang pemilik rumah.

"Semuanya jadi 45.000 dan ongkir nya 7000 jadi 52.000!" Sahut alika yang sudah mencatat semua di buku nota nya.

"Ini mbak! Kembalian nya ambil saja buat jajan anaknya yang lucu ini!" Ujar pemilik rumah yang memesan dagangan alika.

"Trimakasih banyak bu! Semoga rejekinya semakin melimpah!" Sahut alika dengan senyum lebarnya lalu kembali menaiki motornya untuk mengantar pesanan yang lain.

Alika senang karena jualan nya laku laris dan banyak diminati karena alika menggunakan box yang membuat menarik agar banyak yang pesan.

Alika kini sudah mulai rutin melakukan aktivitas jualan online nya. Bahkan alika sudah mulai dikenal banyak orang karena jualan online nya yang laris. Alika selalu membantu pedagang yang lain jika ada yang mencari makanan di media online.

"Laper! Ada yang jualan nasi goreng gak jam segini?" Postingan salah satu anggota grup kuliner di media online yang alika ikuti.

"Satria kencana!" Alika menjawab komentar dari postingan itu dan menandai pengguna grup yang bernama satria kencana.

Alika dengan senang hati membantu para pedagang yang lain agar sama sama mendapatkan penghasilan nya. Pengguna media online yang bernama satria kencana mendapatkan notifikasi dari grup kuliner nya dan membaca bahwa ada yang mencari nasi goreng dan minta untuk diantar.

Pengguna media online yang bernama satria kencana selalu penasaran dengan alika yang selalu menandai nya jika ada yang mencari nasi goreng di grup online media online. Alika yang hanya membantu tak berfikiran macam macam karena alika tulus ingin membantu sesama yang juga mencari uang di media online itu.

Alika terus melakukan aktivitas nya berjualan online setiap hari. Dengan modal sedikit namun hasil yang banyak membuat alika terus berjualan setiap hari tanpa libur demi uang yang ingin dia dapatkan setiap harinya. Namun saat malam alika sedang mengerjakan pesanan untuk besok pagi alika merasa sangat lapar tapi tak ada makanan dirumah nya. Akhirnya alika memesan nasi goreng secara online dan alika memesan nasi goreng satria kencana dan meminta untuk diantar sekarang juga.

"Mas! Aku pesan nasi goreng satu bungkus yaa! Jangan pake sayuran, asin dan jangan terlalu pedas! Kirim ke alamat xx no 18!" Ujar alika di media online postingan satria kencana.

"Oke siap! Segera di antar!" Sahut satria kencana lalu dengan semangatnya ingin mengantar sendiri pesanan yang dipesan alika.

Satria kencana yang penasaran dengan alika akhirnya mengantarnya sendiri ke alamat rumah alika. Dengan girang nya satria kencana menggunakan motornya membawa dua bungkus nasi goreng yang dibuat nya. Setelah sampai satria kencana turun dari motornya dan mengetuk pintu rumah alika.

"Tok! Tok! Tok! Assalamualaikum!" Ucap satria kencana didepan pintu rumah alika.

"Yaaa Waalaikumsalam!" Sahut alika teriak dari dalam. Alika berlari kecil ke depan untuk membuka pintu rumahnya. Setelah dibuka mata satria kencana membulat dan bibirnya terdiam seakan melihat hantu dihadapan nya. Alika yang melihat satria diam saja lalu menepuk bahunya.

"Mas! Mas! Nasi goreng yang aku pesan tadi?" Tanya alika membuyarkan lamunan satria kencana.

"Ah iya mbak! Ini!" Sahut satria masih terpaku dihadapan alika. "Gila nih cewek! Cantik banget! Aku baru nemu cewek cantik kayak dia disini!" Gumam satria dalam hati menatap alika tanpa berkedip.

Alika yang melihat satria bersikap aneh hanya senyum senyum saja membuat satria semakin terpesona dengan kecantikan alika.

...****************...

BERSAMBUNG